Simak Yuk Serunya Talkshow Creative Learning Bareng Tim Ruangguru
Artikel ini berisi materi tentang apa itu creative learning. Menceritakan apa yang disampaikan oleh pembicara dari Ruangguru tentang e-learning, audio visual, dan perannya pada perkembangan teknologi.
—
Aku, kamu, kayanya kita semua percaya ya kalau hari ini dunia berkembang dengan sangat cepat. Teknologi yang bergerak terus maju, mendorong manusia untuk terus melakukan inovasi, agar teknologi yang berkembang dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, secara positif, dan berdampak baik untuk banyak orang. Bukan sebaliknya.
Nah, hal itu membuat Ruangguru sebagai perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk kepentingan pendidikan, merasa perlu berbagi cerita dan sudut pandang tentang teknologi, pendidikan, dan inovasi menggabungkan keduanya. Sehingga Ruangguru dapat membuat sebuah karya yang dapat diaplikasikan dan dimanfaatkan oleh orang banyak.
Tentunya, apa yang dihasilkan Ruangguru saat ini adalah hasil dari ide, pikiran, kreatifitas, dan kemampuan orang-orang keren di dalamnya. Oleh karena itu, pada hari Senin, 29 April 2019, Ruangguru datang berkunjung ke kampus Universitas Padjajaran, Jatinangor, Bandung, Jawa Barat.
Ruangguru bekerjasama dengan TS-CDC Unpad (Tracer Study dan Career Development Center), untuk mengadakan seminar dengan tema Creative Learning. Pada seminar ini, Ruangguru mendatangkan 3 orang keren yang dimilikinya sebagai pembicara.
Ketiga pembicara itu adalah Nastassia F. Sidarto (Educational Content and Development Manager), Adrie Darwaman (Content Production Manager), dan Winny Yuliana (Recruitment Lead).
Acara yang diadakan di Bale Sawala Unpad ini, dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjut dengan penjelasan Dr. Rosaria Mita Amalia sebagai Kepala Kantor TS-CDC Unpad. Bu Rosaria menjelaskan tentang peran dan fungsi TS-CDC Unpad kepada para peserta seminar, yang banyak di antaranya adalah mahasiswa-mahasiswi Unpad.
Setelah Bu Rosaria, kini giliran Tassia menjelaskan tentang creative with e-learning. Tassia membuka diskusi dengan sebuah pertanyaan.
“Menurut kalian, e-learning itu apa sih?”
Pertanyaan Tassia pun mendapat respon dari peserta seminar. Salah satu mahasiswi Unpad menjawab dan menjelaskan, bahwa e-learning adalah sebuah konsep terapan saat teknologi digunakan untuk kepentingan pendidikan, baik belajar ataupun mengajar.
Kita juga bisa mengartikannya sebagai sistem elektronik pembelajaran, yang menjadi konsekuensi logis dari perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Tassia menceritakan tentang bagaimana proses ia bersama para master teacher (sebutan guru di Ruangguru) dalam membuat konten e-learning. Menurutnya, sebagai pembuat konten pembelajaran, hal pertama dan yang paling utama dilakukan oleh ia dan timnya adalah riset, analisis, dan data.
“Riset, riset, dan riset. Untuk melakukan apapun, apalagi membuat konten pelajaran ya, kita harus riset. Kita harus menemukan formula terbaik untuk disajikan kepada para siswa. Kita harus tau apa yang dibutuhkan para siswa. Dan kita juga harus tau hal apa yang membuat mereka nyaman dalam belajar,” ungkap Tassia yang berdiri di depan panggung, berbicara santai dengan sesekali dibumbui candaan yang membuat peserta tertawa.
Saat di tengah-tengah presentasinya, Tassia memanggil salah satu partner kerjanya untuk naik ke panggung. Ia adalah Isqim Oktaviani, Isqim adalah senior master teacher curriculum. Di atas panggung Isqim menceritakan proses pembuatan konten video pembelajaran beranimasi.
Baginya, menyajikan konten pembelajaran yang menyenangkan adalah pekerjaan yang tidak mudah, tapi menyenangkan. Selain harus menguasai materi, setiap pembuat konten harus tau kebutuhan anak, sejauh mana anak mampu menangkap materi yang diberikan, sejauh mana mereka mengerti bahasa yang disampaikan, dan sejauh mana konten pelajaran itu sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
“Kita harus mengerti karakter para siswa, kita juga harus bisa berimprovisasi. Makanya, saat kerja, kami sering banget berdiskusi, banyak hal. Mendiskusikan konten pelajarannya, mendiskusikan akan seperti apa bentuk penyajian kontennya nanti, dan mendiskusikan tentang contoh pengaplikasian dari teori-teori yang akan diajarkan,” kata Isqim.
Baik Tassia maupun Isqim setuju, sebagus apapun bentuk animasinya, sesingkat atau sepanjang apapun video pembelajarannya, kalau bahasa yang digunakan dan konten yang disajikan tidak bisa dimengerti, hasilnya pun tidak maksimal.
“Indonesia itu sangat luas. Dengan teknologi, kita harus bisa menjangkau sampai ke sudut-sudut wilayah yang ada. Menyajikan sistem pembelajaran yang asik, menyenangkan, dan tentunya mendidik, dan nggak boleh diskriminatif,” kata Tassia.
Apa yang disampaikan oleh Tassia dan Isqim mendapat banyak respon dari para peserta. Beberapa di antaranya juga mengutarakan pandangannya tentang seperti apa kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, dan mereka setuju bahwa e-learning yang dikemas dengan baik, dan kreatif, dapat memicu semangat anak-anak untuk terus belajar.
Bahkan bukan saja belajar tentang materi sekolah, tapi juga pengetahuan-pengetahuan lainnya yang dapat memacu peningkatan kecerdasan dan keterampilan anak.
Setelah Tassia dan Isqim, selanjutnya giliran Adrie yang berdiri dan menyampaikan materi tentang Audio Visual Role in Digital Education. Content Production Manager Ruangguru ini, menyampaikan materinya di depan para peserta dengan santai, dengan gaya bahasa yang asik. Yaa sesekali ia juga menyelipkan candaan yang membuat peserta seminar tertawa.
Dalam keadaan yang santai, Adrie bercerita tentang peran audio visual di bidang educational digital. Wacana tentang revolusi industri 4.0 kayanya udah nggak asing lagi di masyarakat ya. Mungkin pada waktunya nanti, ketika revolusi industri 4.0 sudah benar-benar terjadi, akan banyak ranah profesi yang tergantikan oleh teknologi.
“Ada satu profesi yang nggak bisa tergantikan oleh teknologi atau robot, yaitu Guru. Peran guru ini nggak bisa digantikan oleh teknologi dalam bentuk apapun. Justru teknologilah yang akan digunakan oleh guru untuk membantunya dalam proses belajar mengajar,” ungkap Adrie.
Salah satu hal yang dapat membantu guru untuk menjelaskan materi pembelajaran ke siswa, adalah audio visual. Ketika materi belajar dikemas dengan menggunakan audio visual, anak akan mendapat pengalaman baru.
Daya tangkap anak terhadap informasi sangat beragam. Dengan melalui audio visual, si anak bisa memegang kendali proses belajarnya. Ia bisa mengukur sejauh mana ia harus belajar, kapan ia harus mengulang yang tidak dipahami, dan kapan ia harus berhenti.
Di tim content production ruangguru, mulai dari graphic designer, animator, production assistant, semua dituntut untuk terus mengeksplorasi kreatifitas. Menurut Adrie, ada satu tantangan yang memang harus bisa diselesaikan oleh tim pembuat konten.
“Kita membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan dan menciptakan kualitas konten video terbaik,” kata Adrie kepada peserta seminar. Baginya, membuat konten video pembelajaran itu nggak bisa main-main. Karena setiap individu mempunyai tanggungjawab pada saat video itu ditonton oleh para siswa.
Kemudian Adrie menceritakan kepada para peserta tentang hal-hal apa yang membuat timnya senang, dan merasa puas. Yaitu ketika banyak anak yang berlangganan ruangguru, kemudian menonton video-video pembelajarannya, dan mereka suka. Mereka berbagi cerita mereka di sosial media saat sedang belajar menggunakan video animasi belajar ruangguru.
Semangat belajar yang meningkat dari para murid, nilai-nilai yang kunjung membaik, dan yang utama adalah konten video pembelajaran yang mudah dipahami, adalah kebanggan tersendiri bagi setiap individu yang mengerjakan konten video itu.
Dari apa yang disampaikan oleh Adrie dan Tassia, kita bisa melihat betapa pentingnya kombinasi antara pembuatan bahan konten pelajaran, dan juga pembuatan konten audio visualnya. Ketika keduanya disatukan, jadilah sebuah konten pembelajaran yang berkualitas, menyenangkan, dan pastinya mencerdaskan.
“Dengan teknologi, kita bisa menghapuskan jarak, ruang, dan waktu. Sehingga, semua anak di manapun ia berada, bisa mendapatkan pengetahuan yang sama,” ungkap Adrie menegaskan tentang pentingnya peran teknologi dalam bidang pendidikan.
Nah, setelah Tassia, Isqim, dan Adrie selesai membicarakan tentang proses pembuatan konten video belajar, peran audio visual dalam proses pembelajaran anak, juga tentang e-learning, sekarang giliran Winny yang menjelaskan seperti apa serunya bekerja di Ruangguru.
Sebagai salah satu alumni Unpad, Winny disambut meriah oleh para peserta seminar yang mayoritas adalah mahasiswa Unpad. Sebelum Winny memulai ceritanya, ia mempertontonkan sebuah video tentang kehidupan bekerja di Ruangguru. Dari ekspresinya, peserta seminar pun terlihat antusias.
Barulah setelah video selesai, Winny menceritakan bagaimana proses ia memulai karir di Ruangguru. Tiga tahun yang lalu, Winny memulai karirnya sebagai anak magang di Ruangguru. Karena performanya yang dinilai baik, akhirnya Winny diangkat menjadi karyawan. Banyak proses yang ia lewati sampai akhirnya sekarang menjadi lead recruitment.
Winny mengenalkan seperti apa budaya kerja di Ruangguru. Menurutnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi pendidikan, Ruangguru lebih mengedepankan kreatifitas, ide, dan gagasan. Setiap individu dituntut untuk terus berkembang, mengeluarkan ide-idenya.
“Di Ruangguru, setiap individu adalah CHIEF. Mereka adalah leader dari pekerjaan mereka sendiri,” kata Winny kepada para peserta.
Selain budaya kerja, Winny juga menjelaskan apa saja yang bisa didapat oleh individu yang bekerja di Ruangguru. Setelah ia selesai menyampaikan materinya, banyak di antara peserta yang bertanya tentang bagaimana cara dan proses untuk bergabung bersama Ruangguru.
Setelah semua pembicara selesai menyampaikan materinya, acara pun ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada peserta-peserta yang bertanya saat acara berlangsung.
Banyak hal-hal menarik yang didapat oleh peserta. Meskipun acara sudah selesai, masih banyak peserta yang ingin bertanya kepada masing-masing pembicara. Untuk peserta yang ingin coba bergaung dengan Ruangguru, disediakan juga booth untuk bertanya-tanya.
Banyak keseruan yang terjadi selama acara berlangung. Lebih dari 100 peserta antusias menyambut talkshow bertema Creative Learning ini. Banyak hal yang mereka dapat tentang teknologi, pendidikan, juga peran audio visual.
Nah, gimana? Menarik banget kan pembahasannya. Buat kamu yang juga tertarik berkarya bersama Ruangguru untuk berkontribusi terhadap pendidikan, Ruangguru membuka kesempatan sebesar-besarnya nih untuk bergabung. Jadi, apakah kamu anak muda yang kreatif, inovatif, dan selalu ingin berkembang? Jika iya, yuk gabung bareng Ruangguru.