Pengertian Teks Drama, Ciri, Unsur, Struktur & Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 11
Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai teks drama. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, serta unsur-unsur apa saja yang ada dalam teks drama. Yuk, kita belajar!
—
Kamu pernah menonton drama di teater atau televisi? Jika pernah, tahukah kamu kalau suatu pertunjukan drama yang dipentaskan itu memerlukan teks agar pementasannya berjalan lancar. Nah, teks yang digunakan untuk pementasan disebut teks drama. Kali ini, kita akan bahas mengenai pengertian teks drama, ciri-ciri, unsur-unsur, hingga contohnya.
Pengertian Drama
Tapi, sebelum membahas materi teks drama, kamu perlu memahami dulu nih, apa itu drama, ya. Drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya’. Drama juga bisa berarti perbuatan, tindakan atau action.
Jadi, bisa disimpulkan, pengertian drama adalah sebuah lakon atau cerita berupa kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik.
Dalam KBBI, drama memiliki beberapa pengertian, di antaranya sebagai berikut:
- Drama diartikan sebagai syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (acting) atau dialog yang dipentaskan.
- Drama adalah cerita atau kisah yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.
- Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan dalam pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh penonton.
Pengertian Teks Drama
Teks drama adalah teks cerita yang dipentaskan di atas panggung yang menceritakan kehidupan melalui adegan tokoh. Drama juga dapat diartikan sebagai cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku tokoh serta dialog yang dipentaskan.
Teks drama pada umumnya digunakan sebagai naskah lakon dari para pemeran drama, berupa alur-alur cerita, dan elemen apapun yang mendukung dalam sebuah pementasan drama.
Baca Juga: Ketahui Syarat dan Cara Menulis Proposal Kegiatan
Ciri-Ciri Teks Drama
Terus, apa saja sih ciri-ciri teks drama itu? Saat ingin membuat teks drama, tentu kamu perlu memahami karakteristik atau ciri-cirinya, ya. Berikut ciri-ciri teks drama yang bisa kamu perhatikan:
- Memiliki cerita berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.
- Memiliki instruksi khusus yang harus dilakukan oleh aktor saat memerankan tokoh di dalamnya dan biasanya ditulis dalam tanda kurung.
- Membuat banyak konflik dan aksi.
- Teks drama berada di atas atau samping kiri dialog.
- Teks drama harus diperankan atau dipentaskan oleh manusia melalui lisan, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh.
- Biasanya didukung oleh pencahayaan dan musik.
- Biasanya dipentaskan dengan durasi kurang dari tiga jam.
- Memerlukan latihan khusus sebelum dipentaskan.
Unsur-Unsur Teks Drama
Nah, selain ciri-ciri, teks drama juga mengandung beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur teks drama terbagi menjadi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Yuk, simak masing-masing penjelasannya berikut ini!
a. Unsur Intrinsik Teks Drama
Unsur intrinsik teks drama adalah unsur-unsur pembentuk drama yang terdapat di dalam teks drama. Contohnya seperti tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog, babak, konflik, hingga amanat. Mari kita bahas satu per satu!
-
Tema
Hal pertama dan yang terpenting dari sebuah drama, ialah tema. Tema adalah gagasan utama yang menjalin struktur isi drama. Tema berkaitan dengan proses jalan cerita sebuah drama.
Beberapa contoh tema drama antara lain, kemanusiaan, nasionalisme, kasih sayang, persahabatan, dan sebagainya. Bagaimana sebuah drama disampaikan, akan bergantung dari bagaimana tema drama tersebut dipilih oleh penulisnya.
-
Latar
Setelah tema sudah ditetapkan, unsur teks drama selanjutnya ialah bagiamana latar dari drama tersebut. Latar adalah keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana dalam drama.
-
Tokoh
Masuk ke unsur ketiga yang juga tidak kalah pentingnya, yakni mengenai tokoh. Tokoh adalah pemegang peran yang ada dalam cerita dan menggambarkan karakter atau watak dari perannya.
Sebuah drama akan bergantung pada tokoh, karena merekalah yang memerankan setiap karakter dalam cerita disebuah drama. Tokoh-tokoh tersebut juga yang bertanggung jawab dalam menyampaikan ide atau gagasan dari sebuah drama, agar dapat dicerna oleh penonton drama.
-
Penokohan
Selanjutnya, penulis drama juga harus menetapkan penokohan dalam teks drama. Penokohan adalah proses, cara, atau perbuatan menokohkan, dapat diartikan sebagai proses penciptaan citra tokoh dalam karya sastra.
Ada tiga jenis penokohan dalam drama. Pertama, tokoh protagonis atau tokoh utama. Kedua, tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang protagonis. Ketiga, tokoh tritagonis, yaitu tokoh pendukung cerita.
Penokohan ini yang kemudian penting untuk menetapkan watak, perilaku, atau sifat utama dari masing-masing tokoh yang memerankan cerita dalam teks drama.
Baca Juga: Teks Prosedur: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Kebahasaan & Contohnya
-
Dialog
Apa yang pertama kali kamu bayangkan ada di dalam sebuah teks drama? Tentunya adalah percakapan atau dialog dari pemerannya, bukan? Dialog dalah percakapan antara dua tokoh atau lebih dalam sebuah drama. Bagian ini merupakan unsur yang penting untuk ada dalam sebuah teks drama, khususnya pada drama yang adegannya terdapat percakapan diantara para tokohnya.
-
Babak
Selanjutnya, ialah babak. Babak adalah bagian dari lakon drama. Dalam satu lakon atau pementasan, terdiri dari satu atau beberapa babak.
Batas antara babak satu dengan babak selanjutnya ditandai dengan turunnya layar atau padamnya lampu pementasan. Babak dalam suatu drama diperlukan agar penonton dapat mengikuti alur cerita secara jelas dan runut. Selain itu, babak menjadi penting apabila penulis teks drama ingin memainkan sebuah pementasan drama yang terdiri dari beberapa latar waktu maupun tempat yang berbeda.
-
Konflik
Menurutmu, apa hal yang membuat suatu cerita menjadi seru dan mampu menarik emosi penonton? Yap, bagian tersebut ialah konflik dari sebuah cerita. Konflik adalah ketegangan atau pertentangan dalam drama yang ditandai dengan adanya masalah. Pertentangannya terjadi pada satu tokoh atau antara satu tokoh dengan tokoh lain.
Konflik ini relatif dibutuhkan, karena pada dasarnya sebuah cerita pasti memiliki tujuan atau pesan tertentu yang ingin disampaikan. Konflik atau masalah dapat mengantarkan sebuah pesan tersebut dalam alur cerita di dalam sebuah drama.
-
Amanat
Seperti yang kita bahas sebelumnya, jika ada suatu konflik atau masalah, pasti akan ada pesan yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut. Disitulah fungsi dari amanat. Amanat adalah simpulan tentang ajaran atau pesan moral yang terdapat dalam drama. Amanat dalam drama bersifat ajaran moral dan mendidik. Sebuah drama dapat memiliki lebih dari satu amanat.
—
Oke, sebelum kita masuk ke bahasan struktur teks drama, simak pariwara ini dulu, yuk! Kini, Ruangguru mempersembahkan fitur belajar ADAPTO, video belajar adaptif satu-satunya di Indonesia yang dapat disesuaikan dengan pemahaman kamu. Penasaran? Klik banner di bawah aja!
Baca Juga: Pengertian Kata Pengantar, Cara Membuat, dan Contohnya
b. Unsur Ekstrinsik Teks Drama
Nah, kalau unsur ekstrinsik teks drama adalah unsur-unsur pembentuk drama yang terdapat di luar teks drama. Meskipun begitu, unsur-unsur ini juga memiliki peranan terhadap pembuatan teks drama itu sendiri, ya. Contoh unsur ekstrinsik drama, antara lain biografi pengarang, falsafah hidup pengarang, dan keadaan sosial budaya masyarakat.
-
Biografi Pengarang
Setiap pengarang memiliki latar belakang atau riwayat hidup yang berbeda-beda. Mulai dari lingkungan ia tumbuh, orang tua, pendidikan, lingkup pertemanan, hingga kepercayaan. Hal ini lah yang bisa mempengaruhi sebuah karya yang diciptakannya. Setiap pengarang, pasti punya nuansa sendiri dalam menciptakan karya mereka.
-
Falsafah Hidup Pengarang
Sama seperti biografi pengarang, falsafah hidup setiap pengarang naskah drama juga berbeda-beda. Apa itu falsafah hidup? Falsafah hidup adalah pandangan hidup, gagasan, ide, dan sikap batin yang dimiliki setiap manusia. Hal ini akan melandasi tema drama yang akan dibuat.
-
Keadaan Sosial dan Budaya Masyarakat
Kemudian, situasi sosial dan budaya masyarakat juga menjadi hal yang dipertimbangkan, atau bisa menjadi inspirasi bagi pengarang dalam membuat naskah drama. Dalam hal ini, pengarang akan melihat isu-isu apa yang terjadi dalam masyarakat, agar menarik perhatian audiens drama.
Struktur Teks Drama
Sebuah teks drama juga memiliki struktur yang menjadi kerangka pembuatan naskah. Struktur teks drama terbagi menjadi 3, yaitu prolog, dialog, dan epilog. Apa saja perbedaannya?
1. Prolog
Prolog adalah pembuka atau pengantar yang disampaikan oleh narator atau tokoh tertentu.
2. Dialog
Dialog adalah percakapan antartokoh yang menggambarkan cerita.
3. Epilog
Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan atau amanat.
Contoh Teks Drama
Sekarang, kamu sudah tahu ya tentang seluk beluk teks drama. Supaya belajar kamu lebih afdhol, simak contoh teks drama singkat berikut ini, yuk!
Mengejar Cita-Cita
Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi pindah bekerja mereka berdua pun terpisah. Pada suatu ketika tanpa disadari mereka bertemu kembali.
Ketika bertemu, mereka berbincang-bincang perihal rencana kuliah.
Anjas: “Adi, rencananya kamu mau kuliah di mana?”
Adi: “Aku mau kuliah di PIP.”
Anjas: “Memangnya kamu mau pilih jurusan apa?”
Adi: “Pelayaran. Mau jadi kapten kapal dong hehehe. Hmm tap i…”
Anjas: “Kamu kenapa?”
Adi: “Tapi aku lemah dengan pelajaran fisika.”
Anjas: “Duh jangan sedih dong, sudah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi kamu pasti bisa. Teruslah berusaha, jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits! Tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetap berdoa.”
Adi: “Iya, terima kasih ya atas masukannya. asti aku bakal belajar lebih giat lagi.”
Anjas: “Nah gitu dong!”
Adi: “Kalau kamu? Mau kuliah dimana?”
Anjas: “Aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus, jurusan apa?”
Adi: “Kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikuti kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai dengan bakat dan minat kamu juga.”
Anjas: “Iya sih, tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.”
Adi: “Ya, kalau menurut aku sih, soal bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain. Misalnya, ke teman, guru, dan juga orang tua. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Ya, dengan berdoa.
Anjas: “Wah makasih ya, Adi, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikuti saran kamu. Oh iya, udah sore, nih. Aku pulang, ya. Makasih Adi.”
Adi: “Oh iya, oke, deh. . Sama-sama. Makasih juga ya Anjas.”
Setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar. Akhirnya, Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan kuliah. .
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Berkat kegigihan yang dilakukan Adi dan Anjas, akhirnya mereka diterima di perguruan tinggi yang mereka impikan.
—
Nah, itulah tadi penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, unsur, struktur, hingga contoh teks drama. Sudah semakin paham kan pastinya? Kalau kamu mau tahu contoh teks drama yang lain, kamu bisa baca-baca di artikel ‘Contoh Teks Drama Singkat berdasarkan Tema‘.
Yuk, buat belajar kamu lebih mudah dengan nonton video belajar beranimasi di ruangbelajar. Ada soal latihan beserta pembahasannya dan rangkuman juga, loh!
Referensi:
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Artikel ini telah diperbarui pada 19 Maret 2024.