Dinamika Populasi dan Faktor-faktor Penyebabnya | Biologi Kelas 7
Artikel ini menjelaskan tentang pengertian dinamika populasi, faktor penyebabnya, serta kaitannya dengan makhluk hidup dan lingkungannya.
—
In the jungle, the mighty jungle, the lion sleeps tonight
in the jungle, the quiet jungle, the lion sleeps tonight~
awimbawe~ awimbawe~ awimbawe~
Hayoo siapa yang bacanya sambil nyanyi? hehehe. Lagu the lion sleeps tonight ini sempat viral di dunia maya lho, karena video animasinya berisi kuda nil yang sedang bernyanyi dan anjing sedang menari. Lucu kan? hihi.
awimbawe~ awimbawe~ (sumber; makeAGIF.com)
Ngomong-ngomong soal kuda nil nih, kamu tahu nggak kalau kuda nil suka berkelahi? Yup, kuda nil suka berkelahi juga looh.. tapi tenang, kamu nggak usah coba-coba buat melerainya ya. Hal itu memang seleksi alam yang merupakan proses adaptasi hewan dengan keadaan alam.
Kuda nil jantan berkelahi dengan kuda nil jantan lainnya untuk memperebutkan wilayah sungai. Lalu, kuda nil yang menang akan dianggap sebagai kuda nil terkuat di wilayah tersebut, sedangkan kuda nil yang kalah akan terluka parah lalu mati. Perkelahian itu disebut interaksi kompetisi yang mengakibatkan perubahan pada jumlah populasi. Karena kuda nil yang kalah tadi mati, kita jadi kehilangan satu kuda nil dan populasi kuda nil jadi berkurang deh huhuhu.
Baca juga: Apa Saja Interaksi dalam Sebuah Ekosistem?
Nah, perubahan itu biasa disebut dinamika populasi yaitu perubahan jumlah populasi di suatu daerah. Oh iya, perubahan jumlah populasi nggak harus selalu berkurang, tapi bisa juga meningkat tergantung faktor yang mempengaruhinya. Interaksi kompetisi tadi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya dinamika populasi yang menurun.
Selain kompetisi, faktor biotik yang mempengaruhi dinamika populasi yaitu interaksi predasi. Contohnya yaitu meningkatnya populasi tikus sawah akibat perburuan burung elang yang dilakukan oleh manusia. Pada rantai makanan, elang sebagai konsumen II memakan tikus sebagai konsumen I. Nah, jika manusia memburu burung elang, maka burung elang yang akan memakan tikus jumlahnya berkurang, dong. Hal itu akan membuat populasi tikus di sawah menjadi meningkat.
petani shock lihat populasi tikus meningkat (sumber: giphy.com)
Sekarang kita bahas contoh-contoh dari dinamika populasi yang dipengaruhi oleh faktor abiotik, yuk!
Kamu tahu nggak kalau perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya global warming? Yup, global warming! Suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Hal ini bisa mempengaruhi jumlah populasi, lho. Kok bisa?
Global warming dapat membuat suhu permukaan bumi meningkat. Akibatnya, hewan-hewan yang hidup di daerah kutub jadi kehilangan tempat tinggalnya. Seperti beruang kutub, mereka hidup bergantung pada laut yang tertutup es untuk berburu dan berkembang biak. Jika perubahan iklim semakin ekstrim, hal itu bisa membuat jumlah populasi beruang kutub berkurang dan dalam bahaya kepunahan.
perubahan iklim bikin es kutub mencaiiiiir~ (sumber: giphy.com)
Next, siapa di sini yang punya hobi tanam-menanam? Pasti kalian nggak asing lagi dong sama tanah, pupuk, air. Melimpahnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah akibat pemberian pupuk juga dapat mempengaruhi jumlah populasi. Unsur hara seperti Nitrogen (N), Phosfor (P), Kalium (K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber nutrisi dan melakukan fotosintesis. Adanya unsur hara membuat tanaman tumbuh subur sehingga populasi tanaman meningkat.
tanam tanam ubi~ (sumber: giphy.com)
Selain karena faktor-faktor di atas, bencana alam juga dapat mempengaruhi jumlah populasi di suatu daerah, lho. Seperti gunung meletus, tsunami, longsor, kebakaran hutan, gempa bumi dan lain-lain.
si jago merah melahap habis hutan Australia (sumber: giphy.com)
Contohnya kebakaran hutan yang terjadi di Australia pada akhir tahun 2019 kemarin, nih. Kebakaran hutan tersebut merusak sumber makanan dan habitat para hewan. Selain itu udara juga tercemar oleh asap yang ditimbulkan dari hutan yang terbakar, sehingga hewan-hewan kehilangan tempat tinggal mereka, tidak dapat mencari makan dan minum, juga keracunan oleh asap. Akibatnya, populasi hewan menurun.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan jumlah populasi yang terjadi di suatu daerah dipengaruhi oleh adanya faktor biotik dan abiotik. Yup! Selesai deh materi dinamika populasi ini, kalau kamu mau belajar lebih dalam tentang dinamika populasi, kamu bisa bergabung di ruangbelajar, ya! Penjelasannya lengkaaaap banget, belajar jadi lebih mudah karena belajar dengan para Master Teacher terbaik.
Referensi:
Purjiyanta, Eka, Triyono, Agus, Dkk. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.
Artikel ini diperbarui pada 30 Desember 2020.