Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Instrumen & Jenisnya | Ekonomi Kelas 11

EKO11 - Kebijakan Fiskal-01

Artikel Ekonomi kelas 11 ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, instrumen dan jenis dari kebijakan fiskal. Yuk, kita pelajari bersama-sama!

 

Apa kamu tahu bagaimana pemerintah membangun infrastruktur negara seperti jalan, halte, terminal, stasiun dan lain-lain? Fasilitas-fasilitas tersebut dibangun dengan pajak yang kita bayarkan selaku warga negara, lho!

Yap, Pajak tersebut masuk dalam pendapatan negara, nantinya pendapatan tersebut dikelola dan dikeluarkan kembali dengan membangun jalan, terminal, stasiun dan lain-lain. Pengelolaan ini lah, yang kemudian diatur dalam sebuah kebijakan fiskal.

Tentunya, dengan potensi penerimaan pajak yang besar, maka pengelolaan pajak membutuhkan sebuah strategi agar pengelolaannya efektif dan berdampak bagi masyarakat pembayar pajak. Untuk itu, pengelolaan pajak didasari atas  kebijakan fiskal.

Yuk, hari ini kita belajar secara lengkap mengenai kebijakan fiskal mulai dari pengertian, tujuan, instrumen dan jenis-jenisnya!

Siklus pajak bagi masyarakat dan pemerintah

 

Pengertian Kebijakan Fiskal

Dari segi definisi, kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran keuangan negara.

Lebih lengkapnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah yang memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.

Pemasukan yang diatur utamanya melalui pajak, dan pengeluaran yakni berupa anggaran yang dikeluarkan untuk menunjang program pemerintah.

Kebijakan fiskal berkaitan erat dengan kebijakan untuk meraih tujuan ekonomi tertentu melalui instrumen perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah. Di Indonesia, kebijakan fiskal ada pada kewenangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI.

 

Tujuan Kebijakan Fiskal 

Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa. Tapi tunggu dulu, nggak cuma itu, karena ternyata ada beberapa tujuan kebijakan fiskal yakni:

 

1. Meningkatkan potensi SDM dan menurunkan angka pengangguruan

Tahukah kamu, salah satu masalah terbesar dalam perekonomian kita adalah tingginya jumlah pengangguran pada usia produktif. Kebijakan fiskal dapat menangani masalah tersebut melalui program peningkatan kualitas SDM masyarakat.

Dengan meningkatkan kualitas SDM, diharapkan tenaga kerja usia produktif memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai serta mampu bersaing di dunia kerja baik nasional maupun internasional. Hal ini secara tidak langsung mampu menaikkan taraf ekonomi negara.

 

2. Menjaga stabilitas harga

Kamu pasti pernah bukan, melihat berita tentang kenaikan harga komoditas, mulai dari yang esensial seperti harga bahan bakar, sampai hal-hal terdekat kita seperti harga bahan masakan. Naik-turunnya harga tersebut bisa terjadi melalui berbagai faktor, mulai dari tingkat permintaan pasar, sampai cara-cara yang tidak dibenarkan seperti penimbunan stok sehingga menyebabkan kelangkaan.

Salah satu tujuan utama dalam kebijakan fiskal yakni untuk menumpas praktik-praktik kecurangan yang mengganggu stabilitas harga, sehingga komoditas tetap terjangkau bagi masyarakat.

Tujuan kebijakan fiskal

 

3. Memacu pertumbuhan ekonomi negara

Dalam tujuan utamanya, selain untuk menjaga keseimbangan perekonomian negara, kebijakan fiskal juga berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal diharapkan menelurkan banyak inovasi baru dalam bidang perekonomian sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian dan juga memegang peranan selaku pemangku kebijakan.

 

4. Mendorong laju investasi

Salah satu transaksi terbesar dalam perekonomian yakni nilai investasi yang masuk ke negara. Melalui kebijakan fiskal, laju investasi dapat didorong untuk meningkatkan perekonomian dan kepercayaan para investor akan stabilnya perekonomian suatu negara. Dengan iklim investasi yang baik, investor akan tertarik untuk mengucurkan dana investasi, sehingga negara juga bisa menarik nilai pajak yang lebih banyak.

 

5. Mewujudkan keadilan sosial

Kebijakan fiskal juga berperan dalam program peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial. Contoh nyata dari hal tersebut yakni Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicetuskan oleh Kementrian Keuangan agar masyarakat ekonomi bawah dan rentan, mampu bertahan dari dampak pandemi covid-19. Dengan demikian, kestabilan ekonomi tetap terjaga, dan masyarakat dapat merasakan dampaknya secara langsung.

 

Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal

Selanjutnya, kita bahas mengenai jenis-jenis kebijakan fiskal. Sejauh ini apa saja ya sudah kamu ketahui? Untuk lebih lengkapnya, kebijakan fiskal digolongkan dalam dua jenis, yaitu:

 

1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak. Nah, kebijakan fiskal jenis ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Contoh kebijakan fiskal ekspansif ialah seperti yang terjadi saat ini, dimana BKF sepanjang tahun 2020-2021 menerapkan kebijakan fiskal ekspansif. Dimana ekspansif berarti defisit belanja pemerintah tetap besar untuk menjaga perekonomian sepanjang pandemi covid-19.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja

 

2. Kebijakan Fiskal Kontraktif (Contractionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi. Caranya dengan membuat pemasukan lebih besar daripada pengeluarannya. Kebijakan jenis ini dikeluarkan saat perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.

Contoh dari kebijakan fiskal tersebut yakni saat Ibu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) menjadi 35% khusus bagi orang berpenghasilan tinggi.

 

Instrumen Kebijakan Fiskal

Kemudian untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan fiskal,  kita juga harus mengenal beberapa instrumennya. Instrumen kebijakan fiskal yakni sektor-sektor dalam perekonomian yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian makro. Sektor-sektor tersebut antara lain:

Instrumen Kebijakan Fiskal

 

1. Pajak

Sektor penting dalam instrumen kebijakan fiskal adalah pajak baik dari sektor domestik maupun luar negeri. Demi mencapai tujuan ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan maupun menurunkan daya beli masyarakat melalui pajak.

Contohnya jika pajak diturunkan, jumlah output barang dan jasa akan semakin meningkat sehingga meningkatkan daya beli masyarakat. Namun sebaliknya, jika pajak dinaikkan, akan menurunkan output barang dan jasa serta menurunkan daya beli masyarakat.

 

2. Pengeluaran Belanja

Instrumen kebijakan fiskal yang kita bahas selanjutnya ialah  pengeluaran belanja negara, Hal ini seperti konsep dasar dari apapun yang terjadi, bahkan dalam hidup kita sendiri. Misal pendapatan keluarga menurun, tentunya kita akan berusaha untuk berhemat dan menekan pengeluaran agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.

Dalam konteks negara, nilai belanja negara dapat dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan. Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanjanya di sektor tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR bagi PNS.

 

3. Obligasi Publik

Instrumen kebijakan fiskal yang terakhir yakni tentang penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara. Surat utang ini terkenal dalam bidang investasi, dimana rakyat yang memiliki dana, ditawarkan untuk membeli surat utang dari negara, dan negara akan mencicil hutang tersebut beserta bunga pinjaman.

Salah satu produknya yakni SBN Ritel atau Surat Berharga Negara yang diperjual belikan. Surat ini diperdagangkan sebagai produk investasi. Jika kamu memutuskan untuk membeli SBN Ritel, selain akan mendapatkan imbal balik hasil melalui bunga, kamu juga berperan langsung dalam pembiayaan anggaran pembangunan negara lho!

Nah, itu tadi penjelasan mengenai kebijakan fiskal. Sudah paham ‘kan? Sekarang kita jadi tau bahwa kebijakan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi suatu negara.

Nah, kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang materi ekonomi lainnya, kamu bisa banget nih cek di ruangbelajar.  Kamu bisa belajar dengan cara asik melalui video belajar beranimasi. Nggak cuma itu disana juga ada  soal latihan dan rangkumannya, dijamin bikin #BelajarJadiMudah.

IDN CTA Blog ruangbelajar Ruangguru

Referensi:

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Kebijakan Fiskal Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia [Daring] Tautan: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/kebijakan-fiskal-kaitannya-dengan-pertumbuhan-ekonomi-indonesia/ (Diakses 9 Desember 2021)

Tujuan, Fungsi, dan Instrumen Kebijakan Fiskal Yang Perlu Dipahami [Daring] Tautan: https://klikpajak.id/blog/tujuan-fungsi-dan-instrumen-kebijakan-fiskal-yang-perlu-dipahami/  (Diakses 9 Desember 2021)

Leo Bisma