Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Perubahan Sosial | Sosiologi Kelas 9
Ternyata, perubahan sosial memiliki dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Yuk, baca lebih lanjut di artikel Sosiologi kelas 9 berikut ini!
—
Kamu pasti pernah merasakan pembelajaran daring yang sudah berlangsung sejak awal pandemi melanda kita, yang terjadi pada bulan Maret 2020, dong?
Saat itu, terjadi perubahan dalam sistem belajar. Dari yang sebelumnya belajar seperti biasa di kelas dengan teman dan bapak ibu guru, kemudian menjadi pembelajaran yang dilakukan secara daring menggunakan beberapa media yang mendukung. Tapi, saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai dilaksanakan kembali.
Baca Juga: Pengertian Perubahan Sosial, Teori & Karakteristiknya
Kamu tahu nggak, sih? Peristiwa peralihan cara belajar dari tatap muka, beralih ke daring, dan kini akan kembali lagi ke PTM adalah salah satu contoh bentuk perubahan sosial, loh!
Untuk mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan perubahan kayak gini, kamu perlu tahu dulu faktor penyebabnya. Yuk, simak pembahasan berikut mengenai faktor penyebab perubahan sosial dari internal maupun eksternal!
Pengertian Perubahan Sosial
Apa sih perubahan sosial itu? Kalo menurut William F. Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada kebudayaan material (berwujud), sehingga berpengaruh terhadap kebudayaan immaterial (tidak berwujud).
Coba kita ambil pembelajaran daring yang berubah menjadi PTM nih ya, gais.
Karena dilanda pandemi Covid-19, pembelajaran menjadi berubah secara daring (online) menggunakan telepon seluler dan laptop sebagai perangkat pembelajaran utamanya.
Nah, perangkat ini adalah contoh kebudayaan material karena memiliki wujud, ya. Sedangkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar adalah contoh kebudayaan immaterial. Jadi, perangkat keras seperti telepon seluler dan laptop menyebabkan perubahan terhadap cara belajar siswa dan guru.
Mudah dipahami, kan? Inti dari contoh tersebut sesuai loh, sama perkataan Pak William tadi, yakni kebudayaan material (telepon seluler dan laptop) mempengaruhi kebudayaan immaterial (cara interaksi dan belajar di kelas).
Baca Juga: Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli, Cari Tahu Yuk!
Karena kamu sekarang sudah paham mengenai perubahan sosial, sekarang kamu perlu tahu juga nih, tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan sosial. Faktor ini dibagi dua ya, yakni faktor internal dan eksternal. Kita bahas faktor internal penyebab perubahan sosial dulu, ya.
Faktor Internal yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Faktor internal penyebab perubahan sosial adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Terdapat 4 (empat) faktor internal yang dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain penemuan baru, konflik sosial, pemberontakan, dan dinamika penduduk.
Langsung simak aja penjelasan berikut ya, hehe.
1. Penemuan Baru
Penemuan baru dapat terjadi akibat adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu hal. Contoh penemuan baru misalnya, dulu kamu kalo mau kirim pesan singkat ke teman kamu cuma bisa lewat SMS.
Sayangnya, SMS ini perlu dihemat nih penulisannya, supaya irit pulsa, hehe. Apalagi kalo mau kirim gambar atau foto, bener-bener boros banget, kan.
Akhirnya muncul deh penemuan baru, yaitu aplikasi pesan instan seperti Line dan Whatsapp. Dengan aplikasi ini, kirim pesan dengan teman jadi gampang banget, nih.
Kirim pesan jadi lebih mudah dan murah, nggak perlu disingkat-singkat lagi. Udah gitu, bisa kirim gambar, video, sampai stiker pula, hehe. Canggih, kan? Btw ini aku nggak disponsorin oleh Line atau Whatsapp, ya. Tapi kalo iya, nggak nolak, sih. Xixixi.
—
Sampai sini, sudah mulai paham belum dengan materi bentuk-bentuk perubahan sosial? Kalo masih ada poin-poin yang belum kamu mengerti, mending belajar sama ahlinya, deh. Belajar bareng kakak-kakak pengajar di Ruangguru Privat Sosiologi misalnya. Hehehe…
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
Oiya, penemuan baru ini dibagi menjadi 3 jenis, loh. Ada Discovery, Invention, dan Innovation. Nih aku jelasin dulu satu-satu ya:
1. Discovery
Discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada, namun belum diketahui oleh siapapun sebelumnya.
Contohnya, penemuan lokasi baru tambang batu bara di Kalimantan Selatan. Sebelum ditemukan oleh penambang pun, sebenarnya memang ada lokasi tambang batu bata di sana. Hanya saja, baru kita temukan sekarang, maka disebut sebagai discovery.
2. Invention
Selanjutnya, Invention adalah penemuan yang benar-benar baru dan diciptakan oleh manusia. Jadi dinyatakan invention apabila sebelumnya belum pernah ada, nih.
Contohnya, penemuan telepon genggam. Sebelum ditemukan telepon genggam, belum pernah ada alat atau barang yang memiliki fitur dan fleksibilitas seperti telepon genggam. Makanya penemuan telepon genggam waktu dulu banget masuknya ke kategori invention, ya.
3. Innovation
Terakhir, Innovation atau inovasi adalah pembaharuan atau pengembangan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Contohnya adalah smartphone atau ponsel pintar. Smartphone adalah wujud inovasi dari barang sebelumnya, yakni telepon genggam biasa. Yang dulunya tidak dapat mengakses internet dan punya fitur yang sedikit, kini smartphone memiliki fitur yang jauh lebih banyak dan berguna dibandingkan telepon genggam di masa lampau.
Baca Juga: Mengenal Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, Ada Apa Saja Ya?
2. Konflik Sosial
Konflik dapat menyebabkan perubahan sosial karena yang terlibat di dalamnya adalah masyarakat itu sendiri. Secara umum, konflik sosial dapat disebabkan oleh 3 hal, yaitu adanya perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, dan kecemburuan sosial.
Contoh konflik sosial antara lain, kebijakan yang diberlakukan pemerintah terkadang dapat menimbulkan konflik sosial apabila terdapat perbedaan pendapat dari masyarakatnya.
Apabila perbedaan pendapat dari masyarakat cukup berseberangan dengan pandangan pemerintah, maka masyarakat dapat melakukan demonstrasi. Hal ini kemudian dapat menyebabkan pemerintah merencanakan ulang kebijakan tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat luas.
3. Pemberontakan
Pemberontakan atau revolusi adalah usaha menentang dan mengganti sistem atau tatanan yang telah lama berjalan. Pemberontakan dapat terjadi akibat adanya kekecewaan terhadap suatu sistem atau tatanan.
Contoh dari pemberontakan adalah perlawanan yang dilakukan oleh Indonesia untuk mengusir penjajah. Hal ini tentunya dilakukan karena perlakuan buruk dan tidak adil dari para penjajah dan usaha rakyat Indonesia agar dapat memerdekakan diri.
4. Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk (demografi) adalah berubahnya kondisi penduduk, dan perubahan kondisi ini dapat menyebabkan perubahan sosial di masyarakat. Terdapat 3 hal yang mempengaruhi dinamika penduduk, yaitu natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan penduduk).
Contoh dari dinamika penduduk yang dapat mempengaruhi perubahan sosial adalah kepadatan penduduk yang dapat disebabkan oleh angka kelahiran (natalitas) yang tinggi, atau bisa juga karena migrasi penduduk ke suatu kota/daerah yang terlalu banyak.
Baca Juga: Mengenal Teori Evolusi dalam Perubahan Sosial
Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Nah, sekarang kita masuk ke faktor eksternal yang mempengaruhi perubahan sosial, ya. Faktor eksternal penyebab perubahan sosial adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.
Ada 3 faktor eksternal pendorong perubahan sosial, di antaranya bencana alam, peperangan, dan pengaruh budaya lain. Yuk langsung kita bahas satu-satu, ya.
1. Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh alam dan di luar kehendak manusia. Beberapa contoh bencana alam yang dapat menyebabkan perubahan sosial adalah banjir, erupsi gunung api, gempa bumi, dan tsunami.
Bencana alam dapat menyebabkan perubahan sosial karena dapat mengubah lingkungan fisik dan sosial masyarakat. Karena terjadi di luar kehendak manusia, maka bencana alam masuk ke dalam faktor pendorong perubahan sosial dari segi eksternal, ya.
2. Peperangan
Peperangan dinyatakan sebagai faktor eksternal karena datang dari luar masyarakat, bahkan dapat berasal dari luar negara. Seperti halnya bencana alam, peperangan juga dapat menyebabkan perubahan sosial karena dapat mengakibatkan hilangnya harta benda dan tempat tinggal.
Di sisi lain, peperangan juga dapat memberi dampak positif pada masyarakat pada kasus tertentu. Misalnya, perang melawan penjajah yang akhirnya menyebabkan masyarakat itu terbebas dari belenggu penjajahan.
3. Pengaruh Budaya Lain
Adanya pengaruh dari budaya lain atau budaya luar dapat menyebabkan perubahan pada kehidupan masyarakat. Contohnya adalah budaya Korea yang kini sudah tidak asing di Indonesia.
Budaya Korea masuk ke Indonesia melalui musik, film, bahkan melalui makanan. Hal ini menciptakan tren tersendiri di masyarakat, sehingga kini masyarakat mulai mengalami perubahan-perubahan tertentu.
Misalnya, akibat tayangan Squid Game yang sempat ngetren akhir-akhir ini, masyarakat kita mulai banyak membuat resep makanan khas Korea yang sering muncul di tayangan tersebut. Hmm, jadi pengen permen dalgonaa, huhu.
Hore! Akhirnya bahasan kita kali ini udah aku kupas tuntas semua nih, yaa. Huehe. Sekarang kamu udah paham berarti yaa tentang faktor-faktor penyebab perubahan sosial di masyarakat. Nih, coba aku tes dulu yaa pake kuis, xixixi.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Perubahan Sosial bagi Masyarakat?
Oke, itulah penjelasan mengenai faktor pendorong perubahan sosial, mulai dari faktor internal sampai eksternalnya. Kalo kamu mau tau lebih dalam lagi seputar materi perubahan sosial atau materi lainnya, mending kamu langsung cek di ruangbelajar aja, ya!
Di ruangbelajar tentunya kamu bisa lebih leluasa dan asik lagi nih belajarnya, apalagi kalo pake konsep kilatnya, uhuy. Dijamin gabakal ngantuk karena bisa sekaligus ngerjain kuis di videonya, loh! Kok keren amat ya, xixixi.
Sampai jumpa di tulisanku berikutnya, ya! Jangan lupa tetap semangat membaca dan belajar yang kawan-kawankuu~ Dadah!
Referensi:
Abdulsyani, 1992, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, Jakarta, Bumi Aksara
Soekanto, Soejono. 2012 Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada