Mengenal Sistem Golongan Darah ABO dan Rhesus | Biologi Kelas 11

sistem golongan darah manusia

Sistem golongan darah manusia terbagi menjadi sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh). Yuk, simak perbedaannya di artikel Biologi kelas 11 berikut ini!

 

Guys, tahu nggak golongan darahmu apa? Biasanya, di kartu identitas, ada keterangan golongan darahmu, ya. Golongan darah ini merupakan salah satu keterangan yang penting, lho!

Psstt… tahukah kamu, golongan darah manusia terdiri dari 2 sistem.  Kedua sistem tersebut, yakni sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh). Nah, sistem golongan darah yang kita ketahui karena paling sering dipakai adalah sistem ABO. Lalu, sistem golongan darah yang lain, nggak penting, ya? Eits, semuanya penting dong! Kuy, kita bahas satu persatu!

 

Mengenal Golongan Darah Manusia

Golongan darah adalah sistem klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi pada permukaan sel darah merah. Dengan mengetahui jenis golongan darah seseorang, akan memudahkan proses transfusi darah dan transplantasi organ. Golongan darah dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem golongan darah ABO dan sistem golongan darah Rhesus (Rh).

Baca Juga: Macam-Macam Penyakit dan Kelaian pada Sistem Peredaran Darah Manusia

 

Sistem Golongan Darah ABO

Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh ilmuwan Austria, Karl Landsteiner pada tahun 1901. Pada sistem ABO, golongan darahnya ditentukan oleh jenis aglutinogen dan keberadaan aglutinin.

Wah, apa sih aglutinogen itu? Aglutinogen adalah antigen yang dapat menggumpal (aglutinasi) dan terdapat pada sel darah merah (eritrosit), sedangkan aglutinin adalah antibodi yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin terdapat pada plasma darah.

Baik Aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis. Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B, sedangkan aglutinin terbagi menjadi α dan β. Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A dan aglutinin β menggumpalkan B. 

Berdasarkan kombinasi adanya atau tidak adanya komponen-komponen tersebut, sistem golongan darah manusia ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Golongan Darah A

Seseorang yang memiliki golongan darah A, tandanya memiliki antigen A di permukaan sel darah merah dan antibodi anti-B dalam plasma darah. Tipe ini hanya bisa menerima donor dari golongan darah A atau O aja.

  • Golongan Darah B

Seseorang dengan golongan darah B memiliki antigen B di permukaan sel darah merah dan antibodi anti-A dalam plasma darah. Pemilik golongan darah B, hanya bisa menerima donor dari tipe darah B dan O aja.

  • Golongan Darah AB

Nah, kalau kamu termasuk orang dengan golongan darah AB, itu tandanya kamu memiliki kedua antigen A dan B di permukaan sel darah merah, tetapi tidak memiliki antibodi anti-A maupun anti-B dalam plasma darah. Golongan ini sering disebut sebagai penerima universal karena bisa menerima darah dari semua golongan.

  • Golongan Darah O

Terakhir, orang dengan golongan darah O, berarti tidak memiliki antigen A maupun B di permukaan sel darah merah, tetapi memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma darah. Golongan O sering disebut sebagai donor universal karena darahnya bisa didonorkan kepada golongan darah lain.

 

Tabel Aglutinogen dan Aglutinin pada Sistem ABO

Golongan Darah Aglutinin (Antibodi) Aglutinogen (Antigen)
A β A
B α B
AB A dan B
O α dan β

 

Baca Juga: Proses Pembekuan Darah dan Komponen Penyusun Darah

Perbedaan donor universal dengan resipien universal

 

Sistem Golongan Darah Rhesus (Rh)

Sistem golongan darah Rhesus (Rh) ditemukan oleh Landsteiner dan Wiener. Meskipun terdengar asing, sistem golongan darah ini juga penting untuk kamu ketahui, loh. Sistem ini sangat penting dalam transfusi darah, kehamilan, dan beberapa kondisi medis lainnya.

Sistem golongan darah Rhesus (Rh) berkaitan dengan ada atau tidak adanya suatu antigen, yang disebut antigen D (Rh faktor) di permukaan sel darah merah. Berdasarkan sistem ini, ada 2 jenis Rhesus, yaitu Rhesus Positif dan Rhesus Negatif. Berikut perbedaan di antara keduanya:

  • Rh-Positif (Rh+)

Jika seseorang memiliki antigen D di permukaan sel darah merahnya, maka orang tersebut dikategorikan sebagai Rh-Positif. Tipe ini adalah kondisi yang paling umum, karena sekitar 85% populasi dunia memiliki Rh+.

  • Rh-Negatif (Rh−)

Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki antigen D, maka orang tersebut dikategorikan sebagai Rh-Negatif. Sekitar 15% dari populasi dunia termasuk dalam kelompok Rh−.

 

 Tabel Aglutinogen dan Aglutinin pada Sistem Rhesus

Golongan Darah Aglutinin (Antibodi) Aglutinogen (Antigen)
Rhesus Positif Ada
Rhesus Negatif Ada

 

Berdasarkan tabel di atas, Rhesus positif tidak bisa memberikan darahnya ke Rhesus negatif karena akan terjadi penggumpalan antigen donor oleh antibodi resipien. Namun sebaliknya, Rhesus negatif tetap dapat mendonorkan darahnya ke Rhesus positif.

Guys, ada sedikit informasi penting terkait sistem golongan darah Rhesus ini, lho, Jadi, apabila seorang perempuan dengan Rhesus negatif menikah dengan laki-laki Rhesus positif, ketika perempuan tersebut mengandung anak dengan Rhesus positif untuk pertama kalinya, maka tidak akan terjadi apapun pada bayinya.

Akan tetapi, jika perempuan tersebut mengandung bayi dengan Rhesus positif untuk kedua kalinya, maka akan terjadi Eritroblastosis fetalis pada bayinya karena antibodi ibu yang sudah terbentuk akan menggumpalkan antigen yang ada darah bayi. Efeknya, antibodi ibu akan memakan darah bayi dan bayi yang dilahirkan akan mengalami anemia akut. Oleh sebab itu, pengecekan kesehatan menyeluruh sebelum pernikahan itu penting, ya.

Wah, ternyata sistem golongan darah cukup kompleks, ya! Meskipun kompleks, kamu tetap harus semangat belajar, ya! Supaya makin semangat, yuk belajar bersama kakak-kakak Tutor di Ruangguru Privat. Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.

Embun Bening Diniari