Penjelasan Teori-Teori Asal Usul Kehidupan | Biologi Kelas 12
Ada yang penasaran nggak, sebenarnya, kehidupan itu asalnya darimana, ya? Yuk, kita belajar sama-sama mengenai Teori Asal Usul Kehidupan di artikel Biologi kelas 12 ini!
—
Bagaimana kita bisa lahir? Okay, ganti pertanyaan. Bagaimana makhluk hidup bisa ada di dunia ini? Sebagian dari kamu mungkin akan berpikir mengenai Teori Big Bang, Teori Evolusi, atau kalau sudah mentok banget akan menjawab “dari sananya” sambil garuk-garuk kepala.
Nah, di dalam ilmu biologi, ternyata ada yang namanya Teori Asal Usul Kehidupan. Yap, sesuai namanya, teori ini akan mengupas segala hal yang berkaitan dengan asal-usul kehidupan. Seperti apa ya penjelasan lengkapnya? Mari simak!
Sejak zaman dahulu, beberapa ahli sudah mengeluarkan berbagai pendapat mengenai asal usul makhluk hidup yang ada di bumi. Ada 5 Teori Asal Usul Kehidupan yang bisa kamu pahami. Kita mulai dari teori yang tertua dulu ya, yaitu:
1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori abiogenesis adalah teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Aneh, kan? Tapi, begitulah pandangannya di masa lampau. Ini terjadi karena orang-orang pada zaman dulu mendapatkan fakta dari hal yang dia lihat saja.
Contohnya, bagaimana orang pada masa itu menganggap ikan dan katak berasal dari lumpur, ya karena melihat makhluk itu “muncul dari lumpur”. Bagaimana mereka berpikir bahwa cacing berasal dari tanah, ya karena mereka melihatnya di tanah. Sesimpel ituuh~
Aku lahir dari mana? (Sumber: giphy.com)
Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut Teori Abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan di masa lampau, seperti Aristoteles (384-322 SM). Awal kemunculan teori ini adalah saat Aristoteles meletakkan sepotong daging di tempat terbuka. Perlahan-lahan, daging itu membusuk dan munculah larva lalat (belatung). Kejadian inilah yang membuat Aristoteles berpendapat kalau makhluk hidup berasal dari benda mati.
Kemudian, pada tahun 1677, Antonie van Leeuwenhoek, seorang ilmuwan Belanda, ikut mendukungnya. Antonie mengamati air rendaman jerami melalui mikroskop buatannya, dan menemukan makhluk renik mulai bermunculan dari jerami yang direndam tersebut. Sehingga, ia juga percaya kalau makhluk hidup berasal dari benda mati. Namun, pada abad ke-19, teori ini disanggah.
Baca Juga: Spesiasi, Cara Menciptakan Hewan Baru dengan Sains
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini, di antaranya Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.
Supaya lebih jelas, kita bahas saja ya, pengamatan dari masing-masing ilmuwan ini.
a. Percobaan Francesco Redi
Ilustrasi Francesco Redi (Sumber: timetoast.com)
Francesco Redi adalah seorang dokter dan ahli Biologi. Ia menjadi orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah Teori Abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup.
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana.
Baca Juga: Penentuan Jenis Kelamin Makhluk Hidup
Percobaan Francesco Redi (Sumber: timetoast.com)
Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya. Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kasa. Hal ini dilakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging. Tetapi, lalat tidak dapat masuk, sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber: spallanzani.it)
Lazzaro Spallanzani adalah seorang ilmuwan dan ahli fisiologi asal Italia. Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha membuktikan bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda.
Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda, yakni wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.
Baca Juga: Pohon Filogeni: Menjawab Kenapa Manusia Mirip Kera
Percobaan Lazzaro Spallanzani (Sumber: timetoast.com)
Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
c. Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com)
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, Teori Abiogenesis tetap masih dipercaya kebenarannya. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
Baca Juga: Perbedaan Teori Evolusi Darwin dan Lamarck
Sampai akhirnya, Louis Pasteur, seorang ahli biokimia kebangsaan Prancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani, sekaligus mematahkan Teori Abiogenesis.
Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).
Ilustrasi oleh Megan Whitaker
Lalu bagaimana hasilnya?
Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen ini pun mematahkan Teori Abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi sebagai berikut:
- Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur.
- Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup.
- Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Kamu juga pasti setuju dengan hasil teori dari percobaan Pasteur itu. Tapi sekarang, bagaimana kalau pertanyaannya kita ubah menjadi:
“Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya makhluk hidup pertama lahir?”
Hayo, kalau ada yang tahu, coba tulis di kolom komentar di bawah ya!
3. Teori Evolusi Kimia (Neo Biogenesis)
Apakah setelah Louis Pasteur berhasil mematahkan Teori Abiogenesis, pertanyaan mengenai asal-usul kehidupan sudah terjawab? Sayangnya, belum juga. Para ilmuwan masih terus berpikir dan menciptakan teori-teori baru. Salah satunya Teori Neo Biogenesis. Apa sih itu?
Baca Juga: Mutasi: Pengertian, Klasifikasi, dan Dampaknya
Teori Neo Biogenesis, atau Teori Evolusi Kimia menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari senyawa organik. Teori ini berasal dari hipotesis dua orang ilmuwan asal Inggris, yaitu Oparin dan Haldane pada tahun 1920.
Gambar Oparin dan Haldane, pencetus Teori Evolusi Kimia (Sumber: Twitter.com)
Keduanya, berpendapat kalau laut yang baru terbentuk, mengandung molekul sederhana yang melimpah. Dari molekul sederhana ini, terbentuklah molekul-molekul yang lebih kompleks, sebagai cikal-bakal munculnya kehidupan. Namun, teori ini belum bisa dibuktikan.
Nah, pada tahun 1953, Harold Urey dan muridnya, yaitu Stanley Miller, baru bisa menyempurnakan teori tersebut. Mereka membuat eksperimen dengan menciptakan atmosfer bumi primitif, ditambah dengan campuran gas-gas, seperti metana, amonia, hidrogen, dan uap air.
Selanjutnya, Urey dan Miller memanfaatkan aliran listrik sebagai sumber pengganti cahaya matahari dan kilat. Dalam beberapa hari, percobaan tersebut menghasilkan senyawa organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat, dan asam amino.
Percobaan Miller-Urey (Sumber: Wikipedia.com)
Dari hasil percobaan ini, mereka menyimpulkan kalau terbentuknya makhluk hidup dari senyawa organik, sangat mungkin terjadi. Namun, prosesnya membutuhkan waktu jutaan tahun hingga sampai pada penciptaan makhluk hidup yang paling sederhana.
4. Teori Panspermia
Tidak berhenti sampai di situ, pada abad ke-19, para ilmuwan antariksa mengemukakan teori baru mengenai asal-usul kehidupan, yaitu Teori Panspermia atau Teori Eksogenesis atau Teori Kosmologi. Nah loh, apaan lagi tuh?
Teori Panspermia menyatakan bahwa benih-benih kehidupan sudah ada dan tersebar di seluruh alam semesta (luar angkasa). Jadi, mereka menganggap kalau organisme mikroskopis itu berasal dari luar angkasa, misalnya asteroid atau planet lain yang berdekatan dengan Bumi, seperti Venus atau Mars. Kemudian, berkembang dan berevolusi di Bumi.
Baca Juga: Pengertian dan Tahap-Tahap Pembelahan Sel Mitosis
Ilustrasi Luar Angkasa (Sumber: Detik.com)
Namun, teori ini lebih bersifat spekulatif karena belum ada cara untuk membuktikannya. Sehingga, banyak juga yang berpendapat bahwa Teori Panspermia nggak bisa dianggap sebagai hipotesis, apalagi teori.
5. Teori Penciptaan
Semakin banyaknya teori-teori yang bermunculan, membuat para ilmuwan semakin bingung, gais. Akhirnya, sebagian ilmuwan memutuskan untuk kembali ke teori penciptaan yang bersumber dari ajaran agama serta kitab-kitab yang mereka ikuti. Oleh karena itu, munculah Teori Penciptaan yang berasal dari agama. Meskipun belum terbukti kebenarannya secara ilmiah, tapi karena teori itu berasal dari Tuhan, mereka meyakini dengan iman, bukan pemikiran manusia.
—
Oke, itulah penjelasan materi biologi SMA mengenai Teori Asal Usul Kehidupan. Dimulai dari dua teori dasar biogenesis dan abiogenesis, serta tiga percobaan ilmuwan Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Menarik sekali bukan? Nah, untuk kamu yang masih bingung atau ingin belajar lebih banyak lagi, yuk segera download ruangbelajar ! Belajar jadi semakin mudah dan menyenangkan dengan video-video animasi yang seruuu.
Referensi:
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga.
Sumber Foto:
Foto ‘Franesco Redi’ [daring] Tautan: https://www.timetoast.com/timelines/scientists-contributions-to-the-origins-of-life
Foto ‘Percobaan Francesco Redi’ [daring] Tautan: https://www.timetoast.com/timelines/germs-time-line-by-chloe-gulick-p-3
Foto ‘Lazarro Spallanzani’ [daring] Tautan: http://www.spallanzani.it/
Foto ‘Percobaan Lazarro Spallanzani’ [daring] Tautan: https://www.timetoast.com/timelines/history-of-spontaneous-generation-e8670e79-80ba-46c7-98d0-c35c30181990
Foto ‘Louis Pasteur’ [daring] Tautan: https://www.thefamouspeople.com/profiles/louis-pasteur-145.php
Foto ‘Percobaan Louis Pasteur’ [daring] Tautan: https://www.pasteurbrewing.com/pasteur-swan-neck-flask-experiment/
https://www.freepik.com/free-vector/gradient-mountain-landscape_20547362.htm#query=jungle&position=3&from_view=search&track=sph&uuid=9e6aef0f-eab4-4b57-8c1c-9fab9b5d9df4 (diakses pada 22 Januari 2024)
Artikel ini diperbarui pada 22 Januari 2024 oleh Hani Ammariah.