Dampak Positif & Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya | Sosiologi Kelas 9

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya

Yuk, sama-sama kita belajar mengenai globalisasi dan dampaknya di bidang ekonomi dan sosial budaya pada artikel Sosiologi Kelas IX ini..

 

Hayo, siapa yang udah pernah nyobain belanja online, nih? Kalo aku, sih, udah jadi rutinitas bulanan gitu. Tiap hari ada aja sautan manis dari para abang kurir, “Misiiii, pakett!”

Mulai dari makanan kucing, kaos polos, sampai produk skincare Korea (padahal mukaku Arab, ya) datang silih berganti.

Eh, tapi kalian sadar gak, sih? Kemudahan belanja dan transaksi saat ini merupakan salah satu dampak dari terjadinya globalisasi, loh! Kali ini, aku akan membahas berbagai dampak positif dan negatif globalisasi di bidang ekonomi dan sosial budaya ya, gais. Yuk, langsung simak bahasan berikut!

 

Pengertian Globalisasi

Kalian pasti udah tahu dong, apa itu globalisasi?

Globalisasi adalah meluasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia, sehingga tidak jelas lagi batas yang membedakan pengetahuan dan budaya yang satu dengan yang lain.

Intinya, karena globalisasi, kini tidak ada batas lagi yang menutup kita untuk mendapatkan akses terhadap suatu pengetahuan dan budaya dari negara lain.

Misalnya, dengan media sosial seperti Instagram dan TikTok, kini kamu dapat dengan mudah mengetahui banyak hal seperti apa yang sedang tren di kalangan remaja, perkembangan vaksin Covid-19, dan berbagai informasi lainnya yang sebelum terjadinya globalisasi sulit diakses.

Baca Juga: Pengertian dan Karakteristik Globalisasi | Sosiologi Kelas 9

Pengertian Globalisasi

 

Hal ini tidak dapat terjadi secara tiba-tiba ya, gais. Karena globalisasi merupakan proses yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dipengaruhi juga oleh perdagangan internasional.

Terus kira-kira, apa aja sih dampak positif dan negatif dari globalisasi?

 

Dampak Positif Globalisasi

Beberapa dampak positif globalisasi antara lain, pertama meningkatnya mutu Sumber Daya Manusia. Kalo yang ini gak usah diragukan lagi ya gais.

Akibat globalisasi, kamu mungkin jadi tahu gimana canggihnya sistem belajar yang terjadi di Jepang, Finalndia, maupun Amerika Serikat. Secara gak langsung, kamu pengen banget upgrade diri agar kualitas kamu sebagai seorang manusia dalam bidang pendidikan dan bidang lainnya gak kalah sama negara-negara maju tersebut.

Kedua, adanya kemajuan teknologi. Sepuluh atau dua puluh tahun lalu, bisa punya temen dari luar negeri tuh sesuatu yang WOW banget loh. Paling hanya segilintir orang yang sekolah atau kuliah ke luar negeri.

Tapi sekarang, tanpa kamu pernah ke luar negeri, kamu bisa aja punya temen dari berbagai negara lain di dunia. Caranya gimana? Ya pakai media sosial. Hal ini jadi salah satu dampak dari kemajuan teknologi yang terjadi.

Tentu aja, kamu juga harus pintar-pintar ketika  bersosialisasi dengan teman luar negerimu itu. Jangan sampai terjerumus ke hal-hal yang menyalahi norma yang ada di negara kita, ya!

Ketiga, tanpa kamu sadari, tingkat kehidupan masyarakat semakin membaik. Kalau salah satu warga negara Indonesia sakit nih misal, bisa aja loh WNI tersebut memilih untuk berobat ke luar negeri yang menurut mereka secara kualitasnya lebih memadai dan bagus.

Keempat, target bisnis yang semakin luas. Ini mah ceritanya bukan lagi promosi ya ges ya. Contoh aja. Ruangguru, sebagai startup pendidikan nomor 1 di Indonesia, membuka peluang bisnis ke negara lain, yaitu Vietnam dan Thailand. Mantep ga tuh~

Atau, beberapa mode transportasi daring juga biasanya gak hanya beroperasi di satu negara, melainkan di beberapa negara sekaligus.

Kelima, tingkat mobilitas tinggi. Mobilitas di sini maksudnya pergerakan dari satu tempat ke tempat lainnya. Hmm, kalau orangtuamu termasuk kaum jet set, berarti mereka termasuk terkena dampak positif dari globalisasi  nih!

Biasanya, kaum jet set itu sering banget bepergian ke negara-negara seluruh dunia, baik untuk urusan bisnis maupun aktivitas sosial lainnya.

Kalo kakak, pengen tuh nyobain sarapan di Prancis, lanjut makan siang di Italia, terus makan malam di Hawaii. Wkwk asik banget! <Amin>

Keenam, mudah mendapatkan akses informasi. Saat ini, kamu bakal tau apa yang sedang terjadi di dunia dalam hitungan menit, bahkan detik!! Kamu bisa mendapatkan informasinya lewat sosial media ataupun kanal-kanal berita.

Ketujuh, sektor pariwisata meningkatFix banget inimah. Orang-orang luar negeri berduyun-duyun datang ke Indonesia untuk menikmati alamnya yang sangat cantik dan aduhai ini. Pun orang-orang Indonesia, banyak yang sekarang liburan ke Korea, Jepang, Vietnam, dan negara-negara lainnya.

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

 

Kalau ada dampak positif, pasti ada dampak negatif. Emang apa aja sih dampak negatif dari globalisasi?

 

Dampak Negatif Globalisasi

Dampak negatif globalisasi yang pertama adalah budaya asing bisa masuk dengan mudah. Loh, ini bukannya masuk ke dampak positif? Eits, tunggu dulu. Gak semua budaya asing itu buruk, dan gak semua budaya asing itu baik. Jika budaya asing itu malah  menggeser budaya asli Indonesia, jadinya malah kurang baik, gais.

Misal, kamu lebih familiar K-Pop Dance atau Tari Jaipong? Hayoooo, jawab jujur. Xixixi.

Sebagai generasi muda, sebaiknya kita turut melestarikan budaya kita yang sangat kaya ini agar tidak punah, bahkan tergerus oleh budaya asing yang masuk, ya! Kamu juga harus memahami nilai-nilai dari budaya kita supaya tahu bahwa apa yang ditinggalkan oleh leluhur kita tersebut sangatlah baik.

Kedua, penyeludupan barang-barang ilegal ke Indonesia. Nah, ini juga harus diwaspadai. Barang ilegal artinya barang yang masuk tanpa ada pengecekan terlebih dahulu. Kalau barang ilegalnya berupa satwa yang dilindungi atau obat-obatan narkotika, wah, bahaya banget itumah.

Ketiga, terjadi kerusakan lingkungan yang diperparah dengan polusi sebagai akibat dari kegiatan industri besar-besaran. Kalau kamu sadari, masuknya produk-produk luar negeri jadi salah satu faktornya gais. Gimana engga, mereka membangun pabrik di Indonesia.

Banyak sawah dan kebun yang dialih fungsi menjadi bangunan industri, yang perlahan-lahan berdampak pada perusakan alam.

Keempat, sikap individualis yang tinggi. Ini semakin terlihat loh. Sudah jarang masyarakat bergotong royong atau guyub di suatu wilayah. Padahal, sikap gotong royong adalah hal yang sangat lumrah di masa lalu.

Kalau diperhatikan, dampak positif dan negatif dari globalisasi ini berkaitan erat dengan faktor ekonomi dan sosial budaya.

Tentunya globalisasi juga memiliki dampak di bidang ekonomi dan sosial budaya ya, gais. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Yuk kita bahas satu-satu, ya!

 

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi

Pertama, kita akan bahas di bidang ekonomi. Ekonomi merupakan bagian yang paling berkaitan erat dengan globalisasi. Bukti paling jelasnya bahkan bisa kita rasakan sehari-hari, loh.

Globalisasi memungkinkan perdagangan internasional, yakni masuknya barang-barang impor ke Indonesia ataupun keluarnya barang-barang dari Indonesia yang diekspor ke negara lain.

Misalnya, kini para penjual furnitur dan kerajinan tangan dari Indonesia dapat merambah pasar internasional dan menjangkau para pembeli dari luar Indonesia, loh! Tentunya, ini berdampak positif banget nih buat para penjual kita.

Eits, tapi ada juga nih dampak negatifnya. Misalnya, para pemilik bisnis makanan lokal kini harus bersaing dengan produk makanan luar yang hadir di Indonesia, seperti McDonald’s, KFC, dan Burger King. Tentunya ini bisa menjadi dampak negatif apabila para pemilik bisnis makanan lokal tidak dapat bersaing dengan perusahaan besar yang disebutkan sebelumnya.

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi

 

Selain dari kasus di atas, kamu juga merasakan dampak lain akibat terjadinya globalisasi, loh. Seperti yang aku ceritakan di awal, kini sudah banyak electronic commerce (e-commerce) yang hadir di Indonesia.

Tokopedia, Lazada, dan Shopee merupakan sekian dari banyaknya e-commerce yang ada di sekitar kita. Menariknya, menjamurnya e-commerce ini bisa memberi dampak positif ataupun negatif loh, tergantung dari kita sebagai penggunanya.

Jika dengan adanya e-commerce yang memudahkan segala kebutuhan belanja malah bikin kamu jadi konsumtif (aku gak gitu kok, serius), berarti kamu lagi merasakan dampak negatifnya.

Contoh perilaku konsumtif yang aku maksud misalnya, kamu kalap belanja online, padahal barang-barang yang kamu beli memiliki nilai guna yang kecil atau cuma kamu beli karena tren, bukan kebutuhan.

Nah, tapi jika dengan adanya e-commerce justru membantu bisnis keluarga kamu untuk menjangkau pembeli di seluruh Indonesia, berarti kamu lagi merasakan dampak positifnya.

 

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya

Berikutnya, kita bahas dampaknya di bidang sosial budaya, nih. Jika dibandingkan dengan bidang ekonomi, dampak di bidang sosial budaya bisa kurang terlihat, loh. Karena biasanya secara tak sadar ternyata mengubah perilaku atau pola pikir kita.

Salah satu dampak yang bisa terjadi akibat globalisasi adalah westernisasi. Westernisasi adalah masuknya budaya atau gaya hidup barat ke dalam kehidupan sehari-hari kita yang menyebabkan tergantikannya budaya lokal. Padahal, gaya hidup barat tidak semuanya dapat ditiru atau dapat diaplikasikan di Indonesia, loh.

Baca juga: Mengenal Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Kamu pasti pernah nonton serial TV di Netflix atau aplikasi streaming lainnya, kan? Kalau diperhatikan kadang kita disajikan dengan kelakuan tokoh yang sebenarnya merupakan budaya barat yang tidak layak kita tiru.

Misalnya, tokoh yang merupakan anak sekolah tetapi sudah mengonsumsi rokok dan dianggap biasa aja. Atau tokoh yang masih anak-anak, tapi berani membentak orangtuanya sendiri.

Apabila diperhatikan, tentunya ini sangat tidak cocok dengan budaya kita, bukan? Tapi sayangnya, tayangan seperti ini apabila semakin dinormalisasi dan sering disaksikan oleh anak-anak Indonesia akan menggeser nilai-nilai ketimuran yang kita junjung tinggi.

Ohiya, walaupun namanya westernisasi, hal-hal yang dapat menggeser nilai budaya kita saat ini tidak hanya berasal dari barat, loh.

Bisa saja datang dari budaya negara yang masih dekat dengan kita sendiri, misalnya dari Korea Selatan. Selama itu merupakan budaya dari luar yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal, maka bisa disebut sebagai dampak dari westernisasi, ya.

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya

 

Namun, ada juga suatu istilah yang merupakan dampak positif globalisasi di bidang sosial budaya, yaitu modernisasi. Modernisasi adalah perubahan dan perkembangan sesuatu yang belum maju menjadi maju. Modernisasi ini gak cuma berlaku pada teknologi loh, tapi juga berlaku pada pola pikir masyarakat yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan.

Misalnya, dulu masyarakat masih banyak mengandalkan dukun untuk urusan kesehatan. Namun karena sekarang akses untuk ilmu pengetahuan lebih mudah dijangkau, lebih banyak masyarakat yang mulai percaya dengan pengobatan modern dalam dunia kedokteran.

Nah, sekarang berarti kamu udah paham kan, dampak apa saja yang bisa diakibatkan oleh terjadinya globalisasi?

Penting untuk kamu ketahui bahwa segala sesuatu dapat bersifat positif maupun negatif, begitu juga dengan globalisasi. Semuanya akan tergantung dari kita sendiri yang akan memanfaatkan dan merasakan sendiri adanya globalisasi.

Mau memanfaatkannya dengan bijak, atau terbawa arus yang negatif? Semua tergantung dari pilihan kita ya, gais!

Karena berkembangnya ilmu pengetahuan sangat berhubungan erat dengan globalisasi, kamu jangan pernah bosan untuk selalu belajar, ya!

Kalo kamu lagi jenuh dalam belajar, langsung cobain aja ruangbelajar di aplikasi Ruangguru! Karena di ruangbelajar kamu bisa belajar berbagai materi menarik yang tentunya dihadirkan dengan video animasi yang keren, loh!

Jadinya kamu gak bakal bosen deh belajarnya, hehe. Sampai jumpa di bahasan berikutnya bareng aku, ya gais! Tetap semangat belajarnya yah, hehe. Dadah~

CTA Ruangbelajar

Referensi:

Muslih, Ahmad, Iwan Setiawan, dan Retno Kuning Dewi Pusparatri (2015) Ilmu Pengetahuan Sekolah SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Artikel ini pertama kali ditulis pada 8 November 2022, kemudian diperbarui oleh Laras Sekar Seruni pada 11 September 2024.

Kak Ali MT Soshum