Abstrak: Pengertian, Tujuan, Ciri, Struktur & Cara Membuatnya

apa itu abstrak

Apa itu abstrak? Yuk, pahami mulai dari pengertian, tujuan, ciri-ciri, struktur, cara membuat, hingga contoh abstrak! 

 

Ada yang pernah kesulitan nggak dalam memahami sebuah karya tulis seperti jurnal, skripsi, dan yang lainnya? Apa lagi pas dikejar deadline menulis dan butuh banyak sekali referensi yang perlu kamu masukkan ke tulisan. Nggak jarang, kamu jadi kebingungan deh saat membaca data-data yang disajikan oleh penulis.

Nah, supaya nggak boros waktu karena harus membaca satu per satu, sebenarnya ada cara yang mudah lho untuk memahami karya tulis. Caranya dengan membaca abstrak. Wah, apa itu abstrak?

Dalam karya tulis, keseluruhan inti dari penelitian dimuat di dalam abstrak. Melalui abstrak, pembaca dapat mengetahui gambaran informasi mengenai suatu karya ilmiah. Sehingga, kita bisa lebih cepat menilai, apakah karya tersebut relevan atau tidak dengan yang kita butuhkan. Agar kamu paham tentang abstrak, mari kita bahas secara lengkap, ya!

 

Pengertian Abstrak

Abstrak adalah sebuah ringkasan yang di dalamnya memuat informasi inti dari suatu karya tulis ilmiah atau akademis. Kita sering sekali melihat abstrak dalam skripsi, tesis, disertasi, makalah, ataupun di dalam buku.

Abstrak sendiri umumnya ditulis dalam satu paragraf ya, dengan panjang tulisan maksimum sekitar 250 – 300 kata. Meskipun sangat pendek, abstrak haruslah memuat informasi penting yang mewakili keseluruhan isi dari karya tulis tersebut. Selain itu, abstrak akan memudahkan pengindeksan dan pencarian dari sebuah karya tulis.

Baca Juga: Pengertian Karya Ilmiah, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis & Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas 11

apa yang dimaksud dengan abstrak

Bingung ngumpulin data pas bikin karya ilmiah. (Sumber: freepik.com)

 

Pengertian Abstrak Menurut para Ahli

Berikut ini, beberapa pengertian abstrak menurut para ahli:

  • Frederick Wilfrid Lancaster menyatakan bahwa abstrak dalam karya ilmiah adalah representasi singkat namun akurat dari isi tulisan tersebut. Meskipun abstrak disusun dengan menggunakan kalimat-kalimat dari karya ilmiah aslinya, namun abstrak bukanlah kutipan langsung.
  • Menurut International Standard Organization (ISO), abstrak merupakan ringkasan yang singkat namun tetap akurat dari suatu karya tulis ilmiah. Abstrak ini dapat mewakili isi tulisan tanpa perlu interpretasi atau kritik tambahan, serta tidak bergantung pada siapa yang membuatnya.
  • Clarence W. Rowley menjelaskan bahwa abstrak adalah rangkuman yang singkat dan akurat dari isi karya tulis ilmiah, tetapi disusun dengan gaya yang sama dengan karya aslinya.

 

Tujuan Abstrak

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tujuan abstrak adalah sebagai gambaran singkat yang dituliskan oleh penulis tentang isi karya tulis kepada pembacanya. Abstrak dapat membantu pembaca untuk dapat memutuskan, apakah mereka akan membaca keseluruhan karya tulis atau tidak.

 

Ciri-Ciri Abstrak

Abstrak sendiri memiliki beberapa ciri, di antaranya sebagai berikut:

  • Berisi rangkuman singkat, akurat, dan komprehensif yang menggambarkan keseluruhan isi dari sebuah karya ilmiah. 
  • Abstrak biasanya diletakkan di awal karya tulis ilmiah, setelah judul, sebagai sumber informasi utama. 
  • Di bagian bawah abstrak, biasanya disertakan kata kunci atau keyword yang digunakan untuk mengindeks karya ilmiah. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga hingga sepuluh. 
  • Abstrak tidak mencakup komentar penulis, hanya menjelaskan isi dari karya tulis ilmiah itu sendiri. 
  • Disajikan dalam satu paragraf. 
  • Panjang abstrak biasanya berkisar antara 250 – 300 kata. 
  • Menggunakan kalimat pasif. 
  • Umumnya menggunakan ukuran huruf (font size) yang berbeda dari ukuran huruf pada isi karya tulis ilmiah.

 

Struktur Abstrak

Meskipun abstrak hanya ditulis dalam satu paragraf, supaya efektif, kamu perlu tahu struktur abstraknya. Struktur abstrak terdiri dari 6 bagian, yaitu latar belakang, tujuan, metode, hasil penelitian, kesimpulan, dan kata kunci. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Latar Belakang

Bagian ini memberikan informasi tentang konteks dan alasan di balik penelitian atau topik yang dibahas. Biasanya, di awal paragraf akan mencakup masalah yang hendak diselesaikan atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab.

2. Tujuan Penelitian

Menyatakan tujuan utama dari penelitian atau studi yang dilakukan, seperti hal-hal apa yang ingin dicapai atau ditemukan dalam penelitian tersebut.

3. Metodologi

Menggambarkan metode atau pendekatan yang digunakan untuk melakukan penelitian, seperti teknik pengumpulan data, analisis, dan prosedur yang diterapkan selama penelitian.

4. Hasil Penelitian

Bagian ini merangkum temuan utama dari penelitian. Hasil yang disajikan harus langsung mengarah pada tujuan penelitian dan memberikan gambaran tentang apa yang telah ditemukan.

5. Kesimpulan

Menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan implikasinya. Kesimpulan ini biasanya menghubungkan kembali hasil temuan dengan tujuan penelitian yang dinyatakan sebelumnya, dan menyatakan apa yang dapat disimpulkan dari penelitian tersebut.

6. Kata Kunci (Keywords)

Abstrak juga mencakup kata kunci yang relevan dengan topik yang dibahas. Kata kunci ini memudahkan pencarian dan pengindeksan karya ilmiah tersebut.

Baca Juga: Pengertian Makalah, Tujuan, Struktur, Jenis & Contoh

 

Jenis-Jenis Abstrak

Ada banyak jenis-jenis abstrak dalam dunia penulisan. Beberapa di antaranya, abstrak informatif, abstrak deskriptif, abstrak sorot, abstrak kritis, dan abstrak indikatif. Lalu, apa sih perbedaan antara jenis-jenis abstrak tersebut? Kita bahas satu per satu, ya!

jenis jenis abstrak

Apa saja jenis-jenis abstrak itu? (Sumber: freepik.com)

 

1. Abstrak Informatif

Abstrak informatif adalah jenis abstrak yang memberikan gambaran lengkap dan detail dari sebuah karya ilmiah. Abstrak ini tidak hanya menyajikan inti dari dokumen, tetapi juga mencakup poin-poin penting, seperti latar belakang, tujuan penelitian, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan.

Meskipun detail, abstrak informatif tetap disusun secara ringkas, biasanya berkisar antara 200 – 300 kata. Abstrak informatif sering digunakan dalam karya ilmiah yang lebih panjang, seperti tesis, disertasi, atau artikel jurnal, dimana pembaca membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang isi dokumen sebelum memutuskan untuk membacanya lebih lanjut.

 

2. Abstrak Deskriptif

Berikutnya, abstrak deskriptif adalah jenis abstrak yang memberikan informasi umumnya saja, tanpa menyertakan detail seperti hasil atau metode penelitian secara spesifik. Biasanya lebih pendek dari abstrak informatif, yaitu berkisar antara 50 – 150 kata. Abstrak deskriptif sering digunakan untuk laporan singkat, makalah pendek, atau artikel yang berisi kajian umum, daripada penelitian empiris yang detail.

 

3. Abstrak Sorot (Highlight Abstract)

Lalu, ada juga abstrak sorot atau highlight abstract. Jenis abstrak sorot lebih menekankan pada poin-poin penting atau temuan utama dari sebuah penelitian atau karya ilmiah. Contohnya seperti hasil penelitian, kesimpulan, dan inovasi.

Berbeda dengan abstrak informatif dan deskriptif, abstrak sorot dirancang untuk menarik perhatian pembaca dengan menyoroti bagian-bagian yang paling signifikan dari penelitian tersebut. Umumnya, kamu akan menemukan jenis abstrak ini dalam brosur konferensi, poster ilmiah, atau bagian dari pengumuman publikasi jurnal.

 

4. Abstrak Kritis (Critical Abstract)

Abstrak kritis adalah jenis abstrak yang tidak hanya merangkum isi dari karya ilmiah, tetapi juga memberikan evaluasi terhadap kualitas, validitas, atau relevansi dari penelitian tersebut. Peneliti akan melakukan evaluasi makalah dan sering membandingkan dengan karya tulis ilmiah lainnya pada topik yang sama.

Biasanya, jumlah kata abstrak kritis lebih banyak dari abstrak sorot. Hal ini karena adanya pendapat tambahan dari penulis. Namun, untuk jenis abstrak ini memang jarang sekali digunakan.

 

5. Abstrak Indikatif

Abstrak indikatif adalah jenis abstrak yang memberikan informasi seputar topik, tujuan, dan ruang lingkup karya ilmiah. Umumnya, abstrak ini sangat singkat, yaitu sekitar 50 – 150 kata, dan hanya mencakup poin-poin utama yang menggambarkan isinya saja. Abstrak indikatif sering digunakan pada karya yang lebih bersifat teoretis, kajian pustaka, atau dokumen yang bertujuan memberikan gambaran umum tentang topik tertentu.

Baca Juga: Pengertian Artikel, Tujuan, Ciri, Struktur, Kebahasaan, Jenis & Contoh | Bahasa Indonesia Kelas 12

 

Cara Membuat Abstrak yang Benar

Nah, setelah kamu memahami pengertian, tujuan, ciri, dan struktur abstrak, kita lanjut ke cara membuat abstrak, yuk! Biar kamu nggak bingung-bingung lagi, langsung saja simak tipsnya di bawah ini!

1. Pilih Jenis Abstrak yang Tepat

Pertama-tama, kamu bisa memilih dulu jenis abstrak yang mau dibuat. Misalnya, kalau kamu sedang membuat jurnal, maka kamu bisa menggunakan abstrak informatif yang memberikan ringkasan lengkap dari seluruh penelitian, termasuk tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan.

2. Membuat Latar Belakang

Kemudian, buat pernyataan singkat tentang masalah atau isu penelitian. Misalnya, jika kamu sedang membuat penelitian tentang perubahan iklim, jelaskan mengapa topik ini menjadi isu penting yang perlu diteliti.

3. Masukkan Tujuan Penelitian

Lanjutkan dengan memberikan pernyataan mengenai tujuan yang ingin kamu capai dengan penelitian ini.

4. Rangkum Metodologi

Selanjutnya, jelaskan secara singkat metode yang kamu gunakan. Hal ini meliputi teknik pengumpulan data (misalnya, survei, eksperimen, studi kasus) dan teknik analisis (misalnya, analisis statistik, analisis naratif).

5. Presentasikan Hasil Penelitian

Setelah itu, kamu bisa sampaikan hasil yang paling signifikan dari penelitian. Nah, karena abstrak ini terbatas jumlah katanya, jadi cukup masukkan yang paling relevan dengan tujuan saja.

6. Membuat Kesimpulan

Lalu, kamu bisa buat kesimpulan yang menjelaskan, apakah hasil temuan sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, serta jelaskan juga kontribusi penelitian kamu terhadap bidang studi yang relevan.

7. Memberikan Kata Kunci

Di bagian akhir, sertakan kata kunci (keywords) yang relevan dengan isi penelitian. Biasanya, jumlah kata kunci yang diberikan adalah 3 hingga 5 kata, yang dipisahkan dengan tanda koma (,).

8. Sesuaikan dengan Format Penulisan

Pastikan abstrak yang kamu buat sudah sesuai dengan gaya penulisan yang diharapkan. Misalnya, ditulis dalam satu paragraf, panjang kata, ukurann huruf (font size), penggunaan bahasa, hingga ejaan yang benar. Setelah menulis abstrak, baca ulang untuk memastikan alurnya jelas dan semua elemen penting sudah tercakup.

 

Contoh Abstrak

1. Contoh Abstrak Karya Ilmiah

Judul: Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial terhadap perilaku konsumtif di kalangan remaja. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada fenomena peningkatan penggunaan media sosial yang dianggap mempengaruhi pola konsumsi remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan teknik purposive sampling terhadap 300 responden remaja di kota Jakarta. Data dianalisis menggunakan regresi linear sederhana untuk menguji hubungan antara variabel independen (penggunaan media sosial) dan variabel dependen (perilaku konsumtif).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dan tingkat perilaku konsumtif di kalangan remaja. Remaja yang lebih sering menggunakan media sosial cenderung memiliki perilaku konsumtif yang lebih tinggi, terutama dalam hal pembelian produk yang dipromosikan melalui platform media sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa media sosial memiliki peran penting dalam membentuk perilaku konsumtif remaja, yang memerlukan perhatian lebih lanjut dari pihak orang tua dan pendidik untuk mengarahkan penggunaan media sosial secara bijak.

Kata Kunci: media sosial, perilaku konsumtif, remaja, pemasaran digital, pengaruh sosial

Baca Juga: Contoh Abstrak dalam Berbagai Karya Tulis Ilmiah

 

2. Contoh Abstrak Skripsi

Judul: Efektivitas Metode Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Sekolah Menengah Pertama

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran berbasis proyek dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kemampuan berpikir kritis yang terlihat pada hasil evaluasi siswa dan rendahnya keterlibatan aktif selama proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain pretest-posttest group. Sampel penelitian terdiri dari 60 siswa SMP yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan berpikir kritis sebelum dan setelah penerapan metode pembelajaran serta observasi kelas. Data dianalisis menggunakan uji t untuk membandingkan perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kedua kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis proyek mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan ini terlihat dari skor tes posttest yang lebih tinggi dan hasil observasi yang menunjukkan keterlibatan aktif dan pemecahan masalah yang lebih baik dalam kegiatan berbasis proyek.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode pembelajaran berbasis proyek efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Rekomendasi diberikan untuk penerapan metode ini secara lebih luas di sekolah-sekolah sebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kata Kunci: pembelajaran berbasis proyek, kemampuan berpikir kritis, metode pembelajaran

 

Baca Juga: Kumpulan Contoh Makalah Singkat beserta Struktur Penulisannya

Itulah pembahasan lengkap mengenai abstrak dalam karya tulis ilmiah, mulai dari pengertian, tujuan, struktur, hingga contohnya. Semoga artikel ini bisa memudahkan kamu dalam membuat abstrak dalam karya tulis selanjutnya, ya.

Nah, untuk kamu yang ingin belajar lebih banyak tentang materi-materi Bahasa Indonesia lainnya, langsung aja yuk cari guru terbaiknya di Ruangguru Privat. Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!

CTA Ruangguru Privat

Referensi:

https://www.brainacademy.id/blog/abstrak-dalam-karya-ilmiah (Diakses pada 12 Agustus 2024)

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa/article/view/936/pdf (Diakses pada 12 Agustus 2024)

Sumber Gambar:

https://www.freepik.com/free-ai-image/person-feeling-anxiety-induced-by-book-studying_94959183.htm#fromView=search&page=1&position=5&uuid=b5bb9e2c-467d-4d5c-b3f0-6638dec8925a (Diakses pada 13 Agustus 2024)

https://www.freepik.com/free-photo/crop-man-studying-near-laptop_2081617.htm#fromView=search&page=1&position=1&uuid=b5bb9e2c-467d-4d5c-b3f0-6638dec8925a (Diakses pada 13 Agustus 2024)

Ringgana Wandy Wiguna