Mengapa Usia Anak Masuk SD Harus 7 Tahun?
Yuk, ketahui beberapa alasan, mengapa usia anak masuk SD harus 7 tahun, lewat artikel berikut ini!
—
Anda pasti ingin segera menyekolahkan anak agar mereka bisa belajar mandiri dan mendapat banyak teman. Namun, jangan sampai Anda terburu-buru, karena kemampuan anak belum tentu sesuai dan mumpuni untuk bersekolah. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), anak sebaiknya masuk ke sekolah dasar (SD) pada usia 7 tahun. Ada 4 aspek yang menjadi pertimbangan Kemendikbud dalam menetapkan usia tersebut sebagai usia yang sesuai bagi anak untuk bersekolah.
1. Aspek Fisik
Dengan fisik yang matang, anak bisa bertahan dan mengikuti pelajaran di dalam kelas dari pagi hingga siang (Sumber: washingtonpost.com)
Ditinjau dari aspek fisik, anak pada usia 7 tahun memiliki otot dan saraf yang telah terbentuk, juga gerakan motorik yang lebih baik. Oleh karena itu, mereka sudah mampu untuk bertahan di dalam kelas dari pagi hingga siang, dan mengikuti pelajaran yang diberikan. Mereka pun bisa menggunakan alat tulis sendiri tanpa dibantu lagi oleh guru atau orang tua.
Baca juga: 7 Cara Terbaik Siapkan Tabungan Pendidikan Anak
2. Aspek Psikologis
Anak usia 7 tahun memiliki kemampuan konsentrasi yang cukup untuk memerhatikan guru di kelas (Sumber: lifeskills4kids.com.au)
Secara psikologis, kemampuan konsentrasi anak usia 7 tahun sudah meningkat, dengan rentang konsentrasi sekitar 30-45 menit. Jadi, mereka mampu memilih dan membedakan hal-hal mana yang harus diperhatikan dan mana yang tidak.
Sementara itu, anak di bawah usia 7 tahun masih mengembangkan keterampilan geraknya. Jika anak sudah masuk sekolah pada usia tersebut, akibatnya mereka sulit berkonsentrasi dan memperhatikan pelajaran di dalam kelas.
3. Aspek Kognitif
Sewaktu masuk SD, anak diharapkan bisa membaca, menulis, dan berhitung sederhana (Sumber: mathnasium.com)
Sewaktu masuk SD, kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sederhana perlu dimiliki anak agar bisa mengikuti pelajaran di kelas. Tak hanya itu, mereka juga diharapkan mampu memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan guru dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Pada usia 7 tahun, anak umumnya telah menguasai kemampuan-kemampuan tersebut, sehingga lebih siap untuk belajar di sekolah.
4. Aspek Emosi
Perkembangan emosi anak perlu dipertimbangkan sebelum memasukkan mereka ke SD (Sumber: statesman.com)
Anak mungkin cukup matang dalam aspek kognitifnya untuk masuk SD sebelum usia 7 tahun. Akan tetapi, Anda harus mempertimbangkan emosinya yang belum berkembang secara optimal. Mereka masih bergantung pada orang tua dan membutuhkan waktu bermain lebih banyak ketimbang belajar.
Sedangkan pada usia 7 tahun, emosi anak sudah berada pada tahap yang lebih matang. Dengan begitu, mereka lebih bisa mandiri, membedakan waktu belajar dan bermain, serta mampu mengerjakan tugas yang diberikan.
Melihat aspek-aspek di atas, Anda harus memerhatikan kondisi anak sebelum memasukkan mereka ke SD. Biarpun anak sudah bisa membaca dan menulis, kemampuan lain yang mereka miliki pun, seperti psikologis dan emosi, patut Anda pertimbangkan. Jangan hanya memaksakan kehendak Anda, tanyalah keinginan dan pendapat anak untuk masuk sekolah. Sebab, perkembangan dan keberhasilan anak telah ditentukan sejak mereka masuk SD.
Selain belajar di SD, anak juga bisa lho belajar melalui ruangbelajar! Di aplikasi ini, anak akan mendapatkan video pembelajaran beranimasi, soal latihan, infografis, dan rangkuman sehingga waktu belajar mereka akan diisi dengan materi pelajaran yang menarik. Ayo, daftar sekarang!