Mengenal Perairan Laut, Jenis, dan Fenomena Upwelling | Geografi Kelas 10
Artikel Geografi kelas 10 ini membahas tentang karakteristik dan dinamika perairan laut, persebaran dan pemanfaatan biota laut, serta dampak yang diakibatkan oleh reklamasi terhadap perairan laut Indonesia.
—
Bagian utara Jakarta sejak dulu menjadi tempat yang sibuk bagi para nelayan menyambung hidupnya. Lokasi yang berdekatan dengan Laut Jawa, atau bisa dikatakan juga Teluk Jakarta, memudahkan nelayan dalam perburuannya mencari hewan-hewan laut, seperti kerang, ikan, dan juga udang. Laut yang berada di bagian utara Jakarta adalah surganya kerang laut. Ada kerang hijau, kerang dara, kerang batik, dan kerang lainnya.
Dalam sehari nelayan bisa membawa pulang kurang lebih 40 kilogram kerang. Jumlah yang tidak sedikit ya. Karena itulah masyarakat di sana bisa bertahan hidup. Bahkan saking banyaknya kerang di sana, rumah-rumah para nelayan dibangun di atas tumpukan kulit kerang yang bercampur dengan pasir pantai.
Bisa kebayang kan betapa indah dan kayanya kehidupan laut jawa yang berada di utara Jakarta itu. Dan dari sanalah kerang-kerang yang biasa kamu nikmati bersama teman-teman berasal, enak kaaan?
Seorang nelayan Teluk Jakarta membawa hasil tangkapan kerang dalam jumlah yang besar di depan pulau reklamasi Jakarta. Sumber: Tempo.co
Para nelayan ini menggantungkan hidup dari laut. Artinya, selain sebagai penampakan alam, laut juga menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Tapi, apa sih pengertian dari laut?
Baca Juga: Mengenal Lapisan Bumi: Hidrosfer | Biologi Kelas 7
Pengertian Laut
Sederhananya, laut adalah badan air asin, yang sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Jadi, laut itu bisa terkurung daratan dari semua sisi atau sebagian besar sisi.
Lautan juga bisa menjadi badan air asin yang merupakan bagian dari salah satu samudra di dunia.
Lah, emang laut sama samudra beda? Beda dong~
Perbedaan Laut dan Samudra
Meskipun sama-sama menampung air asin dalam jumlah banyak, tapi laut dan samudra berbeda. Perbedaannya antara lain:
– Laut lebih kecil dan dangkal daripada samudra, karena ia terkurung daratan di semua atau sebagian besar sisi. Laut juga merupakan bagian dari samudra.
– Samudra umumnya lebih luas dan dalam dibandingkan laut, dan otomatis menampung air asin yang jumlahnya lebih banyak. Di dunia ada lima samudra, yaitu Pasifik, Atlantik, Hindia, Artik, dan Antartika atau Samudra Selatan.
Oke, sekarang kita mau bahas klasifikasi atau jenis laut berdasarkan proses terjadinya, berdasarkan letaknya, berdasarkan kedalamannya, dan berdasarkan intensitas cahaya.
Jenis Laut Berdasarkan Proses Terjadinya
1. Laut transgresi atau laut meluas
Laut transgresi adalah laut yang mengalami perluasan yang terjadi karena adanya kenaikan permukaan air laut atau juga karena turunnya daratan secara perlahan.
Nah, akibatnya sebagian daratan itu digenangi air laut. Contohnya:
– Tenggelamnya dangkalan Sunda dan Sahul ketika es mencair di zaman purba.
– Meluasnya laut Bering karena melelehnya es di kutub.
2. Laut ingresi atau laut tanah turun
Proses terjadinya karena turunnya tanah atau dasar laut yang diakibatkan oleh tekanan vertikal gaya endogen, yaitu gerakan-gerakan tektonik.
Nah akibatnya menimbulkan patahan dan itu sudah berlangsung selama ribuan tahun yang lalu. Penurunan tanah di dasar laut itu akan membentuk lubuk laut dan juga palung laut. Contohnya:
– Laut Banda (7.400 m)
– Laut Sulawesi (5.590 m)
– Laut Jepang (4.000 m)
3. Laut regresi atau laut yang menyempit dan mundur
Proses terjandinya laut regresi karena banyaknya sungai yang bermuara di laut dan mengendapkan lumpur. Contohnya Laut Jawa yang mengalami penyempitan laut sejauh 12 m per tahunnya.
Peta laut dunia. Sumber: tiuppeluit.com
Baca Juga: Pengertian Siklus Hidrologi, Proses & Jenis-Jenisnya | Geografi Kelas 10
Jenis Laut Berdasarkan Letaknya
1. Laut tepi
Laut tepi adalah bagian lautan yang terletak di pinggir benua. Laut tepi ini terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah dari lautan yang luas. Contohnya itu Laut Tiongkok Selatan yang terhalang oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
2. Laut pertengahan
Laut pertengahan bisa dikatakan juga laut tengah adalah laut yang terletak di antara dua benua yang memiliki gejala-gelaja gunung api dan memiliki gugusan pulau-pulau. Contohnya laut pertengahan Australia dan Asia dengan gugusan Kepulauan Indonesia, dan Laut Kaspia yang ada di negara Rusia.
3. Laut pedalaman
Laut pedalaman adalah bagian lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya itu Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Hitam.
Jenis Laut Berdasarkan Zona Kedalamannya
1. Zona litoral
Zona litoral atau zona pasang surut adalah bagian laut yang terletak di antara laut pasang naik dan pasang surut.
2. Zona epineritik
Zona epineritik merupakan bagian laut yang dimulai dari garis surut sampai ke wilayah paling dalam yang dapat ditembus oleh sinar matahari. Dan itu terletak pada kedalaman yang sampai 50 meter.
3. Zona neritik
Zona neritik adalah bagian laut dengan kedalaman 50-200 meter. Di daerah ini, ikannya banyak banget guys.
4. Zona batial
Zona batial yaitu bagian laut dengan kedalaman 200-2000 meter.
5. Zona abisal
Zona absial yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai lebih dari 2000 meter. Di zona ini udah gak ada tanaman, tapi masih ada hewan laut berukuran besar.
6. Zona hadal
Zona hadal yaitu bagian laut yang kedalamannya antara 5000 sampai 6000 meter, nah zona ini dikenal sebagai zona hadopelagis atau zona palung laut.
Ilustrasi kedalaman laut. Sumber: biogan.com
Baca Juga: Sistem Sonar dan Menghitung Kedalaman Laut | Fisika Kelas 8
Jenis Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya
Laut juga bisa dilihat berdasarkan intensitas cahayanya, yaitu sejauh mana cahaya matahari dapat mencapai kawasan perairan tersebut. Jika dilihat berdasarkan intensitas cahaya, zona laut terbagi menjadi:
1. Zona Epipelagic (Eufotik)
Zona epipelagic adalah zona yang masih dijangkau oleh sinar matahari, sehingga proses fotosintesis di zona tersebut dapat berjalan dengan sangat baik. Di zona ini, suhu lautnya berkisar 40 hingga 3°C. Kedalaman zona epipelagic berada di sekitar 70 meter atau 230 kaki.
2. Zona Mesopelagic (Disphotic)
Zona mesopelagic adalah zona yang hanya mendapatkan sejumlah kecil penerangan sinar matahari. Saking sulitnya sinar matahari tembus ke zona ini, maka zona ini dkenal juga sebagai twilight zone. Suhu di zona mesopelagic berkisar 5-4°C atau sekitar 41-39°F. Kedalaman zona mesopelagic berada di sekitar 600 meter atau 2.000 kaki.
3. Zona Afotik (Aphotic)
Di zona afotik, cahaya matahari sama sekali tidak dapat tembus sehingga tercipta kegelapan abadi. Kedalaman zona mesopelagic berada lebih dari 600 meter atau lebih dari 2.000 kaki.
Sifat-Sifat Air Laut
Setelah kamu belajar tentang jenis-jenis air laut, kayaknya kurang afdol kalo belum mempelajari tentang sifat-sifat air laut. Ada apa aja sih?
1. Salinitas
Salinitas adalah jumlah garam yang terkandung dalam setiap 1 kilogram air laut. Nah, laut di setiap wilayah kemungkinan punya salinitas yang berbeda. Kok bisa beda? Perbedaan ini karena adanya penguapan, curah hujan, banyak/sedikitnya sungai yang mengalir ke arah laut, dan pencairan gletser.
Satuan salinitas air adalah gram/kg. Tapi, satuan ini juga bisa dinyatakan dalam ‰ (per mille) atau ppt (part per thousand).
2. Warna Air Laut
Kata siapa air laut berwarna biru? Sebenarnya, kalo kamu pergi ke laut terus kamu ambil airnya pakai tangan, aslinya mah gak ada warnanya alias bening. Nah, warna pada laut yang terlihat secara visual biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, guys.
Zat Larutan Organisme atau Zat Lain yang Terdapat di Dalam Air
– Laut Merah (barat daya Semenanjung Arab) yang kalau dilihat kadang-kadang warnanya merah. Alasannya adalah karena banyak ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari sinar matahari.
– Laut Kuning (Republik Rakyat Tiongkok) yang terlihat kuning karena air lautnya mengandung butiran-butiran tanah loess yang berwarna kuning.
Warna Dasar Laut
– Laut Hitam (sebelah utara Turki) yang air lautnya terlihat hitam karena dasar lautnya berwarna hitam.
– Di laut dangkal, air laut warnanya hijau karena di daerah ini banyak tumbuh-tumbuhan laut yang berwarna hijau.
– Warna biru laut disebabkan oleh pemantulan warna biru dari sinar matahari. Warna ini dipantulkan karena warna ini bergelombang pendek dan adanya pantulan warna langit.
3. Densitas
Densitas adalah tingkat kerapatan air laut (massa jenis). Densitas air laut di permukaan sekitar 1.027 kg/m³. Semakin dalam laut, maka densitasnya semakin bertambah.
Densitas dipengaruhi dua faktor, yaitu:
– Salinitas, semakin tinggi salinitas maka semakin tinggi densitas (berbanding lurus).
– Suhu, semakin tinggi suhu maka semakin rendah densitas (berbanding terbalik).
4. Gelombang Laut
Gelombang laut adalah perpindahan energi di permukaan air yang ditimbulkan oleh angin. Selain itu, gelombang juga bisa disebabkan oleh gempa bumi dasar laut yang kuat. Nah, gelombang ini ada dua macam:
– Gelombang yang tidak bergerak ke arah horizontal (mendatar).
– Gelombang yang airnya bergerak maju.
5. Arus Laut
Arus laut adalah gerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap atau tidak tetap. Umumnya, arus laut disebabkan oleh pengaruh angin, perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu, pasang naik dan pasang surut air laut.
Kalau menurut temperaturnya, arus laut dapat dibedakan menjadi dua macam:
– Arus panas, yaitu arus yang temperatur wilayah asal lebih tinggi daripada daerah tujuan. Biasanya, arus ini berasal dari ekuator ke arah kutub. Contohnya Arus Teluk, Arus Kurushio, dan Arus Brasilia.
– Arus dingin, yaitu arus yang temperatur wilayah asal lebih rendah daripada daerah tujuan. Biasanya, arus ini berasal dari kutub ke arah ekuator. Contohnya Arus Labrador, Arus Benguela, dan Arus Peru/Humboldt.
Fenomena Upwelling
Upwelling adalah proses naiknya air dingin yang kaya nutrisi dari lapisan bawah laut ke permukaan laut dari kedalaman sekitar 100-200 meter. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti nitrat dan fosfat, sehingga banyak mengandung fitoplankton.
Naiknya massa air ini disebabkan karena adanya angin yang bergerak di atas perairan, sehingga angin ini akan mendorong massa air di permukaan.
Semakin terdorongnya massa air di permukaan ini, maka akan terjadi kekosongan, sehingga kekosongan ini akan diisi sama masa air yang berada di lapisan bawahnya.
Morfologi Dasar Laut
Kalau kamu lihat permukaan bumi banyak kenampakan alam atau relief seperti gunug, pantai, dan laut, di dasar laut juga ada reliefnya, lho. Apa saja sih relief atau morfologi yang ada di dasar laut?
1. Paparan Benua (Continental Shelf)
Paparan benua adalah dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200 meter, dan terletak di sepanjang pantai suatu benua. Misalnya adalah Paparan Sunda dan Paparan Sahul.
2. Palung Laut (Trench)
Palung laut adalah dasar laut dalam dan sempit dengan dinding curam membentuk corong dan memanjang, dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Contohnya Palung Mariana.
3. Lubuk Laut (Bekken)
Lubuk laut adalah dasar laut yang bentuknya cekung.
4.Gunung Laut (Trench)
Gunung laut adalah gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik yang menjulang di atas permukaan laut atau tidak. Contohnya seperti Gunung Anak Krakatau.
5. Guyot
Guyot adalah bekas gunung api, tapi puncaknya datar dan tenggelam karena terkena erosi.
6. Punggung Laut (Ridge)
Punggung laut adalah rangkaian perbukitan di dasar laut.
7. Atol
Atol adalah karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar.
8. Laguna
Laguna adalah bagian laut dangkal di tengah atol.
Kan. Di dalam laut, masih ada laut guys. Makannya jangan heran kalo SpongeBob dan Patrick masih suka pergi ke laut meskipun mereka udah tinggal di dasar laut.
9. Jendul Benua (Continental Rise)
Jendul benua adalah bagian dari benua yang langsung berbatasan dengan dasar laut atau yang terendam air laut.
10. Dasar Samudera (Ocean Floor)
Dasar samudera adalah wilayah samudera yang punya kedalaman sekitar 1.800 meter yang punya morfologi atau relief datar.
Ilustrasi Morfologi Bawah Laut
Pengertian Pantai
Kalau udah ngomongin laut, kayaknya kurang afdol misal gak ngomongin pantai. Pantai itu adalah bagian daratan yang paling dekat dengan laut, dan seolah-olah membentuk suatu garis, nah garis itu disebut garis pantai.
Sedangkan pesisir itu bagian permukaan bumi yang terletak antara pasang naik dan pasang surutnya air laut. Ketika pasang naik, pesisir akan tertutup oleh air laut, sedangkan saat pasang surut, pesisir akan terlihat dan nampak seperti daratan. Makanya panjang pesisir dan pantai itu sama.
Nah pada pesisir pantai ini biasanya tumbuh berbagai macam ekosistem, seperti hutan mangrove, padang lamun (merupakan tumbuhan berbungan yang memiliki rhizome, daun, dan akar sejati), kemudian juga terdapat banyak terumbu karang. Masing-masingnya memiliki fungsi lho, fungsinya sangat penting untuk menjaga perairan laut, daratan, juga biota-biota laut.
Jenis-Jenis Pantai
Ada beberapa jenis pantai yang bisa kita lihat berdasarkan bentuknya dan proses terjadinya. Yuk simak infografis di bawah ini!

Fungsi Ekosistem Pantai
Fungsi Hutan mangrove
- Penahan atau penangkap lumpur dan sedimen lainnya
- Tempat mencari makanan dan daerah pemijahan bermacam-macam biota perairan
- Penahan atau pemecah gelombang dan angin badai yang dapat melindungi pantai dari abrasi
- Menghasilkan pupuk terutama yang berasal dari daun dan dahan pohon mangrove yang rontok
Fungsi Padang Lamun
Padang lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun dan akar sejati yang dihasilkan secara seksual. Fungsi padang lamun:
- Habitat berbagai jenis biota
- Tempat berlindung dan mencari makanan berbagai jenis biota laut
- Produsen detritus dan zat hara
- Pengikat sedimen dengan sistem perakarannya
- Tudung pelindung padang dari sinar matahari
Fungsi Terumbu Karang
Terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan masif dan kalsium karbonat (CaCO3) yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu dan sejumlah organisme dari filum cnidaria.
- Pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat
- Bahan bangunan dan pembuatan kapur
- Habitat ikan hias yang mempunyai nilai jual tinggi
- Habitat berbagai biota laut
- Tempat pemijahan
- Bahan baku farmasi
- Bahan perhiasan
Jika ekosistem laut terawat dan terus dijaga, bukan nggak mungkin perkembangan organisme atau biota laut akan selalu baik. Untuk itu, dibutuhkan perawatan juga perlindungan agar perairan laut kita tetap bersih dan terawat.
Namun, jika ada reklamasi yang masih terus dilaksanakan, dampaknya sudah sangat terlihat. Perairan laut menjadi tercemar, kehidupan biota atau organisme laut rusak, dan ekosistem pun hancur.
Baca Juga: Apa Saja Potensi Sumber Daya Laut Indonesia? | Geografi Kelas 11
Hupft, kita bahas dikit soal reklamasi yuk.
Reklamasi di Jakarta
Hidup di Jakarta bukanlah sesuatu yang menenangkan. Di tengah pertumbuhan penduduk dan tingginya perpindahan penduduk dari desa ke kota, membuat kota Jakarta semakin sumpek dan sempit.
Lahan-lahan kosong yang dulunya dijadikan tempat bermain bola anak-anak, kini sudah berubah menjadi gedung-gedung bertingkat. Jika sudah tidak ada lagi lahan, maka pesisir lah yang akan jadi korbannya jika pemerintah tidak benar-benar bijak mengurus tata ruang kota.
Benar saja, mimpi buruk pun jadi kenyataan bagi para nelayan. Sejak rezim pemerintahan orde baru sekitar tahun 1980-an, pemerintah memutuskan untuk mereklamasi perairan laut utara Jakarta.
Setelah dilakukan, kebijakan itu justru berdampak buruk bagi para nelayan dan khususnya bagi kondisi laut itu sendiri. Hasil tangkapan para nelayan kian menipis, soalnya wilayah perburuan dan budidaya kerang sudah diuruk oleh pasir reklamasi.
Selain itu, limbah yang bercampur dengan limpahan sedimentasi pasir mengeluarkan bau yang menyengat dan juga membuat keruh perairan teluk Jakarta itu. Tercemarnya perairan laut, otomatis memberi dampak buruk juga bagi kehidupan di dalamnya.
Seperti kerang, semenjak adanya reklamasi, pertumbuhan kerang pun semakin menurun. Kerang-kerang tumbuh dengan cacat dan banyak yang membusuk.
Pada akhirnya banyak biota laut yang rusak dan terancam kehidupannya. Biota atau bisa juga dikatakan organisme laut dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Bentos dan Pelagos. Bentos adalah organisme laut yang hidup di dasar laut sedangkan Pelagos adalah organisme yang hidupnya di lapisan air bagian atas.
Oh ya, kamu tahu nggak apa itu reklamasi? Jadi tuh reklamasi itu proses pembuatan daratan baru pada lautan. Bagaimana tuh membuat daratan di laut, emangnya bisa?
Bisa, yaitu dengan menumpahkan berkubik-kubik pasir agar tertimbun dari dasar laut sampai akhirnya muncul di permukaan dan jadilah daratan, kemudian dibuat tanggul untuk penguat dan menahan terjangan ombak laut.
Ada beberapa metode dalam melakukan reklamasi, dan kamu bisa cari tahu ya. Karena yang akan kita bahas adalah karakteristik dan kondisi perairan laut di Indonesia dan bagaimana sih jika adanya reklamasi dan proyek-proyek lainnya di laut. Yuk kita bahas!
Baca Juga: Lembaga Penyedia dan Pemanfaatan Data Hidrologi di Indonesia
—
Nah guys, sekarang tahu kan mengapa kita harus benar-benar harus menjaga alam? Reklamasi, pengeboman laut, membuang sampah ke laut, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berpotensi mencemari laut, harus sesegera mungkin dihentikan. Kalau tidak, perairan laut akan tercemar, biota laut akan mati, dan para nelayan menjadi sengsara.
Oke deh, sekarang gimana? Sudah tau kan seperti apa perairan laut kita dan kehidupan biota lautnya? Tapi, ini masih sebagian lho, kamu masih harus banyak mempelajari karakteristik dan dinamika perairan laut dan biota laut. Supaya belajarnya asik dan mudah, kamu bisa pakai ruangbelajar. Belajar dengan menggunakan handphone dan kamu akan berpetualang dengan menggunakannya. Segera berlangganan ya.
Referensi:
Wardiyatmoko. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Sindhu P. Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Sumber foto:
Foto Seorang nelayan Teluk Jakarta membawa hasil tangkapan kerang dalam jumlah yang besar di depan pulau reklamasi Jakarta [daring]. Tautan: https://koran.tempo.co/read/fotografi/398237/nelayan-kerang-hijau-teluk-jakarta
Artikel ini diperbarui pada 20 Maret 2025 oleh Laras Sekar Seruni.