3 Cara Membuat Magnet: Digosok, Induksi & Elektromagnetik | Fisika Kelas 9
Apa itu magnet dan bagaimana cara membuat magnet? Yuk, cari tahu lebih lengkap di artikel Fisika kelas 9 berikut ini!
—
Kamu suka menaruh tempelan di pintu kulkas nggak sih? Tempelan kulkas ini lucu-lucu banget, ya! Biasanya juga sering dijadikan oleh-oleh, lho! Hayo, yang pintu kulkasnya penuh dengan tempelan kulkas, coba tunjuk tangan! Hahaha.
Kamu pernah mengira-ngira nggak sih, kenapa tempelan kulkas ini bisa menempel di pintu kulkas? Padahal ‘kan nggak ada lemnya ya. Nah, tempelan kulkas ini bisa menempel di pintu kulkasmu karena mereka ini punya magnet di bagian belakangnya.
Ada banyak benda di sekitar kita yang punya magnet. Selain tempelan pintu kulkas, benda-benda seperti kompas, hp, dan komputer kamu, ternyata juga memanfaatkan magnet. Bahkan, Bumi itu juga magnet, loh! Tapi jangan coba-coba nempelin Bumi ke kulkas ya hehehe.
Lucu-lucu ya, magnet kulkasnya! (Sumber: notonthehighstreet.com)
Mungkin waktu kamu melihat contoh-contoh magnet ini, kamu mulai bertanya-tanya nih, gimana sih magnet itu bisa terbentuk? Bisa tidak ya magnet dibuat sendiri di rumah?
Nah sebenarnya, beberapa magnet itu terbentuk secara alami di bumi, tapi kebanyakan, magnet yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari itu dibuat oleh manusia, dan tentunya kamu juga bisa buat magnet sendiri. Daripada penasaran, yuk langsung aja kita bahas tentang magnet dan cara membuat magnet! Gaskeun~~~
Apa itu Magnet?
Sebelum kita membahas cara membuat magnet, kita harus tahu dulu tentang magnet, dong. Kata ‘magnet’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu magnítis líthos, yang berarti ‘batu dari Magnesia’. Magnet pertama kali digunakan pada abad ke-4 sebelum Masehi di Cina, dimana saat itu “lodestone” atau batu magnet pertama kali digunakan sebagai kompas.
Eh terus, magnet itu apa ya? Nah, magnet adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet dan dapat menimbulkan gejala kemagnetan, seperti menarik besi dan baja. Suatu bahan dapat menghasilkan medan magnetnya sendiri ketika partikel magnet disejajarkan dengan arah yang sama, hingga medan magnet dari masing-masing partikel magnet bekerja sama dan bergabung untuk membuat medan magnet yang kuat. Kayak pepatah, teamwork makes the dream work :D.
Terus pasti kamu penasaran: “kenapa ya magnet cuma bisa narik beberapa jenis benda tertentu saja?” Untuk memahaminya, kita perlu tahu jenis benda berdasarkan sifat bahan yang dapat ditarik magnet. Ada 3 macam nih, di antaranya feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Ayo kita bahas satu-persatu!
Jenis-Jenis Bahan Magnet
Bahan feromagnetik
Bahan feromagnetik adalah materi atau bahan yang bisa ditarik kuat oleh magnet. Nah, bahan feromagnetik ini dapat mudah dimagnetisasi atau dijadikan magnet karena partikel-partikel magnet dapat disejajarkan dengan arah yang sama. Contoh bahan feromagnetik adalah besi, baja, nikel, dan kobalt.
Kobalt, bahan yang digunakan untuk baterai mobil listrik. (Sumber: mobillistrik.net)
Baca Juga: Yuk, Ketahui Jenis-Jenis Magnet dan Sifat-Sifatnya!
Bahan paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan atau materi yang juga dapat ditarik oleh magnet, akan tetapi efeknya lebih lemah dari bahan feromagnetik. Bahan paramagnetik ini tidak bisa dimagnetisasi atau dijadikan magnet secara permanen. Contoh bahan paramagnetik adalah aluminium, tungsten, magnesium, dan litium.
Logam litium yang bisa digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat pesawat luar angkasa. (Sumber: teknikmesinmanufaktur.blogspot.com)
Bahan diamagnetik
Bahan diamagnetik merupakan bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet, sama halnya seperti bahan paramagnetik, bahan diamagnetik ini juga tidak bisa dimagnetisasi atau diubah menjadi magnet secara permanen. Contoh bahan diamagnetik di antaranya ada perak, emas, tembaga, kayu, karet, plastik, dan kain.
Emas dan perak merupakan logam mulia. (Sumber: Getty images)
Nah, sekarang jadi lebih tahu ya kenapa magnet cuma bisa menarik benda-benda tertentu saja. Pada dasarnya, magnet dapat menarik kuat pada benda-benda dengan bahan feromagnetik, seperti besi dan baja. Lalu, menarik lemah bahan paramagnetik, serta tidak dapat menarik bahan-bahan diamagnetik. Sehingga, bahan yang dapat dijadikan magnet adalah bahan feromagnetik. Oke langsung saja kita bahas cara membuat magnet ya!
Cara Membuat Magnet
Secara umum, ada tiga cara membuat magnet, yaitu dengan cara digosok, induksi, dan dialiri arus listrik (elektromagnetik). Let’s go kita bahas satu per satu~
1. Pembuatan Magnet dengan Cara Digosok
Cara pertama untuk membuat magnet adalah dengan menggosokan magnet. Apakah digosok seperti menggosok barcode di kupon undian? Hmm… konsep menggosoknya kurang lebih sama, sih.
Berikut bahan dan langkah jika kamu ingin membuat magnet dengan cara digosok:
Bahan:
- Magnet permanen
- Batang besi
Langkah:
- Pegang salah satu ujung magnet permanen dan letakkan pada bagian ujung batang besi.
- Gosokkan magnet tersebut dan batang besi dari satu ujung ke ujung lainnya secara berulang dalam satu arah.
- Lakukan langkah tersebut selama kurang lebih 5 menit.
Jadi, dengan menggosokkan batang besi berulang kali ke satu arah, menyebabkan partikel-partikel magnet secara perlahan mengarah ke arah yang sama, sehingga besi ini sudah menjadi magnet sementara.
Kalau sudah bersifat magnetik gitu, berarti dia sudah jadi magnet, ya? Yes, betul sekali! Oh iya, kamu harus ingat, kutub magnet yang dihasilkan pada magnet baru ini, pasti berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya. Jangan lupa, ya!
Kalo sudah, sekarang coba kamu dekatkan batang besi yang sudah menjadi magnet ini ke besi yang lain. Ketarik nggak besinya? 😀
Baca Juga: Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan
2. Pembuatan Magnet dengan Cara Induksi
Cara membuat magnet berikutnya adalah induksi. Proses pembuatan magnet dengan cara induksi ini cukup sederhana, lho! Berikut bahan dan langkah jika kamu ingin membuat magnet dengan cara induksi:
Bahan:
- Magnet permanen
- Besi (misalnya paku)
Langkah:
- Dekatkan salah satu kutub magnet permanen pada bagian ujung paku yang ingin dijadikan magnet.
- Tunggu hingga masing-masing bagian ujung besi memiliki sifat magnet.
Dengan meletakkan bagian paku dan magnet permanen, dapat menyebabkan medan magnet yang kuat pada magnet permanen, sehingga memicu partikel magnet pada paku mengarah ke arah yang sama. Akibatnya, terbentuklah magnet sementara.
Walaupun paku pada awalnya bukanlah magnet, setelah diinduksi, akhirnya dapat menarik bahan-bahan magnetik. Bahkan, kamu bisa mengubah paku tersebut menjadi magnet permanen jika mendekatkan kedua magnet permanen dan paku secara terus-menerus selama beberapa bulan, tentunya kamu harus punya kesabaran ekstra, nih xixi~
3. Pembuatan Magnet dengan Cara Elektromagnet
Cara ketiga dalam membuat magnet, yaitu elektromagnet. Hah, maksudnya apa tuh? Buat magnetnya pakai listrik? Betul banget!
Proses pembuatan magnet dengan cara elektromagnet ini sangat mengandalkan arus listrik. Cara membuatnya cukup mudah, lho! Berikut bahan dan langkah jika kamu ingin membuat magnet dengan cara dialiri listrik (elektromagnetik):
Bahan:
- Besi panjang (misalnya paku)
- Baterai
- Kawat
Langkah:
- Lilitkan kawat di sepanjang potongan besi seperti pada gambar.
- Hubungkan bagian ujung kawat ke bagian ujung baterai untuk membuat rangkaian listrik.
Jadi, kamu tinggal melilitkan besi dengan kawat berarus listrik. Jangan lupa, kawatnya harus kamu hubungkan dengan baterai terlebih dahulu, ya. Nanti, susunan magnet elementer pada besi atau baja tersebut akan didapat dari arus DC baterai.
Tenang, susunan magnet elementernya sudah teratur, kok! Oh iya, arah kutub magnetnya bisa ditentukan lewat kaidah tangan kanan, lho. Apa sih, kaidah tangan kanan itu? Coba perhatikan gambar di bawah ini, yuk!
Eh, tapi kok rangkaian listrik bisa bikin magnet? Kan satunya listrik satunya magnet? Nah sebenarnya arus listrik juga dapat memancarkan medan magnet. Besi panjang yang dililit pakai kawat berarus listrik akan memagnetisasi besi tersebut. Kalau jumlah baterai semakin banyak, maka magnetnya akan jadi lebih kuat.
Baca Juga: Memahami Teori Kemagnetan Bumi dari Jarum Kompas
Itu lah pembahasan mengenai 3 cara membuat magnet, yaitu dengan menggosok, induksi, dan dialiri arus listrik (elektromagnetik). Jadi gimana, guys? Sudah paham kan cara membuat magnet yang melibatkan konsep fisika? Coba deh kamu bikin magnet sendiri biar bisa uji konsep ini, hehe.
Hayo, siapa yang mau membuat magnet setelah membaca artikel ini? Ternyata membuat magnet itu nggak susah, ya! Kamu mau mempelajari materi ini lebih lanjut tapi takut susah? Tenang aja! Kamu bisa buat belajar jadi praktis dengan roboguruPlus. Tinggal foto soalnya, tanya kakak tutornya, belajar bareng sama kakak tutornya, lalu ta-da! Dapet deh jawaban pertanyaan yang sulit itu. Praktis banget, kan? Kuy, download sekarang!
Referensi:
nationalmaglab.org. (2014) Early Chinese Compass – 400BC. Available at: https://nationalmaglab.org/education/magnet-academy/history-of-electricity-magnetism/museum/early-chinese-compass (Accessed: 8 Desember 2022).
Widodo, T. et al. (2009) IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber Gambar:
Foto ‘Kobalt’ [Daring]. Tautan: https://mobillistrik.net/nikel-dan-kobalt-hasil-tambang-yang-saat-ini-semakin-menjadi-incaran/ (Diakses pada 25 Januari 2023)
Foto ‘Logam Litium’ [Daring]. Tautan: https://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2022/12/litium.html (Diakses pada 25 Januari 2023)
Foto ‘Logam Emas dan Perak’ [Daring]. Tautan: https://www.gettyimages.com/detail/photo/holding-a-handful-of-coal-royalty-free-image/530703778?adppopup=true (Diakses pada 25 Januari 2023)
Artikel ini pertama kali dibuat oleh Embun Bening Diniari, kemudian diperbarui oleh Bing Samudera Ibrahim pada 25 Januari 2023.