Penggunaan Tanda Baca, Fungsi, dan Contohnya, Lengkap!
Jangan anggap sepele penggunaan tanda baca dalam sebuah tulisan. Bahaya. Maka dari itu, pelajari dulu fungsi dan baca contohnya di artikel berikut.
—
Sebelum kita masuk ke pembahasan, coba deh kamu bayangkan ketika membaca sebuah artikel tanpa menggunakan tanda baca di dalamnya. Apa yang akan terjadi? Mari kita coba!
Kini layanan masyarakat sudah bisa memanfaatkan perpanjangan SIM secara online tepatnya melalui aplikasi Digital Korlantas Polri di mana terdapat salah satu fiturnya adalah layanan SIM Nasional Presisi Sinar jadi buat Anda pengguna ponsel berbasis Android jangan sampai salah mengunduh aplikasi pasalnya dalam layanan Play Store tidak terdapat aplikasi Sinar melainkan Digital Korlantas Polri
Gimana? Nyeseknya udah sampai ke ulu hati belum? Sering ketemu sama tulisan yang bikin kamu sesak nafas? Pasti pernah. Nah, supaya tidak terjadi kesalahan informasi dan melelahkan pembaca, dalam setiap tulisan harus diberikan tanda baca.
Pengertian Tanda Baca
Tanda baca adalah simbol yang nggak ada hubungannya sama suara, kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
1. Penanda Akhir Kalimat
Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami orang-orang ialah sebagai penanda pada akhir kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat tanya. Kamu biasa memahaminya sebagai kalimat berita.
Contoh:
- Ayah baru saja berangkat ke Yogyakarta.
- Ida sudah menyelesaikan artikel tentang Ketimpangan Sosial kemarin.
2. Tanda di Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
II. Provinsi Jawa Barat
- Kota Bekasi
- Kabupaten Bekasi
3. Pembahasan
3.1 Isi
3.2 Analisa Tabel
3.3 Analisa Grafik
3. Pemisah Angka pada Penanda Waktu (Jam, Menit, dan Detik)
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:)
Contoh:
- Pukul 06.05 (Pukul 6 lewat 5 menit)
- Pukul 10.18 (Pukul 10 lewat 18 menit)
4. Penunjukkan Jangka Waktu
Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi sebagai penunjukkan jangka waktu tertentu.
Contoh:
- 01.03.47 (1 jam 3 menit 47 detik)
- 07.00.38 (7 jam 38 detik)
5. Memperjelas Jumlah
Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh:
- Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 1.000.000 kasus.
- Kecelakaan di tol bulan lalu mencapai 1.200 kejadian.
Tapi, perlu kamu ingat nih, tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak menyatakan jumlah meskipun angkanya ribuan ya.
Contoh:
- Tsunami di Aceh terjadi pada tahun 2004.
- Perempuan itu kelahiran tahun 1999.
6. Peran dalam Penulisan Referensi
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis, judul tulisan yang tidak mengandung tanda seru atau tanda tanya, dan tempat terbit.
Contoh:
Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo: Ragam Cendekia
7. Tidak Digunakan pada Akhir Judul
Kamu tidak boleh menggunakan tanda titik pada akhir judul karangan/artikel yang merupakan kepala karangan. Selain itu pada bagian kepala tabel, grafik, dan ilustrasi juga tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
- Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas
- Grafik 3.2 Angka Kematian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur
- Cara Memulai Bisnis Rumahan di Bulan Ramadan
8. Tidak Digunakan pada Kepala Surat
Oh iya tanda titik ini juga tidak boleh dipakai dalam kepala surat ya. Artinya, tanda titik tidak diperbolehkan di belakang alamat pengirim dan penerima surat, nama pengirim dan penerima surat, dan tanggal surat.
Contoh:
Kepada
HRD PT Jaya Sentosa
Jalan Pandawa
Sukabumi
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
1. Diletakkan di Tengah Kalimat
Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Nah, tanda koma biasanya dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilangan. Untuk penempatannya ada di belakang kata yang mengikutinya.
Contoh:
- Satu, dua, tiga, ….. mulai!
- Ibu berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan minyak goreng.
2. Perbandingan Kalimat
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda ini dipakai memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang menunjukkan perbandingan seperti tetapi, namun, atau melainkan.
Contoh:
Wahana wisata itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya bagi anak-anak.
3. Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat
Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Dengan catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh:
Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
4. Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat. Partikel ini bukan seperti partikel di materi IPA ya. Partikel dalam bahasa Indonesia seperti oh, ya, hmm, wah, aduh, dan bentuk lainnya.
Contoh:
- Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!
- Hmm, baiklah kalau seperti itu.
5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.
Contoh:
…. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
…… akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.
6. Identitas yang Ditulis Berurutan
Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.
Contohnya:
- Jakarta, 13 April 2021
- Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur
7. Memisahkan Petikan Langsung
Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau novel, tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.
Contoh:
- Roro bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi temporal?”
- “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”
8. Catatan Kaki
Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam penyusunannya.
Contoh:
Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 48.
9. Penulisan Daftar Pustaka
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian nama yang dibalik susunannya.
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.
Contoh:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
10. Penulisan Bilangan
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
- 17,2 km
- Rp90,12
11. Penulisan Gelar
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau keluarga.
Contoh:
- Hani Ammariah, S.Si
- Ny. Ratu Regina, S.Kom
12. Kalimat Bertingkat
Nah, tanda koma juga berperan dalam kalimat bertingkat nih. Ia dipakai buat mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
- Kakak pertamaku, Kresno, adalah orang yang sangat kreatif.
- Di sekolah kami, misalnya, masih banyak siswa dari latar belakang keluarga yang kurang mampu.
13. Menghindari Salah Baca
Ternyata tanda koma berfungsi juga untuk menghindari salah baca/salah penafsiran lho. Tanda ini digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Dalam upaya pembinaan warga, kita memerlukan semangat gotong royong.
Bandingan dengan
Kita memerlukan semangat gotong royong dalam upaya pembinaan warga.
Baca Juga: Pengertian Literasi, Tujuan, dan Jenisnya
14. Tidak Digunakan untuk Pemisahan Petikan Langsung
Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dalam kalimat jika petikan langsung diakhiri tanda tanya atau tanda seru.
Contoh:
- “Kenapa kamu berbohong?” tanya Devi.
- “Visitor blog jangan sampai turun lagi!” tegas Fahri.
Penggunaan Tanda Baca Seru (!)
1. Kalimat Perintah
Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka berlaku penggunaan tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda seru ini dipakai baik perintah yang sifatnya keras maupun tidak.
Contoh:
- Tolong matikan lampu di ruang itu!
- Kerjakan tugas ini sekarang juga!
2. Menunjukkan Ekspresi Terkejut/Kaget
Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka wajib menggunakan tanda seru dalam penulisan kalimatnya.
Contoh:
- Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?
- Kita berangkat sekarang, ayo semangat!
Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)
1. Menanyakan Sesuatu
Namanya aja tanda tanya, sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk kalimat yang menanyakan sesuatu.
Contoh:
- Kapan Gulman pergi ke Bandung?
- Apakah Devi sudah tahu kabar itu?
Eits, tapi tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah bentuk menjadi penjelas ya.
Contoh:
- Sampai sekarang dia tidak tahu kenapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek.
- Pak Hasan sudah mengerti bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.
2. Digunakan dalam Tanda Kurung
Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian dari sebuah kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.
Contoh:
Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)
Penggunaan Tanda Baca Titik Koma (;)
1. Memisahkan Bagian Kalimat
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Malam semakin larut; tugasnya tak kunjung selesai.
2. Memisahkan Kalimat Setara
Tanda ini bisa dipakai sebagai pengganti kata hubung untuk memisahkan kalimat yang masih setara dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Ibu memasak di dapur; Nanda menonton TV di ruang tamu.
Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)
1. Akhir Pernyataan Lengkap
Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini hanya berlaku jika masih dalam rangkaian yang sama ya.
Contoh:
Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.
Lain halnya jika rangkaian tadi merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Tanda titik dua tidak digunakan.
Contoh:
Kita memerlukan tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.
2. Sesudah Kata atau Ungkapan
Tanda titik dua ini bisa digunakan sesudah kata/ungkapan juga lho
Contoh:
Ketua: Dwi Hatmojo Kresnoadi
Wakil Ketua: Hani Ammariah
Sekretaris: Salsabila Nanda
Hari/Tanggal: Senin, 19 April 2021
Waktu: 07.00 – selesai
3. Di antara Identitas Penerbit
Tanda titik dua bisa dipakai di antara
Tanda titik dua di antara:
(a) jilid atau nomor dan halaman,
(b) bab dan ayat dalam kitab suci,
(c) judul dan subjudul suatu karangan, serta
(d) nama kota dan penerbit buku dalam daftar pustaka..
Contoh:
- Republika, 1 (2020), 34:7
- Al-Kahfi: 10
- Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terbit.
- Abdillah, Fahri. 2020. 7 Jurus Jitu Melakukan Negosiasi. Purwokerto: Penerbit Lampion.
4. Dalam Teks Drama Setelah Kata yang Menunjukkan Pelaku
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama setelah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Ratu: (sambil memandang ke bawah) “Sudahlah. Mungkin memanglah ini takdirku”
Hani: (menepuk pundak Ratu) “Hei, ngapain ngelamun aja?”
Ratu: (kaget) “Eh, kamu Hani..”
Penggunaan Tanda Baca Elipsis/Titik-titik (…)
1. Penulisan Kalimat yang Terputus-putus
Tanda elipsis ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . ). Tanda ini dipakai dalam penulisan kalimat yang terputus-putus.
Contoh:
Hmm . . . . aku juga tidak habis pikir dengan kejadian itu.
2. Penunjukkan Ada Bagian Naskah yang Dihilangkan
Tanda elipsis dipakai juga untuk menunjukkan kalau di sebuah kalimat ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
Hal yang patut dihindari . . . serta menjadi masalah yang cukup besar dalam teknik membuat website.
Kalau bagian yang dihilangkan itu akhir dari kalimat, maka kamu perlu memakai empat titik (… .), tiga titik penanda hilangnya bagian teks, dan satu sebagai tanda akhir kalimat.
Contoh:
Dia termasuk orang yang setuju dengan … .
Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
1. Menyambung Huruf Kata dan Penulisan Tanggal
Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf dari kata yang dieja satu per satu dan digunakan juga pada penulisan tanggal.
Contoh:
R-u-a-n-g-g-u-r-u
19-08-1998
2. Menyambung Suku
Tanda hubung berfungsi untuk menyambung suku dari kata dasar dan imbuhan yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
– Ririn membeli baju lengan pan-
jang di Pasar Tanah Abang.
– Jangan sampai kamu memberi-
kan berita yang tidak benar.
Pengecualian terhadap pemotongan suku kata jika huruf terakhir pada kata tersebut ialah huruf vokal
Contoh
Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik itu
seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.
Bukan
Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik i-
tu seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.
3. Memperjelas Hubungan
Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata/ungkapan serta penghilangan bagian kelompok kata.
Contoh:
- ber-evolusi
- dua puluh lima-ribuan (25 x 1.000)
Coba kamu bandingakan dengan ini:
- ber-revolusi
- dua-puluh-lima-ribuan (20 x 5.000)
4. Menyambung Unsur Kata Ulang
Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata yang berulang.
Contoh:
- mondar-mandir, kanan-kiri
- anak-anak, kuda-kuda
5. Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital
Tanda hubung juga dipakai untuk merangkai:
(a) se- dengan kata selanjutnya dengan awalan kapital,
(b) ke- dengan angka,
(c) angka dengan –an,
(d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan
(e) nama jabatan rangkap.
Contoh:
- se-Jawa Barat
- era 90-an
- mem-PHK-kan
- Menteri-Sekretaris Negara
6. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing
Dalam rangkaian unsur Bahasa Indonesia dengan bahasa asing, juga diperlukan tanda hubung lho.
Contoh:
- Dia menata rambutnya se-stylish mungkin.
- Jangan sampai sistem peng-upload-an data nanti mengalami gangguan.
- Pekerjaan Ratu tolong di-backup ya.
Baca Juga: Teknik Pernafasan 4-7-8 untuk Atasi Susah Tidur
Penggunaan Tanda Baca Pisah (—)
1. Membatasi Penyisipan Kata
Jika ada pembatasan penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar konteks kalimat, maka digunakan tanda pisah.
Contoh:
Kesuksesan itu—saya yakin akan tercapai—harus diperjuangkan oleh dirinya sendiri.
2. Tanda Pisah Dua Bilangan
Tanda pisah dipakai juga di antara dua bilangan/tanggal yang menunjukkan arti “sampai”
Contoh:
- 2019 – 2020
- Medan, 13 – 20 Januari 2015
- Bandung – Surabaya
3. Penegasan Keterangan Aposisi
Tanda pisah bisa dipakai untuk penegasan keterangan aposisi (keterangan lain) sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh:
Anggota komunitas itu – Shabrina, Devi, dan Nanda – sudah memberi dampak positif yang cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.
Penggunaan Tanda Baca Kurung (())
1. Mengapit Angka
Kamu bisa memakai tanda baca kurung untuk digunakan mengapit angka atau huruf yang merinci suatu urutan.
Contoh:
Harta kekayaannya meliputi (a) logam mulia, (b) properti, dan (c) saham.
2. Mengapit Huruf
Tanda kurung dipakai mengapit huruf atau kata yang kemunculannya di kalimat dapat dihilangkan.
Contoh:
Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak) Mahameru.
3. Mengapit Keterangan
Kamu juga bisa menggunakan tanda kurung untuk mengapit keterangan/penjelasan yang bukan bagian pokok dari sebuah kalimat.
– Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataannya bahwa dalam melakukan teknik negosiasi harus dilakukan secara serius.
4. Tambahan Keterangan
Untuk menjelaskan keterangan yang berupa abreviasi, digunakan pula tanda kurung.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) telah mengeluarkan kebijakan penggunaan meterai 10000 dalam dokumen berharga.
Penggunaan Tanda Baca Kurung Siku ([ ])
1. Mengapit Keterangan
Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan yang ada di kalimat penjelas. Nah, kalimat penjelas ini sebelumnya sudah bertanda kurung ya.
Contoh:
– Persamaan dari metode pengajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 33-45] cukup signifikan) memberikan output yang kurang lebih sama dengan tujuan awal.
2. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok
Tanda kurung siku ini bisa dipakai dalam hal pengoreksian kalimat yang ditulis oleh orang lain. Tanda ini menyatakan bahwa ada kesalahan atau kekurangan huruf pada naskah aslinya.
Contoh:
Para pemuda juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal.
Penggunaan Tanda Baca Garis Miring (/)
1. Pengganti Kata Hubung
Garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap (per).
Contoh:
- pria/wanita
- harga permen itu Rp1.000,00/butir
2. Dipakai pada Nomor Surat dan Kalimat
Tanda garis miring juga dipakai dalam nomor surat serta penanda rentang masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
- No. 036/Kep/BKD/2020
- Tahun Ajaran 2020/2021
Penggunaan Tanda Baca Apostrof (‘)
1. Penggunaan Kata Khusus
Dalam penulisan, tanda ini digunakan dalam penulisan nama serta kata khusus dari serapan bahasa asing.
Contoh:
- Ahmad Syafi’i (bukan ‘Syafi i’ atau ‘Syafii’)
- Surat Al-An’am (bukan Al-An am atau Al-Anam)
2. Menunjukkan Penghilangan Bagian Kata
Tanda apostrof juga dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau angka dalam tahun.
Contoh:
- Deni ‘lah orang yang menyelamatmu (‘lah = adalah)
- 19 Februari ’21 (’21 = 2021)
Penggunaan Tanda Baca Petik (“)
1. Petikan Langsung
Tanda petik berfungsi sebagai pengapit petikan langsung dari pembicaraan dalam naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
- “Aku lapar,” ucap Ratu.
- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”
2. Penutup Kalimat
Tanda petik dipakai sebagai tanda baca ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung atau bagian kalimat.
Contoh:
Tedy sering menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan tim di tempatnya bekerja.
3. Mengapit Istilah Ilmiah
Tanda ini juga bisa dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau memiliki arti khusus.
Contoh:
Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai “jetlag”.
4. Mengapit Judul
Tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Karangan Salsabila Nanda yang berjudul “Peran UKM terhadap Ekonomi Indonesia” telah diterbitkan di surat kabar Republika sebagai tema besar halaman Keuangan.
Penggunaan Tanda Baca Petik Tunggal (‘)
1. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang ada di dalam petikan lain.
Contoh:
“Kau dengar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?” tanya Fahri kepada Adi.
2. Mengapit Petikan di dalam Petikan Lain
Petik tunggal juga digunakan dalam penulisan untuk mengapit makna, terjemahan, atau ungkapan asing.
Contoh:
- feedback ‘umpan balik’
- shut down ‘nonaktif’
Itu tadi penjelasan tentang penggunaan tanda baca beserta fungsi dan contoh penulisannya. Bagaimana? Apakah ada yang belum kamu pahami? Nah, kalau semisal kamu punya pertanyaan lain, bisa banget nih ditanyakan lewat roboguru. Tinggal foto soal yang menurut kamu sulit dan nanti akan ada konsep pembahasannya. Gratis. Coba sekarang yuk.
Referensi:
https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/ (diakses 13 April 2021)
Dio Dananjaya. 2021. Ini Nama Aplikasi untuk Perpanjang SIM Secara Online. kompas.com (daring). Tautan: https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/14/071200115/ini-nama-aplikasi-untuk-perpanjangan-sim-secara-online
Artikel ini telah diperbarui pada 22 April 2024.