Pengertian Globalisasi, Ciri-Ciri, Bentuk, Teori, Contoh & Prosesnya | Sosiologi Kelas 12
Apa itu globalisasi? Simak pembahasan lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, contoh, proses, hingga bentuk-bentuk globalisasi dalam artikel Sosiologi Kelas 12 ini!
—
Menurut survei dari Statista, pada tahun 2024 media sosial TikTok memiliki jumlah pengguna sebanyak 900 juta di dunia. Pengguna TikTok memiliki peningkatan hampir 300 juta pengguna jika dibandingkan tahun 2021 yang jumlah penggunanya mencapai 656 juta. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Tiktok menjadi salah satu media sosial yang ramai diperbincangkan. Berbagai konten menarik ada di sana. Mulai dari yang mendidik, kuliner, hiburan, video kreatif, video lucu, dan banyak lagi, semua memadati homepage TikTok. Dari banyaknya pengguna mungkin kamu adalah salah satunya.
Kamu sadar gak si, kalau sekarang ini seperti nggak ada batasan lagi, di TikTok kita bisa merasakan apa saja yang ada di negara-negara lain. Mulai dari resep masakan Asia, Eropa, daerah Timur Tengah, dan banyak lagi.
Selain itu kamu juga bisa melihat berbagai macam karakteristik budaya, melihat banyak sekali orang-orang di negara lain, bahkan kamu bisa menggunakan lagu dan gaya mereka di TikTok kamu ataupun sebaliknya, bener kan?
Kamu sadar nggak sih aplikasi TikTok yang biasa kamu mainkan adalah dampak kemajuan zaman sekarang ini? Benar sekali, Tiktok adalah salah satu bentuk dari globalisasi di bidang teknologi.
Makanya, kita jadi bisa melihat kegiatan-kegiatan yang ada di berbagai penjuru di dunia. Tanpa harus berkenalan dan menghampiri tempat tersebut, kamu bisa melihat berbagai hal di dunia ini. Canggih kan? Dengan cuma tidur-tiduran aja, kita jadi bisa tau banyak hal.
Nah, fenomena ini, sebenarnya kita pelajari lho di materi Sosiologi kelas 12, yaitu tentang Globalisasi. Apa sih globalisasi itu? Biar makin paham tentang fenomena yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita, lewat artikel ini kita pelajari pengertian globalisasi dan juga contoh-contohnya.
Baca Juga: Upaya untuk Menghadapi Globalisasi
Pengertian Globalisasi
Coba kita breakdown satu per satu ya ges. Globalisasi berasal dari kata “globe” yang mengacu kepada bola dunia, dan “isasi” yang artinya proses. Jadi kurang lebih, globalisasi adalah proses menyatunya interaksi masyarakat antarnegara di dunia.
Kalo kita liat dari contoh kasus TikTok di atas, ataupun perkembangan sosial media lainnya, kamu akan menyadari bahwa saat ini kita gampang banget ngobrol atau berinterasi sama masyarakat dari negara lain.
Makin kebayang kann tentang globalisasi? Biar makin paham, yuk simak beberapa pengertian globalisasi menurut para ahli berikut ini!
Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli
-
Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama. Hubungan tersebut disebabkan oleh penemuan baru seperti alat elektronik dan internet.
-
Anthony Giddens
Menurut Giddens, globalisasi merupakan keadaan saling ketergantungan antara individu, kelompok masyarakat, dan negara. Hubungan sosial akhirnya menjadi intens antar penduduk di dunia ini.
Kemudian, terhubunglah satu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang menghasilkan dampak timbal balik antara wilayah sehingga berkembang luas sampai aspek-aspek kehidupan antara keduanya.
-
Emanuel Ritcher
Sementara, kalau menurut Emanuel Ritcher, globalisasi adalah jaringan kerja global yang mampu menyatukan masyarakat yang awalnya terisolir menjadi saling ketergantungan satu sama lain, sehingga memunculkan persatuan di dunia.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Positif & Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya
Dari beberapa arti globalisasi menurut para ahli di atas, bisa disimpulkan, globalisasi adalah tersebar luasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain, sehingga tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara.
—
Eits, sebelum lanjutin materi tentang globalisasi, misal kamu tertarik lebih dalam dengan materi ssosiologi nih, kamu boleh loh belajar langsung bareng tutor yang keren-keren dari Ruangguru Privat Sosiologi!
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
Teori-Teori Globalisasi
a. Teori Sistem Dunia menurut Immanuel Wallerstein
Menurut Wallerstein, dunia dibagi menjadi tiga kelas yang didasarkan pada posisi masing-masing negara dalam mendominasi ekonomi dunia. Pembagiannya antara lain negara inti atau pusat, negara semiperferi atau semi pinggiran, dan negara perferi atau pinggiran.
-
Negara Inti atau Pusat
Kelompok negara inti mendominasi sektor industri, perdagangan, dan keuangan. Kok bisa mendominasi? Karena, negara-negara yang ada di kelompok ini berhasil menghasilkan produk teknologi terbaru dan berkualitas daripada negara periferi dan semiperiferi.
Secara gak langsung, hal ini mendorong mereka turut mendominasi perdagangan dan keuangan dunia. Bahkan, negara periferi atau pinggiran banyak yang berhutang kepada negara-negara inti.
Beberapa negara yang termasuk ke dalam negara inti antara lain Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Prancis.
-
Negara Semi Periferi atau Semi Pinggiran
Negara semi periferi berada di antara negara inti dan negara pinggiran. Artinya, di satu sisi negara ini masih didominasi negara inti, tapi di sisi lain juga mendominasi negara pinggiran.
Sebenarnya, negara semi periferi ini sudah mengandalkan sektor industri. Hanya saja, sektor industrinya tidak dominan dalam perdagangan internasional.
Beberapa contoh negara semi periferi antara lain Indonesia, Brazil, Spanyol, dan Portugal.
-
Negara Periferi atau Pinggiran
Negara ini didominasi oleh negara inti dan negara semi periferi, karena negara ini memiliki sektor industri yang lemah dan laju perekonomian yang lamban. Makannya, negara negara periferi ini sangat bergantung pada negara inti dan negara semi periferi.
Beberapa contoh negara periferi bisa ditemukan pada sebagian besar negara di benua Afrika, yang persentase penduduk miskin dan tidak berpendidikannya masih relatif tinggi.
Nah, ketergantungan antar kelas dunia inilah yang kemudian memantik terjadinya globalisasi guys, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan industri maupun perekonomian.
b. Teori Mcdonaldisasi menurut George Ritzer
Mohon maap, ini bukan nama restoran cepat saji ya guys. Tapi konsepnya mirip sih. Soalnya, teori Mcdonaldisasi ini adalah proses budaya yang memiliki ciri-ciri layaknya restoran cepat saji.
Maksudnya? Dalam teori ini, efisiensi, prediktabilitas, kuantitas, dan penggunaan teknologi mesin menjadi parameter atau ukuran yang digunakan dalam proses globalisasi. Kita coba bahas satu per satu ya.
-
Efisiensi
Dalam prinsip efisiensi, pelayanan dilakukan dengan sangan cepat layaknya restoran cepat saji. Misal, di bank-bank saat ini sudah tersedia mesin pencetak buku tabungan yang bisa nasabah lakukan secara mandiri. Jadi gak perlu lagi deh mengantri di customer service.
-
Prediktabilitas
Prinsip prediktabilitas kurang lebih gini. Biasanya, kalo satu restoran cepat saji mengeluarkan produk baru tertentu, restoran cepat saji lainnya ngikutin. WKWK. Kayak, satu restoran cepat saji punya menu ayam goreng tepung yang laris, biasanya “menular” tuh, karena restoran cepat saji lainnya yang awalnya gak jualan ayam goreng tepung jadi ikut jualan ayam goreng tepung.
Contoh prinsip elaktibilitas yang lain adalah, dalam marketplace atau tempat belanja online. Misal Toko Hijau mengadakan flashsale, kemungkinan besar Toko Oranye dan Toko Biru akan mengadakan flashsale juga.
-
Kuantitas
Dalam teori ini, kuantitas atau banyaknya jumlah produksi lebih penting dari kualitas. Terlihat yaa, saat ini beberapa barang diproduksi secara masif dan banyak, serta mudah menyebar ke berbagai wilayah.
Hal ini jadi memudahkan masyarakat dalam membeli barang tertentu dari wilayah atau negara manapun. Nah, karena produksi yang masal ini, tidak jarang ditemukan barang dalam kondisi cacat produksi karena quality control yang tidak maksimal dari penjual.
-
Penggunaan Teknologi Mesin
Di era globalisasi ini, banyak sektor yang sudah mulai menggunakan teknologi mesin untuk meningkatkan kecepatan pelayanan. Dampaknya, penggunaan teknologi mesin ini bisa meminggirkan tenaga manusia, bahkan memudarkan nilai-nilai kemanusiaan, atau dehumanisasi.
Misal, kamu pernah gak ngobrol sama chat bot ketika ingin complain atau mencari informasi tertentu? Karena chat tersebut tidak dikendalikan oleh manusia, terkadang jawabannya tidak sesuai seperti yang dibutuhkan. Jika kurang sabar, bisa-bisa si chat ini ‘disemprot’ atau diprotes.
Ciri-Ciri Globalisasi
Lalu, apa sih karakteristik atau ciri-ciri globalisasi? Nah, ternyata, globalisasi juga bisa kita lihat nih secara langsung gejala-gejalanya. Gimana caranya ya? Kita bisa membandingkan beberapa bidang dalam kehidupan sosial dari waktu ke waktu.
Misal, dari bidang teknologi kita bisa melihat makin beragam dan makin canggihnya peralatan-peralatan sekarang ini kan? Seperti smartphone yang kini juga bisa kita gunakan tak hanya untuk berkomunikasi, tapi juga untuk belajar, berbelanja, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Apa Saja Ketimpangan Sosial di Era Globalisasi?
Proses Terjadinya Globalisasi
Karena globalisasi sedikit banyak mengubah tatanan hidup masyarakat, terjadinya globalisasi juga tidak datang begitu saja, namun terjadi melalui sebuah proses. Proses terjadinya globalisasi dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
a. Globalisasi Era Pra-Modern
Walaupun globalisasi sering dikaitkan dengan dunia yang modern dan berhubungan dengan kecanggihan serta teknologi yang modern. Namun ada pendapat yang melihat bahwa proses globalisasi sudah terjadi sebelum zaman itu. Salah satunya era pra modern.
Merupakan proses globalisasi yang terjadi jauh sebelum manusia mengenal teknologi modern seperti sekarang ini. Kalau bisa kita bayangkan. Manusia mengalami aktivitas global seperti fenomena migrasi zaman prasejarah.
Era ini ditandai pula sebagai zaman kerajaan, penyebaran agama, jalur perdagangan silk road dan migrasi antar benua. Pada era ini Periode pra modern ini, berlangsung sekitar tahun 3500 SM hingga 1500 SM.
b. Globalisasi Era Modern Awal
Kemudian dilanjutkan pada periode selanjutnya pada periode tahun 1500-1600 an, terjadi kebangkitan imperium maritim Eropa, yang imperium utamanya yakni Portugis dan Spanyol, kemudian disusul imperium Belanda dan Britania. Kondisi ini menjadi titik balik ekspansi negara-negara kolonial dari Eropa, menuju benua lain.
Pada era modern awal, imperium-imperium tersebut melakukan ekspansi dengan tujuan utama untuk berdagang. Namun pada prakteknya, terjadi kolonialisme pada negara-negara lain tujuan ekspansinya.
c. Modern Globalisasi Era Modern
Lalu kita lanjut membahas globalisasi pada era modern. Era ini terjadi sekitar tahun 1850 hingga 1970. Nah, perbedaan dari era sebelumnya yakni modern awal, ialah dari tujuan ekspansi para imperium eropa, cara mengelola perdagangan global, serta tingkat pertukaran informasinya.
Era ini juga ditandai dengan meningkatnya perdagangan internasional, yang dituntut dengan meningkatnya perkembangan bank multinasional, alat komunikasi, serta transportasi yang semakin modern.
d. Globalisasi Era Kontemporer
Nah, selanjutnya kita membahas proses globalisasi yang terjadi sejak akhir periode modern, hingga saat ini, yakni era kontemporer. Pada periode ini, globalisasi yang terjadi semakin mudah dan cepat dalam membantu kebutuhan manusia untuk mengakses informasi dan mendapatkan kebutuhannya.
Kemajuan teknologi yang selalu up to date juga menjadi ciri khas dari globalisasi era kontemporer ini.
Bentuk Globalisasi dan Gejalanya
Bentuk-bentuk globalisasi dan gejalanya ini bisa dibagi dalam beberapa bidang. Yuk, kita bahas satu persatu ya!
a. Bentuk Globalisasi di Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, bentuk globalisasi ini erat kaitannya dengan perdagangan bebas. Nah contoh simpelnya perdagangan bebas itu seperti apa sih?
Misalnya kalau kamu ingin membeli barang-barang tertentu yang hanya dijual di luar negeri, kamu bisa nih memesan secara online kemudian barang itu akan langsung dikirim ke rumah kamu. Prinsip dari perdagangan bebas ini seperti memudahkan transaksi antar negara, dan bisa lebih mudah berbelanja melalui aplikasi jual beli di smartphone milikmu!
b. Bentuk Globalisasi di Bidang Sosial
Kedua, bentuk globalisasi dalam bidang sosial, gejalanya ditandai dengan munculnya banyak teknologi baru yang mempermudah hidup kita dan juga untuk saling terhubung satu sama lain. Kita bisa belajar daring seperti saat ini, juga merupakan dampak baik perkembangan teknologi.
Kamu juga bisa melakukan video call, atau kirim-kirim pesan dengan stiker lucu ke teman-temanmu, itu juga merupakan kegiatan sosial yang dipermudah dengan teknologi. Begitu pula dengan banyaknya sumber belajar dan materi terbaik yang bisa kamu akses juga di Ruangguru, merupakan bentuk perubahan oleh globalisasi.
c. Bentuk Globalisasi di Bidang Budaya
Ketiga, bidang budaya bisa kamu lihat dari bahasa. Di sekolah, kita juga mempelajari bahasa asing, termasuk Inggris, bukan? Nah itu semua adalah salah satu contoh bahasa dunia, namun semua orang mempelajarinya karena yang menjadi bahasa internasional adalah bahasa Inggris.
Tak hanya bahasa Inggris, bahasa Prancis, Rusia, Mandarin, Jepang, Jerman, dan banyak bahasa lainnya kita juga bisa kita pelajari sekarang ini. Itu semua karena ketika negara sudah menerima globalisasi, maka bangsa tersebut harus siap untuk terbuka dengan nilai-nilai budaya dari bangsa lain.
Penggunaan bahasa asing yang semakin marak tidak terlepas dari interaksi budaya yang semakin meningkat diantara berbagai negara, entah melalui kesenian seperti film, atau kunjungan wisatawan asing ke sebuah negara yang membuat penggunaan bahasa asing menjadi semakin masif.
d. Bentuk Globalisasi di Bidang Politik
Keempat adalah bentuk globalisasi di bidang politik. Kamu bisa melihat gejalanya dari berbagai kebijakan Nasional yang mempengaruhi keberadaan negara lain. Nah kita tahu juga kan adanya kebijakan tentang cukai, ekspor, atau impor. Kebijakan ini pasti mempengaruhi negara-negara lainnya lho!
Maka dari itu setiap negara memiliki Kedutaan Besar, untuk mewakili mereka pada urusan diplomatik antar negara. Ada banyak lagi bentuk dan gejala yang bisa diamati karena memang globalisasi merasuk ke dalam setiap hal di hidup kita.
Globalisasi pasti kita rasakan setiap harinya, dari bangun tidur sampai kita tidur. Globalisasi mengubah banyak sekali aspek kehidupan kita.
Hal yang harus dilakukan oleh kita sekarang ini adalah mempersiapkan diri dari perubahan-perubahan yang akan terjadi. Nah jadi kamu sudah mengerti apa itu globalisasi dan bagaimana globalisasi bisa terjadi?
Selesai sudah deh pembahasan kali ini. Masih banyak nih pembahasan yang lebih menarik lagi dari ini. Kamu bisa belajar lebih dalam lagi terkait globalisasi dan berbagai materi Sosiologi lainnya di ruangbelajar. Belajar akan lebih asik dan menyenangkan loh karena dipandu oleh para Master Teacher terbaik.
Referensi:
Giddens, A. (1990). The Consequences of Modernity. Cambridge. Polity Press.
Selo Soemardjan dan Soleman. (1974). Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Statista, (2021) Number of monthly active users (MAU) of TikTok worldwide from January 2018 to September 2021 from Statista Research Department: https://www.statista.com/statistics/1267892/tiktok-global-mau/