Mengenal Penataan Produk (Display) pada Pemasaran | SMK Kelas 11
Melalui artikel SMK kelas XI jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran ini, kamu akan belajar tentang penataan produk (display) pada pemasaran, mulai dari pengertian, tujuan, dan tipe-tipenya.
—
Begitu memasuki supermarket, disadari atau tidak, kita kayak udah disihir sama apa yang ada di sana. Di muka depan, misalnya, kita akan menemukan tumpukan roti dan bagian buah. Lalu di dekatnya ada kulkas yang berisi minuman dingin. Di lorong-lorong tengah, ada bagian snacks yang jadi lorong kesukaan kita.
Tanpa sadar, kita jadi hafal sama posisi benda-benda yang ada di sana. Mereka semua disusun dengan rapi dan memudahkan kita untuk mencari barang yang kita mau.
Ternyata, hal-hal kayak gini tuh bukan nggak sengaja. Ada ilmu yang bernama penataan produk. Kebayang, kan, kacaunya kalau kita menemukan mie instan, minyak, panci, dan helm dalam satu rak? Itu mah bukan supermarket. Lebih kayak dapur anak kos. Mana bawah pancinya item. Kerannya dibungkus kaos kaki. Terus di tempat piring ada kertas yang ditulis “YANG MAKE MANGKOK GUE TOLONG CUCI LAGI!”
Oke, kembali ke persoalan. Penataan produk ini disebut juga dengan display. Bagi sebagain orang kayaknya kata “display” lebih sering didengar ya daripada penataan produk yang terlalu… ummm, kaku? Tapi, keduanya sebenernya sama kok.
Apa Itu Penataan Produk (Display)?
Penataan produk (display) adalah cara mengelompokkan barang sesuai dengan jenis dan kegunaan dengan memperhatikan keindahan untuk menarik minat konsumen dan keinginan membeli produk tersebut.”
Baca juga: Mempelajari Visual Merchandising untuk Penataan Produk
Pernah liat buah yang disusun kayak piramida ke atas? Atau tumpukan coklat yang dihias cantik pakai pita? Nah, itu bagian dari penataan produk. Bayangin aja kalo penataannya ngasal dan gak seru.Apalagi kita ada di zaman yang orang-orangnya senang memperhatikan hal-hal yang berbau visual. Atau dalam bahasa gaul sekarang: “instagrammable”.
“Muka kamu instagrammable banget deh.”
“Cantik, ya? Hihihihhi bisa aja.”
“Banyak filternya.”
Tusuk aku sekarang juga, Sodaraku!
Tujuan Penataan Produk (Display)
Lalu, apa tujuan dari penataan produk? Ada 4. Dan ini sangat berkaitan sama pemasaran/marketing. Namanya AIDA. Alias Attention, Interest, Desire, dan Action. Ini sebetulnya teori lawas yang diperkenalkan oleh ahli penjualan Elmo Lewis di tahun 1898. Kemudian, seiring berjalannya waktu, diadopsi dan dikembangkan lagi oleh Philip Kotler untuk dipakai di dunia marketing.
Kurang lebih penjelasannya kayak gini:
Attention (Perhatian)
Mengenalkan suatu produk atau brand tertentu, Contohnya, merancang jendela toko yang unik. Sehingga membuat orang yang ada di luar tertarik dan merasa: “Wih, apa nih?”
Interest (Menarik)
Interest ini satu tahap lebih jauh setelah kita mendapat perhatian customer. Penataan produk yang baik akan membuat konsumen tertarik dan melihat secara langsung bentuk fisik produk. Ini bisa jadi menampilkan pesan positif untuk pemilik toko.
Desire (Keinginan)
Ini artinya konsumen gak cuma ngeliat dan tertarik, tetapi udah mulai nanya-nanya. Maka tugas pramuniaga, harus dapat memberikan keyakinan ke konsumen.
Action (Tindakan)
Ini berarti konsumen udah masuk ke tahap akhir dalam sebuah pemasaran: pembelian.
Penataan produk yang baik juga nggak pernah ninggalin 5 karakteristik ini. Pertama, ia harus khas dan dramatis. Maksudnya, penataan produk harus bisa munculin keselaran antarelemen, atau cahaya, atau alat pendukung lainnya. Penataan produk juga perlu menarik, sederhana, memiliki tema yang dominan, serta rapi dan bersih. Jadi, emang nggak bisa asal tumpuk barang aja.
Tipe-Tipe Penataan Produk (Display)
Dalam dunia penataan produk, kita mengenal beberapa tipe display. Kita mulai dari yang pertama ya:
Window Display
Pernah denger istilah window shopping? Iya, yang belanja tapi gak ngeluarin duit alias cuci mata aja. Nah, window display adalah penataan produk yang kayak gitu. Display yang ditempatkan di “jendela” depan toko. Contohnya kayak gini:
Baca juga: Konsep dan Struktur Dasar Bisnis Ritel
Apa fungsi dari window display? Ada banyak. Pertama, untuk memberikan kesan menarik kepada calon pengunjung. Bisa juga dengan untuk sekedar ngasih liat produk kita, orang-orang yang sebelumnya cuma pengin lewat dan jalan-jalan, jadi tertarik dan masuk ke toko kita. Selain itu, window display juga bisa untuk toko memajangkan produk-produk terbaru atau andalannya.
Berhubung posisinya ada di paling depan, window display ini jadi sangat menentukan citra atau karakter toko. Apakah vintage, simple, ataukah minimalis, semua tergantung penataan yang dilakukan toko.
Interior Display
Berbeda dengan window display yang posisinya ada di bagian depan, interior display adalah tipe penataan produk yang terdapat di dalam ruangan/gedung toko. Pernah masuk ke dalam toko tas lalu di bagian tengah toko ada semacam rak gahul yang memajang tas-tas unggulan toko itu? Itulah interior display.
Sejatinya, interior display itu dibagi menjadi 3 jenis: 1) merchandise display, 2) store sign and decoration, dan 3) dealer display.
Merchandise display, seperti pada gambar di atas juga terbagi menjadi 3, yaitu open, closed, dan architectural. Open adalah untuk penataan yang terbuka secara langsung (konsumen dapat menyentuh), closed adalah yang tertutup (biasanya untuk benda berharga/mewah), dan architectural adalah benda-benda yang dipajang untuk diberi tahu cara penggunaannya. Misalnya seperti kalung yang dipajang dengan peraga bagian leher.
Oiya, tadi kan selain merchandise ada sisa 2 tuh. Apa aja ya?
Lanjut, ada store sign decoration yang artinya adalah “petunjuk toko”. Kalau kamu di supermarket pasti di bagian tengah lorong ada papan yang digantung bertuliskan jenis barang di lorong itu. Misalnya, “SUSU”, atau “KOPI dan TEH”, atau “MAKANAN RINGAN”. Si papan inilah yang disebut store sign. Di sisi lain, dealer display adalah jenis display yang berupa simbol/petunjuk penggunaak produk yang dibuat oleh produsen produknya sendiri.
Exterior Display
Lanjut. Kalo interior di dalam ruangan, maka eksterior adalah penataan produk untuk di luar ruangan. Pernah liat Gramedia sedang buka sale gede-gedean lalu memajang buku-buku berdiskon di luar gedung/tokonya? Itulah yang dinamakan exterior display.
Buat apa, sih, sebuah toko repot-repot memajang barangnya di luar toko? Tujuan exterior display adalah untuk mengenalkan produk baru. Atau, jika ada kegiatan tertentu, seperti pameran. Berhubung menata barangnya di luar, tipe display ini juga mempermudah koordinasi antara tim advertising dan merchandising sebuah toko. Dia juga bisa membangun hubungan kepada masyarakat sekitar. Seperti dalam rangka Idul Fitri, atau ulang tahun toko, misalnya.
Solary Display
Kalau solari adalah tipe penataan produk (display) yang menggunakan media lain dan ditempatkan di department store. Misalnya, mannequin-mannequin yang dipakaikan baju produksi toko tersebut. Buat yang ini, sih, kayaknya kamu udah khatam banget ya.
Ingat, sekilas ini memang mirip dengan window display, tapi sebenarnya beda jauh. Kamu harus perhatikan lokasi tempat penataan produknya. Kalau mannequin-nya berada di jendela muka, ya itu berarti window display, ya!
Okee, sebelum menutup pembahasan di artikel ini, coba jawab kuis di bawah ini dulu, yuk!
Nah, kayaknya gitu aja deh pembahasan kali ini tentang tipe-tipe penataan produk (display) dari sebuah toko untuk kebutuhan marketing. Kalau kamu mau cari tahu lebih dalam tentang materi pelajaran kayak gini dalam bentuk video, tonton aja ruangbelajar! Di sana udah banyak Master Teacher berpengalaman yang nungguin kamu lho!
Artikel ini telah diperbarui pada 10 Agustus 2022.