Masa Orde Baru: Latar Belakang & Sistem Pemerintahannya | Sejarah Kelas 9
Artikel Sejarah kelas 9 ini akan membahas tentang rezim Orde Baru, mulai dari sejarah masuknya orde baru di Indonesia, pengertian, kejadian-kejadian penting dalam periode tersebut, sistem pemerintahan, hingga penyebab jatuhnya orde baru. Mari kita pelajari bersama!
—
Guys, familiar tidak dengan akronim Orba, ada yang tau? Yap, masa Orba atau masa Orde Baru adalah sebuah masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia yang kedua, yakni Soeharto. Mungkin kakek dan nenekmu merasakan bagaimana kondisi pergantian kepemimpinan pada masa tersebut.
Salah satu hal yang menandai pergantian dari Orde Lama ke Orde Baru adalah dikeluarkannya Supersemar. Kalo ini, kamu sudah pernah dengar belum? Surat Perintah Sebelas Maret adalah surat perintah dari Soekarno kepada Jenderal Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk kepentingan ketertiban, keamanan, kestabilan pemerintah, dan jalannya proses revolusi.
Nggak cuma itu aja, masih ada beberapa rangkaian peristiwa yang menghantarkan Jenderal Soeharto bisa menggantikan Soekarno pada saat itu. Penasaran kan bagaimana kronologi perpindahan kekuasaan tersebut? Lalu, bagaimana sih sistem pemerintahan Indonesia pada masa Orba, hingga keruntuhannya? Mari kita pelajari bersama!
Latar Belakang Munculnya Orde Baru
Semangat yang menjiwai kelahiran orde baru pada awalnya adalah Tritura. Tritura sendiri merupakan gerakan yang dimotori oleh Angkatan 66/KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Tritura membawa tiga tuntutan untuk pemerintahan Indonesia masa itu, yakni perombakan Kabinet Dwikora, penurunan harga yang melambung tinggi, dan pembubaran PKI.
Perjuangan Tritura menjadi semakin panas karena sikap Presiden Soekarno yang bertolak belakang dengan para aktivis pada waktu itu. Terlebih lagi, peristiwa G30S membuat kepercayaan rakyat semakin menurun terhadap pemerintahan Orde Lama.
Nah, karena konflik sudah bermunculan dimana-mana, Presiden Soekarno akhirnya meluncurkan surat perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto yang disebut dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar.
Supersemar adalah surat perintah yang membukakan gerbang berkembangnya kekuasaan Orde Baru. Supersemar memiliki beberapa poin, yakni Soekarno menunjuk Soeharto untuk melakukan segala tindakan demi ketenangan, keamanan, dan stabilitas politik di Indonesia.
Pengertian Orde Baru
Pengertian Orde Baru secara sederhana adalah masa pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden kedua Indonesia, yakni Soeharto. Masa pemerintahan Soeharto menjadi yang paling lama di Indonesia, karena mencapai 32 tahun masa pemerintahan. Sehingga, masa orde baru juga berlangsung pada kurun waktu 32 tahun tersebut.
Saat pemerintahan Orde Baru mulai berjalan, kondisi sosial-ekonomi kembali kepada titik keseimbangan. Harga kembali normal, dan kerusuhan dapat ditenangkan. Namun, panjangnya masa pemerintahan juga akhirnya membuat ketidakstabilan yang sempat terjadi di Indonesia.
Perbedaan Orde Lama dengan Orde Baru
Setiap rezim yang memimpin suatu negara, pasti memiliki corak dan warnanya masing-masing. Misalnya aja rezim pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Masing-masing era memiliki karakteristik, kebijakan, dan dampak yang berbeda terhadap jalannya bangsa. Berikut adalah perbandingan antara Orde Lama dan Orde Baru:
1. Sistem Politik
- Orde Lama: Sistem pemerintahan cenderung parlementer, dengan presiden sebagai simbol. Multi-partai menjadi ciri khas, yang terkadang memicu ketidakstabilan politik.
- Orde Baru: Pada masa orde baru, pemerintahan yang dijalankan menganut sistem sentralistik, dengan presiden memegang kekuasaan tertinggi.
2. Ideologi
- Orde Lama: Menerapkan konsep sosialisme Indonesia.
- Orde Baru: Berideologi Pancasila dengan penekanan pada stabilitas dan pembangunan ekonomi.
3. Ekonomi
- Orde Lama: Fokus pada kemandirian ekonomi, namun sering terkendala inflasi tinggi dan ketidakstabilan.
- Orde Baru: Menerapkan ekonomi liberal dengan keterbukaan investasi asing. Ini mendorong pertumbuhan ekonomi pesat, namun juga menimbulkan kesenjangan sosial.
4. Kebebasan Sipil
- Orde Lama: Kebebasan pers dan berpendapat relatif longgar, namun terkadang disertai ketidaktertiban.
- Orde Baru: Kontrol media massa ketat, kebebasan berpendapat dan berserikat terbatas.
5. Militer
- Orde Lama: Peran militer fluktuatif, pernah terlibat dalam perpolitikan dan pemberontakan internal.
- Orde Baru: Militer (ABRI) memiliki peran ganda (dwifungsi) dalam politik dan pemerintahan, sehingga pengaruhnya sangat besar.
6. Pembangunan Infrastruktur
- Orde Lama: Kurang fokus pada pembangunan infrastruktur dasar secara menyeluruh.
- Orde Baru: Investasi besar dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan irigasi.
7. Pencapaian
- Orde Lama: Mempertahankan kedaulatan Indonesia dan meletakkan dasar pembangunan nasional.
- Orde Baru: Mencapai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
8. Kejatuhan
- Orde Lama: Ketidakstabilan politik, ekonomi melemah, dan pemberontakan komunis.
- Orde Baru: Krisis ekonomi 1997, korupsi merajalela, dan tuntutan reformasi dari rakyat.
Dari perbedaan kedua sistem pemerintahan di atas, baik Orde Lama maupun Orde Baru, sama-sama punya kelebihan dan kekurangannya, ya. Namun, era Orde Baru muncul sebagai pelajaran berharga bagi Indonesia untuk membangun sistem pemerintahan yang demokratis, stabil, dan sejahtera.
Kebijakan Politik pada Masa Orde Baru
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kebijakan politik pada masa Orde Baru adalah Demokrasi Pancasila. Hal ini membuat Presiden Soeharto melakukan indoktrinasi Pancasila. Metode indoktrinasi Pancasila melalui berbagai cara, seperti pengajaran P4 atau Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila di dalam lingkungan sekolah.
Baca Juga: Kehidupan Politik dan Ekonomi Masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru juga mengizinkan masyarakat untuk membentuk organisasi, dengan syarat menggunakan asas pancasila. Rezim ini juga melarang kritikan yang menjatuhkan pemerintah dengan alasan untuk menjaga kestabilan negara.
Selain itu, sistem pemerintahan yang digunakan pada masa Orde Baru adalah presidensial. Bentuk pemerintahannya adalah Republik dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai dasar konstitusi yang berlaku. Pancasila dan UUD 1945 diterapkan dalam semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Kelebihan Masa Orde Baru
Nah, zaman pemerintahan Orde Baru ini terkenal dengan pembangunannya yang masif. Hal ini bisa terjadi karena pemerintahan Orde Baru memfokuskan dan menjadikan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas yang utama, baik itu pembangunan fisik dan nonfisik ya, guys.
Kelebihan selanjutnya adalah keberhasilan untuk memulihkan kestabilan politik dan keamanan setelah pergolakan Orde Lama. Pemerintah yang sudah menstabilkan kondisi politik saat itu, memungkinkan untuk fokus membangun ekonomi Indonesia.
Masa Orde Baru mampu membuat pencapaian dalam pertumbuhan ekonomi yang bisa mencapai rata-rata 7% per tahunnya. Selanjutnya, pengurangan kemiskinan yang signifikan dari 60% (masa Orde Lama) menjadi 11% pada tahun 1996. Masa ini juga terjadi swasembada pangan yang tercapai pada tahun 1984.
Pada bidang pendidikan, masa pemerintahan Orde Baru mengangkat angka partisipasi sekolah dan diberlakukannya wajib belajar 6 tahun. Bukan hanya di bidang pendidikan saja, pada bidang kesehatan juga mengalami perbaikan. Angka Harapan Hidup meningkat dari usia 47 tahun pada tahun 196 menjadi 67 tahun. Angka kematian bayi juga mengalami penurunan yang signifikan.
Banyak sekali perubahan yang telah dilakukan pada masa Orde Baru ini. Masa ini juga menunjukan bahwa Indonesia menjadi pemain yang aktif pada ranah internasional.
Baca Juga: Peran Pemuda di Masa Perubahan Orde Baru dan Reformasi
Penyimpangan pada Masa Orde Baru
Namun, selain kelebihan yang dimiliki oleh rezim ini, ada banyak penyimpangan yang dilakukan yang menyalahi konstitusi dan merugikan masyarakat. Apa saja penyimpangan tersebut, mari kita bahas!
1. Penyimpangan terhadap Konstitusi
- Pembatasan Kebebasan: Hak-hak sipil dan kebebasan berpendapat rakyat dibatasi. Media massa dikontrol ketat dan kritik terhadap pemerintah dilarang.
- Perpanjangan Masa Jabatan: Masa jabatan presiden diperpanjang secara terus-menerus melalui MPR yang berisi banyak anggota yang dipilih pemerintah. Konstitusi seolah diabaikan untuk kepentingan kekuasaan.
2. Penyimpangan terhadap Pancasila
- Dominasi Kekuasaan: Pancasila sebagai dasar negara tidak diterapkan secara konsisten. Prinsip keadilan sosial dan kerakyatan terabaikan karena kekuasaan terpusat di tangan presiden dan kroninya.
- Pelanggaran HAM: Terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat, seperti tragedi 1965, tragedi Timor-Timur tahun 1983, dan tragedi Trisakti tahun 1998. Ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dianut Pancasila.
3. Penyimpangan terhadap Pembangunan
- Korupsi Merajalela: Korupsi merajalela di berbagai sektor pemerintahan. Kolusi dan nepotisme menjadi praktik umum. Kekayaan negara dikorupsi untuk kepentingan segelintir elit.
- Kesenjangan Sosial: Pembangunan ekonomi yang pesat tidak dinikmati secara merata. Kesenjangan sosial antara kaya dan miskin semakin lebar.
Penyebab Utama Runtuhnya Kekuasaan Orde Baru
Lewat beberapa kebijakan yang diciptakan pada masa Orde Baru, politik dan ekonomi negara semakin kuat, namun karena ditimpa oleh krisis moneter pada tahun 1997, membuat pemerintahan Orba ini tergoyangkan.
Kejatuhan Soeharto sendiri tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada banyak kondisi yang turut mendorong peristiwa runtuhnya kekuasaan Orba. Contohnya, krisis ekonomi yang menyerang Asia dan akhirnya berimbas pada kestabilan Indonesia, nilai tukar rupiah turun drastis, dan bahan-bahan pokok melonjak drastis. Hal ini menyebabkan kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia.
Masyarakat sudah mulai berani melakukan protes dan aksi massa. Unjuk rasa pun muncul sebagai reaksi atas mahalnya harga bahan pokok di berbagai kota di Indonesia. Akhirnya, terjadilah Tragedi Trisakti pada Mei 1998, yaitu aksi massa dari mahasiswa untuk melakukan protes serta menurunkan kepemimpinan Soeharto. Sejarah ini kita sebut sebagai sejarah Reformasi 1998.
Krisis itulah yang membuat pemerintahan Orba kehilangan kepercayaan dari masyarakat, sehingga Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 yang menandakan bahwa kekuasaan Orde Baru berakhir.
—
Nah, itulah penjelasan mengenai peristiwa Orde Baru, mulai dari latar belakang, sistem pemerintahan, bedanya Orde Baru dengan Orde Lama, hingga penyimpangan yang memicu keruntuhan Orde Baru.
Guys, bagaimana? Kamu sudah bisa memahami bagaimana perjalanan Orde Baru bisa berkuasa dan apa saja yang merubah bentuk negara kita kan. Jangan lupa untuk belajar dan menambah pengetahuan biar kamu semakin berprestasi, kan makin kece kalau kamu berprestasi. Kamu juga bisa belajar bersama para Master Teacher yang ahli pada berbagai bidang pembelajaran di ruangbelajar!
Referensi:
https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/Ilmu-Pengetahuan-Sosial-Kelas-IX
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-orde-lama-orde-baru-reformasi/