Niat Puasa Syawal, Hukum, Ketentuan & Keutamaannya
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai puasa syawal, meliputi niat, hukum, dalil, ketentuan, serta keutamaan puasa syawal bagi umat Muslim. Mari kita simak!
—
Puasa Syawal adalah salah satu ibadah puasa umat Islam yang dilaksanakan setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan. Berdasarkan kalender Hijriyah, setelah bulan Ramadan berlalu, maka umat Muslim akan merayakan Idul Fitri. Nah, setelah Idul Fitri, barulah mereka akan melaksanakan puasa Syawal.
Ibadah puasa Syawal memiliki keutamaan tersendiri, serta ketentuan yang harus diikuti oleh umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai puasa Syawal, meliputi niat, hukum, waktu pelaksanaan, serta beberapa hal penting terkait dengan puasa Syawal. Simak sampai habis, ya!
Niat Puasa Syawal
Niat merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan puasa Syawal. Niat puasa Syawal haruslah tulus dan ikhlas, mengharapkan pahala dan keridhaan Allah SWT. Niat ini merupakan wujud kesungguhan hati untuk menjalankan puasa Syawal, sebagai bentuk syukur atas datangnya nikmat Ramadan yang telah dirasakan selama satu bulan penuh sebelum masuk ke bulan Syawal.
Niat puasa Syawal dilakukan sebelum memulai ibadah puasa pada pagi hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Berikut adalah lafal niat Puasa Syawal yang dibaca pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.”
Baca Juga: Doa Niat Sahur dan Berbuka Puasa Ramadhan, Kapan Sebaiknya Dibaca?
Hukum Puasa Syawal
Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Puasa Syawal bukan termasuk ibadah wajib seperti puasa Ramadan, namun pahalanya sangat besar. Melaksanakan puasa Syawal menunjukkan rasa syukur atas nikmat Ramadan dan kesungguhan untuk terus memperbanyak ibadah setelahnya.
Namun, hukum sunnah muakad ini diperuntukkan bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadan tanpa memiliki utang atau tanggungan puasa wajib. Sedangkan bagi mereka yang masih mempunyai tanggungan puasa karena sakit, musafir, atau lainnya, maka hukum puasa Syawal menjadi makruh.
Dalil Puasa Syawal
Puasa sunnah Syawal 6 hari sebaiknya dilakukan tepat setelah Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2 hingga 7 Syawal, dengan membaca niat Puasa Syawal. Salah satu dalil yang menguatkan puasa Syawal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. Sebagai berikut:
أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh,” (HR Muslim).
Baca Juga: Macam-Macam Puasa Sunnah beserta Bacaan Niat & Keutamaannya
Ketentuan Puasa Syawal
Apa saja ketentuan yang harus ditaati saat melaksanakan ibadah puasa Syawal? Simak beberapa ketentuan puasa Syawal yang dikemas dalam bentuk Q&A berikut ini, ya!
Q: Kapan Puasa Syawal Bisa Dimulai dan Berapa Lama?
A: Puasa Syawal dapat dimulai setelah ibadah puasa Ramadan dan Idul Fitri selesai. Puasa Syawal berlangsung selama enam hari berturut-turut. Namun, tidak ada larangan untuk memulai puasa Syawal di tengah bulan Syawal atau di hari-hari yang tidak berturut-turut.
Puasa Syawal bisa dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri. (Sumber: freepik.com)
Q: Bolehkah Puasa Syawal Sebelum Membayar Hutang Puasa?
A: Sebagai ibadah sunnah, puasa Syawal hukumnya makruh atau boleh dilakukan meskipun seseorang memiliki hutang puasa Ramadan yang belum terbayar. Namun, disarankan untuk memprioritaskan pembayaran hutang puasa wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunnah seperti puasa Syawal.
Q: Bolehkah Puasa Syawal Dirapel dengan Bayar Hutang Puasa?
A: Puasa Syawal tidak boleh dirapel dengan membayar hutang puasa. Kedua ibadah ini memiliki keutamaan dan hak tersendiri. Puasa Syawal memiliki keutamaan yang tidak bisa digantikan oleh pembayaran hutang puasa, sehingga sebaiknya dilaksanakan secara terpisah.
Baca Juga: Bacaan Sholat, Tata Cara, Rukun, Jumlah Rakaat & Syarat Sahnya
Keutamaan Puasa Syawal
Keutamaan puasa Syawal bagi umat Muslim antara lain yakni sebagai berikut:
1. Penyempurna Puasa Ramadan
Salah satu kegunaan dari melaksanakan ibadah sunnah adalah untuk melengkapi pelaksanaan ibadah wajib. Seperti sholat sunnah rawatib (sebelum dan setelah) yang dapat melengkapi pelaksanaan shalat wajib. Hal yang serupa juga terjadi pada puasa Syawal, yang merupakan puasa sunnah yang dapat melengkapi puasa wajib Ramadan.
2. Pahala Puasa Satu Tahun
Dalam Al-Qur’an, surat Al-An’am ayat 160 menyebutkan bahwa setiap amal ibadah akan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat. Dari penjelasan ini, jika dihitung, satu bulan puasa Ramadan akan mendapatkan pahala 10 bulan, begitu juga enam hari puasa Syawal akan mendapatkan pahala 60 hari atau dua bulan.
Dengan demikian, 10 bulan ditambah dua bulan setara dengan 12 bulan atau satu tahun. Namun, alangkah baiknya jika kita melaksanakan ibadah dengan penuh keikhlasan dan ketaatan terhadap Allah SWT tanpa menghitung seberapa besar pahala yang akan didapatkan.
3. Sebagai Bukti Rasa Syukur
Menjalankan puasa Syawal dapat menjadi bukti rasa syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadan ia telah memperoleh anugerah dari Allah SWT, baik berupa ibadah yang bisa dijalani di dalamnya, maupun ampunan yang dijanjikan untuk orang-orang yang beribadah selama bulan puasa.
4. Menjaga Konsistensi Ibadah
Setelah bulan Ramadan berakhir, sebaiknya ibadah-ibadah yang dilakukan selama bulan tersebut tidak terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensinya dalam beribadah, seperti berpuasa dan membaca Al-Quran. Salah satunya yakni dengan menjalankan puasa Syawal yang merupakan bukti konsistensi puasa yang telah dilakukan selama bulan Ramadan.
—
Demikian penjelasan mengenai puasa Syawal, mulai dari bacaan niat puasa Syawal, hukum, dalil, ketentuan, hingga keutamaan dari puasa Syawal bagi umat Islam. Bagi kamu yang ingin menjalankan puasa Syawal setelah berakhirnya Ramadan dan Idul Fitri, jangan lupa untuk membaca niat dan memahami terlebih dahulu ketentuan-ketentuannya, ya.
Nah, jika kamu ingin belajar lebih dalam mengenai ilmu agama, khususnya cara membaca Al-Qur’an dengan benar dan tartil, kamu bisa mencari Tutor terbaik di bidangnya lewat aplikasi Ruangguru Privat Mengaji. Apalagi, tutor di Ruangguru Privat sudah terstandarisasi kualitasnya. Kamu juga bisa pilih, mau ikutan kelas online atau offline. Yuk, klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut! Semoga ibadah kita senantiasa diterima oleh Allah SWT aamiin.
Referensi:
https://kemenag.go.id/tanya-jawab-fiqih/ingin-sekali-saya-puasa-sunah-syawal-bagaimana-hukum-dan-ketentuannya-HJHdZ (Diakses pada 27 September 2023)
https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20230425153003-29-432189/catat-begini-niat-tata-cara-hingga-keutamaan-puasa-syawal (Diakses pada 27 September 2023)
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6684274/seputar-puasa-sunnah-syawal-waktu-keutamaan-dan-tata-caranya (Diakses pada 27 September 2023)
https://mui.or.id/bimbingan-syariah/52655/puasa-enam-hari-syawal-apakah-harus-berurutan/ (Diakses pada 27 September 2023)
Sumber Gambar:
https://www.freepik.com/free-photo/row-lanterns-with-one-lit-up-with-word-candle-it_41147477.htm#fromView=search&page=1&position=32&uuid=d10a9e0a-0ad0-4087-9af5-8ac1c5776c12 (Diakses pada 28 Maret 2024)
https://www.freepik.com/free-photo/eid-al-fitr-concept-with-tea-friends_2075133.htm#fromView=search&page=1&position=37&uuid=7df563dc-b309-418e-8094-ce429582d852 (Diakses pada 28 Maret 2024)