Sejarah Hari Pramuka di Indonesia & Perkembangnnya
Dalam rangka memperingati Hari Pramuka Indonesia yang jatuh pada tanggal 14 Agustus, artikel ini akan mengisahkan sejarah Pramuka Indonesia dari masa ke masa. Penasaran bagaimana perkembangannya? Simak selengkapnya di artikel berikut ini.
—
Siapa yang ambil ekskul Pramuka di sekolahnya? Kegiatan apa nih yang kamu suka dari kepramukaan? Ikut jambore? Belajar sandi pramuka? Hehehe… Banyak banget ya kegiatan seru yang bisa ngebentuk kepribadianmu di ekskul ini.
Oh iya, bagi kamu yang anak Pramuka, sebenarnya udah tau belum gimana sih sejarah perkembangan Pramuka di Indonesia?
Eh… nggak… nggak… pertanyaan pembukanya jangan dulu tahu apa nggak sejarah perkembangan pramuka. Tapi, apa sih pengertian pramuka itu?
Dalam pengertian di Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pramuka merupakan akronim dari Praja Muda Karana, yakni organisasi pemuda yang mendidik anggotanya agar memiliki berbagai keterampilan, kedisiplinan, kepercayaan diri sendiri, saling menolong, dan lain sebagainya.
Bapak Pramuka Dunia dan Terbentuknya Boy Scout
Kalau ngomongin tentang sejarah gerakan pramuka di Indonesia, pasti nggak lepas dari peran Bapak Pramuka Dunia, ya. Siapa? Yaps, Robert Baden-Powell. Nama lengkapnya Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ia mendirikan kamp untuk pemuda-pemuda Inggris di tahun 1907 dengan nama Boy Scout.
Baden-Powell yang merupakan tentara saat terjadinya Perang Boer (perang yang menyebabkan awal mula munculnya Politik Apartheid), mendirikan Boy Scout supaya pemuda-pemuda Inggris bisa terampil di alam liar.
Lalu, bagaimana Boy Scout ini bisa masuk ke Indonesia?
Gerakan Kepanduan dari Belanda
Jawabannya tidak lain dan tidak bukan dibawa oleh Belanda. Saat Belanda ada di Indonesia, tepatnya pada 1912, mereka mendirikan NPO (Nederlandsche Padvinders Organisatie).
Pada 1914, gerakan kepanduan itu memisahkan diri dari NPO, dan berdiri sendiri dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging), atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.
Namun, hanya orang-orang keturunan Belanda saja lah yang bisa bergabung dengan Padvinders. Masyarakat Indonesia tidak bisa ikut dalam gerakan tersebut. Huhuhu…
Dilansir dari sindonews.com menjelaskan bahwa setelah Belanda mendirikan NIPV, para tokoh pergerakan nasional juga mendirikan Padvinders antara lain JPO (Javaanse Padvinders Orgcmizatie), JJP (Jong Java Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan Padvinders Muhammadiyah yang sekarang dikenal dengan Hizbul Wathan.
Baca Juga: Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan Pulau Jawa
“Alah….alah…sulit banget kak ejaannya”
Gara-gara pake istilah yang sama yakni, Padvinders, Belanda ngambek kayak cewek yang lagi PMS.
“Ngapain sih ikut-ikutan buat Padvinders?”, tanya Belanda ke tokoh pergerakan nasional.
“Pokoknya aku larang ya kalian buat-buat Padvinders kayak gini, aku nggak suka”
Kira-kira begitulah ucapan Belanda kala itu…
Salah satu tokoh pergerakan nasional tidak kehabisan akal nih, K.H Agus Salim, kemudian mengubah istilah Padvinders ini menjadi Pandu atau Kepanduan.
Terbentuknya Gerakan Kepanduan di Indonesia
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, di daerah Solo Jawa Tengah, pada 28 Desember 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia. Organisasi kepanduan ini merupakan satu-satunya organisasi yang mendapat keputusan resmi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A tanggal 1 Februari 1947.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Seragam Pramuka Berwarna Cokelat
Dalam rentang waktu 1950-1960, gerakan kepanduan muncul begitu pesat. Ada lebih kurang 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang berdiri lho. Banyak banget kan? Untuk mengakomodir begitu banyaknya gerakan kepanduan, maka pemerintah mengeluarkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Sejarah Hari Pramuka Indonesia
Di momen inilah Bapak Presiden pertama kita, Soekarno, memperkenalkan Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 1961. Oleh karena itu, Hari Pramuka Indonesia diperingati pada tanggal 14 Agustus, gais.
Lambang Pramuka
Nah, kalau kamu perhatikan, lambang dari Gerakan Pramuka adalah siluet tunas kelapa. Pencipta lambang ini adalah Sunardjo Atmodipuro, yang merupakan seorang Andalan Nasional, pegawai Tinggi Departemen Pertanian, dan juga Pembina Pramuka.
Dilansir dari Pramuka Indonesia Scout Movement, lambang Gerakan Pramuka yang berupa tunas kelapa ini, terdiri dari 6 kiasan (arti), di antaranya:
Lambang Gerakan Pramuka (Sumber: id.wikipedia.org)
SATU: Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Istilah cikal di Indonesia berarti penduduk asli (pertama) yang menurunkan generasi baru. Jadi, lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
DUA: Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan apapun. Jadi, lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah, memiliki jasmani sehat, kuat, ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan hidup dan menempuh segala ujian untuk mengabdi di tanah air dan bangsa Indonesia.
TIGA: Buah nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan seberapa besar daya dan upayanya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya. Jadi, lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka dapat menyesuaikan diri di dalam masyarakat di manapun ia berada, dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
EMPAT: Buah nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon tertinggi di Indonesia. Jadi, lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi, mulia, jujur, dan tetap tegak (tidak mudah terombang-ambing oleh sesuatu).
LIMA: Akar nyiur yang tumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan tekad dan keyakinan setiap Pramuka yang berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat, dan nyata. Tekad dan keyakinan itulah yang dipakai untuk memperkuat diri guna mencapai cita-cita.
ENAM: Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi, lambang itu mengkiaskan bahwa setiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri kepada kepentingan tanah air, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bapak Pramuka Indonesia
Nah, tahukah kamu kalau kita juga punya Bapak Pramuka Indonesia? Beliau juga turut berjasa terhadap perkembagan pramuka di negara kita. Sri Sultan Hamengkubuwana IX atau yang bernama asli Gusti Raden Mas (GRM) Dorojatun, dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Sultan Hamengkubuwana IX juga merupakan orang yang mengubah nama organisasi kepanduan menjadi Pramuka. Istilah ini terinspirasi dari kata Poromuko atau “pasukan terdepan dalam perang”.
Bahkan, Pramuka Indonesia bisa dikenal hingga ke luar negeri, lho! Pada 1973, Sultan Hamengkubuwana IX menerima penghargaan tertinggi dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) atau Organisasi Kepanduan Internasional, yakni Bronze Wolf Award.
Atas jasa-jasa dan peran besarnya di Kepanduan Nasional itulah, Sultan Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia dalam Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 1988 yang digelar di Dili, Timor-Timur.
Tema Hari Pramuka 2023
Hari Pramuka di 14 Agustus 2023 ini, menyongsong tema “Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional”. Harapannya agar bisa membangun citra positif terhadap gerakan pramuka kedepannya, dengan mempersiapkan dan melibatkan sumber daya manusia yang proporsional dan profesional.
Hari Pramuka di Indonesia biasanya diperingati dengan upacara dan berkemah. Selain itu, kita juga bisa merayakannya dengan mengunggah twibbon dan mengucapkan selamat Hari Pramuka di sosial media, ya.
—
Oke, sekarang kamu sudah tahu kan kenapa setiap tanggal 14 Agustus itu diperingati sebagai Hari Pramuka? Mulai sekarang, jangan malas buat ikut ya kalau ada kegiatan kepramukaan yang diadakan di sekolah. Biasanya kan pada males dan kabur-kaburan tuh kalau ada kegiatan Pramuka di sekolah.
Jangan lupa ya, setelah ikut kegiatan Pramuka di sekolah buat ikut bimbel online di ruangbelajar. Kan sekarang video animasinya sudah bisa didownload. Jadi, nggak ada alasan lagi buat mager belajar setelah pulang sekolah. Gabung sekarang juga yuk di ruangbelajar.
Referensi:
“Siapa Bapak Pramuka di Indonesia: Peran Sultan HB IX di Kepanduan” [Daring]. Tautan: https://tirto.id/siapa-bapak-pramuka-indonesia-peran-sultan-hb-ix-di-kepanduan-giBf (Diakses pada 14 Agustus 2022)
“Lambang Pramuka” [Daring]. Tautan: https://pramuka.or.id/lambang/ (Diakses pada 14 Agustus 2023)
Sumber Gambar:
Foto ‘Presiden Soekarno dan Sultan Hamengkubuwana IX sedang memeriksa barisan’ [Daring]. Tautan: https://www.kompasiana.com/image/ibnuhibanalmutaqin/5f3b883fd541df41082efa02/kilas-balik-sejarah-hari-pramuka?page=1 (Diakses pada 14 Agustus 2022)
Foto ‘Padvanders’ [Daring]. Tautan: https://www.flickr.com/photos/glanerbrug/15054359938 (Diakses pada 14 Agustus 2022)
Foto ‘Lambang Gerakan Pramuka’ [Daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_Pramuka#/media/Berkas:Pramuka,_Tunas_Kelapa.svg (Diakses pada 14 Agustus 2023)