Organ Sistem Peredaran Darah Manusia & Fungsinya | Biologi Kelas 8
Apa aja sih organ sistem peredaran darah manusia itu? Bagaimana ya mekanisme peredaran darah dalam tubuh kita bekerja? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel Biologi kelas 8 ini!
—
Coba deh kamu bercermin. Perhatikan tubuh kamu dari atas sampai bawah. Postur dan ukuran badanmu. Sekarang, bayangkan ukuran bumi. Bandingkan ukuran tubuhmu dengan bumi. Ya, ternyata kita sekecil itu.
Tapi ternyata, kalau salah satu bagian tubuh kita dikeluarkan, lalu ditarik lurus, panjangnya akan mampu mengelilingi bumi hingga 2,5 putaran, loh!
Ya, segitu panjangnya daftar dosa-dosa kita.
KAGAKLAH. KENAPA JADI CERAMAH GINI.
Bagian tubuh yang dimaksud di sini adalah bagian dari sistem peredaran darah manusia. Gila, ya, ternyata pembuluh darah kita kalo disambungin terus dijejerin lurus bakal mencapai 10.000 km.
Untung aja, di dalam tubuh kita bentuknya nggak lurus gitu. Kalo iya, ribet juga. Begitu ada gangguan-gangguan pembuluh darah, dokter bakal bilang ke suster, “Antarkan saya ke pembuluh darah di kilometer 98!”
“Siap, Dok!” Mereka berdua naik mobil, lalu kejebak macet di tol Cipali.
Baca Juga: Mengenal Hipertensi & Hipotensi, Manakah yang Lebih Bahaya?
OK, lanjut. Jadi, apa itu sistem peredaran darah?
Sistem peredaran darah adalah salah satu aspek penting dalam tubuh kita. Kenapa? Karena sistem peredaran darah ini bertanggung jawab untuk mengalirkan darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dari proses inilah organ dan jaringan dalam tubuh kita menerima suplai yang diperlukan untuk bekerja dan menjaga kita tetap hidup sehat.
Nah, sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen utama, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. Cus, kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Darah
Tahu nggak sih, kalau sekitar 8% dari total berat badan kita adalah darah? Darah itu penting banget buat tubuh. Darah berfungsi untuk mengangkut bahan atau zat makanan, oksigen, hormon, serta sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh manusia.
Etss! Tidak hanya itu aja. Darah juga berperan untuk menjaga kadar asam-basa cairan tubuh, serta mengontrol suhu di tubuh kita. Wow banget nggak tuh!
Nah, darah terdiri dari dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan komponen penyusun darah yang paling banyak. Terdiri dari mineral, protein-protein darah, antibodi, nutrisi, hormon, gas terlarut, dan zat hasil ekskresi.
Sementara itu, sel darah dibagi lagi nih menjadi tiga komponen penyusun, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Ketiganya, tentu saja punya peran dan fungsi yang berbeda.
a. Sel Darah Merah
Sel darah merah berfungsi untuk membawa hemoglobin yang mengikat oksigen dari paru-paru menuju jaringan lain di tubuh. Selain itu, sel darah merah juga harus mengangkut hemoglobin yang mengikat karbondioksida kembali ke paru-paru, untuk melanjutkan siklus pernapasan manusia.
Kamu tahu penyakit anemia nggak? Anemia itu disebabkan ketika kamu kekurangan sel darah merah! Efeknya bisa membuat kamu cepat lelah dan pusing. Itu karena tubuh kekurangan suplai oksigen, sebab jumlah sel darah merah yang berperan mengedarkan oksigen tersebut jumlahnya sedikit.
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih disebut juga dengan leukosit. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih berfungsi untuk menjaga kekebalan dan pertahanan tubuh. Jadi, ketika kamu sedang terluka (bukan patah hati 🙁 ), sel darah putih atau leukosit akan bertugas menetralkan bakteri dan kuman yang masuk, mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah.
c. Keping Darah (Trombosit)
Terakhir, keping darah atau trombosit berfungsi untuk menggumpalkan darah. Tujuannya, untuk mengurangi darah yang keluar ketika terjadi luka terbuka pada manusia (sekali lagi, bukan luka patah hati 🙁 ).
Baca Juga: Mengenal Komponen Penyusun Darah dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah itu, bentuknya kayak pipa-pipa gitu. Pembuluh darah berfungsi untuk mengalirkan darah. Nah, pembuluh darah pada manusia terdiri dari 3 jenis, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh darah balik (vena), dan pembuluh darah kapiler.
a. Pembuluh Darah Nadi (Arteri)
Pembuluh darah nadi atau arteri adalah pembuluh darah yang berfungsi untuk membawa darah yang kaya oksigen keluar dari jantung. Arteri memiliki dinding tebal dan lapisan otot yang membantu darah bergerak (mengalir).
Arteri terbesar di tubuh kita namanya aorta. Tugasnya membawa darah dari jantung menuju organ-organ di seluruh tubuh. Arteri juga punya cabang-cabang yang lebih kecil, disebut arteriol.
b. Pembuluh Darah Balik (Vena)
Sementara pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Emang sesimpel itu aja sih. Coba deh lihat pergelangan tangan kamu. Kamu pasti menemukan sesuatu yang bentuknya memanjang di dalam kulit yang warnanya hijau kebiruan. Nah, itulah vena!
Vena tidak memiliki lapisan otot seperti arteri. Tapi, vena punya katup-katup yang menjaga darah tetap bergerak.
c. Pembuluh Darah Kapiler
Di sisi lain, pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Bisa oksigen, karbon dioksida, nutrien, zat kimia, sampai sisa metabolisme. Pembuluh darah kapiler akan menghubungkan arteri dengan vena.
Bisa dikatakan, pembuluh darah kapiler merupakan jenis pembuluh darah terkecil. Dinding kapiler hanya setebal satu sel aja, terbuat dari sel-sel endotel. Namun, tetap memungkinkan oksigen, nutrisi, dan zat-zat sisa untuk lewat.
Baca Juga: Mengenal Organ Sistem Ekskresi Manusia dan Fungsinya
Lalu, apa selama kita punya pembuluh darah yang baik, maka sistem peredaran darah kita bakal lancar? Ya, nggak juga. Harus ada yang mompa dan ngedorong darah biar bisa terus mengalir di dalam pembuluh darah. Kalo nggak, darahnya bakal ngendep dibawah aja ngikutin gravitasi, nggak gerak. Di badan kita, organ yang berfungsi jadi pompa ini adalah jantung.
How?
3. Jantung
Jantung ini organ yang sering banget dikait-kaitin sama hati. “Duh, aku deg-degan nih kalo deket dia. Kayaknya aku punya hati deh sama dia…”
“LO DEG-DEGAN YA KARENA LO PUNYA JANTUNG, WAHAI HAMBA SAHAYA!”
Iya, jantung itu memang selalu berdetak bahkan ketika kita tidur. Bahkan bisa tetap berdetak meskipun sudah “dikeluarkan” dari tubuh kita. Antara serem sama keren ya?
Ukurannya cuma sekepalan tangan kita, tapi jantung adalah bagian utama dalam sistem peredaran darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah.
Lalu, bagaimana caranya supaya si jantung ini bisa terus-terusan memompa darah ke tubuh kita? Jawabannya, karena jantung ini punya 4 ruangan yang dipisahin dinding dengan lapisan otot yang yang bisa gerak.
Ya, meskipun di tubuh kita ada begitu banyak darah yang selalu bergerak setiap saat, tapi jangan salah. Kandungan di darah ini kan beda-beda. Darah yang mengandung oksigen, nggak boleh bercampur sama yang mengandung karbon dioksida. Kalo mereka kecampur, bisa berabe.
Ruangan-ruangan di jantung ini lah yang bertugas mengatur mereka.
a. Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Setelah tahu apa saja organ-organ yang turut serta dalam sistem peredaran darah, sekarang kita masuk ke jenis-jenisnya ya. Secara umum, pada manusia terbagi menjadi dua jenis sistem peredaran darah. Peredaran darah besar disebut dengan peredaran darah sistemik.
Peredaran darah besar dimulai dari darah yang mengandung oksigen dipompa oleh bilik kiri, menuju kapiler darah di seluruh tubuh melalui aorta, yaitu arteri yang paling besar.
Setelahnya, darah dari tubuh yang sudah tidak mengandung oksigen (adanya CO2), akan dikembalikan ke serambi kanan oleh vena cava superior (pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (pembuluh vena terbesar buat tubuh bagian bawah).
Biar gampang, proses peredaran darah besar meliputi: Jantung – seluruh tubuh – jantung.
b. Peredaran Darah Kecil (Pulmonalis)
Berbeda dengan peredaran darah besar yang meliputi seluruh tubuh, peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang mencakup paru-paru. Perjalanannya, darah yang mengandung karbon dioksida di bilik kanan dipompa ke kapiler paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis.
Di paru-paru, terjadi pertukaran gas (difusi) yang mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Setelah keluar dari paru-paru, darah dialirkan oleh vena pulmonalis ke serambi kiri.
Peredaran darah kecil (Sumber: Hayden McNeil via Youtube)
Secara sederhana, proses peredaran darah kecil sebagai berikut: Jantung – paru-paru – jantung.
Baca Juga: Macam-Macam Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia
—
Nah, itu dia macam-macam organ sistem peredaran darah pada manusia. Sekarang sudah tahu kan bagaimana darah di tubuh kita mengalir, dan apa saja gunanya. Kalau kamu ingin tahu materi ini dalam bentuk video pembelajaran beranimasi, yuk langsung tonton di ruangbelajar!
Referensi:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Edisi Revisi 2017. Jakarta: Balitbang Kemendikbud
Artikel ini terakhir diperbarui pada 10 November 2023 oleh Hani Ammariah.