Perjalanan Panjang Manusia Modern Sejak Zaman Prasejarah | Sejarah Kelas 10
Kamu pernah dengar nggak, Squad, teori yang mengatakan kalau kita dulunya adalah manusia kera? Hah, emang benar? Lalu bagaimana kita, dari manusia kera, bisa menjadi manusia dengan bentuk fisik seperti saat ini, ya? Penasaran, nggak sih, bagaimana perjalanan panjang manusia modern sejak prasejarah hingga saat ini? Yuk, ikuti perjalanan serunya!
Perjalanan panjang manusia melalui tahapan-tahapan yang tidak singkat, Squad. Salah satunya adalah melalui tahap evolusi. Ada beberapa teori terkait evolusi, di antaranya adalah teori oleh Charles Darwin dan Jean-Baptiste de Lamarck. Di tulisan kali ini, kita akan membahas teori evolusi menurut Darwin.
Charles Darwin dan Jean-Baptiste Lamarck
Evolusi merupakan proses yang berlangsung dalam kurun waktu jutaan tahun. Secara khusus tentang evolusi manusia, Darwin berpendapat bahwa manusia adalah hasil perkembangan lebih lanjut dari evolusi primata. Makhluk tersebut dikenal dengan sebutan manusia purba. Teori evolusi ini tampak didukung dengan berbagai temuan fosil manusia purba di berbagai tempat di dunia.
Proses evolusi manusia ini terjadi hampir di semua aspek (fisik). Ini dia perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada manusia:
1. Sikap tubuh dan cara bergerak. Sikap tegak dimulai dengan kemampuan duduk tegak, berdiri, dan berjalan tegak. Kemampuan berdiri dan berjalan tegak dengan kedua kaki membebaskan tangan dari menunjang badan. Akibatnya, tangan dapat digunakan untuk membuat dan menggunakan alat, mencari dan membawa makanan, menyuap makanan, serta mengasuh anak-anak.
2. Evolusi kepala. Evolusi kepala berhubungan dengan evolusi otak. Hal ini dikarenakan semakin modern manusianya, maka semakin membesar pula volume otaknya. Evolusi otak juga berpengaruh pada perubahan pola pikir, kebiasaan, cara hidup, dan pemahaman atas pengalaman. Evolusi kepala juga berkaitan dengan sistem pencernaan dan pernapasan. Perubahan makanan dan cara mengolahnya mempengaruhi struktur mulut sebagai alat pengunyah, terlebih setelah ditemukannya api.
3. Perkembangan biososial manusia. Pada aspek ini menyangkut tiga hal penting, yaitu pembuatan alat, organisasi sosial, dan komunikasi dengan bahasa. Pembebasan tangan dari menumpu badan dan perkembangan pikiran manusia yang lebih lanjut memicu manusia dapat membuat alat-alat dari kayu dan batu. Kepandaian manusia dalam memakai dan membuat alat mempermudah cara mencari dan mengolah makanan. Perburuan hewan secara kelompok memerlukan pengorganisasian dalam mengatur siasat bersama. Inilah yang mendorong terbentuknya organisasi sosial dan komunikasi secara verbal maupun nonverbal, sebab komunikasi sangat diperlukan untuk mengatur kehidupan secara berkelompok.
Proses-proses evolusi tersebut akhirnya membawa manusia pada zaman prasejarah menjadi manusia di masa sekarang. Manusia sekarang termasuk dalam spesies Homo sapiens. Adapun ciri-ciri manusia modern antara lain memiliki kapasitas otak sekitar 1.350 cc serta memiliki kebudayaan yang tinggi.
Tahapan evolusi erat kaitannya dengan seleksi alam. Hal ini disebabkan karena dalam evolusi akan terjadi seleksi alam, di mana hanya makhluk yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup dan berkembang.
Nah, selain evolusi dan seleksi alam yang menyebabkan perbedaan fisik, perjalanan panjang manusia masih belum berhenti. Perbedaan manusia purba dengan manusia modern tidak lebih dari variasi ras. Manusia modern mengalami diversifikasi (penganekaragaman) menjadi berbagai ras dan kelompok etnik seperti sekarang ini. Keanekaragaman itu terlihat pada perbedaan bentuk tengkorak, tingkat tonjolan wajah, kekokohan dahi, dan sebagainya. Perbedaan tersebut dapat kita lohat saat ini pada ras-ras manusia modern yang terpisah secara geografis untuk kurun waktu yang lama.
Ras sendiri berasal dari Bahasa Latin, radix, yang berarti “akar” atau “asal”. Adapun pengertian ras menurut para ahli, antara lain:
1. Menurut Bruce J. Cohen, ras adalah pengelompokan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik atau biologis individu di dalamnya yang sama dan diwariskan secara turun temurun.
2. Menurut Horton dan Hunt, ras adalah pengelompokan manusia berdasarkan perbedaannya dengan kelompok manusia lain berdasarkan ciri-ciri fisik bawaan.
3. Menurut Alex dan Thio, ras adalah penggolongan sekelompok manusia oleh masyarakat sekitarnya berdasarkan ciri-ciri biologis yang dimiliki.
4. Menurut Stephen K. Sanderson, ras adalah pengelompokan manusia yang didefinisikan masyarakatnya sendiri dan diterima masyarakat lain.
Ciri-ciri fisik yang biasanya dilihat dalam pengelompokan ras tersebut adalah:
1. Bentuk badan, biasanya dengan perbedaan tinggi dan rangka badan yang menyusunnya. Ada ras yang memiliki tubuh tinggi besar, ras yang memiliki tubuh tinggi kecil, serta ras yang pendek kecil.
2. Bentuk kepala, pengelompokan ras berdasarkan bentuk kepalanya, biasanya diukur berdasarkan panjang lingkar kepala.
3. Bentuk muka, yang diperhatikan adalah bentuk tulang pipi (ada yang menonjol dan tidak), pronogtisme (jarak atau derajat muka dengan air muka), panjang muka (jarak antar dua tulang pipi), dan bentuk dagu.
4. Bentuk hidung, dinilai dari panjang dan lebar hidung rata-rata sekelompok manusia, ada hidung yang mancung, pesek, dan biasa.
5. Warna kulit, rambut, dan mata. Pengelompokan berdasarkan kulit, rambut, dan mata merupakan ciri yang paling mudah dilihat. Ada ras manusia yang berkulit hitam, putih, kuning, atau sawo matang. Ada ras manusia yang memiliki warna bola mata hitam, biru, atau hijau. Rambut manusia bisa dikelompokkan berdasarkan warna hitam, putih, atau kuning, serta dan rambut lurus, ikal, dan keriting.
Gimana, seru sekali, ya perjalanan panjang manusia hingga saat ini? Hal-hal di atas bukan berarti saat ini telah berhenti, Squad, karena manusia akan terus beradaptasi dengan lingkungannya dan berevolusi tanpa kita sadari. Jika kamu masih ingin tahu lebih banyak tentang manusia modern, kamu bisa diskusikan dengan guru-guru di RuangLesOnline, lho.
Sumber referensi
Gunawan, Restu dkk. 2017. Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi. 2017: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Sumber foto
Charles Darwin.
Tautan: biography.com
Jean-Baptise Lamarck
Tautan: evolution-berkeley.edu
Artikel diperbarui 17 November 2020