Bank Sentral: Pengertian, Sejarah, Tugas & Wewenang | Ekonomi Kelas 10
Yuk, belajar tentang Bank Sentral, mulai dari pengertian, sejarah, tujuan, tugas, wewenang, hingga contohnya. Simak di artikel Ekonomi kelas 10 berikut, ya!
—
Ada yang rajin menabung di bank? Aku yakin kamu pasti sudah tahu apa itu bank. Tapi, kalau Bank Sentral, kamu sudah tahu belum?
Kalau belum, mungkin kamu sudah pernah dengar tentang Bank Indonesia? Nah, tahu nggak sih, Bank Indonesia atau yang biasa disingkat BI merupakan Bank Sentral yang ada di Indonesia, lho!
Pengertian Bank Sentral
Apa itu Bank Sentral? Bank Sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengatur keuangan di suatu negara agar tetap stabil. Kalau di Indonesia, Bank Sentralnya adalah Bank Indonesia.
Nah, kalau di negara lain, contohnya ada Bank Negara Malaysia sebagai Bank Sentral di Malaysia, dan ada juga Monetary Authority of Singapore sebagai Bank Sentral di Singapura.
Sejarah Bank Sentral
Ngomongin sejarah Bank Sentral, tentu aja bakal panjang banget, ya! Tapi, di artikel ini, kita bakal kupas secara ringkas, gimana sih awal mula Bank Sentral itu terbentuk?
Nah, sebenarnya, penggunaan alat pembayaran dan sistem perbankan itu udah ada sejak periode sebelum Masehi, gais. Tapi, ya masih sangat sederhana pastinya. Pada saat itu, orang-orang Mesir melakukan pembayaran menggunakan logam, seperti emas, perak, perunggu, dan sejenisnya.
Seiring waktu, penggunaan logam mulai menurun karena sumber daya alamnya pun terbatas. Dari sinilah, mulai didirikan bank-bank profesional di Eropa Selatan dan Eropa Tengah. Kira-kira, terjadi di abad pertengahan.
Sistem moneternya sendiri masih dikontrol oleh pemerintah, terutama soal mata uang. Namun, bank tetap punya wewenang untuk mengeluarkan, meminjamlan, dan mentransfer uang, tanpa kontrol langsung dari pemerintah.
Pada 1609, didirikan Bank Transfer Publik, yaitu Amsterdam Wisselbank di Belanda. Tujuannya untuk mengkonsolidasikan sistem moneter. Berdirinya bank transfer pertama ini, memicu pendirian bank lain di Hamburg, Venesia, dan Nuremberg. Bank-bank ini menawarkan fasilitas pembayaran internasional, tanpa menggunakan uang tunai.
Nah, di tahun 1694, mulai muncul tuh Bank Sentra di Inggris yang diprakarsai oleh Charles Montagu. Namanya Bank of England. Bank inilah yang menjadi model dasar berdirinya bank-bank sentral di segala penjuru dunia.
Sepanjang abad ke-19, Bank Sentral mulai didirikan di berbagai negara belahan Eropa. Contohnya aja Napoleon Bonaparte yang mendirikan Banque de France pada 1800, guna meningkatkan pembiayaan perangnya. Setelah itu, disusun berdirinya Bank Sentral Finlandia (1812), Bank Sentral Australia (1920), Bank Sentral Amerika (1913), Bank Sentral Peru (1922), Bank Sentral Kolombia (1923), Bank Sentral Meksiko dan Chili (1925), Bank Sentral Kanada dan Selandia Baru (1934), dan Bank Sentral China (1948).
Di Indonesia sendiri, sejarah Bank Sentral bermula dari berdirinya De Javasche Bank (DJB) yang dibentuk Belanda pada 1828. Tujuan didirikan DJB adalah untuk mengatasi masalah ekonomi yang menimpa koloni Hindia Belanda.
Selama DJB berjalan, bank ini mampu menyelesaikan masalah moneter dan menerapkan standar nilai tukar emas. Nah, setelah Indonesia merdeka, baru deh DJB diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan diubah namanya menjadi Bank Indonesia pada 1952. Bank Indonesia baru ditetapkan sebagai Bank Sentral lewat UU No.23 Tahun 1999.
Baca Juga: Yuk, Kenali Tugas dan Wewenang Bank Indonesia
Tujuan Bank Sentral
Setiap negara memiliki Bank Sentralnya masing-masing yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan keseluruhan sistem finansial di negara tersebut.
Baca Juga: Memahami Pengertian, Fungsi, dan Jenis Bank
Tujuan Bank Indonesia sendiri sebagai Bank Sentral di Indonesia berdasarkan UU RI No. 3 Tahun 2004 pasal 7 yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Nilai rupiah yang stabil ini dilihat dari dua aspek, yaitu:
- Kestabilan nilai rupiah terhadap harga barang dan jasa, yang diukur dengan inflasi.
- Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing, yang diukur dengan nilai tukar atau kurs.
Tugas dan Wewenang Bank Sentral
Apa aja sih tugas Bank Sentral? Bank Sentral tentunya memiliki tugas dan wewenang agar tujuan yang dimiliki bisa tercapai. Bank Indonesia sendiri sebagai Bank Sentral di Indonesia memiliki tugas dan wewenang, yakni sebagai berikut:
1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil untuk mengendalikan pasokan uang, suku bunga, dan kondisi kredit. Nah, fungsi Bank Sentral adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter ini. Tujuannya ya untuk menciptakan dan menjaga stabilitas nilai mata uang, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Bank Indonesia (BI) mengatur jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter. Caranya yaitu BI menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi dan melakukan pengendalian moneter.
Kebijakan moneter ini menggunakan 4 instrumen, yaitu operasi pasar terbuka, tingkat diskonto, cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan, baik secara konvensional maupun secara syariah.
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Ketika sistem keuangan stabil, suatu negara pun mampu bertahan dalam kerentanan internal dan eksternal. Sebaliknya, jika sistem keuangan tidak berfungsi dengan baik, itu akan menurunkan efektivitas kebijakan moneter, mengganggu kelancaran kegiatan perekonomian, dan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
Bank Sentral berfungsi untuk mengawasi dan mengatur lembaga-lembaga keuangan di negara tersebut. Hal ini mencakup bank-bank komersial, lembaga keuangan non-bank, dan pasar keuangan, untuk memastikan stabilitas dan keamanan sistem keuangan.
Bank Indonesia sendiri berwenang untuk melaksanakan serta memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Lalu, BI juga mewajibkan kepada seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatan jasa keuangannya. Nah, karena itulah BI menetapkan aturan dalam penggunaan alat pembayaran.
3. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Tidak hanya itu saja, gais. Bank Sentral juga bertanggung jawab untuk mengatur serta melakukan pengawasan sistem pembayaran di suatu negara. Bank ini akan menyediakan fasilitas agar proses pembayaran elektronik, transaksi antar bank, dan sistem pembayaran lainnya berjalan dengan aman.
Bank Indonesia berwenang untuk mengawasi kegiatan lembaga keuangan dan mengakses informasi yang dinilai akan mengancam stabilitas keuangan. Selain itu, BI juga berfungsi sebagai lender of the last resort atau sumber pinjaman terakhir. Nah, maksudnya itu, kalau misalnya ada bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas, Bank Indonesia akan memberikan kredit atau pembiayaan.
Baca Juga: Pilih Menabung di Bank Konvensional atau Bank Syariah?
4. Mengelola Cadangan Devisa
Devisa punya peran yang sangat penting bagi suatu negara dan mempengaruhi berbagai aspek ekonomi dan keuangan. Contohnya seperti membayar produk impor, membayar utang luar negeri, investasi asing, cadangan saat krisis, mendukung kebijakan fiskal maupun moneter, dan masih banyak lagi.
Bank Sentral punya fungsi untuk mengelola cadangan devisa negara, yang nantinya, ini dapat digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang dan mengatasi ketidakseimbangan pembayaran.
5. Memberi Dukungan Fiskal untuk Pemerintah
Dalam beberapa kasus, Bank Sentral dapat memberikan dukungan fiskal kepada pemerintah. Caranya, dengan membeli surat utang pemerintah atau memberikan pinjaman. Tentunya, ini akan membantu membiayai proyek-proyek pemerintah dan menjaga stabilitas fiskal suatu negara.
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Bank Indonesia memiliki lima peran dalam sistem pembayaran yakni sebagai berikut:
1. Sebagai Regulator
Bank Indonesia berperan sebagai regulator yang membuat peraturan-peraturan terkait sistem pembayaran di Indonesia.
2. Sebagai Operator
Bank Indonesia berperan sebagai operator yang menyediakan jasa layanan sistem pembayaran di Indonesia.
3. Mengatur Perizinan
Bank Indonesia berperan sebagai lembaga yang memberikan izin kepada lembaga-lembaga lain yang menyediakan jasa layanan sistem pembayaran di Indonesia.
4. Mengatur Pengawasan
Bank Indonesia berperan sebagai lembaga yang memberikan pengawasan atas lembaga-lembaga lain yang menyediakan jasa layanan sistem pembayaran di Indonesia.
5. Sebagai Fasilitator
Bank Indonesia berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran di Indonesia.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur, yang terdiri dari seorang Gubernur sebagai pemimpin dan dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior, serta 4 hingga 7 Dewan Gubernur. Saat ini, Dewan Gubernur Bank Indonesia dipimpin oleh Perry Warjiyo.
Contoh Bank Sentral di Dunia
Nah, kamu penasaran nggak sih, apa saja ya contoh Bank Sentral yang ada di dunia? Yuk, kita ketahui sama-sama!
1. Federal Reserve System (AS) – Amerika Serikat
Federal Reserve System, atau yang umumnya dikenal sebagai “The Fed”, adalah Bank Sentral Amerika Serikat. The Fed didirikan pada 23 Desember 1913 dengan tujuan utama untuk menciptakan sistem perbankan dan sistam ekonomi Amerika Serikat yang lebih stabil.
2. European Central Bank (ECB) – Uni Eropa
European Central Bank (ECB) didirikan pada tahun 1998, dan bertanggung jawab untuk mengelola kebijakan moneter di zona euro, atau kawasan ekonomi Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro, seperti Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Belanda, dan sebagainya.
3. Bank of Japan (BOJ) – Jepang
Didirikan pada 1882, dan mulai beroperasi pada 1883, Bank of Japan (BoJ) memiliki wewenang untuk menetapkan suku bunga, mengelola likuiditas di pasar keuangan, dan melaksanakan berbagai instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan moneter.
4. Bank of England (BoE) – Inggris
Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, Bank of England adalah Bank Sentral tertua di dunia yang masih beroperasi. Bank ini berdiri pada tahun 1694 guna memperoleh dana untuk membiayai perang. Hingga saat ini, Bank of England masih memiliki kewenangan untuk menetapkan suku bunga, mengelola cadangan mata uang, mengatur serta mengawasi stabilitas sistem keuangan.
5. People’s Bank of China (PBOC) – Tiongkok
People’s Bank of China (PBOC) didirikan pada tahun 1948 di Shijiazhuang, Hebei. PBOC memiliki beberapa fungsi utama, yakni merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengelola cadangan devisa negara, mengawasi sistem perbankan, serta memberi dukungan keuangan kepada pemerintah dan institusi keuangan.
6. Reserve Bank of India (RBI) – India
Reserve Bank of India (RBI) didirikan pada tahun 1935 dengan kantor pusatnya terletak di Mumbai, Maharashtra. Sebagai bank sentral, RBI menyediakan layanan perbankan kepada pemerintah, bank komersial, dan lembaga keuangan lainnya.
7. Reserve Bank of Canada (RBC) – Kanada
Reserve Bank of Canada (Bank Sentral Kanada) didirikan pada tahun 1934 dan bermarkas di Ottawa, ibu kota Kanada. Selain mengelola kebijakan moneter, RBC juga bertanggung jawab atas stabilitas sistem perbankan Kanada. Bank ini berperan dalam menjaga integritas dan efisiensi sistem keuangan.
8. Swiss National Bank (SNB) – Swiss
Swiss National Bank (SNB) didirikan pada awal abad ke-20, sebagai respons terhadap krisis keuangan di Swiss. Tujuan utama SNB didirikan adalah untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu, SNB dikenal sebagai salah satu penyimpan utama emas di dunia, loh. Bank ini menyimpan cadangan emas nasional dan internasional di markasnya di Zürich.
9. Reserve Bank of Australia (RBA) – Australia
Didirikan pada tahun 1960, Reserve Bank of Australia dibentuk untuk menggantikan Bank of Australia yang sebelumnya berperan sebagai Bank Sentral. RBA bertanggung jawab untuk menetapkan suku bunga, mengatur stabilitas mata uang, hingga memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil.
10. Bank Indonesia (BI) – Indonesia
Bank Indonesia (disingkat BI) didirikan pada tahun 1953. BI bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, mengatur pasokan uang, hingga menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.
—
Nah, itu tadi pembahasan kita mengenai Bank Sentral, meliputi pengertian, sejarah, tujuan, tugas dan wewenang, hingga contohnya. Sekarang, kamu jadi tahu deh, siapa yang bertugas untuk menjaga nilai rupiah agar tetap stabil sehingga perekonomian Indonesia bisa makin maju.
Nah, kalau sudah mengerti, yuk belajar lebih banyak lagi bersama tutor yang profesional dan menyenangkan. Semua pastinya hanya ada di Ruangguru Privat! Gabung sekarang, yuk!
Referensi:
Alam, S. (2013). Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga.
https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/13/090000679/sejarah-bank-sentral-di-dunia?page=all (Diakses pada 16 Januari 2024)
Artikel ini diperbarui pada 16 Januari 2024.