Perjuangan Fisik dan Diplomasi Melawan Belanda | IPS Terpadu Kelas 6
Setelah menonton pertunjukan teater tentang perjuangan melawan para penjajah, Cika belajar dari Dafa tentang perjuangan fisik dan diplomasi melawan penjajahan Belanda. Kamu mau tahu juga? Yuk, cari tahu di artikel IPS Terpadu kelas 6 ini!
—
Prok! Prok! Prok!
Suara tepuk tangan Dafa, Cika, dan para penonton lainnya terdengar begitu meriah setelah pemain teater melakukan adegan terakhir sambil mengibarkan bendera merah putih di tangannya.
“Keren banget!” seru Dafa dan Cika.
Pertunjukan pun telah usai. Dafa dan Cika beranjak dari tempatnya untuk membeli makanan ringan.
“Dafa, aku jadi kepikiran sesuatu abis nonton teaternya,” kata Cika tiba-tiba.
“Kepikiran apa?”
“Saat melawan penjajah, kita harus selalu ikut perang, ya?” tanya Cika ragu-ragu.
“Gak harus ikut perang, kok. Untuk meraih kemerdekaan Indonesia ini, ada banyak usaha yang dilakukan dalam melawan penjajahan.”
“Emang apa aja usahanya?”
Dafa menunjuk bangku kosong di dekat penjual makanan. “Duduk situ dulu, yuk! Biar aku jelasin.”.
“Oke!” jawab Cika. Mereka duduk bersebelahan.
“Jadi, usaha perjuangan melawan penjajahan itu terbagi menjadi dua. Pertama, dilakukan secara fisik, artinya perjuangan dengan menggunakan senjata dan berperang. Kedua, dilakukan secara diplomasi, artinya perjuangan melalui diskusi dan pembentukan organisasi. Nah, kedua jenis usaha ini dilakukan di dua masa periodisasi yang berbeda, loh!” jelas Dafa.
“Eh, apa itu periodisasi?” tanya Cika.
“Periodisasi adalah waktu pembagian dalam sejarah. Usaha perjuangan fisik dilakukan sebelum tahun 1908, sedangkan usaha perjuangan diplomasi dilakukan setelah tahun 1908.”
“Ternyata pada tahun 1908 ada perubahan jenis usaha perjuangannya, ya?”
“Iya, Cika. Perubahan usaha ini terjadi karena masyarakat memiliki nasib penderitaan yang sama dan mulai munculnya golongan terpelajar. Nah, setiap usaha perjuangan itu memiliki ciri-cirinya masing-masing yang membedakan periodisasi tersebut,” tutur Dafa.
“Oh gitu, ya! Aku baru tau tentang ciri-ciri usaha perjuangan fisik dan diplomasi melawan penjajahan Belanda. Lalu, apa aja usaha perjuangan fisik yang dilakukan Indonesia untuk menghadapi penjajah sebelum tahun 1908, Daf?” tanya Cika.
Baca Juga: Gimana Sih, Imperialisme pada Masa Kolonial Belanda Itu?
“Ada Perang Padri, Perang Pattimura, Perang Diponegoro, dan Perang Aceh!”
“Wah, ternyata ada banyak ya! Terus, kalau usaha perjuangan diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi penjajah setelah tahun 1908 ada apa aja?”
Baca Juga: Ini Dia Kisah Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia!
“Usaha perjuangan diplomasi dilakukan dengan pembentukan Organisasi Boedi Oetomo, Organisasi Sarekat Islam, Organisasi Indische Partij dan pelaksanaan Kongres Sumpah Pemuda, Cik!” jawab Dafa.
“Ah, aku paham! Makasih ya, Dafa, aku jadi lebih tau gimana perjuangan fisik dan diplomasi yang dilakukan oleh bangsa kita untuk melawan penjajahan Belanda!” ujar Cika.
“Sama-sama, Cika. Sekarang, kita cari makanan, yuk!” ajak Dafa.
Cika mengangguk. “Yuk!”
—
Nah, materi tentang perjuangan fisik dan diplomasi melawan penjajahan Belanda bareng Dafa dan Cika hari ini seru, kan? Masih banyak materi yang bisa kamu pelajari bersama teman-teman lainnya, loh!
Caranya, kamu tinggal download aplikasi ruangguru dan mulai berlangganan ruangbelajar. Yuk, belajar bersama Dafa dan teman-temannya!
Materi oleh: Panjie Brahmantio
Disunting oleh: Agung Aksara Putra