#CeritaGuru: Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas
Guru merupakan ujung tombak pendidikan yang berhubungan langsung dengan peserta didik sebagai subjek dan objek belajar. Keberadaannya memiliki pengaruh yang sangat penting dalam pendidikan, karenanya menjadi guru penting untuk menumbuhkan semangat dan terus memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Berkaitan dengan semangat ini, maka faktor yang mempengaruhinya adalah motivasi. Menurut Abdurrahman (1998) menyatakan bahwa motivasi manusia dalam melakukan perbuatan ada 3 macam yaitu; motivasi materi, motivasi kemanusiaan, dan motivasi spiritual. Dari ketiga motivasi ini, diharapkan motivasi utama kita menjadi guru adalah motivasi spiritual karena dengan dorongan bahwa aktivitas kita merupakan perintah Allah SWT maka kita akan menjalankan tugas dan tanggungjawab kita dengan ikhlas tanpa semata-mata memikirkan materi dan hanya sekadar kemanusiaan belaka.
Bu Mutiara Zanzibar (Sumber: dok. pribadi)
Dengan semangat guru yang tinggi berdasarkan motivasi spiritual ini diharapkan cita-cita Pemerintahan Negara Indonesia dengan mencanangkan Indonesia Emas 2045 akan terwujud. Generasi emas merupakan generasi yang kelak memimpin bangsa dan negara ini pada peringatan ke-100 tahun kemerdekaan Indonesia, tepatnya generasi yang kelak memimpin Indonesia pada tahun 2045. Pada masa itu diharapkan lahirnya generasi-generasi penerus bangsa yang memiliki pengetahuan, keterampilan memecahkan masalah, serta memiliki karakter yang dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan bermartabat. Bahkan tidak menutup kemungkinan salah satu di antara anak didik kita kelak akan didaulat dan diberi mandat untuk menjadi seorang pemimpin bangsa.
Untuk itu, di era yang semakin maju ini guru dituntut untuk mengembangkan berbagai kemampuan demi berlangsungnya proses pembelajaran yang bermutu sehingga mampu mencetak generasi-generasi yang tidak hanya mampu menghafal konsep akan tetapi juga mampu mengaplikasikan konsep yang dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Kegiatan belajar mengajar bu Mutiara (Sumber: dok. pribadi)
Hal ini tentunya juga menjadi cambukan bagi kita, khususnya diri saya sendiri sebagai seorang guru untuk selalu berbuat yang terbaik bagi peserta didik. Dengan melakukan berbagai kegiatan pengembangan diri seperti Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui pelatihan-pelatihan, sharing dengan sesama teman guru dalam wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan terus belajar memperbaharui ilmu melalui berbagai media cetak maupun media elektronik serta melakukan berbagai kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut di atas, ilmu yang sudah didapatkan secara perlahan dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Misalnya menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Center) dengan menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi serta melatih siswa untuk menyelesaikan soal-soal High Order Thinking Skill (HOTS).
Siswa berperan aktif dalam pembelajaran (Sumber: dok. pribadi)
Melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Center) diharapkan mampu menumbuhkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, tumbuh rasa tanggung jawab, kemandirian, rasa percaya diri, komunikatif, kerjasama, serta berpikir kritis dan kreatif untuk mencari pemecahan masalah. Hal yang tak kalah penting terlahirnya generasi-generasi yang memiliki karakter dan keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Siswa-siswa dengan kemampuan inilah yang diharapkan untuk menjadi generasi Indonesia emas di masa yang akan datang.
Untuk mewujudkan generasi tersebut di atas, maka perlu adanya perbaikan dan pembenahan pendidikan di negara ini. Harapannya mudah-mudahan kedepannya pendidikan di Indonesia lebih baik lagi dengan memperhatikan pemerataan pendidikan di seluruh penjuru negeri, memasukkan mata pelajaran karakter dan PMP seperti dulu supaya generasi penerus bangsa yang dilahirkan tidak hanya sekadar pintar dari segi kognitifnya tetapi juga memiliki karakter dan keimanan yang kuat.