Sejarah Sebagai Peristiwa dan Kisah | Sejarah Kelas 10
Artikel Sejarah Kelas X ini akan membahas ruang lingkup ilmu sejarah yang mencakup sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah.
—
Kamu familiar sama peristiwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia, ngga? Kalo belum, coba baca-baca atau nonton video Ruangguru tentang peristiwa tersebut.
Nah, Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa bersejarah yang dialami oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun 1945. Dalam ruang lingkup ilmu sejarah, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat ditinjau berdasarkan aspek peristiwa dan kisah.
Tapi kira-kira, apa sih pengertian sejarah sebagai peristiwa dan kisah? Juga, bagaimana penerapannya dalam sejarah? Yuk simak artikel ini lebih lanjut!
Sejarah Sebagai Peristiwa
Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa?
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah sebagai sebuah fakta yang hadir dari masa lalu, merupakan sebuah kejadian yang nyata dan benar-benar terjadi pada masanya. Sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah serba objektif.
Tapi, ada syaratnya lho agar sejarah dapat dikatakan sebagai peristiwa, yaitu:
1. Abadi. Maksudnya, peristiwa sejarah yang sudah terjadi tidak dapat berubah atau diubah oleh siapapun. Sejalan ya dengan Proklamasi, bahwa peristiwa tersebut tidak dapat berubah dan diubah, sehingga sudah paten ditetapkan pada 17 Agustus 1945.
2. Unik. Persitiwa ini hanya terjadi satu kali dan tidak dapat terulang kembali. Ya iya dong yaaa. Meskipun Proklamasi diperingati setiap tahun, tapi itu hanya sebatas peringatan saja. Kejadian utamanya tetap berlangsung di tahun 1945.
3. Objektif. Nah, maksud dari sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah serba objektif adalah, peristiwa sejarah harus diceritakan sesuai dengan bukti kebenaran atau fakta sejarah yang sesungguhnya. Untuk itulah, peristiwa ini harus bersandarkan pada bukti-bukti sejarah yang ada.
4. Penting. Maksud dari penting adalah, sejarah harus memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan orang banyak. Kira-kira, kelahiranmu adalah termasuk sejarah? Tentu saja! Karena kelahiranmu akan berpengaruh pada kehidupan keluargamu, serta keluarga besarmu. Untuk itulah, kamu menjadi penting. *asoy~
Jadi gitu ya guys. Sejarah menyajikan penggambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, lebih spesifiknya yang dialami oleh manusia. Kemudian, peristiwa itu disusun secara ilmiah, di dalamnya terpadat gambaran waktu tertentu, kemudian diberi tafsiran, dan dianalisis secara kritis agar mudah dipahami dan dimengerti.
Oh ya, peristiwa dalam sejarah itu benar-benar harus yang terjadi pada masa lalu ya, dan didapat dari berbagai sumber sejarah yang tepat. Secara umum manusia tidak dapat mengingat keseluruhan kejadian yang pernah dialaminya, ia juga tidak selamanya dapat diingat secara lengkap oleh suatu kejadian.
Oleh karena itu, tidak heran kalau banyak peristiwa-peristiwa pada masa lampau yang kemudian hilang. Pada umumnya sih diantara yang hilang itu sebagian besarnya belum bisa ditemukan kembali.
Untuk merekam peristiwa-peristiwa sejarah, tulisan menjadi alat yang banyak digunakan oleh manusia dalam menceritakan dan menyatakan pikirannya. Melalui tulisan, pikiran-pikiran manusia akan hidup jauh lebih lama, dibandingkan dengan sekadar ucapan verbal. Melalui tulisan pula manusia dapat mengingat dan menambah daya pengetahuannya.
Oleh karena itu, banyak dari mereka yang ingin merekam kejadian atau peristiwa yang dialami dengan menulis. Dengan begitu, sejarah sebagai peristiwa bisa dapat teruji kebenarannya, dan meminimalisir kehilangan-kehilangan momen penting peristiwa sejarah.
Baca Juga: Apa Maksud Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni?
Sejarah Sebagai Kisah
Lalu, apa maksud dari sejarah sebagai kisah?
Sejarah sebagai kisah adalah suatu cerita, kesan, memori, atau tafsiran mengenai suatu peristiwa sejarah. Nah, karena itulah, sejarah sebagai kisah agak kebalikan dari sejarah sebagai peristiwa, karena bersifat subjektif.
Soalnya, kisah sejarah tersebut disampaikan berdasarkan sudut pandang pengarang atau penyusun cerita. Maka dari itu, ini bisa jadi kelemahan dari sejarah sebagai kisah.
Proklamasi yang daritadi kita bahas juga bisa disebut sejarah sebagai kisah jika diceritakan oleh saksi atau pelaku sejarah. Misal, kisah Proklamasi yang diceritakan oleh Alex Mendur sebagai fotografer saat upacara pengibaran bendera. <ini misalnya ya guys>.
Nah, sejarah sebagai kisah terbagi menjadi dua, yaitu cerita tentang peristiwa sejarah dan perjalanan seorang tokoh (biografi).
Dalam sejarah sebagai kisah, banyak orang mencoba menafsirkan dan membangun ulang ingatan-ingatan akan kejadian masa lalu. Kejadian-kejadian itu kemudian disusun secara ilmiah berdasarkan fakta-fakta pada masa tersebut. Kemudian fakta-fakta itu ditafsirkan dan dijelaskan secara terperinci, sehingga dapat memberi pengertian kepada kita tentang apa sih yang terjadi pada masa lalu.
Baca Juga: Sumber Sejarah: Pengertian dan Jenis-Jenis & Contohnya
—
Oke sekarang pastinya sudah terjawab dong pengertian sejarah sebagai peristiwa dan sejarah sebagai kisah. Nah kalau kamu ingin mengenal sejarah lebih dalam lagi, kamu bisa gabung di Ruangguru Privat Sejarah. Tutor di Ruangguru Privat sudah terstandarisasi kualitasnya lho. Kamu juga bisa pilih mau ikutan kelas offline atau online. Yuk klik banner di bawah ini untuk informasi lebih lanjut!
Refernsi:
Supriyadi, Marwan. (2009) Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA. KTSP. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Artikel pertama kali terbit pada 6 Februari 2018, kemudian diperbarui pada 18 November 2024 oleh Laras Sekar Seruni.