5 Strategi Mengoptimalkan Jam Tidur Terbaik untuk Anak
Artikel ini membahas mengenai solusi bagi orang tua agar jam tidur anak menjadi lebih optimal.
—
Berdasarkan hasil survey The National Sleep Foundation, mengungkapkan setidaknya anak mengalami kekurangan 1 jam tidur setiap malam dari yang direkomendasikan oleh para ahli. Wah, ngga disangka ya? Selama ini bahkan kita mengira anak sudah terlalu cukup beristirahat di malam hari. Hingga pada pagi harinya Anda sering melakukan hal iseng dengan membangunkannya sebelum wekernya berbunyi. “Hayo, bangun Nak, udah siang nih jam 6,” ucap orang tua. Padahal jam di dinding masih menunjukkan pukul 04.30 pagi.
Riset ini telah menguji pada berbagai isu yang berhubungan dengan istirahat, serta mempelajari bagaimana siswa tidur di malam hari dan hal-hal yang yang mempengaruhi jam istirahatnya. Menurut data, ketidakefisienan anak-anak tidur ternyata sangat terpengaruh pada kehadiran alat elektronik yang ada di kamar mereka. Sekitar 75% siswa SD dan SMP memiliki akses pada benda-benda tersebut. Angka bahkan bertambah hingga 90% pada hasil riset siswa SMA. Cahaya dan suara yang berasal dari elektronik justru membuat anak-anak semakin sulit untuk merasa relaks dan bermimpi.
Oleh karenanya, The National Sleep Foundation merekomendasikan batasan waktu melihat layar HP, televisi, atau laptop sebelum jam tidur anak. Sebaiknya, satu jam sebelum tidur harus sudah benar-benar tidak lagi didekatkan pada alat elektronik ya, Anda untuk memastikan waktu istirahatnya dapat dioptimalkan. Hasil survey juga menyarankan agar orang tua dapat melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengobrol, membaca, bermain permainan non-elektronik sebelum jam tidur.
Chit-chat dengan anak sebelum tidur. (Sumber: babble.com)
Ingat, orang tua harus mencontohkan pada anaknya agar ia mau menurut untuk menghindari alat elektronik tersebut. Jadi, usahakan juga untuk tidak membawa hp atau tablet ke kamar. Dampaknya ‘kan juga baik untuk diri Anda sendiri. Jangan hanya anak yang terperbaiki jam tidurnya tetapi orang tua juga harus dong. Sebab, walau terlihat sebagai hal yang remeh sebenarnya kekurangan jam tidur dapat menimbulkan masalah serius bagi usia anak maupun dewasa, lho.
Beberapa contohnya seperti akan menurunkan daya konsentrasi di sekolah, melemahkan sistem imum, meningkatkan risiko obesitas, dan suasana hati. Nah, setelah cara di atas sudah diterapkan orang tua pada keseharian anak, coba mulai hitung jumlah jam tidurnya. Bagi yang berada pada rentang usia 5-12 tahun harus memperoleh waktu tidur sekitar 10-11 jam di malam hari. Sementara usia remaja membutuhkan waktu tidur antara 8.5-9.5 jam. Namun, data The National Sleep Foundation menunjukkan hanya ada 15% remaja yang sesuai dengan rekomendasi waktu tidur seperti ini.
Baca juga: Beragam Cara untuk Menstimulasi Kecerdasan Interpersonal Anak
Selain menghindari perangkat elektronik sebelum waktu tidur, orang tua juga dapat melakukan beberapa hal di bawah ini agar semakin optimalnya jam tidur anak di setiap malam:
1. Mengurangi Kafein
Anak-anak memang bukan penikmat kopi yang memiliki kandungan kafein di dalamnya, namun mereka memperoleh kafein dari minuman berkarbonat yaitu air yang dimasukkan air gas karbon dioksida bertekanan tinggi seperti soda. Selain itu, kafein juga terkandung di dalam permen cokelat yang mereka makan. Jadi, jauhkan mereka dengan minuman dan makanan tersebut saat menjelang waktu tidur. Nah, bagi anak yang lebih sensitif, sebaiknya orang tua dapat meminta mereka menghindari minuman serta makanan tersebut mulai dari setelah makan siang.
2. Patuh pada Waktu Tidur
Ini tugas Anda untuk memastikan anak dapat beristirahat dan bangun keesokan harinya dengan waktu yang konsisten. Misal, Ibu Mita meminta anaknya Aina yang berusia 13 tahun untuk tidur di jam 9 malam dan bangun pukul 5.30 pagi. Dalam penghitungan waktu tidur, 8.5 jam sudah mengikuti standar istirahat malam hari untuk remaja sesuai rekomendasi para ahli ‘kan? Selanjutnya, selain menyiapkan weker untuk malam hari. Penting pula untuk membuat bedtime reminder di HP orang tua. Supaya anak tidak akan melewati jam tidurnya lagi dan istirahatnya pun akan menjadi lebih lelap.
3. Lewati Film yang Menakutkan
Mau bersantai bersama anak sambil menonton film di TV, youtube, atau bahkan ke bioskop? Sah saja asalkan hindari film yang bergenre horor, ya. Sebab menonton film seperti ini bukan mendorong agar anak semakin berani, justru sebaliknya. Ia akan terbawa pada mimpi buruk saat istirahat dan membuat waktu tidurnya terganggu, bukan? Lebih baik lagi, jika orang tua mengajaknya mengobrol saat siang hari. Menanyakan tentang apa yang mengganggunya pada hari ini. Bisa jadi ada hal yang jauh lebih menakutkan daripada menonton film genre horor.
4. Mandi Sore Hari/Sebelum Tidur
Setelah seharian berkegiatan, sebenarnya mandi sebelum tidur akan lebih memberi efek pada saat tidur, dibandingkan ketika mandi saat sore hari. Apalagi jika menggunakan air hangat, tidur akan terasa lebih pulas. Sayangnya, rekomendasi ini juga masih menjadi perdebatan di antara para sleep experts. Saat anak mandi di sore hari, selanjutnya ia akan bermain atau berkegiatan yang membuat tubuhnya kembali berkeringat atau bahkan kotor. Sehingga akan tetap membuatnya tidak nyaman ketika tidur, ‘kan?
5. Konsumsi Makanan Tryptophan
Jenis makanan apa ya itu kok namanya trypthophan? Menyebutnya aja susah! Tenang. Orang tua yang cerdas bukannya senang kalau mempelajari hal-hal baru? Jadi, trypthophan adalah asam amino yang penting bagi keseimbangan kesehatan orang dewasa dan pastinya penting bagi pertumbuhan anak. Nah, mudahnya, kandungan ini ada makanan seperti salmon, susu, kacang, bayam, kedelai, dan telur. Lalu apa nih hubungannya dengan membuat jam tidur anak jadi optimal? Ternyata menurut Dr. William Sears, dokter penyakit anak asal Amerika, kandungan asam amino/protein akan membuat hormon melatonin dan serotonin membantu otak dengan mudah memerintahkan tubuh agar tidur.
Gimana nih, setelah membaca artikel di atas? Jadi banyak referensi baru ‘kan untuk membuat jam tidur anak jadi lebih baik lagi. Jangan lupa dipraktikkan ya di rumah, dan share artikel ini ke sebanyak-banyaknya teman maupun keluarga agar tak lagi mengulang kesalahan yang selama ini kurang mempertimbangkan kekurangan jam tidur anak. Kalau Anda masih mau belajar tentang topik lainnya, silakan klik di sini atau gunakan ruangbelajar untuk belajar bareng anak, mulai dari pelajaran SD-SMA lengkap lho! Pakai video animasi, lagi. Yuk, download sekarang!