Mengenal Sistem Ekonomi Ali Baba | Sejarah Kelas 12
RG Squad, kamu pernah dengar yang namanya sistem ekonomi Ali Baba? Sistem ini tercetus pada Kabinet Ali Sastroamijoyo I selama Agustus 1954 – Agustus 1955. Menteri Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo adalah orang yang mencetuskannya. Ekonomi Ali Baba merupakan sistem yang terbilang baru pada masa itu, sekaligus bentuk kerjasama ekonomi antara pengusaha asal Indonesia dengan pengusaha Tionghoa.
Sistem ekonomi Ali Baba memiliki tujuan untuk memajukan perekonomian Indonesia. Dengan dilaksanakannya sistem seperti ini, pengusaha lokal memiliki kewajiban untuk memberikan latihan dan juga tanggung jawab kepada pekerja asal Indonesia, agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf. Kemudian pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional. Selain itu, pemerintah juga memberikan perlindungan bagi pengusaha lokal, agar dapat bersaing dengan pengusaha-pengusaha asing, lho.
Namun bagaimana ya dalam proses eksekusinya? Ternyata dalam praktiknya, kebijakan ini tidak dapat berjalan dengan baik. Nah, yang menjadi salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh pengusaha lokal. Hal ini disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu yang membuat pengusaha Indonesia hanya dijadikan sebagai alat bagi para pengusaha Tionghoa untuk memperoleh kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non lokal memiliki pengalaman dalam memperoleh bantuan kredit.
Nah, sebenarnya bagaimana pelaksanaan sistem ekonomi Ali Baba? Ternyata terdiri dari 3 langkah berikut, lho:
- Pengusaha non-lokal memiliki kewajiban untuk memberi pelatihan kepada tenaga-tenaga Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf di perusahaan negara;
- Pemerintah mendirikan perusahaan-perusahaan negara;
- Pemerintah memberikan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional.
Sistem Ekonomi Ali Baba mengalami kegagalan karena beberapa hal berikut :
- Kredit yang digunakan ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha lokal, malah dipindahkan kepada pengusaha Tionghoa secara sepihak;
- Kredit yang diberikan pada awalnya dimaksudkan untuk mendorong kegiatan produksi tapi malah diselewengkan untuk kegiatan konsumsi;
- Kegagalan pengusaha lokal dalam memanfaatkan kredit secara maksimal sehingga kurang berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia waktu itu.
Perlu RG Squad pahami bahwa sejak dahulu, bangsa Indonesia terus mendorong pengusaha lokal untuk terus berkembang. Dengan perkembangan kualitas lokal yang terus meningkat, pastinya rakyat Indonesia akan bisa dong bersaing dengan pengusaha-pengusaha non-lokal yang ada di Indonesia.
Jadi, siapa nih yang mau bersaing dan mengalahkan pengusaha-pengusaha asing? Bisa banget kok kalau kamu belajar dengan tekun dan mengaplikasikan ilmu yang kalian dapat untuk perkembangan ekonomi Indonesia! Taklukan pelajaran ekonomi bersama bersama tutor standby yang siap menjadi mentor dan teman belajar kamu. Klik untuk ikutanruangbelajar!