Perayaan Malam Tahun Baru Dimulai sebelum Masehi, Bagaimana Sejarahnya?
Selamat tahun baru semuanya! Ngomongin tahun baru, kamu tau nggak sih gimana perayaan malam tahun baru awalnya dimulai? Penasaran kan? Yuk simak artikel ini!
—
Wah tidak terasa ya, sebentar lagi kita akan menyambut tahun baru 2023. Rasanya kemarin baru aja 2019, tau-tau sekarang udah mau 2023 aja hehehe. Oh iya, kamu udah punya rencana kegiatan untuk merayakan tahun baru belum? Merayakan tahun baru pasti bakal seru banget kalau ditemani keluarga atau teman-teman. Perayaan tahun baru Masehi pada tanggal 31 Desember sampai 1 Januari, biasanya dirayakan dengan suka cita oleh semua orang di dunia. Waahhh jadi enggak sabar!
By the way, ngomongin tentang perayaan malam tahun baru ini, kamu tahu nggak sih, gimana sejarah perayaan malam tahun baru pertama kali? Siapa sih yang ngide buat setiap pergantian tahun ini dirayain? Hmm.. penasaran kan? Nah, di artikel ini, kita akan ngomongin asal mula perayaan malam tahun baru masehi! Yuk langsung cuss simak!
Baca Juga: Rekomendasi Film Natal Terbaik untuk Temani Liburanmu Bersama Keluarga
Perayaan Malam Tahun Baru sebelum Masehi
Usut punya usut, perayaan malam tahun baru sebenarnya sudah dimulai pada sekitar 2000 SM. Perayaan ini dipelopori oleh masyarakat Mesopotamia, gengs. Karena waktu itu belum ada yang namanya kalender Masehi, patokan pergantian tahun mereka adalah saat matahari tepat berada di atas khatulistiwa. Kalau dihitung dengan kalender Masehi sekarang, tepatnya pada tanggal 20 Maret. Nah, perayaan tradisional seperti itu disebut Nowruz.
Apa sih yang dimaksud dengan Nowruz? Nowruz adalah tahun baru Persia yang menandakan hari pertama musim semi. Biasanya dirayakan sekitar tanggal 21 Maret dan saat ini masih dilakukan di beberapa negara Timur Tengah. Perayaan ini dilakukan dengan membersihkan dan menghias rumah, serta menyiapkan berbagai makanan dan minuman.
Selain itu, perayaan pergantian tahun di seluruh dunia juga ditandai dengan peristiwa yang berbeda. Misalnya di China, pergantian tahun ditandai dengan munculnya bulan baru kedua setelah titik balik matahari pada musim dingin. Sementara masyarakat Babilonia merayakan tahun baru dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut “Akitu”. Di Mesir, tahun baru dimulai dengan banjir tahunan Sungai Nil.
Suasana banjir tahunan di Sungai Nil, Mesir. (sumber: crystalinks.com)
Perayaan Tahun Baru Dimulai 1 Januari
Pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Julius Caesar, perayaan tahun baru untuk pertama kalinya dilakukan pada 1 Januari. Tepatnya adalah 1 Januari 46 SM. Waktu itu, penanggalan Romawi yang sebelumnya dibuat oleh Romulus pada abad ke-8 mengalami pergantian. Penanggalan yang terdiri atas 10 bulan atau 304 hari dan dimulai pada bulan Maret ini kemudian ditambahkan bulan Januarius dan Februarius. Saat ini, kita mengenalnya dengan Januari dan Februari.
Saat Julius Caesar membuat penanggalan baru ini, ia dibantu oleh seorang ahli astronomi asal Mesir bernama Sosigenes. Penanggalan baru tersebut dibuat berdasarkan revolusi matahari seperti yang sudah dilakukan oleh bangsa Mesir kuno. Nah, setelah itu, 1 Januari ditetapkan sebagai hari pertama tahun. Setiap tahunnya terdiri atas 365 seperempat hari.
Baca Juga: Bosan Nonton Kembang Api di Malam Tahun Baru? Cobain Kegiatan Seru Ini!
FYI nih, guys, nama Januari itu diambil dari nama dewa mitologi kuno Romawi, yaitu Dewa Janus yang punya dua wajah menghadap depan dan belakang. Menurut mitologi Romawi, Dewa Janus diyakini sebagai dewa permulaan dan penjaga pintu masuk. Untuk menghormati Dewa Janus, pada setiap tanggal 31 Desember tengah malam, bangsa Romawi mengadakan perayaan untuk menyambut 1 Januari. Bangsa Romawi kuno merayakan tahun baru dengan mempersembahkan korban kepada Dewa Janus dan mengadakan pesta.
Jadi, sebenarnya 1 Januari itu belum masuk tahun masehi yah. Julius Caesar waktu itu setuju untuk menambahkan 67 hari di tahun 45 SM. Selanjutnya, 46 SM dimulai pada 1 Januari deh. Julius Caesar juga memerintahkan untuk menambah satu hari setiap empat tahun sekali, tepatnya pada bulan Februari. Penanggalan ini dikenal dengan Kalender Julian yang diambil dari nama Julius Caesar.
Julius Caesar, pencetus awal tahun dimulai pada 1 Januari. (sumber: roman-empire.net)
Perayaan Tahun Baru Masehi
Kalau 1 Januari belum menandakan dimulainya tahun Masehi, terus kapan ya tahun Masehi mulai diterapkan? Kalender Masehi itu dihitung sejak kelahiran Yesus di Nazaret, gengs. Penanggalan ini awal mulanya diadopsi di Eropa Barat pada sekitar abad ke-8.
Seiring berjalannya waktu, Kalender Julian dikembangkan dan dimodifikasi menjadi Kalender Gregorian. Penanggalan menggunakan Kalender Gregorian ini dicetuskan oleh Dr. Aloysius Lilius dengan persetujuan pemimpin tertinggi umat Katolik di Vatikan, Paus Gregory XIII pada tahun 1528.
Nah, sistem inilah yang kemudian digunakan di negara-negara seluruh dunia. Sejak saat itu, setiap tanggal 31 Desember dilakukan perayaan malam pergantian tahun atau malam tahun baru. Perlu diingat yah, jadi tahun Masehi itu dihitung sejak kelahiran Yesus. Tapi penanggalan kalendernya tetap menggunakan Kalender Julian yang dimodifikasi menjadi Kalender Gregorian seperti yang kita kenal sekarang ini.
Karena dirayakan oleh seluruh dunia, jadinya semakin meriah deh. Beragam tradisi dan pemujaan dalam perayaan tahun baru terus mengalami pergeseran makna. Banyak orang mulai membuat resolusi untuk mengubah kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan baik.
Perayaan Unik Malam Tahun Baru di Sejumlah Budaya
Saat ini, malam pergantian tahun hampir dirayakan oleh semua orang di dunia. Perayaan malam tahun baru yang kita kenal selalu identik dengan kembang api dan terompet. Eitsss, tapi ternyata ada sejumlah budaya yang merayakan tahun baru dengan cara yang cukup unik, lho. Ada kegiatan-kegiatan tertentu yang dilakukan untuk menyambut tahun baru. Apa aja ya contohnya?
Persia Kuno
Bangsa Persia kuno menyambut tahun baru dengan cara yang unik. Mereka akan memberikan hadiah telur kepada kerabat. Pemberian telur dianggap melambangkan peningkatan produktivitas di awal tahun baru.
Tradisi makan telur oleh bangsa Persia. (sumber: goirantours.com)
Amerika Serikat
Dalam tradisi Amerika Serikat, tahun baru disambut dengan acara makan kacang polong hitam. Kacang polong hitam ini biasanya dihidangkan bersama nasi dan babi. Selain itu, biasanya juga disajikan dengan sayuran matang yang menyerupai warna uang dan roti jagung berwarna keemasan. Tradisi ini dikenal dengan Hoppin’ John. Kacang polong dengan biji hitam melambangkan simbol koin sebagai harapan rezeki yang terus mengalir di tahun baru.
Spanyol dan beberapa negara berbahasa Spanyol
Di Spanyol, penyambutan tahun baru dilakukan dengan makan 12 buah anggur. Betul guys, jumlah anggurnya harus 12. No more no less. Memakan selusin buah anggur dianggap melambangkan harapan untuk satu tahun yang akan datang. Setiap anggur mewakili keberuntungan selama satu bulan di sepanjang tahun. Di kota-kota besar seperti Madrid dan Barcelona, orang-orang akan berkumpul di alun-alun utama untuk makan anggur bersama.
Baca Juga: Ada Apa sebelum Tahun 1?
Kuba, Austria, Hungaria, dan Portugal
Masyarakat Kuba, Austria, Hungaria, dan Portugal memiliki tradisi makan babi bersama untuk menyambut tahun baru. Menyantap babi bersama yang dianggap melambangkan kemajuan dan kemakmuran.
Swedia dan Norwegia
Menyajikan puding nasi dengan kacang almond yang tersembunyi di dalamnya. Hal ini dimaknai, bahwa siapa yang menemukan kacang almond tersebut akan dilimpahi keberuntungan selama satu tahun mendatang.
Denmark
Orang Denmark menyambut tahun baru dengan melempar piring dan gelas tua mereka ke luar pintu rumah. Kegiatan ini melambangkan pengusiran roh jahat. Mereka juga akan berdiri di atas kursi dan melompat bersama pada tengah malam. Hal ini melambangkan lompatan ke Januari agar mendapatkan keberuntungan.
Masyarakat Denmark menyambut tahun baru dengan tradisi memecahkan piring dan gelas. (sumber: redracc.com)
Kolombia
Negara satu ini tradisinya unik banget, guys. Orang-orang Kolombia akan membawa koper kosong di sekitar blok rumah mereka. Maknanya adalah mereka berharap di tahun yang baru akan penuh dengan perjalanan-perjalanan baik.
—
Ternyata menarik yah sejarah perayaan malam tahun baru di dunia. Mulai dari zaman Mesopotamia yang pergantian tahunnya dimulai bulan Maret hingga akhirnya dimulai bulan Januari. Perayaan tahun baru juga dilakukan dengan cara unik di masing-masing budaya. Sampai saat ini, perayaan tahun baru identik dengan pesta, terompet, kembang api, hingga petasan.
Nah, kalau kamu ingin mengetahui sejarah unik lainnya, yuk buruan langganan ruangbelajar sekarang juga!
Referensi:
Ismail, Faisal. (2017). Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M). Yogyakarta: IRCiSoD.
CNN Indonesia. (2019). Asal Usul Tahun Baru, Sejarah, dan Perkembangannya. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191231134555-282-461306/asal-usul-tahun-baru-sejarah-dan-perkembangannya pada 18 Desember 2022.
Sumber gambar:
Ilustrasi banjir tahunan Sungai Nil [Daring]. Tautan: https://www.crystalinks.com/floodingnile.html (Diakses 21 Desember 2022)
Ilustrasi Julius Caesar [Daring]. Tautan: https://roman-empire.net/people/gaius-julius-caesar/ (Diakses 21 Desember 2022)
Ilustrasi Dekorasi Telur Persia Kuno [Daring]. Tautan: https://goirantours.com/nowruz-eggs-inseparable-part-of-haftseen-table/ (Diakses 21 Desember 2022)
Ilustrasi Tradisi Pecah Piring Denmark [Daring]. Tautan: https://redracc.com/captivating-new-year-traditions/stock-photo-texture-of-ceramic-coated-plates-broken-84348556/ (Diakses 21 Desember 2022)