Nikmati Pengalaman Belajar Langsung di 5 Sekolah Alam Berikut!
Smart buddies, apa sih yang kamu pikirkan ketika mendengar kata sekolah? Apakah mulai terbayang seragam, meja, kursi, dan papan tulis? Wajar jika iya, karena sekolah pada umumnya memang seperti itu. Ternyata faktanya tidak semua sekolah bermodel seperti itu lho, smart buddies. Ada juga model sekolah yang tidak umum, namun memiliki metode dan cara mendidik sendiri. Salah satunya adalah sekolah alam. Mulai penasaran pengalaman belajar tentang sekolah alam? Coba kamu lupakan sejenak segala anggapan umum tentang sekolahmu, dan simak beberapa sekolah alam di bawah ini!
1. Green School Bali
Sekolah alam yang satu ini seperti namanya, terletak di Kabupaten Badung, Bali. Bangunan sekolah yang didirikan di atas tanah lapang di Sibang Kaja ini memiliki arsitektur yang unik. Seluruh bangunan terbuat dari material alami seperti bambu, alang-alang, dan tanah liat. Tidak ada semen, apalagi beton. Bangunan sekolah juga tidak ada yang memiliki pintu. Filosofi tidak adanya pintu menurut John Hardy, pendiri Green School Bali (GSB), adalah agar siswa dapat tumbuh di lingkungan tanpa sekat. GSB memang memberikan pengalaman menyatu dengan alam, salah satunya dari operasional sekolah. Siswa GSB didorong untuk menanam sayur mayur yang nantinya akan dimakan di kantin sekolah. Tidak hanya sampai situ, listrik sekolah ini juga dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga surya dan air. Kemandirian energi inilah yang menjadikan GSB ramah lingkungan.
Siswa sekolah ini mayoritas anak dari ekspatriat asing. Ada juga beberapa siswa bali lokal yang diberikan beasiswa untuk bersekolah di sini. Jenjang kelas yang tersedia di sekolah hijau ini ada dari pra taman kanak-kanak hingga kelas 10 SMA. Kurikulum sekolah ini lengkap memadukan pelajaran dasar seperti matematika dan bahasa, lingkungan, kesenian, dan kemasyarakatan. Sangat menarik bukan, smart buddies?
2. Sekolah Alam Bandung
Sekolah ini terletak di Jalan Cikalapa II no.4 Tanggulang Dago Pojok Bandung. Tidak ada dinding tembok, tiang bendera, ataupun lapangan semen di sekolah ini. Sekolah yang digagas pada tahun 2001 ini hanya memiliki saung-saung, sawah, pohon, dan kolam. Dalam sehari hanya terdapat dua sampai tiga pelajaran lho smart buddies. Muridnya lebih banyak melakukan eksplorasi alam dan beraktivitas seperti outbond dan bercocok tanam. Para pengajar juga menekankan murid untuk mengeksplorasi diri dengan pelajaran seperti story telling dan wirausaha. Sekolah ini juga memiliki perhatian khusus terhadap interaksi sosial. Para murid didorong untuk selalu berinteraski dengan teman kelas, adik kelas, dan kakak kelasnya.
Saat ini Sekolah Alam Bandung (SAB) memiliki guru tidak kurang dari 30. Jumlah murid SD ada 150 anak dan SMP 30 anak. Tiap tingkatan pendidikan di sekolah ini dibatasi dengan hanya satu kelas. Tiap kelas memiliki dua guru, lelaki dan wanita. Sekolah ini bertujuan menciptakan pendidikan yang menyeluruh. Penekanan yang berat pada sekolah ini terdapat pada kebahagiaan murid-muridnya dengan belajar di alam terbuka.
3. Sekolah Alam Indonesia Cipedak
Kalau sekolah alam yang satu ini terletak di Jalan Pembangunan 51, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Memiliki konsep yang sama dengan sekolah alam lainnya. Bangunan sekolah berupa saung-saung dan rumah panggung yang terbuat dari kayu. Sekolah dipenuhi pepohonan yang rindang dan bersebelahan dengan Hutan Cipedak milik pemerintah DKI. Terdapat juga sungai asli yang melewati halaman sekolah.
Sekolah ini memiliki prinsip kebersihan dalam pembelajarannya dengan memperbanyak penggunaan barang bekas. Kegiatan pembelajaran lebih banyak dilakukan di luar kelas dengan rasio dalam dengan luar kelas 30 : 70. Sekolah yang satu ini juga percaya akan pentingnya bimbingan pribadi pada murid-muridnya. Tiap kelas memiliki rasio murid dengan guru sebesar 2 : 22. Sebagai sekolah alam yang berbasis agama islam, terdapat juga program-program keagamaan, seperti menghafal Al-Qur’an. Sekolah alam yang satu ini mengedepankan keseimbangan antara logika dan akhlak pada muridnya, menjadikan sekolah ini diincar-incar oleh banyak orang tua.
4. Kandank Jurank Doank
Kalau sekolah alam yang ini sedikit berbeda, smart buddies. Sekolah ini didirikan oleh seorang seniman dan pelukis ternama, Dik Doank. Terletak di Komp. Pondok Sawah Indah (Alvita). Blok Q No. 14. Ciputat, Jakarta Selatan, sekolah alam ini termasuk sekolah informal. Lokasi sekolah terasa asri dengan pepohonan dan sawah. Di kawasan ini pula juga banyak terdapat wahana outbond. Wahana yang dapat dicoba sebut saja flying fox, jembatan air, dan hiking di sawah. Selain itu, terdapat pula Museum Kandank Jurank Doank yang menyimpan sejarah kehidupan Dik Doank.
Sebagai sekolah informal, Kandank Jurank Doank (KJD) menyediakan program program kesenian. Anak yang baru pertama kali datang dapat ikut kegiatan menggambar yang diajar langsung oleh Dik Doank. Kegiatan menggambar ini sekaligus sebagai sarana seleksi masuk dan belajar secara kontinu di KJD. Bila lulus seleksi, anak-anak diperbolehkan memilih program-program gratis lainnya yang ada di Sekolah Alam KJD seperti menari dan perkusi. Sekolah alam KJD merupakan tempat unik untuk bermain, outbond, dan belajar.
5. Sekolah Alam Bekasi
Sekolah alam ini terletak di Jalan Raya Hankam No. 99 Kelurahan Jatiranggon, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kawasan sekolah ini menyerupai taman kota. Pembelajaran dilakukan di saung-saung yang tersebar di sekitar kawan Sekolah Alam Bekasi (SAsi). Di sekolah ini juga terdapat green lab. Green lab adalah fasilitas sekolah tempat murid belajar bercocok tanam dan merawat tanaman. Murid SAsi akan merasakan banyak kegiatan di luar berupa outbond. Meski demikian, fasilitas-fasilitas dalam ruangan seperti komputer juga lengkap disediakan.
Itulah beberapa sekolah alam di Indonesia. Ternyata pendidikan berkualitas dapat ditempuh di alam terbuka dengan bangunan yang terbatas, lho¸ smart buddies. Sekolah alam menghadirkan inovasi dalam pendidikan dengan membiarkan murid belajar apapun di manapun. Bagaimana, smart buddies? Tertantang menempuh pendidikan di sekolah alam? (SP/DR)