Perubahan Wujud Zat, Sifat-Sifat & Contohnya | Fisika Kelas 7
Artikel Fisika kelas 7 ini menjelaskan tentang berbagai macam sifat serta perubahan bentuk zat secara fisika dan kimia. Yuk, kita belajar bersama!
—
Teman-teman, coba kamu lihat benda-benda yang ada di sekitarmu, deh. Nah, benda-benda, seperti meja, kursi, handphone, kasur, atau benda lain yang kamu lihat itu merupakan zat atau materi, lho! Apa itu zat?
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat terbagi menjadi beberapa macam wujud (bentuk) dan bisa berubah bentuk. Artikel ini bakal menjelaskan apa saja macam-macam sifat dan perubahan bentuk zat secara fisika dan kimia. Bagi kamu yang penasaran, baca artikelnya sampai habis, ya!
Macam-Macam Wujud Zat
Oke, sebelum itu, mari kita lakukan percobaan kecil. Siapkan tiga buah botol, lalu isi ketiga botol tersebut dengan air. Beri nomor 1, 2, dan 3 pada botol. Masukkan botol 1 ke dalam freezer dan tunggu sampai 60 menit. Tuang isi botol 2 ke dalam panci dan panaskan hingga mendidih. Sementara itu, diamkan botol 3 tanpa memberi perlakuan apa-apa. Kemudian, lihatlah apa yang terjadi. Apakah terjadi perubahan di antara ketiganya?
Yap! Air pada botol 1 akan berubah menjadi es yang padat, air pada botol 2 akan menguap menjadi uap air (gas), dan air pada botol 3 tidak terjadi perubahan apa-apa, wujudnya tetap cair.
Berdasarkan percobaan di atas, kita dapat mengetahui dua hal. Pertama, terdapat tiga macam wujud (bentuk) suatu zat, yaitu padat, cair, dan gas. Nah, kamu masih ingat kan, apa yang dimaksud dengan zat? Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Pada percobaan, yang dimaksud zat adalah si air dalam botol itu, ya. Kemudian yang kedua, kita tahu ternyata zat dapat mengalami perubahan bentuk. Misalnya pada botol 1, awalnya wujud zat botol 1 adalah cair. Setelah dimasukkan ke dalam freezer, wujudnya berubah menjadi es padat.
Kamu tahu nggak, wujud suatu zat merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh zat tersebut. Nggak hanya wujud, masih ada sifat-sifat lain yang dimiliki oleh suatu zat. Perubahan bentuk zat juga nggak cuma dari cair menjadi padat aja, tapi juga ada perubahan bentuk yang lain.
Baik sifat dan perubahan bentuk zat, pada dasarnya digolongkan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia. Penjelasan lebih lengkap mengenai sifat dan perubahan bentuk zat bisa kita simak sama-sama berikut ini.
Sifat-Sifat Zat
Sifat zat dibedakan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia. Kita bahas satu-persatu, ya.
A. Sifat Fisika Zat
Sifat fisika suatu zat berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis zat tersebut, di antaranya:
1. Wujud zat
Masih ingat dengan percobaan di atas? Dari percobaan di atas tadi kita jadi tahu ya kalau wujud suatu zat terbagi menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Nah, wujud zat juga dapat berubah ke wujud lain.
Apa aja sih bentuk perubahannya? Eits! Tahan dulu ya. Kita akan membahasnya di bagian perubahan bentuk zat. Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini sampai tuntas.
2. Warna
Warna merupakan salah satu sifat fisika yang dapat kamu amati secara langsung, nih. Setiap zat memiliki warna yang berbeda-beda. Bahkan, warna bisa menjadi faktor yang digunakan untuk membedakan antara zat satu dengan zat yang lainnya.
Contohnya, batu bara berwarna hitam, kayu berwarna coklat, besi berwarna abu-abu keperakan, dan masih banyak lagi.
3. Kelarutan
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk larut dalam pelarut. Air merupakan pelarut untuk zat-zat terlarut. Apakah semua zat dapat larut? Jawabannya, enggak.
Kita ambil dua contoh kasus, misalkan ada dua gelas berisi air. Gelas pertama, kamu campur dengan garam, sedangkan gelas kedua kamu campur dengan minyak. Lalu, aduk dan lihat perbedaannya. Hasilnya, garam pada gelas pertama lama kelamaan akan hilang karena larut dengan air. Sementara itu, minyak pada gelas kedua tidak dapat larut dengan air, sehingga membentuk dua lapisan terpisah.
4. Daya hantar listrik
Suatu zat atau benda digolongkan menjadi dua berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan listrik, yaitu konduktor dan isolator. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor.
Contohnya benda-benda yang terbuat dari logam, seperti besi, alumunium, tembaga, kawat, dsb. Sementara itu, benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Contohnya, benda-benda non-logam, seperti kain, plastik, karet, kayu, dsb.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda juga digolongkan menjadi dua, yaitu benda magnetik dan benda non-magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, sedangkan benda non-magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Umumnya, benda-benda logam akan memiliki sifat magnetik dan kebalikannya, benda non-logam akan memiliki sifat non-magnetik.
Baca Juga: Pengertian Magnet dan Bentuknya
Nah, sampai di sini cukup jelas ya penjelasannya. Sekarang, kita lanjut yuk ke sifat kimia suatu zat. Ada apa aja ya kira-kira?
B. Sifat Kimia Zat
Sifat kimia suatu zat berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh zat tersebut, antara lain:
1. Mudah terbakar
Coba sebutkan benda apa aja yang memiliki sifat mudah terbakar? Kertas, kayu, kain, bensin, minyak tanah, gas elpiji, dan masih banyak lagi, ya.
Umumnya, benda-benda tersebut terbakar karena adanya interaksi langsung dengan api. Bahan-bahan yang mudah terbakar merupakan bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran. Bahkan, jika reaksi kebakaran yang ditimbulkan amat cepat, hal ini dapat menyebabkan ledakan, loh.
2. Berkarat
Reaksi antara logam dengan air dan oksigen dapat menimbulkan karat pada logam tersebut. Oleh karena itu, sesuatu yang terbuat dari logam, seperti besi dan seng akan mudah berkarat bila terkena air dan udara pada waktu yang cukup lama.
Contohnya pada pagar besi. Siapa yang pagar rumahnya terbuat dari besi? Kalau kamu perhatikan, seiring waktu, pagar itu akan berkarat. Nah, biasanya, pagar besi selalu dilapisi cat untuk memperlambat proses pengaratan.
Proses perkaratan pada besi (sumber: Joris Kingma via YouTube)
Baca Juga: Tiga Cara Mencegah Korosi pada Logam
3. Mudah meledak
Interaksi antara zat yang mudah meledak dengan udara, api, atau cahaya matahari dapat menimbulkan ledakan. Pernah nggak kamu membaca peringatan “simpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari” pada kemasan botol parfum? Hayo, kira-kira apa alasannya, ya?
Ternyata, parfum yang sering kamu pakai itu mengandung bahan kimia yang mudah terbakar, lho. Jadi, harus disimpan pada suhu ruangan yang rendah. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, hati-hati, botol parfum bisa meledak.
4. Beracun
Beberapa zat bisa berubah menjadi sangat beracun ketika mengalami reaksi kimia tertentu. Contohnya adalah gas karbon monoksida (CO). Gas ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari atom karbon.
Gas karbon monoksida sulit sekali dideteksi karena wujudnya yang tidak berwarna dan tidak berbau. Apabila seseorang menghirup gas karbon monoksida, maka akan menyebabkan aliran oksigen dalam darah tidak lancar, gagal bernafas, hingga kematian. Wow, seram banget nggak, sih?
Bagaimana, nih? Sekarang kamu jadi tahu deh kalau sifat zat itu nggak hanya berupa wujud bendanya aja. Kamu masih bingung apa bedanya sifat fisika dengan kimia?
Oke, intinya sih, sifat fisika dapat dilihat dari penampakan atau keadaan fisisnya, sedangkan sifat kimia dilihat dari perubahan kimia yang dialami oleh zat itu. Paham, ya? Kita lanjut ke bahasan selanjutnya, yuk!
Perubahan Wujud Zat
Nah, sama seperti sifat zat, perubahan wujud zat juga dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan kimia.
A. Perubahan Fisika Zat
Perubahan fisika adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, tapi tidak menghasilkan zat jenis baru. Beberapa contoh peristiwa yang termasuk ke dalam perubahan fisika, antara lain membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal.
Nah, contohnya dapat kamu lihat pada percobaan yang sudah kita lakukan di atas tadi. Terdapat dua perubahan bentuk zat yang terjadi, yaitu pembekuan air pada botol 1 dan penguapan air pada botol 2. Saat air membeku atau menguap, bentuk dan ukurannya berubah, tapi sifat dan struktur zatnya tetap sama.
Selain itu, zat yang mengalami perubahan fisika dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya, air pada botol 1 mula-mula cair, kemudian dibekukan hingga menjadi es yang wujudnya padat. Jika es itu dipanaskan, maka lama kelamaan akan meleleh dan kembali cair, seperti wujud semula.
B. Perubahan Kimia Zat
Selanjutnya, ada perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, serta menghasilkan zat baru. Beberapa contoh peristiwa perubahan kimia yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari kita, di antaranya besi yang berkarat, kayu menjadi lapuk, makanan dan minuman yang menjadi basi, daging yang membusuk, dan masih banyak lagi.
Contoh perubahan kimia di atas tidak hanya mengubah bentuk dan ukuran zat, tapi juga menghasilkan zat baru. Meskipun begitu, selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi akan tetap sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa aja macam-macam sifat serta perubahan zat baik secara fisika maupun kimia. Ternyata, banyak sekali contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita, ya. Yuk, pelajari materi pelajaran lainnya lewat aplikasi belajar ruangbelajar. Belajar lebih nyaman dengan layar yang lebih besar!
Referensi:
Winarsih, A. dkk. (2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Widodo, W. dkk. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Sumber Gambar:
GIF ‘Rust Timelapse’ [Daring]. Tautan: https://www.youtube.com/watch?v=dUogqMkbk50 (Diakses: 21 Februari 2020)