Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi | Ekonomi Kelas 11
Pagi itu, Rogu dan temannya sedang melintas di lahan kosong yang akan dibangun sebuah rumah sakit umum daerah (RSUD).
“Rogu, ini lahan kosong mau dibangun RSUD ya?”
“Iya. Hebat kan?”
“Kok bisa ya? Tadinya sih seingetku lahan ini, dulunya bekas minimarket yang sudah nggak kepake lagi”
“Itulah bukti adanya pembangunan ekonomi yang berjalan”
“Pembangunan ekonomi? Bukannya pertumbuhan ekonomi ya?”
Nah Squad, kamu tahu nggak perbedaan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi?
Perlu kamu ingat dulu nih Squad, konsep dari pembangunan ekonomi itu pada nilai normatif yang berlaku pada diri seseorang. Artinya, pembangunan ekonomi pasti berpengaruh pada kehidupan seseorang sehari-hari dan ada sangkut-pautnya dengan nilai-nilai dalam diri orang tersebut.
Kalau pertumbuhan ekonomi itu, memiliki konsep yang tidak seluas pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya memfokuskan pada nilai-nilai yang berhubungan dengan keuangan, seperti inflasi, saham, harga, dan lain-lain.
Pembangunan ekonomi merupakan proses meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kalau pertumbuhan ekonomi ialah kenaikan nilai pasar barang dan jasa yang disesuaikan dengan inflasi yang dihasilkan oleh ekonomi dari waktu ke waktu.
Secara mendasar yang paling mudah diingat perbedaan antara pembangunan dan pertumbuhan ekonomi itu ialah PDB (Produk Domestik Bruto).
Ada 4 poin yang bisa kita jadikan indikator perbedaan antara pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi. Tentunya keempat perbedaan ini mengacu pada PDB ya, Squad. Apa saja keempat poin tersebut? Keep scroll ya!
1. Kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB)
Pembangunan ekonomi itu hanya fokus pada kenaikan PDB. Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak menekankan pada PDB. Supaya lebih jelas, 3 poin berikutnya akan membahas hubungan PDB dengan faktor yang memengaruhi perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi.
2. PDB dan Jumlah Penduduk
Berhubung pembangunan ekonomi itu sangat erat kaitannya dengan inflasi, maka pembangunan ekonomi selalu memerhatikan persentase kenaikan PDB dengan kenaikan jumlah penduduk. Nah, kalau pertumbuhan ekonomi kebalikan dari hal di atas. Pertumbuhan ekonomi tidak memerhatikan persentase tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Pertumbuhan Ekonomi dan Teori-Teori Pendukungnya
3. PDB dan Kemajuan IPTEK
Kalau kamu yang tinggal di daerah Jakarta, kamu pernah melintasi daerah yang sedang ada proyek pembangunan seperti ini nggak?
Pembangunan proyek LRT di Jakarta
(sumber:validnews.id)
Yups, ada pembangunan transportasi baru yakni LRT (Light Rail Transit) dan MRT (Mass Rapid Transit) yang sedang dibangun di Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi). Kira-kira, pembangunan LRT dan MRT masuk ke dalam pembangunan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi ya?
Pembangunan LRT dan MRT itu termasuk ke dalam pembangunan ekonomi. Kenapa? Pembangunan ekonomi itu selalu memerhatikan perubahan dan kemajuan IPTEK, kalau pertumbuhan ekonomi tidak memerhatikan hubungannya dengan IPTEK.
Lain halnya, jika yang dijadikan contohnya ialah harga tiket dari LRT dan MRT. Kita akan bahas di poin terakhir ya.
4. PDB dan Kesejahteraan Rakyat
Kalau untuk masalah kesejahteraan rakyat, pembangunan ekonomi selalu memerhatikan apakah PDB yang naik juga diikuti dengan kesejahtaraan rakyat atau tidaknya. Nah, kalau pertumbuhan ekonomi tidak memerhatikan hubungan PDB dengan kesejahteraan rakyat.
Kita ambil contoh dari harga tiket LRT dan MRT ya. Untuk penentuan sebuah harga barang dan jasa, tentunya harus diperhitungkan juga inflasi yang terjadi supaya unit produksi tidak merugi. Oleh karena itu, penentuan harga tiket LRT dan MRT masuk ke dalam pertumbuhan ekonomi.
Itu tadi Squad penjelasan singkat tentang perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi. Masih bingung dengan penjelasan artikel di atas? Diskusi bareng yuk sama kakak tutor dan teman-teman di seluruh Indonesia. Emangnya bisa? Bisa dong! Semua bisa kamu dapetin keseruan belajarnya hanya di ruangbelajar Plus. Daftar sekarang yuk.
Referensi
Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Fadly F. Rachman. Investasi LRT Jabodebek Rp29,9 T, Ini Rinciannya. detikfinance (daring). Tautan: https://finance.detik.com/infrastruktur/d-3761736/investasi-lrt-jabodebek-rp-299-t-ini-rinciannya (diakses 10 Desember 2020)
Sumber Foto
Proyek LRT. Tautan: https://www.validnews.id/Label-Korupsi-Pada-Korporasi-Ganggu-Iklim-Investasi-V0000363