Intip Keseruan Tradisi Lebaran di Berbagai Negara
Mau tahu nggak seperti apa suasana keseruan tradisi lebaran di berbagai negara di dunia? Yuk, simak sekilas kisahnya berikut ini.
—
Hari Raya Idul Fitri atau yang lebih akrab dikenal dengan Lebaran adalah momen yang sangat ditunggu bagi seluruh umat muslim. Bagi yang menjalankan puasa, momen ini dimaknai sebagai hari kemenangan setelah sebulan berpuasa.
Di Indonesia, para perantau di kota besar akan mudik ke kampung guna merayakan bersama keluarga. Ini merupakan momen tahunan di mana seluruh anggota keluarga berkumpul, silaturahmi, dan saling bermaafan satu dengan lainnya. Saat berkumpul, menu yang biasanya tersedia adalah ketupat, opor, sambal goreng ati, rendang, dan kue nastar. Ada satu hal yang paling dinanti, yaitu bagi-bagi THR (Tunjangan Hari Raya). THR ini biasanya diberikan orang yang sudah berpenghasilan kepada yang belum. Jadi bagi kamu yang sudah mulai kerja, nggak dapat THR lagi ya, hehe.
Itu sedikit tradisi yang dilakukan orang Indonesia ketika Lebaran. Bagaimana dengan negara lain?
1. Malaysia
Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, masyarakat Malaysia juga merayakan Lebaran dengan ketupat, lontong, dan rendang. Setelah menjalankan salat ied, dilanjutkan dengan ziarah ke makam orangtua. Lalu berkumpul dengan sanka keluarga untuk silaturahmi. Mereka saling berbagi hadiah berupa uang pada anak-anak.
Baca juga: Mengenal Hilal: Kenapa Harus Mengamatinya Sebelum Lebaran?
2. Arab Saudi
Ketika Lebaran tiba, masyarakat Arab menghiasi rumah mereka agar lebih menarik, bahkan terlihat baru. Mereka berkumpul dengan keluarga besarnya utuk mengadakan azimah. Azimah ini serupa dengan tradisi di Indonesia yang biasa dikenal dengan Open House. Hal yang membedakan adalah sajian makanannya, yaitu olahan daging domba dicampur nasi dan sayur tradisional. Ini merupakan menu khas Arab Saudi, teman-teman.
Ibukota Arab Saudi, Riyadh melakukan perayaan yang kental dengan kesenian. Teater, baca puisi, parade, hingga pertunjukkan musik. Di beberapa negara seperti Emirat, Suriah, dan Oman juga diadakan pesta kembang api.
3. Turki
Dalam menyambut Lebaran, masyarakat Turki membawa manisan ketika bersilaturahmi dengan anggota keluarga. Tradisi ini dinamakan Seker Bayram, atau festival gula. Nah, untuk tradisi bermaaf-maafan, anak-anak sungkem kepada orang tua untuk minta maaf atas kesalahan selama ini. Kemudian, orangtuanya akan mencium sebagai tanda sudah memaafkan kesalahan anakya. Setelahnya, orang tua akan memberikan uang koin, permen, atau manisan.
Sehabis zakat fitrah, penggalangan dana untuk umat muslim dilakukan melalui acara sosial dan pertunjukan hiburan. Mau tahu seperti apa ucapan Lebaran khas Turki? “Bayraminiz Kutlu Olsun”, atau bisa juga “Bayramini Mübarek Olsun” yang berarti “Semoga bayram-mu menjadi berkah”.
Baca Juga: Sejarah Ketupat, Kenapa Selalu Ada Setiap Lebaran?
4. Mesir
Saat Ramadhan tiba, Kairo berubah menjadi kota sejuta lampu. Tradisi memasang lampu tradisional di seluruh rumah sudah dimulai sejak zaman Dinasti Fattimiyah. Lampu yang dipasang ini disebut lampu Fanus. Tujuan menjalankan tradisi ini yaitu menyambut kedatangan pasukan Raja Mesir yang akan mengunjugni Kairo. Tidak perlu heran kalau sebelum puasa, masyarakat Kairo beramai-ramai belanja lampu.
Perayaan Idul Fitri di Mesir berlangsung meriah. Seluruh sekolah, kampus, kantor pemerintahan, dan restoran tutup. Tetangga, teman, dan saudara akan saling berkunjung. Makanan khasnya adalah Kahk, cookies yang diisi kacang dan ditabur gula. Perayaan Lebaran juga diramaikan dengan berbagai hiburan anak tradisional. Misalnya pendongeng, panggung boneak, pesulap keliling, karnaval sepeda, dan banyak lagi. Selain itu, banyak juga keluarga yang menikmati libur dengan mengunjungi taman bermain, pantai, dan sungai Nil.
5. Suriname
Negara yang letaknya di daratan Amerika bagian Selatan ini dapat dikatakan punya kedekatan psikologis dengan Indonesia. Kenapa? Sebagian penduduknya merupakan keturunan suku Jawa yang dikirim sebagai kuli kontrak di zaan penjajahan Belanda. Sampai saat ini pun bahasa yang digunakan di sana adalah bahasa Jawa.
Tradisi di negara ini dapat dikatakan cukup unik karena penetapan hari Lebaran dilakukan berdasarkan perhitungan sendiri. Jadi mereka menggunakan perhitungan ala primbon Jawa peninggalan nenek moyang ratusan tahun lalu.
6. Fiji
Negara kecil yang terletak di kawasan Samudera Pasifik ini penduduknya mayoritas non-muslim. Uniknya, dalam menyambut Idul Fitri, hanya laki-laki muslim saja yang melakukan salat sunnah di masjid. Saat silaturahmi, hidangan khususnya adalah samai, mie manis yang dicampur dengan susu. Menu ini disajikan bersama makanan samosa, sejenis kari ayam dan daging sapi.
7. India
Pemeluk Islam di India biasanya akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi. Mereka akan melakukan salat ied bersama-sama di sana. Masjid ini menjadi pusat perayaa Idul Fitri di New Delhi, ibukota India. Sajian makanan khusus saat silaturahmi dengan keluarga adalah siwaiyaan. Siwaiyaan adalah campuran bihun yang terasa manis dengan buah kering dan susu. Warna-warninya menambah kemeriahan suasana pesta.
Baca Juga: Cara Menjawab Pertanyaan Sensitif yang Sering Muncul saat Lebaran
8. Cina
Perayaan lebaran di Cina yang paling meriah ada di daerah Yunnan dan Xinjiang. Dua wilayah ini banyak dihuni oleh masyarakat Cina yang beragama muslim. Ketika Lebaran tiba, mereka mengunjungi makam nenek moyang untuk mendoakan para arwah. Sesudahnya, dengan mengenakan pakaian adat berkumpul untuk silaturahmi dan memberi hadiah. Untuk yang laki-laki memakai jas dan kopiah putih, sedangkan perempuan memakai baju hangat dan kerudung.
9. Australia
Negara tetangga ini merayakan Lebaran dengan cukup meriah. Hal ini terbilang unik, mengingat Australia bukanlah negara muslim. Perusahaan memberi toleransi bagi karyawan muslim untuk mendapat libur guna menyambut hari raya Idul Fitri. Di kawasan yang mayoritas dihuni umat muslim juga dapat menggunakan jalan umum untuk melaksanakan salat ied. Tidak heran, karena negeri kangguru ini memberikan kebebasan pada rakyatnya untuk mempraktikkan ajaran masing-masing sesuai dengan keyakinan.
10. Amerika Serikat
Masyarakat muslim di Amerika Serikat mayoritas bukan penduduk asli, melainkan penduduk imigran yang telah turun temurun ratusan tahun. Mereka memiliki komunitas khusus untuk bertukar info mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Islam. Salah satunya yaitu informasi hari raya Idul Fitri, melalui sambuungan telepon atau e-mail. Uniknya, dikarenakan kebanyakan dari kalangan imigran, jadi pakaian yang dikenakan berwarna-warni sesuai negara asal. Sehabis salat id, mereka saling mengucapkan “Happy Eid” atau “Eid Mubarak” antar sesama jamaah, kenalan, dan kerabat.
—
Itulah keseruan perayaan Idul Fitri di sepuluh negara selain Indonesia. Ada yang mirip, tapi banyak juga yang unik ya.
Selamat Lebaran, teman-teman! Mohon maaf lahir dan batin ya. 🙂 Setelah libur lebaran jangan lupa untuk kembali semangat untuk menyambut berbagai ujian akhir tahun di ruangbelajar.