Mengenal Peralatan Manusia Purba Zaman Praaksara | Sejarah Kelas 10

Peralatan Manusia Purba

Artikel Sejarah Kelas 10 ini akan membahas tentang macam-macam peninggalan peralatan manusia purba, mulai dari kapak genggam, kapak penetak, kapak lonjong, menhir, dolmen, dan lain-lain. 

 

Hai, guys! Di artikel sebelumnya kan sudah membahas tentang babak zaman prasejarah berdasarkan arkeologi dan berdasarkan geologi. Tentunya kita juga sudah tahu perkembangan bagaimana peradaban manusia itu terbentuk.

Nah, kira-kira bagaimana bisa membuktikan semua itu? Padahal di masa itu belum ada tulisan-tulisan. Jadi tidak ada juga sumber-sumber berbentuk teks yang bisa dibaca.

Jangan khawatir, ternyata banyak arkeolog dan geolog yang telah menemukan serta melacak keberadaan manusia pada zaman praaksara. Hal ini dilihat melalui adanya perkakas atau alat yang digunakan manusia pada masa itu. Lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini ya!

Baca Juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Prasejarah | Sejarah Kelas 10

 

1. Kapak Genggam

zaman praaksara kapak genggam

Kapak genggam (sumber: upload.wikipedia.org)

 

Pertama adalah kapak genggam yang digunakan oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk berburu. Inget aja guys, kapak genggam ini berasal dari zaman paleolitikum atau batu tua, dan zaman mesolitikum atau batu madya sehingga struktur dan bentuknya masih sangat sederhana. Ada satu bagian yang tajam, yaitu hanya terdapat di satu sisi saja. Permukaannya pun masih kasar.

Kapak genggam ini digunakan oleh manusia praaksara pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana dan masa berburu dan meramu tingkat lanjut.

Kapak ini digunakan dengan cara digenggam dan ditemukan di beberapa tempat, yaitu di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), Kalianda (Lampung), dan Pacitan (Jawa Timur). Kapak genggam juga ditemukan di Sumatra yang dikenal sebagai sumatralith.

 

2. Kapak Perimbas atau Chopper

Kapak Perimbas

Kapak perimbas (sumber: upload.wikipedia.org)

 

Selain kapak genggam, pada masa paleolitikum juga ditemukan peralatan lain, yaitu kapak perimbas atau chopper. Tentunya, kapak perimbas juga masih digunakan oleh manusia praaksara jenis Pithecanthropus, ya. Kapak ini ukurannya lebih besar dari kapak genggam, dan pada ujung kapak berbentuk cembung dan lurus. Karena masih dari zaman batu tua, kapak perimbas juga masih kasar, yaa.

Biasanya, manusia praaksara menggunakan kapak perimbas untuk memotong kayu, memecah tulang, hingga menggali tanah untuk mencari umbi-umbian.

Beberapa daerah tempat ditemukannya kapak perimbas antara lain di Pacitan (Jawa Timur), Tambangsawah (Bengkulu), Lahat (Sumatra Selatan), Kamuda (Lampung) Bali, Flores, Timor, hingga Jampang Kulon (Sukabumi).

 

3. Kapak Penetak

Kapak Penetak

Kapak penetak (sumber: asset eksklusif Ruangguru x Museum Nasional Indonesia)

 

Masih dari zaman paleolitikum, kapak penetak juga menjadi salah satu peninggalan peralatan manusia praaksara. Secara struktur masih kasar yaa. Kapak ini sebenarnya mirip dengan kapak genggam dan kapak perimbas.

Bedanya, ukuran kapak penetak lebih besar, dan ujung tajamnya ada di dua sisi, atas dan bawah (bifasial). Karena ukurannya yang lebih besar, kapak penetak juga bisa digunakan untuk membelah pohon.

Selain itu, kapak penetak juga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, berbeda dengan kapak genggam dan kapak perimbas yang hanya ada di sebagian daerah saja.

 

4. Alat Serpih atau Flakes

zaman praaksara alat serpih

Alat serpih (Sumber: satujam.com)

 

Alat peninggalan manusia praaksara yang lain ada alat serpih. Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang, dan terbentuk dari batu.

Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-serpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur), serta Cabbenge (Flores). Flakes atau alat serpih ini juga berasal dari era paleolitikum.

Baca Juga: Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia | Sejarah Kelas 10

 

5. Peralatan dari Tulang

Peralatan dari Tulang

Peralatan dari tulang (Sumber: kompas.com)

 

Nah, selain dari batu, manusia praaksara juga membuat peralatan dari tulang. Kebudayaan ini dikenal sebagai bone culture. Peralatan dari tulang ini ditemukan di Ngandong, Jawa Tengah. Beberapa peralatan yang ditemukan antara lain belati, mata tombak dari duri ikan, dan alat serpih (flakes).

 

6. Kapak Persegi atau Beliung Persegi

kapak persegi

Kapak persegi (Sumber: jurnalponsel.com)

 

Kemudian, ada juga kapak persegi. Kapak ini merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus. Karena permukaannya sudah halus, maka kapak persegi terindikasi berasal dari zaman neolitikum atau zaman batu baru.

Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia lho, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi Utara.

Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan yang dibawa oleh ras Proto Melayu saat tiba di Nusantara sekitar tahun 1.500 Masehi.

 

7. Kapak Lonjong

zaman praaksara kapak lonjong

Kapak lonjong ( Sumber: satujam.com)

 

Selanjutnya ada kapak lonjong. Pangkal kapak lonjong lebar dan tajam, sedangkan ujungnya runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah sampai halus. Kapak lonjong juga merupakan peninggalan masa neolitikum dan ras proto Melayu.

Kapak lonjong zaman praaksara pernah ditemukan di Sangihe Talaud, Flores, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia | Sejarah Kelas 7

 

8. Menhir

zaman praaksara menhir

Menhir (Sumber: all-nationz.com)

 

Kedelapan adalah menhir yang merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang, tempat memeringati kepala suku yang telah meninggal, dan sebagai sarana penolak bahaya yang mengancam.

Karena bentuknya yang besar, menhir dikategorikan sebagai peninggalan zaman megalitikum atau batu besar. Keberadaan menhir tersebar di seluruh dunia, mulai dari Asia, Eropa, hingga Afrika. Sementara, di Indonesia, menhir ditemukan di Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Timor.

 

9. Dolmen

zaman praaksara dolmen

Dolmen (Sumber: upload.wikipedia.org)

 

Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan oleh manusia pra sejarah sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan. Seperti menhir, dolmen juga merupakan peninggalan zaman megalitikum.

 

10. Sarkofagus

zaman praaksara sarkofagus

Sarkofagus ( Sumber: twitter.com)

 

Sarkofagus adalah kubur batu dari era megalitikum yang berbentuk seperti peti mati. Ketika itu, manusia praaksara menganggap sarkofagus sebagai “perahu roh” yang akan membawa dan mengantarkan roh ke dunia barunya.

Selain sarkofagus, kubur batu lainnya yang berasal dari era ini ada waruga yang berbentuk seperti kubus, dan di atasnya ada segitiga. Dalam waruga, jenazah tidak dibaringkan secara telentang, melainkan dimasukkan seperti posisi bayi di dalam rahim, sehingga tubuhnya ditekuk dan wajahnya seolah mencium bagian lutut.

 

11. Arca

Arca merupakan patung yang dibuat sebagai sarana pemujaan dalam masa praaksara. Arca ini ada yang berbahan batu, maupun logam, guys. Arca banyak ditemukan di wilayah Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali, hingga Sulawesi.

 

12. Bejana Perunggu

Kedua belas adalah bejana perunggu, bejana ini merupakan benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan gitar Spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan Sumatra.

 

13. Kapak Corong

zaman praaksara kapak corong

Kapak corong (Sumber: fixcomart.com)

 

Kesepuluh, sekaligus terakhir adalah kapak corong yang terbuat dari perungu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

 

14. Nekara & Moko

Nekara

Nekara (sumber: asset eksklusif Ruangguru x Museum Nasional Indonesia)

 

Nekara merupakan salah satu peninggalan manusia praaksara pada zaman logam atau perundagian. Nekara difungsikan untuk alat pemanggil hujan, memanggil roh nenek moyang,  sebagai simbol status sosial, dan sebagai sarana ketika melakukan upacara adat. Di Indonesia, nekara ditemukan di Jawa, Bali, Sumatra, dan Kepulauan Banda.

Sementara, moko masih sejenis dengan nekara, tapi bentuknya lebih kecil. Secara garis besar, moko berfungsi sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik, hingga alat tukar perdagangan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Manusia Purba di Dunia | Sejarah Kelas 10

Bagaimana guys, apakah kalian pernah melihat berbagai peninggalan masa praaksara tersebut secara langsung? Jika belum, kalian bisa mengunjungi museum-museum prasejarah yang berada di Bandung, Sangiran, Jakarta, ataupun museum lainnya.  Kalian bisa belajar lebih banyak lagi dengan mengunjungi museum yang memiliki peralatan zaman praaksara. Selain itu, kalian juga bisa menonton video ruangbelajar kalau ingin tahu lebih banyak tentang penjelasannya lengkapnya.

CTA Ruanggguru

Referensi:

Gunawan, Restu. (2017) Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kemendikbud RI.

Sumber foto:

Foto kapak genggam [daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Kapak_genggam (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto Alat serpih [daring]. Tautan: https://satujam.com/alat-serpih/ (Diakses: 16 November 2020)

Foto Kapak persegi [daring]. Tautan: https://www.jurnalponsel.com/kapak-persegi/ (Diakses: 16 November 2020)

Foto kapak lonjong [daring]. Tautan: https://satujam.com/kapak-lonjong/ (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto Menhir [daring]. Tautan: http://www.all-nationz.com/archives/1076442642.html (Diakses: 16 November 2020)

Foto dolmen [daring]. Tautan: https://en.wikipedia.org/wiki/Dolmen (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto Sarkofagus [daring]. Tautan: https://twitter.com/vabyo/status/380943085263269888?lang=es (Diakses: 22 Desember 2017)

Foto kapak corong [daring]. Tautan: https://fixcomart.com/blog-detail/perkakas-and-otomotif/mengenal-peralatan-perkakas-manusia-purba-zaman-praaksara (Diakses: 16 November 2020)

 

Artikel diperbarui pada 20 November 2024 oleh Laras Sekar Seruni.

Kresnoadi