Seluk Beluk Jurusan Zoologi Untuk Pencinta Hewan
Artikel ini membahas seberapa penting jurusan Zoologi, mata kuliah, kampus serta prospek karir lulusannya.
—
Ada yang suka nonton animal documentary? Atau berlangganan majalah National Geographic di rumah? Keduanya sering membagikan cerita kehidupan satwa liar dalam bentuk gambar maupun narasi. Sebelum dituangkan ke dalam bentuk dokumenter atau tulisan, dibutuhkan penelitian berbulan-bulan agar dapat memahami karakter setiap hewan. Seseorang yang melakukan penelitian mengenai hal tersebut dinamakan zoologist.
Zoologist adalah sebutan bagi mereka yang mengambil jurusan Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari kehidupan hewan. Kalau kamu tertarik mendalami bidang studi ini, simak dulu yuk seluk beluk jurusan Zoologi yang dapat menambah wawasan kamu sebelum mendaftar!
Pentingnya Jurusan Zoologi dan Perbedaannya dengan Kedokteran Hewan
Kelihatannya sih sepele, bahkan cenderung diremehkan. Beberapa dari kamu lebih familiar dengan jurusan Kedokteran Hewan dibanding Zoologi. Padahal, ilmu Zoologi memiliki peran penting dalam keberlangsungan makhluk hidup di bumi, lho.
Jika Kedokteran Hewan fokus terhadap gangguan kesehatan dan perkembangbiakan binatang, maka Zoologi mencakup bahasan yang lebih mendalam. Zoologi mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan hewan, seperti bentuk tubuh, cara berkembangbiak, adaptasi dan evolusinya. Dengan kata lain, Zoologi adalah cabang dari ilmu Biologi yang spesifik membahas kehidupan binatang.
Pasti ada deh yang nyeletuk, “gabut banget ya kuliahnya cuma ngeliatin binatang doang,”
Sabar…sabar……
Meskipun dibilang gabut, nyatanya ilmu Zoologi masih diperlukan hingga saat ini. Kamu tahu, kan, kalau Indonesia punya keanekaragaman satwa dari ujung Barat sampai Timur. Setiap satwa memiliki pengaruh terhadap ekosistem di sekitarnya. Jika ada yang punah atau terusik habitatnya, maka akan berdampak terhadap kehidupan makhluk hidup lainnya.
Dari ilustrasi di atas, kamu jadi tau kalau ilmu zoologi penting untuk dipelajari. Seorang zoologist bertugas mengamati pola hidup hewan dan dampaknya terhadap ekosistem di sekitar. Yang namanya hewan perlu diperhatikan layaknya manusia. Kalau hidup mereka terancam, maka zoologist akan mencari solusinya.
Orang yang Cocok Kuliah Zoologi
Dari penjelasan di atas, kamu dapat menarik kesimpulan bahwa jurusan Zoologi menitikberatkan pada hubungan antara perilaku satwa dengan kehidupan di sekitarnya. Pertanyaannya nih, orang seperti apa sih yang cocok kuliah Zoologi?
Menjadi seorang Zoologist nggak hanya butuh modal berani (berminggu-minggu kemah di hutan atau ketemu satwa liar), melainkan punya empati tinggi. Artinya kemampuan untuk merasakan sisi emosional dari binatang (yes, they have feeling too!). Seperti manusia, hewan juga punya naluri. Mereka tau apa yang akan dilakukan ketika sedang terancam atau melindungi anak-anaknya dari predator.
Zoologist bertugas untuk mengamati setiap aktivitas tadi secara langsung atau melalui kamera. Para zoologist ini akan mencatat, merekam dan membuat laporan terkait kondisi hewan di alam liar. Nggak sehari dua hari ya merhatiin hewannya, melainkan memakan waktu berbulan-bulan.
Kalau kamu penyabar dan penasaran dengan hal-hal baru, kayaknya cocok deh masuk jurusan ini. Gimana?
Mata Kuliah dan Kampus Jurusan Zoologi
Seperti yang dijelaskan di paragraf sebelumnya, jurusan Kedokteran Hewan dan Zoologi bisa dibilang serupa tapi tak sama. Nah, biar nggak ketuker, coba pahami perbedaannya di bawah ini ya!
- Durasi Kuliah dan Gelar
Namanya juga kedokteran, pasti kuliahnya lama. Jurusan ini nggak mengenal sistem Satuan Kredit Semester (SKS), melainkan belajar dengan sistem blok. Dalam setiap blok, kamu akan mempelajari satu organ yang terdiri dari beberapa bab pembahasan.
Jika semua blok selesai dipelajari, langkah selanjutnya yaitu menyusun skripsi untuk memperoleh gelar S1. Perjalanan nggak berhenti sampai disitu, kamu wajib mengikuti program profesi (koas) selama 2 tahun. Koas adalah kegiatan praktek mendiagnosis dan mengobati hewan di bawah pengawasan dokter senior.
Sedangkan jurusan Zoologi hanya memerlukan durasi 4 tahun untuk lulus. Selama masa perkuliahan, mahasiswa dapat melakukan penelitian dan mengunjungi pusat konservasi satwa. Asyik ‘kan? Kamu juga bisa bergabung menjadi volunteer untuk menyelamatkan habitat hewan, lho!
Setelah lulus, mahasiswa Zoologi memperoleh gelar Bachelor of Zoology, Bachelor of Animal Science atau Sarjana Ilmu Biologi. Hal ini dikarenakan setiap universitas memiliki aturan yang berbeda. Beberapa kampus mencantumkan jurusan Zoologi ke dalam fakultas Biologi, namun ada pula yang berada di bawah fakultas Kedokteran Hewan.
- Mata Kuliah
Di semester awal Kedokteran Hewan, mahasiswa belajar blok Ilmu Dasar Veteriner. Blok ini memiliki sejumlah bab yang harus dipelajari, yaitu: Anatomi Veteriner, Praktikum Anatomi, dan Embriologi Veteriner. Di semester pertengahan sampai akhir, mata kuliah yang dipelajari antara lain: reproduksi hewan, biokimia, penyakit dalam, hingga ilmu peternakan dasar.
Nah, kalau jurusan Zoologi nggak cuma membahas organ tubuh hewan aja, tetapi juga memahami psikologis serta cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya. Meskipun mata kuliahnya banyak, kamu nggak bakal bosan karena memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan aneka jenis satwa di alam bebas.
Masih kepo sama jurusan ini? Intip beberapa bocoran mata kuliah serta pilihan universitas untuk melanjutkan studi ilmu Zoologi.
“Kok kampusnya di luar negeri semua?”
Saat ini, belum ada jurusan Zoologi di Indonesia. Namun, kamu dapat mengambil mata kuliah peminatan Zoologi di beberapa kampus, seperti UGM, Universitas Jambi, Universitas Makassar dan Universitas Jenderal Soedirman.
Prospek Kerja Jurusan Zoologi
Habis lulus, jurusan Zoologi kerjanya ngapain sih?
Banyak kok, kamu bisa bekerja sebagai peneliti atau ahli hewan. Tugasnya memonitor perkembangan populasi satwa dan mempelajari dampaknya pada lingkungan. Hari-hari kamu bakal diisi dengan aktivitas outdoor maupun bereksperimen di laboratorium.
Buat si jiwa petualang, ada spesialis konservasi alam yang bekerja dalam mengembangkan program rehabilitasi satwa. Bersama pemerintah dan lembaga lainnya, kamu akan merancang, menyusun dan memberi program penyuluhan terkait kelestarian keanekaragaman satwa yang ada di Indonesia.
Suka foto-foto dan nulis? Bisa juga bekerja di beberapa media sebagai wartawan. Kayak National Geographic gitu deh. Atau ikut shooting serial dokumenter. Who knows? Bisa jalan-jalan keliling dunia sambil ketemu hewan-hewan unik. Seru!
Dan yang terakhir, menjadi seorang zookeeper! Wah, ini sih pekerjaan mulia, karena mengerahkan ilmu dan tenaga yang ada untuk merawat hewan-hewan di kebun binatang. Udah tahu belum kalau hewan bisa jadi sahabat buat manusia?
Udah siap masuk jurusan Zoologi? Karena jurusannya banyak ditemui di perguruan tinggi asing, nggak ada salahnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrismu melalui English Academy. Gurunya langsung dari luar negeri, lho! Pastinya bikin kamu tambah pede dan menguasai vocabulary untuk kehidupan sehari-hari. Semangat!
Referensi:
Sisi Emosional Hewan. [Daring]. Tautan: https://www.nationalgeographic.com/animals/article/150714-animal-dog-thinking-feelings-brain-science (diakses tanggal 8 Maret 2020)
Jurusan Zoologi. [Daring]. Tautan: https://.study.eu/article/study-zoology (diakses tanggal 8 Maret 2020)
Perbedaan Mata Kuliah Zoologi dan Kedokteran Hewan. [Daring]. Tautan: https://www.ucas.com/explore/subjects/zoology
https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/akademik/PedomanPendidikanPKH2012.pdf)(diakses tanggal 8 Maret 2020)
Kampus Jurusan Zoologi. [Daring]. Tautan: https://worldscholarshipforum.com/best-colleges-for-zoology/#10-massachusetts-institute-of-technology- (diakses tanggal 8 Maret 2020)
Prospek karir jurusan Zoologi. [Daring]. Tautan: https://www.prospects.ac.uk/careers-advice/what-can-i-do-with-my-degree/zoology (diakses tanggal 8 Maret 2020)