Pertumbuhan Ekonomi dan Teori-Teori Pendukungnya | Ekonomi Kelas 11
Apa itu pertumbuhan ekonomi? Yuk, kita bedah mengenai pertumbuhan ekonomi beserta teori-teori ahli yang mendukungnya! Baca artikel Ekonomi kelas 11 ini sampai selesai, ya!
—
Perekonomian akan tumbuh seiring bertambahnya penduduk. Jadi kalo penduduk semakin banyak, otomatis akan menimbulkan permintaan akan barang dan jasa yang semakin banyak juga. Hal ini menyebabkan makin banyak penduduk yang bekerja untuk menyuplai permintaan tersebut, dan tentunya menghasilkan cuan dong xixixi.
Eits, tapi itu belum tentu berlaku di semua daerah atau negara, lho! Karena ungkapan tersebut hanya salah satu teori pertumbuhan ekonomi, yaitu teori menurut Adam Smith.
Menariknya, selain Teori Pertumbuhan Ekonomi menurut Adam Smith, ada beberapa tokoh juga nih, yang mempunyai teori sendiri mengenai pertumbuhan ekonomi. Untuk lebih jelasnya, langsung simak pembahasan berikut mengenai pertumbuhan ekonomi dan teori pendukungnya, ya!
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Sebelum aku bahas teori pertumbuhan ekonomi, kamu harus paham dulu nih dasarnya. Apa sih pertumbuhan ekonomi itu?
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat yang menyebabkan peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di suatu negara pada periode tertentu. Nah, biasanya untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada suatu tahun, kita akan membandingkan produksi barang dan jasa atau pendapatan nasional tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga: APBN dan APBD: Pengertian, Fungsi & Tujuan
Sebelum lanjut, kita break sebentar yuk! Belajar Ekonomi itu kadang seru, tapi kadang juga memusingkan. Contohnya topik ini. Seru kan ya? Hehehe…
Nah, buat kamu yang masih suka bingung memahami Ekonomi, cobain belajar bareng Ruangguru Privat Ekonomi, yuk! Kamu bisa diajar secara langsung maupun daring (online) menyesuaikan kebutuhan. Semua guru di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh! Belajar jadi mudah, menyenangkan, dengan biaya yang terjangkau. Tertarik? Klik banner di bawah ini, ya!
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi
Masih ingat kan, pendapatan nasional itu apa? Nah, ketika kita ingin menghitung pertumbuhan ekonomi, kita bisa menggunakan konsep pendapatan nasional nih, xixixi.
Kenapa sih, pertumbuhan ekonomi itu penting banget dan kudu banget dihitung tiap tahunnya? Karena pertumbuhan ekonomi ini bisa jadi indikator keberhasilan pembangunan ekonomi di masyarakat loh, gais!
Terus, gimana nih caranya kalo kita mau ngitung pertumbuhan ekonomi? Nah, untuk menghitung pertumbuhan ekonomi kamu bisa pake rumus di bawah ini ya yang berhubungan juga dengan Produk Domestik Bruto (PDB):
Rumus Pertumbuhan Ekonomi
Kenapa pake PDB rumusnya? Karena PDB itu adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara. Nah, PDB itu mempengaruhi pendapatan nasional gais, jadi secara langsung bisa digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Tapi, sebenarnya bisa dihitung menggunakan PNB juga loh, cuma pada umumnya memang menggunakan PDB ya hehe.
Berhubung kita udah bahas sekilas tentang pertumbuhan ekonomi, sekarang aku akan bahas mengenai beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi ya!
Jadi gais, sebenernya ada perbedaan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi. Perbedaan pandangan inilah yang menghasilkan teori mengenai pertumbuhan ekonomi. Secara umum, teori ini dibagi menjadi tiga macam. Ada teori pertumbuhan ekonomi klasik, neoklasik, dan historis. Yuk kita bahas satu-satu ya, gais!
Baca Juga: Kebijakan Moneter: Pengertian, Tujuan & Jenis
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah beberapa teori yang diungkapkan oleh para ekonom mengenai pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang pertambahan penduduk.
Jadi gais, semua teorinya itu didasarkan oleh sedikit atau banyaknya penduduk di daerah tersebut. Untuk pembahasan lengkapnya, langsung simak penjelasannya ya, gais!
1. Adam Smith
Menurut Adam Smith, perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika ada pertambahan penduduk yang memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Biar kamu punya gambaran lebih tentang teori dari Adam Smith, coba kamu simak cerita berikut, ya!
Ada negara X yang punya sedikit penduduk, dan negara Y yang punya banyak penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak menciptakan permintaan barang/jasa yang banyak dan beragam di pasar. Hal ini akhirnya menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X hanya seputar kebutuhan dasar. Lain dengan negara Y yang punya penduduk dengan jumlah jauh lebih banyak, kebutuhan penduduk yang lebih banyak menciptakan permintaan barang/jasa yang lebih banyak dan beragam juga.
Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran, sehingga semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Alhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Nah, inilah yang membuat mas Adam berpikir kalo pertambahan penduduk itu tinggi, secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Bagaimana Cara APBN dan APBD Disusun?
2. David Ricardo
Kebalikan dengan Adam Smith, David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin besar akan menghasilkan tenaga kerja yang banyak, sehingga upah menurun dan perekonomian menjadi stagnan.
Contohnya nih gais, di Tiongkok, upah tenaga kerja relatif lebih rendah dibandingkan dengan di Australia Utara. Ini karena Tiongkok memiliki jauh lebih banyak penduduk dibandingkan Australia Utara. Sehingga lebih mudah untuk mencari tenaga kerja di Tiongkok, maka upahnya pun menjadi lebih murah.
Kebalikannya nih kalo di Australia Utara. Karena susah nyari tenaga kerja karena jumlah penduduk yang sedikit, tenaga kerja di Australia Utara upahnya relatif tinggi loh, gais! Psst, ini juga yang kadang jadi alasan banyak calon pekerja mencari kerja di negara dengan penduduk yang sedikit gais xixixi.
3. Thomas Robert Malthus
Nah, kalo Robert Malthus masih mirip sama Ricardo ya gais. Menurut Robert Malthus, pertumbuhan penduduk yang besar akan menyebabkan krisis pangan, sehingga akan terjadi kelangkaan makanan.
Jadi menurut Malthus, pangan itu pertumbuhannya kayak deret hitung, yakni 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Tapi, penduduk itu tumbuh seperti deret ukur, yakni 1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya.
Nah, pertumbuhan yang tidak imbang ini antara pangan dan penduduk pada akhirnya akan menimbulkan krisis pangan. Karena tidak semua orang dapat mengakses pangan, sehingga harga pangan pun akan meroket nantinya.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Berikutnya ada teori pertumbuhan ekonomi neoklasik. Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini lebih memperhatikan hal lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain pertumbuhan penduduk, seperti kewirausahaan dan investasi. Berikut penjelasannya ya, gais!
1. Harrod-Domar
Menurut Harrod-Domar, perlu adanya pembentukan modal atau investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh (steady growth). Semakin banyak modal maka produksi barang dan jasa juga makin banyak. Jadi kalo menurut teori ini, ada syarat agar perekonomian negara dapat berkembang secara jangka panjang (steady growth). Btw, Harrod-Domar ini dua orang ya, gais. Nama keduanya adalah R. F. Harrod dan Evsey Domar.
2. Schumpeter
Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha, yang mana kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat peluang untuk membuka usaha baru maupun memperluas usaha yang telah ada. Dengan pembukaan usaha baru dan perluasan usaha, tersedia lapangan kerja tambahan untuk menyerap angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya.
3. Robert Solow
Menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.
Solow juga berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah rangkaian kegiatan dengan empat faktor utama yaitu manusia, akumulasi modal, teknologi modern dan hasil (output).
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Terakhir, ada teori pertumbuhan ekonomi historis. Jadi teori jenis ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi itu memiliki tahapan-tahapan tertentu. Jadi untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, harus melewati tahapannya dari awal hingga akhir. Berikut penjelasan lebih dalamnya ya, gais!
1. Frederich List
Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang lebih pengelompokan ini terdiri atas 4, yakni:
- Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)
- Beternak dan bertani
- Bertani dan kerajinan
- Kerajinan, industri, dan perniagaan
2. Werner Sombart
Kalo menurut Werner, pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi masyarakat. Kalo menurut Werner ada 3 zaman nih gais, yaitu:
- Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
- Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam masyarakat.
- Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal
3. Walt Whitman Rostow
Nah, teori yang diungkapkan Rostow ini merupakan teori yang memiliki tahapan paling banyak loh, yakni memiliki 5 tahapan. Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan-tahapan berikut:
- Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian
- Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industri
- Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi
- Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
- Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.
4. Bruno Hildebrand
Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh yang lain. Menurut Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang dilakukan masyarakat, yaitu:
- Masa tukar-menukar barang (barter)
- Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
- Masa tukar-menukar dengan kredit
Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa dinyatakan bahwa Bruno memandang pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi, melainkan dari segi distribusi, ya.
5. Karl Bucher
Terakhir, Bucher mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara didasarkan oleh hubungan konsumen dengan produsen. Tahapan pada teori ini adalah:
- Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya sendiri
- Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa dengan kota
- Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara
- Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-masa negara, seperti saat ini nih, gais!
Nah, itu dia bahasan kita kali ini mengenai pertumbuhan ekonomi dan teori-teori pendukungnya. Kalo kamu mau bahas lebih dalam lagi mengenai pertumbuhan ekonomi dan materi lainnya, kamu bisa langsung akses aja di ruangbelajar ya, gais! Sampai jumpa di tulisanku berikutnya! Dadah~
Referensi:
Sadono, Sukirno, 1999, Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sadono, Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Prenada Media Group.
Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sumber Foto:
Adam Smith (https://id.wikipedia.org/wiki/Adam_Smith)
David Ricardo (https://alchetron.com/David-Ricardo)
Robert Malthus (http://kuliahtantan.blogspot.com/2013/04/tugasekologimanusiafikridzulkarnaenpmi6.html)
Harrod Domar (https://id.wikipedia.org/wiki/Roy_Harrod)
Schumpeter (https://www.schumpeter.org/schumpeters-theory)
Robert Solow (https://www.nobelprize.org/prizes/economic-sciences/1987/solow/facts/)
Frederich List (https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_List)
Werner Sombart (https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/werner-sombart-19-01-1863-soziologe-d-portr%C3%A4t-um-1900foto-news-photo/545009773)
Walt Whitman Rostow (jfklibrary.org)
Karl Bucher (https://karlbucherprofile.blogspot.com/2019/09/foto-karl-bucher_4.html)
Bruno Hildebrand (https://en.wikipedia.org/wiki/Bruno_Hildebrand)