Apa Hubungan Biosfer dengan Persebaran Flora dan Fauna? | Geografi Kelas 11
Artikel Geografi kelas 11 ini akan membahas tentang pengertian biosfer dan hubungannya dengan persebaran flora dan fauna.
—
Pernah nggak sih kamu kepikiran, kenapa kok kaktus bisa tumbuh di gurun yang kering, ya? Terus, kenapa beruang kutub bisa ya bertahan hidup di wilayah sedingin Kutub Utara? Kenapa flora dan fauna tersebut nggak tinggal di satu wilayah saja? Kuasa Tuhan! Itu pasti jawaban cepat yang bisa kita berikan bukan?
Namun sebenarnya, ada lho faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna tersebut. Hmm… kira-kira apa saja ya faktornya? Yuk, kita cari tahu bersama di artikel ini!
Pengertian Biosfer
Sebelum mencari tahu faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna, kita wajib kenal dulu nih dengan yang namanya biosfer. Apa itu biosfer?
Secara etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Apabila dirangkai, maka artinya menjadi lapisan hidup.
Hah, lapisan hidup? Kok aneh?
Ya, nggak sesederhana itu juga sih teman-teman definisinya. Jika kita perluas, maka biosfer adalah lapisan bumi yang menjadi tempat makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Yups, biosfer itu tempat tinggal kita, teman-teman!
Baca Juga: Macam-Macam Bioma di Dunia Beserta Ciri dan Contohnya
Nah, sebagai makhluk hidup, tentu kita membutuhkan keberadaan daratan, perairan, hingga udara. Begitu pula dengan flora dan fauna. Mereka akan memilih biosfer yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya untuk bertahan hidup. Makanya, flora dan fauna tidak hidup di satu wilayah bumi yang sama.
Kamu juga bisa simak artikel rekomendais berikut yaa untuk memahami lebih dalam tentang urutan tingkat organisasi kehidupan, mulai dari molekul hingga biosfer!
Baca Juga: Urutan Tingkat Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
Jenis-Jenis Biosfer
Berdasarkan jenis lapisannya, biosfer terbagi kedalam tiga jenis yaitu atmosfer (udara), litosfer (permukaan bumi atau daratan), dan hidrosfer (perairan). Berikut penjelasannya.
1. Atmosfer (udara)
Atmosfer merupakan lapisan bumi terluas yang berfungsi untuk melindungi bumi dari benda-benda asing yang berasal dari luar angkasa, seperti meteor yang jatuh ke bumi, hingga radiasi dari sinar matahari yang terlalu tinggi. Lapisan ini juga dikenal sebagai lapisan ozon yang berperan penting untuk melindungi kehidupan di permukaan bumi.
2. Litosfer (permukaan bumi atau daratan)
Litosfer merupakan lapisan yang terbentuk dari letusan gunung berapi atau magma yang telah mengering. Litosfer terdiri dari susunan batuan yang ada di permukaan bumi serta memiliki bentuk yang beragam.
3. Hidrosfer (perairan)
Hidrosfer adalah susunan biosfer yang terdiri dari perairan seperti air yang ada di sungai, samudera, dan laut. Hidrosfer termasuk bagian yang berperan penting untuk kehidupan makhluk hidup karena 70% bagian bumi merupakan air atau laut.
—
Penjelasan tentang biosfer, flora, dan fauna ini ternyata mencakup dua rumpun ilmu lho guys, yaitu Biologi dan Geografi. Agar kamu semakin paham lebih dari informasi di artikel ini, kamu boleh banget konsultasi dengan tutor-tutor yang sudah terstandarisasi kualitasnya dari Ruangguru Privat Biologi maupun Ruangguru Privat Geografi.
Belajar tidak hanya menyenangkan, tapi kamu juga akan diajari konsepnya sampai paham. Kamu juga bisa pilih, mau ikutan kelas offline atau online. Seru kannn? Kamu bisa klik banner ini untuk informasi lebih lanjut, ya!
Karakteristik Biosfer
Biosfer adalah habitat atau tempat tinggal makhluk hidup seperti flora dan fauna. Karakteristik biosfer terbagi ke dalam dua kategori, yaitu karakteristik flora dan karakteristik fauna. Kita bahas satu per satu yuk~
A. Karakteristik Fauna
1. Fauna di Padang Rumput
Padang rumput merupakan wilayah yang subur dengan ketersediaan air yang baik. Maka dari itu, wilayah ini memiliki banyak fauna seperti binatang herbivora yang memakan rumput-rumputan atau binatang karnivora pemakan daging.
2. Fauna di Gurun
Gurun adalah wilayah yang memiliki suhu yang panas dengan kandungan air yang sedikit. Selain itu, perubahan suhu di daerah gurun juga bisa sangat drastis. Suhunya yang ekstrim membuat tempat ini hanya bisa ditempati oleh hewan tertentu seperti unta, ular gurun, atau kadal gurun.
3. Fauna di Tundra
Sebaliknya dari gurun, tundra adalah wilayah yang diselimuti oleh salju. Wilayah ini biasanya terletak dekat dengan kutub utara. Fauna yang bisa hidup di wilayah ini adalah hewan-hewan berbulu tebal dan berdarah hangat seperti serigala kutub, kucing kutub, pendeer dan muslox.
4. Fauna di Kutub
Mirip dengan tundra, seluruh tempat di wilayah kutub selalu diselimuti salju sepanjang tahun. Hewan yang bisa tinggal di wilayah ini memiliki sistem pertahanan khusus seperti penguin, singa laut, dan beruang kutub.
5. Fauna di Hutan Tropis
Hutan tropis merupakan tempat yang ideal dan bersahabat hampir untuk seluruh makhluk hidup. Curah hujan yang tinggi serta sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun membuat banyak sekali hewan yang bisa bertahan hidup di sini.
6. Fauna di Taiga
Taiga adalah habitat yang ditempati oleh berbagai jenis burung yang sedang melakukan migrasi karena di daerah asalnya mengalami musim gugur. Beberapa fauna yang bisa ditemukan di wilayah ini antara lain serigala, moose, dan beruang hitam.
7. Fauna di Perairan
Ada beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah perairan, antara lain:
- Bentos: memiliki ukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat mata telanjang.
- Plankton: berukuran kecil dan mengapung di perairan mengikuti pergerakan arus air laut.
- Nekton: bergerak sendiri sesuai kemampuannya dan bisa berpindah-pindah tempat seperti ikan, serangga air, dan amphibi.
- Neustin: fauna yang bertempat tinggal dan mencari makan di permukaan air.
B. Karakteristik Flora
1. Flora di Hutan Hujan Tropika
Hutan hujan terdapat di daerah tropis yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Hutan ini memiliki curah hujan yang tinggi dan sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun. Karakteristik flora yang ada di wilayah ini memiliki daun lebat dan pohonnya tinggi-tinggi.
2. Flora di Hutan Musim Tropika
Hutan musim umumnya memiliki karakteristik flora seperti pohon yang menggugurkan daunnya saat musim kemarau datang. Hal ini disebabkan oleh musim panas di hutan ini yang lebih panjang dibandingkan dengan musim dinginnya.
Baca Juga: Mengenal Keanekaragaman Hayati (Flora & Fauna) di Dunia
3. Flora di Hutan Hujan Iklim Sedang
Hutan hujan iklim sedang bisa kamu temukan di wilayah iklim sedang seperti di sepanjang pantai pasifik Amerika Utara, mulai dari negara bagian California hingga ke Washington DC. Flora yang mendominasinya adalah pohon yang memiliki ukuran tertinggi di dunia, seperti pinus.
4. Flora di Hutan Gugur
Hutan gugur memiliki ciri flora seperti pohon yang tinggi, kokoh, dan daun yang lebar. Hutan ini berada di daerah dengan kondisi yang sedikit kering, namun tetap memiliki kandungan air yang cukup banyak.
5. Flora di Hutan Taiga
Hutan taiga berada di daerah dingin dekat dengan kutub seperti di Siberia Utara, Rusia, Kanada, dan Finlandia. Hutan taiga memiliki pohon yang menjulang tinggi dengan daun menyerupai jarum seperti spurch, birch, alder, dan pinus.
6. Flora di Stepa
Stepa atau padang rumput adalah wilayah yang hanya terdapat padang rumput saja dan tidak terdapat pohon lainnya. Hal ini disebabkan oleh daerahnya yang sangat kering dan cadangan airnya yang sangat sedikit, sehingga hanya rumput saja yang bisa hidup.
7. Flora di Sabana
Sabana adalah padang rumput yang memiliki beberapa pohon kerdil yang letaknya berkelompok. Pohon di wilayah ini tersebar pada lokasi dengan cadangan air yang banyak. Di Indonesia sendiri, sabana terdapat di wilayah Nusa Tenggara.
8. Flora di Tundra
Tundra terdapat di daerah kutub yang dingin. Tumbuhan yang bisa tumbuh di wilayah ini hanyalah lumut. Walaupun tertutupi es, lumut di daerah ini tetap akan tumbuh kembali saat es mencair.
9. Flora di Gurun
Gurun disebut sebagai wilayah yang paling susah untuk ditinggali oleh makhluk hidup karena tanahnya yang berpasir dan tidak bisa menyerap air. Suhu yang sangat ekstrim juga menjadi penyebab tumbuhan tidak bisa hidup di wilayah ini.
10. Flora Terumbu Karang
Banyak yang mengira bahwa terumbu karang adalah bebatuan. Padahal, terumbu karang termasuk ke dalam salah satu jenis tumbuhan, lho. Indonesia sendiri memiliki jenis terumbu karang terlengkap di dunia, mencapai 85.707 km luasnya di lautan. Keren banget ya?
Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Banyak sekali flora dan fauna yang hidup di bumi. Namun, ada beberapa flora dan fauna yang hanya bisa ditemui di satu tempat saja. Maksudnya, kalian nggak bakal bisa melihat mereka di tempat lainnya. Misalnya, beruang kutub. Fauna itu hanya bisa kalian lihat di Kutub Utara.
Kenapa bisa begitu? Nah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, yaitu:
1. Klimatik
Faktor klimatik adalah faktor yang disebabkan oleh iklim. Faktor ini sangat berpengaruh pada persebaran flora dan fauna. Hal ini dikarenakan iklim memiliki cakupan terhadap suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan yang penting bagi kehidupan mereka.
Baca Juga: Faktor dan Zona Persebaran Flora & Fauna di Indonesia
Sebagai contoh persebaran flora dan fauna karena faktor klimatik, kita akan bahas tentang suhu udara dan kelembapan udara. Setiap wilayah di bumi memiliki suhu udara yang berbeda, yakni panas dan dingin. Sementara flora dan fauna memiliki persyaratan tertentu untuk lingkungan hidup idealnya. Misalnya, jenis fauna yang ideal ditemui di tempat bersuhu dingin di antaranya beruang kutub dan penguin, sedangkan di tempat bersuhu panas ada unta dan keledai.
Kelembapan udara tak kalah penting untuk flora dan fauna. Keberadaan tingkat uap air di udara menjadi sumber pertahanan hidup flora, lho! Kalau kamu perhatikan, pasti ada deh flora yang bisa hidup di tempat kering, seperti kaktus. Namun, ada juga flora yang hanya hidup di tempat basah, seperti teratai. Nah, terbukti ‘kan faktor klimatik menjadi salah satu yang memengaruhi persebaran flora dan fauna?
2. Edafik
Faktor edafik adalah faktor yang disebabkan oleh kondisi tanah. Kayak yang udah kamu tahu, tanah merupakan media utama tumbuhnya flora. Nah, flora juga pilih-pilih nih sama kondisi tanah tempatnya menetap. Hal ini dikarenakan flora memiliki beberapa kebutuhan untuk membantu pertumbuhannya, seperti humus, unsur hara, kandungan air, dan kandungan udara di dalam tanah.
Terus gimana dengan fauna? Fauna akan menjadi pemangsa si flora. Ketika flora tumbuh subur, fauna herbivora akan memakannya. Makanya, fauna akan memilih tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan makanannya.
3. Fisiografi
Faktor fisiografi adalah faktor yang berkaitan dengan relief atau bentuk permukaan bumi. Kamu pasti udah tahu dong ya bahwa bumi ini tidak sama. Ada bagian yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Nah, situasi ini membuat suhu udara di tiap wilayah bumi pun tidak sama. Tempat yang lebih tinggi memiliki suhu udara yang lebih rendah, contohnya wilayah bukit atau pegunungan. Sementara tempat yang lebih rendah, suhu udaranya akan lebih tinggi, seperti wilayah pantai. Jadi, kebalikannya gitu deh teman-teman.
Oleh karena itu, kamu jangan heran kalau nggak pernah melihat pohon kelapa di daerah pegunungan. Hal ini dikarenakan pohon kelapa lebih cocok tumbuh di tempat bersuhu tinggi, alias panas, seperti di wilayah pantai. Hal ini juga berlaku bagi perkebunan teh dan kopi yang hanya kamu temui bila kamu ke wilayah pegunungan, ya. Gimana, paham kan?
4. Biotik
Faktor biotik adalah faktor yang disebabkan oleh makhluk hidup. Nah, di sini sifat dan perilaku flora dan fauna akan saling berdampak satu sama lain. Misalnya, flora yang memiliki sifat kuat dalam beradaptasi akan menghambat pertumbuhan flora lainnya. Keberadaan fauna, seperti cacing, juga akan membantu proses penyuburan tanah sehingga flora bisa tumbuh dengan baik untuk kemudian dimanfaatkan oleh manusia.
Yang paling disayangkan, manusia bisa menjadi sosok yang berperilaku baik maupun buruk, lho! Untuk perilaku baik, manusia bisa menjadi penyebar flora dan fauna ke berbagai wilayah. Contohnya, ada beberapa fauna yang bukan asli Indonesia, tetapi bisa kita lihat langsung di Indonesia. Nah, itu salah satu faktor biotik akibat manusia yang membuat fauna tersebut tersebar ke berbagai wilayah.
Sementara perilaku buruknya, manusia tidak selalu menjaga kelestarian flora dan fauna. Contohnya nih, penebangan hutan untuk memperluas pertanian, perkebunan, hingga pembangunan infrastruktur. Perilaku tersebut meniadakan flora dan membuat berbagai fauna kehilangan tempat tinggalnya sehingga harus bermigrasi bahkan mati. Makanya, faktor biotik bisa menjadi hal yang memengaruhi persebaran flora dan fauna, ya.
—
Gimana, kamu udah lebih tau kan bagaimana hubungan biosfer dengan persebaran flora dan fauna? Biar kamu makin ingat tentang materi ini, kamu bisa lho gabung ke ruangbelajar. Setelah gabung, pasti ingatan dan pengetahuan kamu tentang materi ini menjadi lebih dalam deh! Yuk, buruan gabung!
Referensi:
Wahyudin, Ahmad. 2019. E-Modul: Biosfer. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wiguna, Cipta Suhud. 2020. Modul Pembelajaran SMA Geografi Kelas XI: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN.
Biosfer [daring]. Tautan: https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/biosfer (Diakses: 25 Oktober 2022)