Pengertian Ilmu Kimia dan Perannya dalam Kehidupan | Kimia Kelas 10

pengertian ilmu kimia dan perannya dalam kehidupan

Pernahkah kamu berpikir tentang peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, kita bahas selengkapnya dalam artikel Kimia kelas 10 ini!

 

Apakah kamu suka mempelajari ilmu kimia? Atau apakah kimia merupakan mata pelajaran favoritmu di sekolah? Nah, kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai ilmu kimia, mulai dari pengertian, sejarah, cakupan ilmu kimia, hingga peran dan manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, apa itu ilmu kimia?

 

Pengertian Ilmu Kimia

Hakikat ilmu Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, sifat, dan transformasi atau perubahan suatu materi.

Selain itu, ilmu kimia juga mempelajari bagaimana materi-materi ini saling bereaksi dan berinteraksi satu sama lain. Materi yang dimaksud, meliputi berbagai unsur maupun senyawa kimia.  

Ilmu kimia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, termasuk dalam bidang kesehatan, teknologi, dan lingkungan.

Dengan memahami sifat dan perilaku materi, ilmu kimia dapat membantu dalam pengembangan obat-obatan atau farmasi, teknologi energi, bahan baku, dan sebagainya. Ilmu kimia juga merupakan landasan bagi banyak disiplin ilmu, seperti biokimia, geokimia, dan astrokimia loh.

Baca Juga: Pengertian Atom, Molekul & Ion, Apa Sih Perbedaannya?

 

Sejarah Ilmu Kimia

Ilmu Kimia telah berkembang selama ribuan tahun, dimulai dari zaman kuno hingga zaman modern saat ini. Sejarah perkembangan ilmu kimia dapat dirangkum menjadi beberapa poin berikut ini.

1. Zaman Kuno

Sejarah ilmu kimia dapat dilacak hingga zaman kuno, di mana orang-orang mulai mengeksplorasi sifat dan reaksi dari bahan-bahan kimia. Contoh awal dari penemuan ini meliputi penciptaan kaca dan pewarna buatan.

2. Zaman Yunani Kuno

Pada zaman Yunani kuno, beberapa orang Yunani, seperti Aristoteles dan Democritus mempelajari tentang sifat-sifat materi dan teori atom. Karya-karya mereka kemudian menginspirasi ilmuwan di masa depan untuk terus mengeksplorasi dan mengembangkan teori-teori baru.

3. Zaman Pertengahan

Pada zaman pertengahan, ilmu kimia berkembang secara signifikan, di mana para ahli kimia seperti Jabir Ibnu Hayyan mempelajari teknik-teknik baru dalam alkimia dan membuat banyak penemuan penting, seperti asam sulfat dan merkuri.

4. Zaman Modern Awal

Pada abad ke-17, ilmu kimia modern mulai berkembang. Pada zaman kimia modern ini, para ahli kimia seperti Robert Boyle dan Antoine Lavoisier membuat banyak penemuan baru tentang sifat-sifat materi dan reaksi kimia.

Antoine Lavoisier

Antoine Lavoisier (Sumber: id.wikipedia.org)

 

5. Abad ke-19

Pada abad ke-19, ilmu kimia semakin berkembang pesat. Pada zaman ini, ahli kimia seperti John Dalton dan Jöns Jakob Berzelius berhasil mengembangkan teori atom dan sistem periodik unsur yang kemudian menjadi dasar teori-teori lainnya.

6. Abad ke-20 dan 21

Hingga saat ini, ilmu kimia tidak berhenti mengalami perkembangan. Ahli kimia seperti Marie Curie, Linus Pauling, dan Rosalind Franklin membuat penemuan penting di bidang kimia fisik, kimia organik, dan kimia biologi. Ilmu kimia pun juga semakin banyak diterapkan di berbagai bidang kehidupan serta terintegrasi dengan perkembangan teknologi maupun bidang ilmu lainnya.

Baca Juga: Penemuan Ilmiah dari Ilmu Kimia Modern

 

Cabang-Cabang Ilmu Kimia

Sama seperti ilmu-ilmu lainnya, Kimia juga mempunyai cabang ilmu di dalamnya. Berikut beberapa cabang utama ilmu Kimia:

1. Kimia Analitik

Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada teknik dan metode untuk menganalisis komposisi dan struktur materi. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengukur bahan kimia dalam sampel, baik itu dalam bentuk padat, cair, atau gas.

2. Kimia Fisik

Kimia fisik mempelajari prinsip-prinsip fisika yang mendasari sifat-sifat materi dan perubahan kimia yang terjadi pada materi tersebut. Konsep seperti termodinamika, kinetika kimia, dan mekanika kuantum merupakan bagian dari kimia fisik.

3. Kimia Organik

Kimia organik berfokus pada senyawa-senyawa yang mengandung karbon, terutama yang ditemukan dalam makhluk hidup. Kajian dalam kimia organik meliputi struktur, sifat, reaksi, dan sintesis senyawa organik.

4. Kimia Anorganik

Sebaliknya, kimia anorganik akan menyelidiki senyawa yang umumnya tidak mengandung karbon, seperti mineral, senyawa logam (besi, tembaga, dan platinum) dan senyawa non-logam (oksida, halida, dan asam-basa anorganik).

Baca Juga: Ikatan Logam dan Contoh Penerapannya

5. Biokimia

Biokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari proses kimia dan molekul-molekul yang terjadi dalam makhluk hidup. Biokimia mencakup topik seperti enzim, metabolisme, serta molekul-molekul biologis seperti protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid.

6. Kimia Polimer

Sesuai namanya, kimia polimer akan fokus mempelajari polimer, yaitu molekul besar yang terdiri dari unit-unit kecil yang berulang, disebut monomer. Polimer dapat berupa bahan sintetis seperti plastik atau bahan alami seperti protein dan DNA.

7. Kimia Material

Kimia material akan memahami sifat-sifat bahan, struktur, dan cara untuk mengubah atau memperbaiki sifat bahan tersebut.

8. Kimia Teoritis

Kimia teoritis akan menggunakan metode matematika dan komputer untuk memahami serta memprediksi perilaku molekul dan reaksi kimia. Kimia teoritis berupaya mengembangkan model dan teori untuk menjelaskan fenomena kimia berdasarkan prinsip-prinsip fisika dan matematika.

 

Peran Ilmu Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ilmu kimia banyak memiliki peran yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Farmasi atau obat-obatan

Ilmu kimia banyak berperan dalam bidang farmasi untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengurangi gejala atau membantu menyembuhkan penyakit. Ilmu kimia memungkinkan para ilmuwan untuk memahami bagaimana obat-obatan bereaksi dalam tubuh manusia dan bagaimana mereka dapat disintesis.

2. Makanan dan minuman

Ilmu kimia memiliki peran penting dalam proses produksi serta penyimpanan makanan dan minuman. Ilmu kimia digunakan untuk membuat pewarna dan pemanis buatan, hingga pengawet dan penstabil makanan.

3. Teknologi energi

Ilmu kimia juga digunakan dalam teknologi energi, termasuk dalam pengembangan bahan bakar alternatif. Contoh penemuan di bidang teknologi energi yang dibuat menggunakan ilmu kimia antara lain seperti baterai lithium-ion dan sel bahan bakar hidrogen.

4. Bahan baku atau material

Ilmu kimia juga bermanfaat dan digunakan dalam pengembangan bahan baku atau material, seperti plastik, karet, kaca, serta pengembangan bahan komposit yang lebih kuat dan lebih ringan.

5. Lingkungan

Ilmu kimia juga banyak bermanfaat untuk mengurangi dampak lingkungan dari berbagai bahan kimia, termasuk dalam mengembangkan metode pengolahan limbah dan memantau polusi.

6. Industri

Terakhir, ilmu kimia juga banyak digunakan dalam berbagai industri seperti petrokimia, kosmetik, dan industri lainnya untuk menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Ruang Lingkup Ilmu Biologi, Ciri-Ciri & Objek Kajiannya

Dengan mempelajari ilmu kimia dengan baik, tentunya kita dapat terbantu dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ilmu kimia juga dapat membantu kita dalam menciptakan solusi yang lebih efektif dan efisien.

Demikian pembahasan mengenai pengertian ilmu kimia, sejarah, hingga peran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kamu yang gemar belajar kimia, kamu bisa bergabung dengan Les Privat Kimia bersama Ruangguru Privat! Belajar kimia pun jadi lebih seru dan menyenangkan tanpa rasa bosan. Yuk, ikuti Ruangguru Privat Kimia sekarang!

ruangguru privat

Referensi:

https://www.livescience.com/46020-chemistry-history.html (Diakses pada 25 April 2023)

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_chemistry (Diakses pada 25 April 2023)

https://chemistry.uii.ac.id/apa-itu-kimia-3/ (Diakses pada 25 April 2023)

https://tirto.id/pengertian-ilmu-kimia-definisi-hakikat-manfaat-mempelajarinya-gmYN (Diakses pada 25 April 2023)

Kenya Swawikanti