Nasionalisme dan Demokrasi di Indonesia | Sejarah Kelas 11
Artikel sejarah kelas XI ini berisi tentang latar belakang munculnya nasionalisme dan demokrasi, terutama hubungannya dengan Bangsa Indonesia.
—
Squad, siapa di antara kalian yang sudah bisa ikut dalam pemilihan langsung (Pemilu)? Wah, pasti banyak ya. Keikutsertaan kalian dalam Pemilu merupakan salah satu wujud demokrasi di negara kita. Berbicara tentang demokrasi yang merupakan bentuk pemerintahan, pasti tidak akan lepas dari hal-hal yang berkaitan dengan negara, termasuk nasionalisme. Apa itu nasionalisme dan demokrasi, akan kamu dapatkan di artikel ini, jadi simak baik-baik ya!
PENGERTIAN
Nasionalisme memiliki beberapa pengertian menurut beberapa ahli. Hans Kohn mengatakan nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu kepada negara dan bangsa. Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Sedangkan Joseph Ernest Renan mendefinisikan nasionalisme sebagai sekelompok manusia yang berkeinginan untuk bersatu. Berbeda lagi dengan Otto Bauer yang mengatakan nasionalisme merupakan suatu persatuan karakter yang timbul karena persamaan nasib.
Kalau berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme memiliki dua arti nih. Pertama adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan. Pengertian kedua adalah kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu atau bisa juga diartikan dengan semangat kebangsaan.
Baca Juga: 10 Bentuk Pemerintahan yang Harus Kamu Tahu!
LATAR BELAKANG
Squad masih ingat Revolusi Perancis dan Revolusi Industri? Kedua peristiwa itu memicu munculnya nasionalisme. Kok bisa? Soalnya, saat kedua peristiwa itu, masih banyak negara yang dijajah oleh bangsa lainnya. Saat itu banyak negara penjajah melakukan penindasan pada negara yang dijajah. Negara yang dijajah ini kemudian sadar akan persamaan nasib dan harga dirinya sebagai suatu bangsa. Hingga akhirnya hal ini memunculkan nasionalisme di Eropa pada abad ke-18. Paham ini kemudian cepat menyebar ke seluruh dunia terutama negara jajahan bangsa Eropa, termasuk negara-negara Asia dan Afrika.
NASIONALISME DI INDONESIA
Nasionalisme di Indonesia diawali dengan dibentuknya Syarikat Islam/SI (sebelumnya Syarikat Dagang Islam/SDI). Peran SDI dalam nasionalisme bermula ketika H. O. S. Tjokroaminoto mengubah SDI menjadi Syarikat Islam, tidak hanya berkutat di soal perdagangan. Jika sebelumnya SDI berhubungan dengan ekonomi dan sosial, Tjokoraminoto menjadikan SI juga menyinggung tentang politik dan agama. Hal ini tampak dalam kegiatan SI yang menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.
Salah satu pertemuan Syarikat Dagang Islam (Sumber: id.wikipedia.org).
PENGERTIAN
Menurut KBBI, demokrasi merupakan bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat. Pengertian lainnya adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Sedangkan menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Dari dua pengertian itu, kita bisa tahu kalau negara yang menganut sistem demokrasi memiliki kekuasaan tertinggi di tangan rakyat.
LATAR BELAKANG
Paham demokrasi sudah berkembang sejak masa Yunani Kuno pada abad ke-5 SM. Pada masa Yunani Kuno, demokrasi yang dilaksanakan berupa demokrasi langsung. Artinya, rakyat menjadi warga negara terlibat langsung dalam pemikiran, pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai berbagai hal yang menyangkut kehidupan negara. Hal ini dapat dilakukan karena jumlah penduduk di Yunani Kuno masih sedikit, sekitar 300 ribu jiwa. Ketentuan menikmati demokrasi tidak berlaku untuk warga negara yang berstatus budak belian, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmatinya. Kalau sekarang tentu sulit ya jika tidak ada perwakilan, penduduknya sudah banyak banget!
Ilustasi demokrasi pada masa awal kemunculannya di Yunani (Sumber: eidolon.pub).
Gagasan demokrasi mulai hilang ketika Eropa mengalami masa Abad Pertengahan. Pada masa ini terjadi praktik feodalisme, dimana kekuasaan politik dipegang oleh para agamawan atau gereja. Demokrasi kembali muncul dengan adanya piagam Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Piagam ini menjelaskan bahwa Raja John mengakui dan menjamin beberapa hak-hak khusus bawahannya. Selain itu, piagam ini menganut dua prinsip yaitu:
1. adanya pembatasan kekuasaan raja.
2. Hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja.
Baca juga: Sejarah Kelas 12 | Kehidupan Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin.
TOKOH-TOKOH
Tokoh pertama adalah Montesquieu dari Prancis (1689-1755). Montesquieu mencetuskan Trias Politika atau teori mengenai pembagian kekuasaan. Teori ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kekuasaan-kekuasaan sebuah pemerintahan harus dibagi ke dalam tiga lembaga, yaitu:
- Eksekutif yaitu lembaga yang melaksanakan undang-undang.
- Legislatif yaitu lembaga yang berwenang sebagai pembuat undang-undang.
- Yudikatif yaitu lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan, menafsirkan undang-undang jika terjadi sengketa dan menjatuhkan sanksi bagi lembaga ataupun perseorangan yang melanggar undang-undang.
Pemisahan kekuasaan ini dilakukan agar pemerintah yang berkuasa tidak bertindak sesuka hati.
Kedua ada John Locke. Menurutnya, semua umat manusia diciptakan setara di mana manusia mempunyai hak hidup, kemerdekaan dan mengejar kebahagiaan. Sehingga sama seperti dalam hidup, demokrasi juga melihat rakyat memiliki kedudukan yang setara. Sedangkan menurut J.J. Rousseau, rakyat dapat mengadakan perlawanan menghadapi pemerintah saat pemerintah tidak menghargai hak-hak tersebut.
Pemikiran-pemikiran ini kemudian mengilhami munculnya demokrasi di Amerika Serikat. Deklarasi Kemerdekaan AS pada tahun 1776 diakui oleh Thomas Jefferson mendapat pengaruh kuat dari pemikiran John Locke dan Rousseau. Sampai saat ini, demokrasi sudah diadopsi oleh berbagai negara di dunia sebagai sistem pemerintahan salah satunya adalah Indonesia.
Demokrasi di Indonesia muncul sejak tahun 1913 saat para pemimpin organisasi Indische Partij dan Sarekat Islam mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial untuk diberi kebebasan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan politik dan menyatakan pendapat. Usulan ini kemudian dipenuhi oleh pemerintah kolonial dengan pembentukan Dewan Rakyat (Volksraad).
Hingga kini, Indonesia masih menerapkan demokrasi sebagai sistem pemerintahannya. Dengan sistem ini, rakyat Indonesia diharapkan menjadi lebih kritis terhadap negaranya. Sifat kritis ini diharapkan juga dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri rakyat Indonesia. Kalau kamu punya pendapat tentang demokrasi dan nasionalisme di Indonesia, tuliskan di kolom komentar, yuk! Oh iya, kamu juga bisa nonton materi ini lewat video animasi di ruangbelajar.
Sumber referensi:
Hapsari, R. Adil, M. (2016) Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Sumber foto:
Foto Hans Kohn [Daring]. Tautan: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fc/Hans_Kohn.1930er.wiki.jpg (Diakses: 25 November 2020)
Foto Joseph Ernest Renan [Daring]. Tautan: https://artuk.org/discover/artworks/joseph-ernest-renan-18231892-192291 (Diakses: 25 November 2020)
Foto Otto Bauer [Daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Otto_Bauer#/media/File:Sennecke_-_Otto_Bauer,_1919.jpg (Diakses: 25 November 2020)
Foto salah satu pertemuan Syarikat Dagang Islam [Daring]. Tautan: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Groepsportret_tijdens_een_ledenvergadering_van_de_Sarekat_Islam_%28SI%29_in_Kaliwoengoe_TMnr_60009089.jpg (Diakses: 25 November 2020)
Foto ilustasi demokrasi pada masa awal kemunculannya di Yunani [Daring]. Tautan: https://eidolon.pub/democracy-when-c42cc2494faa (Diakses: 25 November 2020)
Artikel diperbarui pada 25 November 2020