Pengertian, Cara Menghitung, dan Jenis-jenis Perbandingan | Matematika Kelas 7
Hayo, siapa yang suka ngebanding-bandingin sesuatu? Misalnya, ketika nilai ujian dibagikan, biasanya momen membandingkan ini selalu berlangsung. Mulai dengan penasaran dan nanya, ‘Eh, nilai lo berapa?’ Lalu, pas tahu nilai teman kita lebih besar, kita sakit hati, nyobek lembar ujian, lalu nelen bulat-bulat sambil menjerit, ‘KENAPAAAA?!!’ Masalahnya, apa, sih, pengertian perbandingan itu? Bagaimana cara membandingkan yang benar dan apa saja jenis-jenis perbandingan?
Stres karena nilai temen lebih gede saat dibandingin (sumber: giphy.com)
Ternyata, meskipun terdengar remeh dan biasa kamu lakukan, kegiatan membandingkan itu ada kaitannya dengan matematika, lho. Ada cara-cara tertentu yang bisa kamu gunakan untuk melakukan perbandingan.
Bagaimana Cara Membandingkan?
Misalnya, nilai ujian matematika Yodi 80 dan nilai ujian matematika Rian 60. Nah, dari keterangan ini, kita dapat membandingkan data-data yang ada, yaitu:
1. Nilai ujian Yodi 20 poin lebih besar.
[Hal ini didapat dari perhitungan: 80 – 60 = 20 poin]
2. Nilai Yodi empat per tiga kali lebih besar daripada Rian.
[Hal ini didapat dari perhitungan 80/60 = 4/3]
Dalam melakukan perbandingan, ada dua hal yang harus kamu perhatikan:
(1) Dalam membandingkan dua besaran dengan cara menghitung hasil bagi, besaran-besaran tersebut harus merupakan besaran yang sejenis.
Contoh perbandingan yang salah:
Panjang pensil Ani ¾ kali berat badan Yudi
Hal ini salah karena panjang pensil berada dalam satuan (cm), sementara berat badan Yudi dalam satuan kg.
Contoh perbandingan yang hampir benar:
Panjang pensil Ani 13 cm sementara panjang pensil Roberto 2 m.
Hal ini karena kedua satuannya berbeda. Sehingga, ukuran satuannya harus disamakan terlebih dahulu (menjadi sama-sama cm, atau sama-sama m).
(2) Ketika melakukan perbandingan, pastikan hasil bagi kedua besaran suatu bilangan harus dalam bentuk yang paling sederhana.
Misalnya, Kakak mempunyai uang 150.000 sementara Adik 50.000. Berapa perbandingan uang mereka? Kalau kamu menjawab 15:5 itu artinya kamu masih belum tepat. Bilangan itu masih bisa diperkecil lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Berapa? Coba tulis di kolom komentar ya!
Jenis-Jenis Perbandingan
1. PERBANDINGAN SENILAI
Misalnya, terdapat himpunan-himpunan bilangan A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {10, 20, 30, 40, 50}
Himpunan A menyatakan waktu tempuh dalam satuan detik dan himpunan B menyatakan jarak yang ditempuh dalam satuan kilometer. Sekarang coba, deh, kamu pikir, apa nyumabungnya antara waktu tempuh dan jarak?
Ya, betul. “sejauh”.
Kita dapat mengaitkan waktu tempuh (s) “sejauh” jarak yang dia tempuh (km). Maka hasilnya:
A) 1 detik sejauh 10 km
B) 2 detik sejauh 20 km
C) 3 detik sejauh 30 km
D) 4 detik sejauh 40 km
E) 5 detik sejauh 50 km
Kalau kita buat dalam bentuk tabel, maka akan menjadi:
Kamu sudah mulai bisa melihat polanya belum, Squad? Dalam perbandingan senilai, semakin tinggi nilai yang satu (A), maka akan semakin tinggi juga nilai (B)nya. Oleh karena itu, perbandingan jenis ini disebut sebagai perbandingan senilai. Karena nilai A akan “sejalan” dengan nilai B.
Apabila data tadi kita olah dalam bentuk grafik koordinat kartesius, maka hasilnya akan seperti ini:
2. PERBANDINGAN BERBALIK NILAI
Misalnya, ada seorang peternak mempunyai 150 ekor sapi. Satu ikat rumput dihabiskan dalam waktu satu hari. Itu artinya, apabila peternak tersebut mempunyai
A) 75 ekor sapi, pakan ternak habis dalam waktu 2 hari
B )50 ekor sapi, pakan ternak habis dalam waktu 3 hari
C) 30 ekor sapi, pakan ternak dihabiskan dalam waktu 5 hari
D) 25 ekor sapi, pakan ternak dihabiskan dalam waktu 6 hari
Kalau kita buat dalam bentuk tabel, maka akan terlihat seperti berikut:
Dari data itu, dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit jumlah sapi, maka jumlah yang dibutuhkan semakin banyak. Nah, perbandingan sepert ini dinamakan dengan perbandingan berbalik nilai.
Apabila data tadi kita olah dalam bentuk grafik koordinat akrtesius, maka hasilnya akan menjadi:
Bagaimana, sudah mulai terlihat jelas kan perbedaan antara perbandingan senilai dan berbalik nilai. Kalau yang arahnya “sejalan”, itu termasuk ke dalam perbandingan senilai. Di sisi lain, kalau berbanding terbalik, masuk ke dalam perbandingan berbalik nilai.
Kali ini kita sudah membahas tentang pengertian perbandingan, cara membuat perbandingan dan syarat-syaratnya, serta jenis-jenis perbandingan. Kalau kamu masih ada kesulitan atau tambahan, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar ya, Squad. Lebih suka memelajari materi seperti ini sambil menonton video animasi lucu? ruangbelajar jawabannya!
Referensi:
Raharjo M. (2018) Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Sumber foto:
GIF ‘Orang Menangis’ [Daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/teamcoco-crying-cry-l2JhtKtDWYNKdRpoA (Diakses: 22 Desember 2020)
Artikel diperbarui pada 22 Desember 2020