Sosialisasi: Pengertian, Fungsi, Agen, Tahapan & Bentuk | Sosiologi Kelas 10
Mari kita bahas pengertian, fungsi, agen, tahapan, dan bentuk dari sosialisasi di artikel Sosiologi kelas 10 berikut ini!
—
Walaupun sudah sering dengar, tapi sebenarnya kamu tahu nggak sih apa itu sosialisasi? Bisa dibilang, sosialisasi adalah salah satu bukti bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain.
Dalam ilmu sosiologi sendiri, sosialisasi adalah proses belajar dan memahami nilai dan norma yang nantinya akan mempengaruhi cara seseorang berperilaku. Maksudnya, dari proses sosialisasi dengan orang lain, seseorang jadi mengetahui kepribadian, tingkah laku, dan aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Supaya lebih paham, yuk kita bahas selengkapnya seputar sosialisasi mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, agen, hingga tahapannya berikut ini!
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu proses sosial yang terjadi apabila seseorang mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya.
Sosialisasi merupakan proses belajar mengajar mengenai pola-pola tindakan interaksi dalam masyarakat sesuai dengan peran dan status sosial yang dijalankan masing-masing. Dengan proses itu, individu akan mengetahui dan menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing dan kebudayaan suatu masyarakat.
Peter L. Berger, sosiolog dari Amerika Serikat menjelaskan bahwa sosialisasi adalah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun yang dipelajari dalam proses sosialisasi adalah peranan pola hidup dalam masyarakat, yang sesuai dengan nilai dan norma ataupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, anak itu dapat menjadi anggota masyarakat. Ia akan dapat menyelaraskan dirinya dengan lingkungan masyarakatnya.
Baca Juga: Hakikat Manusia sebagai Makhluk Sosial & Contohnya
Fungsi dan Tujuan Sosialisasi
Untuk apa sih kita harus bersosialisasi? Berikut adalah fungsi dan tujuan sosialisasi:
- Memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat.
- Mengembangkan kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien.
- Membuat seseorang mampu mengembalikan fungsi-fungsi melalui latihan introspeksi yang tepat.
- Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
Agen-Agen Sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak atau orang-orang yang berperan dalam proses sosialisasi. Di bawah ini adalah kelompok masyarakat yang berperan penting dalam sosialisasi.
1. Keluarga
Keluarga merupakan sekolah pertama seorang anak. Keluarga memiliki fungsi dan pengawasan sosial. Keluarga adalah kelompok pertama yang akan memberi pengertian kepada anak tentang peranannya, baik dalam keluarga, di luar keluarga, atau dalam masyarakat.
Anak pasti akan meniru perilaku yang dipelajari dari orang terdekatnya. Referensi anak tentang benar dan salah didapat dari keluarganya. Pengertian ini sangat diperlukan oleh anak bila kelak sudah terjun di masyarakat, dan berinteraksi dengan kelompok yang lebih besar. Maka dari itu, pengawasan terhadap kelakuan dan pribadi anak sangat penting.
Keluarga menjadi agen yang pertama dan penting dalam proses sosialisasi individu. (Sumber: freepik.com)
Kalau terjadi gejala yang menyimpang dari pola-pola yang ditentukan maka sebaiknya orang tua cepat memperingatkan dan berusaha mengembalikannya ke jalan yang benar. Pengawasan sosial tidak dapat berguna dan berhasil, kalau pihak keluarga atau orang tua tidak memberi teladan yang baik.
2. Teman Sepermainan
Teman sepermainan juga sangat penting dalam sosialisasi dan pembentukan kepribadian anak. Mereka akan saling meniru dan selalu belajar dari segala apa yang dilihatnya dari teman sepermainan yang umumnya berusia sebaya.
Biasanya, kamu juga akan berteman dengan orang yang memiliki nilai dan norma yang mirip dengan dirimu. Untuk itu, penting untuk memilih teman yang baik. Jangan sampai kamu terjerumus dan ikut-ikutan pergaulan yang salah.
Baca Juga: Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif: Kerja Sama, Asimilasi, dan Akulturasi
3. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah, siswa dapat lebih berkembang ilmu pengetahuan dan keterampilannya melalui mata pelajaran berbagai bidang studi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru. Guru akan mengajarkan nilai dan norma tertentu, seperti pelajaran tingkah laku, kewarganegaraan, dan sebagainya.
Sekolah juga menjadi lingkungan yang mendukung seseorang untuk belajar dan melatih keterampilan. Interaksi yang terjadi di sekolah juga bisa memberikan dampak yang besar bagi kehidupan individu.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja seseorang dapat membentuk kepribadian seseorang. Proses sosialisasi tersebut dapat pula berlangsung pada lingkungan kerja dari masing-masing individu. Misalnya: di lingkungan ABRI, pedagang, pengusaha, nelayan, buruh, dan lain-lain.
5. Media Massa, Cetak dan Komunikasi
Pada masa seperti sekarang ini, sebagian besar proses sosialisasi dilakukan menggunakan media massa, seperti internet, TV, radio, majalah, dan sebagainya. Kamu bisa dengan mudah mendapatkan informasi di media massa yang dapat berpengaruh pada sikap, sifat, hingga karakter kamu.
Namun, melimpahnya berita yang beredar bisa memberikan dampak baik atau buruk. So, diperlukan kebijaksanaan dalam memanfaatkan teknologi media massa yang ada saat ini.
Baca Juga: Apa Itu Struktur Sosial, Diferensiasi Sosial, dan Stratifikasi Sosial?
Tahapan Sosialisasi
Menurut George Herbert Mead, berikut adalah tahapan sosialisasi:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dimulai sejak seseorang dilahirkan. Sejak lahir, kita dipersiapkan untuk tumbuh dan mengenal orang lain. Mereka akan belajar dan meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, dalam proses ini peran keluarga sangat penting.
2. Tahap Meniru
Di tahap ini, seseorang akan mulai meniru dan mengetahui peran-peran orang di sekitarnya. Misalnya, anak kecil akan mulai mengenal siapa namanya, panggilan untuk orang tua, kaka, dan mengetahui wajah orang-orang terdekatnya.
3. Tahap Siap Bertindak
Tahap meniru akan dilanjutkan dengan peningkatan kemampuan berinteraksi di tahap siap bertindak. Pada tahap ini, seseorang akan mulai bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat dan teman sebayanya. Dia juga sudah mulai memahami dan menyadari aturan yang berlaku.
4. Tahap Penerimaan Kolektif
Di tahap ini, kamu akan mulai mencapai tahap kedewasaan dan ditempatkan dalam lingkungan yang lebih luas. Kamu akan mulai memahami kerjasama, toleransi, kesadaran, dan peraturan di lingkungan sekitar.
Bentuk-Bentuk Sosialisasi
Ada dua bentuk sosialisasi. Apa saja? Berikut penjelasannya!
1. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer adalah proses pertama dan utama yang dialami oleh seseorang. Sosialisasi primer kita terima sejak kita kecil atau dari kita lahir dari keluarga. Proses sosialisasi primer ini bertujuan untuk mempersiapkan anak ke lingkungan masyarakat.
2. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi yang kita terima di luar dari keluarga, atau lanjutan dari sosialisasi primer. Proses sosialisasi sekunder akan kita alami di sekolah, masyarakat, lingkungan pertemanan, dan kelompok sosial lainnya.
Baca Juga: Lembaga Sosial: Pengertian, Fungsi, Ciri & Jenisnya
—
Yup, demikian pembahasan lengkap seputar sosialisasi. Apakah kamu sudah paham? Kalau mau belajar materinya secara lebih lengkap dan melihat materi-materi pelajaran Sosiologi lainnya, langsung aja buka aplikasi ruangbelajar ya!
Referensi:
Ruswanto. 2009. Sosiologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Pengertian Sosialisasi [daring]. Tautan: https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c44f8a20fcb/pengertian-sosialisasi-bentuk-dan-tahapannya (Diakses: 15 Juni 2023)
Sumber Gambar:
https://www.freepik.com/free-photo/full-shot-family-silhouette-nature-sunset_40133364.htm#fromView=search&page=1&position=31&uuid=c7e3c8e5-affb-4352-8328-e7bfc36d8c98 (Diakses pada 6 Agustus 2024)