Mitos Baju Hijau dan RIP Current di Pantai Selatan Pulau Jawa
Artikel ini akan membahas tentang mitos dan fakta penggunaan baju hijau di pantai selatan Pulau Jawa, serta membahas tentang RIP Current yang ada di sana. Penasaran seperti apa penjelasannya? Baca sampai selesai ya artikelnya.
—
Bagi anak gunung, jalan-jalan ke pantai itu nggak menantang. Lain cerita bagi si anak pantai, yang berpikir nggak bisa nyantai kalau jalan-jalan ke gunung. Makanya, sering banget dengar ucapan, “Nyantai aja kayak di pantai” Nyambung dan enak kedengerannya ‘kan?
Yuk, siapa yang mau liburan ke pantai lagi? Aku ikut dong
Iya, kakak pengen tahu nih Pantai Ujung Genteng tuh gimana. Kamu tahu ‘kan pantai tersebut letaknya di mana? Ya, Sukabumi. Salah satu pantai yang berada di selatan Pulau Jawa. Memang pantai selatan yang ada di Pulau Jawa itu langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Makanya jangan heran, ombak di pantai-pantai selatan Pulau Jawa sangat eksotis dan “menyeramkan”.
“Menyeramkan?”.
Apa yang terlintas di pikiran kamu tentang pantai selatan? Hmm, bagi beberapa masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa, ada mitos yang tetap lestari turun temurun. Yaps, Nyi Roro Kidul alias Ratu Pantai Selatan. Namanya juga mitos, benar atau tidaknya belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Mitosnya sih kalau pakai baju hijau nanti bisa keseret ombak dan nggak bisa diselamatkan karena akan jadi pengikutnya Ratu Pantai Selatan. Well, percaya atau tidaknya kembali ke pribadi masing-masing ya. Hanya saja, kalau dilihat dari sisi ilmiah memang ada hubungannya baju hijau, terseret ombak, dan pantai selatan itu sendiri.
Bukan masalah jadi pengikutnya Ratu Pantai Selatan, tapi RIP Current yang menjadi penyebabnya. RIP (Rest in Peace) Current merupakan arus yang mematikan, lho. Bukan arus yang ada di listrik ya, apa lagi arus mudik. Itu mah pas menjelang lebaran kemarin udah dibahas.
“Terus apa kak RIP Current itu?”
Mari kita dengarkan penjelasan dari Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Bapak Siswanto, yang dikutip dari laman kompas.com dalam gambar di bawah ini.
Penjelasannya kita permudah ya.
Jadi begini, arus balik yang dimaksud dalam RIP Current itu bukan arus balik saat libur lebaran kemarin. RIP Current terjadi saat dua atau lebih gelombang air laut menghempas bibir pantai dan saling bertemu. Ketika gelombang-gelombang tersebut bertemu, mereka membuat jalur air yang sangat sempit (lebih kurang 9 meter). Jalur yang terbentuk dari pertemuan gelombang inilah yang disebut dengan RIP Current.
Baca Juga: Toilet Jongkok atau Toilet Duduk? Mana yang Lebih Sehat?
Uniknya, saat dua arus gelombang tadi bertemu, jalur yang terbentuk terlihat tenang padahal di sekitarnya banyak ombak yang terlihat. Maka jangan heran, jika banyak wisatawan yang senang berenang di jalur RIP Current tersebut. Seakan airnya tenang gitu, padahal di bawahnya memiliki arus yang cukup kuat.
Nah, ciri-ciri RIP Current ini sangat bersinggungan dengan baju hijau yang sempat kita bahas di awal artikel tadi.
Begini, pada dasarnya air laut itu memang berwarna biru. Tapi untuk yang berada di tengah lautan. Ini ‘kan kita ngebahasnya tentang RIP Current yang berada di pantai. Banyaknya material laut yang terbawa ombak seperti pasir, serpihan karang, dan lain sebagainya membuat warna laut yang tadinya biru menjadi agak keruh.
Fenomena RIP Current yang tertangkap kamera (Sumber: ripcurrents.noaa.gov)
Ketika warna biru yang agak keruh itu disinari oleh matahari, maka akan berubah menjadi warna hijau. Jika, ada seseorang yang terjebak di RIP Current dan memakai baju warna hijau, ketika dia meminta tolong kepada petugas penjaga pantai, tentunya akan sulit. Jangankan meminta tolong, penjaga pantai pun sulit membedakan apakah di dalam jalur RIP Current itu ada orang atau tidak.
Tips sederhananya jika terjebak di RIP Current, hanya perlu tenang dan jangan melawan arus. Semakin besar usaha kita untuk melawan arus ombak maka semakin terseret ke tengah lautan. Kamu hanya perlu tenang, dan satu lagi kalau bisa pakai baju yang warnanya ngejreng gitu. Polkadot kuning dan hitam misalnya.
(Sumber: lifesaving.com.au)
Sekarang kamu sudah tahu ‘kan kenapa ada mitos dilarang menggunakan baju hijau di pantai selatan? Terlepas dari mitos dan tinjauan ilmiah yang sudah dijelaskan, memang sangat baik jika kita berkunjung di pantai mana pun, tetap menghormati norma-norma yang berlaku di sana. Demi keselamatan diri juga kok. Nggak ada salahnya ‘kan tetap menjunjung tinggi sopan santun di suatu tempat yang kita kunjungi?
Ah, sudah-sudah jangan ngebahas pantai lama-lama nanti malah lupa belajarnya lagi. Habis liburan dari pantai jangan lupa balik ke rutinitas lagi buat belajar ya. Kalau kamu ikut bimbel online Ruangguru sih bakalan gampang nanya pertanyaan ke kakak-kakak tutor. Tanya via chat aja langsung di ruanglesonline. Selama 30 menit kamu bisa banget tanya dan diskusi bareng terkait soal pelajaran yang menurut kamu sulit. Gabung sekarang yuks!