Perlukah Pelajar Menutup Kamera Web pada Laptopnya?
Artikel ini membahas mengenai peringatan untuk menutup kamera web di laptop bagi Pelajar dan beberapa alasannya.
—
Saat ini, teknologi berkembang semakin canggih. Tentunya, hal ini perlu diikuti dengan perkembangan pengetahuan penggunanya. Salah satunya adalah bagi pengguna komputer jinjing atau laptop. Peran laptop sangat membantu membuat praktis pada pekerjaan pemiliknya, termasuk bagi pelajar-pelajar untuk mengerjakan tugas di mana pun dan kapan pun. Nah, laptop juga dapat mempermudah akses komunikasi dalam bentuk video (video call) karena dilengkapi perangkat kamera web. Tapi tahukah kamu, ternyata kamera web pada laptop bisa membahayakan dan menimbulkan kejahatan lho.
Baca juga: Membedah Kasus Pencurian Data: Masihkah Bisakah Kita Menyimpan Rahasia?
Menurut informasi yang dilansir dari infobanknews.com, sekitar 49,80% pengguna laptop di dunia tidak menyadari adanya ancaman keamanan, sementara 50,20% lainnya mengklaim bahwa sudah mengetahui kemungkinan tersebut. Walau sebagian sudah mengetahuinya, namun masih banyak pula yang tidak peduli untuk melakukan hal keamanan semacam menutup kamera web yang ada di laptopnya.
Pada film dokumenter karya Edward Snowden yang berjudul Citizenfour, terdapat peringatan pertama untuk meletakkan selotip atau penutup pada kamera web. Itulah kali pertama terdapat peringatan mengenai hal ini di ranah publik. Dalam salah satu scene di film tersebut, menjelaskan bahwa perangkat elektronik dapat dengan mudah digunakan sebagai pengintai dalam bentuk visual ataupun suara. Kemudian, pada 14 September 2016, James Comey sebagai Direktur ke-7 Federal Bureau of Investigation (FBI) juga mulai mengangkat topik mengenai keamanan di internet dan kamera web pada laptop dan komputer.
James Comey: Direktur ke-7 FBI (Sumber: liputan6.com)
Kejahatan siber yang bisa terjadi melalui kamera web pada laptop
Jenis-jenis kejahatan yang sering terjadi di dunia maya terkait kelalaian dalam menutup kamera web adalah sebagai berikut:
1. Kejahatan Seksual
Tanpa disadari, kejahatan seksual bisa dilakukan melalui kamera web. Hal ini terjadi karena hackers bisa merekam video pada kamera web kita. Rekaman video atau foto tersebut biasa disebar melalui deep web berupa kumpulan konten World Wide Web yang tidak terindex oleh mesin pencari standar (seperti Google, Bing, Yahoo). Kejahatan seksual pada kamera web seperti ini bukan hanya bisa terjadi kepada orang dewasa, namun juga kepada kalangan pelajar dan anak-anak.
Menurut informasi yang dilansir dari republika.com, organisasi berbasis hak anak dari Belanda Terre des Hommes Netherlands menyebutkan, ribuan anak menjadi korban kekerasan seksual melalui kamera web dan biasa dikenal dengan Web Camera Child Sex Tourism (WCST). Kondisi ini telah mengenai puluhan ribu korban dan diidentifikasi pelaku berjumlah 100 orang yang berasal dari lebih 65 negara, di antaranya Inggris, India, Kanada, Australia, bahkan Indonesia.
2. Tindakan Pemerasan Online
Kejahatan selanjutnya yang biasa dilakukan yakni pemerasan online dengan cara oknum mengancam korban bahwa akan menyebarkan video atau foto yang sudah terekam melalui kamera web. Jika tidak mau foto tersebut tersebar, korban dipaksa memberikan sejumlah uang yang diminta.
Kasus ini juga sempat dialami langsung oleh pendiri layanan jejaring sosial, Facebook, Mark Zuckerberg.
Mark Zuckerberg menutup kamera webnya (Sumber: erabaru.net)
Ia mengaku pernah dimata-matai melalui kamera web miliknya. Kasus serupa juga dialami oleh Miss Teen USA 2013, Cassidy Wolf. Ia menceritakan, seorang laki-laki di sekolahnya pernah dengan sengaja membajak kamera pada laptopnya serta mengambil foto-foto miliknya tanpa izin. Dia mengetahui hal tersebut setelah mengecek media sosial miliknya lalu mendapati foto dirinya telah diunggah. Kemudian, pelaku mengancamnya dengan meminta sejumlah uang. Beruntungnya, pelaku segera tertangkap dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara atas perbuatannya.
Kasus Pencurian foto Miss Teen USA tahun 2013 (Sumber: dailymail.co.uk)
Jadi, yuk lebih smart lagi dalam memperhatikan keamanan privasi pada perangkat teknologi milikmu ya. Belajar di ruanglesonline juga bisa menjamin keamanan data kamu lho dan bisa bertanya sepuasnya selama 30 menit dengan tutor cuma lewat HP-mu!