Teks Rekon: Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas 9
Salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia yang sering dijumpai adalah teks rekon. Apa itu teks rekon dan seperti apa contohnya? Simak pembahasan lengkapnya di artikel Bahasa Indonesia Kelas IX ini.
—
Teks rekon merupakan salah satu jenis teks naratif yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk cerita pengalaman pribadi maupun laporan peristiwa. Sebagai bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia, teks rekon memiliki tujuan untuk menceritakan kembali peristiwa atau pengalaman secara kronologis dan runtut.
Dengan memahami struktur, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan teks rekon, kita dapat menyampaikan sebuah cerita dengan cara yang menarik sekaligus informatif. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang teks rekon, termasuk jenis, fungsi, hingga cara membedakan fakta, asumsi, dan opini di dalamnya. Yuk, simak lebih lanjut!
Pengertian Teks Rekon
Teks rekon adalah jenis teks yang bertujuan untuk menceritakan kembali suatu peristiwa, pengalaman, atau kejadian yang pernah dialami, baik secara pribadi maupun kelompok. Teks ini bersifat naratif dan memiliki struktur yang jelas, sehingga pembaca dapat memahami alur cerita atau kejadian yang disampaikan.
Istilah “rekon” berasal dari bahasa Inggris yaitu “recount”, yang berarti menceritakan kembali. Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, teks rekon sering digunakan untuk melatih kita menulis kronologi peristiwa secara runtut dengan menggunakan bahasa yang sesuai kaidah.
Baca juga: Pengertian Recount Text, Struktur, Jenis, Kebahasaan & Contoh
Struktur Teks Rekon
Struktur teks rekon terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Orientasi
Bagian ini berisi pengenalan atau latar belakang cerita, seperti waktu, tempat, tokoh, dan situasi awal. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca.
2. Urutan Peristiwa
Bagian utama dari teks rekon yang berisi kronologi peristiwa atau kejadian yang dialami. Urutan ini disampaikan secara berurutan berdasarkan waktu atau logika cerita.
3. Reorientasi
Bagian penutup yang berisi kesimpulan, refleksi, atau opini penulis tentang peristiwa yang telah diceritakan.
Jenis Teks Rekon
Teks rekon dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan dan isi cerita, di antaranya yaitu:
1. Teks Rekon Personal
Berisi cerita pengalaman pribadi, misalnya perjalanan wisata atau kejadian penting dalam hidup seseorang.
2. Teks Rekon Faktual
Menceritakan kembali fakta atau peristiwa sejarah, seperti laporan peristiwa alam, biografi tokoh, atau catatan sejarah.
3. Teks Rekon Imajinatif
Teks yang mengisahkan cerita fiksi atau imajinasi penulis, misalnya dongeng atau cerita rekaan.
Ciri-Ciri Teks Rekon
Teks rekon memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Ciri teks rekon antara lain:
- Berfokus pada individu atau tokoh tertentu.
- Disampaikan secara kronologis atau urutan waktu.
- Menggunakan kata kerja aksi (atau dalam bahasa Inggris disebut action verbs) dan kata keterangan waktu (atau dalam bahasa Inggris disebut time adverbs).
- Memiliki struktur yang runtut, yaitu orientasi, urutan kejadian, dan reorientasi.
- Mengandung detail kejadian yang jelas.
Fungsi Teks Rekon
Teks rekon memiliki fungsi yang beragam, tergantung pada konteks penggunaannya. Beberapa fungsi utama teks rekon adalah:
- Sebagai dokumentasi pengalaman atau peristiwa.
- Untuk berbagi pengalaman dengan orang lain.
- Sebagai media pembelajaran bahasa, terutama dalam melatih kemampuan menulis narasi.
- Meningkatkan kemampuan analisis melalui penulisan kronologi kejadian.
Baca Juga: Teks Argumentasi, Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Tujuan, dan Kaidah Kebahasaan
Unsur-Unsur Teks Rekon
Untuk bisa menghasilkan teks rekon yang baik, diperlukan beberapa unsur utama yang harus ada dalam teks rekon yang kita tulis. Unsur-unsur teks rekon tersebut yaitu:
- Informasi tentang waktu dan tempat kejadian.
- Tokoh atau subjek utama yang terlibat dalam cerita.
- Urutan peristiwa yang logis dan sistematis.
- Refleksi atau kesan dari penulis terhadap peristiwa tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Rekon
Teks rekon memiliki ciri kebahasaan tertentu yang dapat mendukung penyampaian isi cerita secara efektif. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks rekon:
- Menggunakan kata kerja aksi. Contoh: pergi, melihat, mendengar, berjalan.
- Menggunakan kata keterangan waktu. Contoh: kemarin, pagi tadi, saat itu.
- Menggunakan kata penghubung. Contoh: kemudian, setelah itu, sehingga.
- Menggunakan kalimat sederhana untuk memudahkan pembaca memahami isi teks.
- Menggunakan sudut pandang orang pertama atau ketiga. Contoh: Saya (orang pertama), mereka (orang ketiga).
Contoh Teks Rekon
Berikut adalah contoh teks rekon sederhana tentang pengalaman liburan seseorang.
Judul: Liburan ke Pantai Parangtritis
Orientasi:
Pada akhir pekan yang lalu, saya dan keluarga pergi ke Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Perjalanan ini sudah kami rencanakan sejak seminggu sebelumnya. Kami berangkat dari rumah pukul 7 pagi menggunakan mobil pribadi.
Urutan Kejadian:
Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, kami tiba di pantai sekitar pukul 9 pagi. Suasana di pantai sangat ramai karena banyak wisatawan yang juga datang untuk menikmati liburan. Sepertinya, pantai ini menjadi destinasi favorit banyak orang. Kami langsung mencari tempat untuk duduk dan menikmati pemandangan.
Setelah itu, saya bermain pasir bersama adik saya. Kami membuat istana pasir dan bersenang-senang. Tidak lupa, kami juga mencoba naik delman yang tersedia di sekitar pantai. Pengalaman ini sangat menyenangkan bagi kami semua.
Pada pukul 1 siang, kami merasa lapar dan memutuskan untuk memakan bekal yang sudah kami bawa. Kemudian, kami melanjutkan bermain air dan pasir hingga pukul 3 sore. Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang kembali ke rumah sebelum langit semakin gelap.
Reorientasi:
Liburan ke Pantai Parangtritis adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi kami. Keindahan alam Pantai Parangtritis dan kebersamaan dengan keluarga membuat kami merasa sangat bahagia. Jika ada kesempatan untuk liburan bersama lagi, kami ingin kembali ke Pantai Parangtritis dan mengajak kakek dan nenek untuk ikut serta bersama kami.
Cara Membedakan Fakta, Asumsi, dan Opini dalam Teks Rekon
Teks rekon sering kali memuat fakta, asumsi, dan opini. Untuk membedakan ketiganya, berikut adalah panduan singkat yang bisa kamu terapkan ketika membaca teks rekon:
1. Fakta
Fakta adalah informasi yang dapat dibuktikan kebenarannya. Fakta biasanya disertai dengan data atau bukti yang konkret.
Contoh kalimat fakta yang terkandung dalam teks rekon “Liburan ke Pantai Parangtritis” di atas yaitu:
“Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, kami tiba di pantai sekitar pukul 9 pagi.”
2. Asumsi
Asumsi adalah pernyataan yang didasarkan pada dugaan atau prediksi, tanpa adanya bukti yang jelas.
Contoh kalimat asumsi yang terkandung dalam teks rekon “Liburan ke Pantai Parangtritis” di atas yaitu:
“Sepertinya, pantai ini menjadi destinasi favorit banyak orang.”
3. Opini
Opini adalah pendapat atau pandangan subjektif seseorang tentang suatu hal atau suatu topik.
Contoh kalimat opini yang terkandung dalam teks rekon “Liburan ke Pantai Parangtritis” di atas yaitu:
“Keindahan alam Pantai Parangtritis dan kebersamaan dengan keluarga membuat kami merasa sangat bahagia.”
Baca Juga: 100 Contoh Kalimat Fakta & Opini beserta Pengertian, Ciri, Perbedaan
—
Itu tadi artikel yang membahas tentang teks rekon dalam bahasa Indonesia. Dengan memahami pengertian, struktur, jenis, dan kaidah kebahasaan teks rekon, kita dapat menulis cerita yang runtut dan menarik. Selain itu, kemampuan dalam membedakan fakta, asumsi, dan opini dalam teks rekon akan membantu pembaca lebih kritis dalam memahami isi teks secara lebih baik.
Melalui teks rekon, kita tidak hanya belajar menyusun cerita, tetapi juga merefleksikan pengalaman atau kejadian bermakna dalam hidup kita dengan cara yang inspiratif dan informatif. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang contoh-contoh teks rekon, yuk meluncur ke aplikasi Ruangguru sekarang!