Piagam PBB dalam Upaya Menciptakan Keamanan dan Perdamaian Dunia | Sejarah Kelas 11
Artikel Sejarah Kelas 11 ini membahas tentang pemikiran Piagam PBB dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian dunia dengan berbagai implementasi nyata.
—
“Aku punya semangat untuk melayani sebagai petugas medis di tengah medan perang bersama yang lainnya…dengan bahaya yang sama. Sementara yang lain akan membunuh, aku akan menyelamatkan nyawa..
…. dalam dunia yang hancur berantakan, bagiku tak ada yang salah jika aku memperbaikinya.”
Tenaga Medis Tempur, Desmond Doss (Andrew Garfield) dalam film Hacksaw Ridge (2016) (Sumber: imdb.com)
Bagaimana? Apakah hatimu merasa tergetar saat membaca pernyataan tersebut? Itu tadi sepenggal pernyataan dari Desmond Doss (Andrew Garfield) dalam film Hacksaw Ridge.
Film yang berlatar Perang Dunia II tersebut terinspirasi dari kisah nyata seorang tenaga medis di medan perang. Meski ia dilatih secara militer, ia menolak untuk memegang senjata dan membunuh.
Desmond bahkan sempat ingin dikeluarkan dari kamp militer oleh atasannya karena dianggap membangkang. Namun, Desmond tetap kuat dengan paham pasifismenya, yaitu paham bahwa perang tidak perlu terjadi serta dapat dan harus diselesaikan secara damai. Akhirnya, ia tetap ‘ikut’ ke medan perang, namun dengan misi menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya. Bahkan beberapa tentara musuh pun ia selamatkan.
Karena saat Perang Dunia bukan hanya terjadi peperangan di mana-mana, perpecahan antarbangsa, serta perebutan kekuasaan yang mengakibatkan terganggunya perdamaian dunia. Tetapi juga lebih dari lima puluh juta jiwa melayang. Perang Dunia tidak hanya membuat rakyat yang menderita. Bahkan tentara, pemerintah, serta semua yang terlibat dan terdampak juga merasakan penderitaannya.
Semangat seperti Desmond Doss untuk menghentikan berbagai penderitaan tak terhingga akibat Perang Dunia ini melahirkan suatu organisasi internasional pengganti Liga Bangsa-Bangsa (LBB), yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, bahasa Inggris: United Nations disingkat UN).
Baca Juga: Sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tujuan, & Anggota-Anggotanya | Sejarah Kelas 11
Penandatanganan Piagam PBB pada 26 Juni 1945 di San Fransisco (Sumber: un.org)
Sejarah Pembentukan Piagam PBB
Sebelum PBB diresmikan, pada 26 Juni 1945 di San Fransisco berlangsung penandatanganan Piagam PBB yang dilakukan oleh 51 negara anggota asli PBB. Kemudian, pada 24 Oktober 1945 diadakan peresmian PBB sekaligus ratifikasi Piagam PBB oleh 5 negara yang memiliki hak veto, yaitu Tiongkok, Prancis, Inggris, Uni Soviet, dan Amerika Serikat.
Bisa dibilang, Piagam PBB adalah dokumen yang menjadi landasan utama dari pembentukan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Piagam PBB itu bukan piagam yang kaya kamu juara, trus dapat piagam, beda ya. Piagam PBB itu piagam sakti! Kok bisa? Karena Piagam PBB ini memiliki kesaktian untuk mengatur upaya perdamaian dan keamanan internasional yang selaras dengan tujuan PBB.
Secara keseluruhan, Piagam PBB terdiri dari 111 pasal yang isinya pedoman dalam bernegara dan pedoman dalam menjaga hubungan antarnegara bagi setiap anggotanya. Kurang lebih sama lah fungsinya kayak Undang-Undang Dasar sebuah negara.
Nah, dari 111 pasal ini, ada dua pasal yang membahas tentang kesetaraan dalam berbangsa dan hak sebuah bangsa dalam menentukan nasib sendiri. Kedua pasal ini penting. Kenapa? Karena, setiap negara di dunia diharuskan menunjukkan rasa hormat kepada negara lain dan juga memperjuangkan haknya bagi sebuah bangsa.
Dua pasal ini kemudian menjadi dasar adanya penolakan terhadap penjajahan di atas muka bumi, termasuk mendukung sebuah bangsa untuk memperoleh kemerdekaannya. Kedua pasal tersebut antara lain tertuang dalam pasal 1 ayat (2) dan pasal 55.
Yuk simak isi pasalnya.
Pasal 1 ayat (2)
“Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan rasa hormat pada prinsip kesetaraan dan hak untuk menentukan nasib sendiri, dan mengambil tindakan-tindakan lain yang sesuai untuk memperteguh perdamaian dunia.”
Pasal 55
“Dengan tujuan mewujudkan stabilitas dan kesejahteraan, yang diperlukan untuk hubungan perdamaian dan persahabatan antar bangsa-bangsa berdasarkan rasa hormat pada prinsip-prinsip kesetaraan dan hak untuk menentukan nasib sendiri, maka Perserikatan Bangsa-Bangsa mengajukan:
A. taraf hidup yang lebih tinggi…,
B. solusi dari masalah-masalah internasional…,
C. rasa hormat dan taat pada hak asasi manusia dan kebebasan
….,”.
Jika kamu resapi isinya, kedua pasal barusan menegaskan tentang kesetaraan dan hak menentukan nasib sendiri bagi sebuah bangsa. Selain itu, ada juga pedoman yang mengatur tentang membangun hubungan persahabatan dan perdamaian antar bangsa di dunia.
Selain itu, ada juga salah satu pasal dalam piagam PBB yaitu pasal 2 ayat (4), berisi:
“Semua Anggota harus menahan diri dalam hubungan internasional mereka dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik setiap negara, atau dengan cara lain tidak konsisten dengan Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Maksudnya apa sih? Pernyataan tersebut menunjukan bahwa semua negara yang tergabung dalam keanggotaan PBB harus menahan diri dari segala bentuk perang, penggunaan kekerasan, perebutan kekuasaan atau kemerdekaan negara lain, dengan kata lain dilarang berupaya menjajah negara lain. Karena hal-hal tersebut hanya menimbulkan penderitaan bagi semua pihak yang terlibat maupun yang terkena dampak, sehingga keamanan dan perdamaian dunia kembali terancam.
Lantas, gimana implementasi Piagam PBB dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian dunia?
Baca Juga: Sejarah Perang Dunia I, Penyebab, dan Dampaknya | Sejarah Kelas 11
Piagam PBB dalam Upaya Menciptakan Keamanan dan Perdamaian Dunia
1. Diplomasi Preventif dan Mediasi
Cara paling efektif untuk mengurangi penderitaan manusia dan biaya ekonomi yang besar akibat konflik dan akibatnya adalah dengan mencegah konflik itu terjadi. PBB berperan penting dalam pencegahan konflik dengan menggunakan perangkat diplomasi, pengaruh besar, dan mediasi.
2. Pemelihara Perdamaian
Pemelihara perdamaian telah terbukti menjadi salah satu alat paling efektif bagi PBB untuk membantu penyelesaian konflik.
Saat ini, operasi pemeliharaan perdamaian tidak hanya ditujukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tetapi juga untuk memfasilitasi proses politik, melindungi warga sipil, membantu perlucutan senjata, demobilisasi dan reintegrasi mantan kombatan, mendukung proses konstitusional dan pemilihan, melindungi dan mempromosikan Hak Asasi Manusia (HAM), membantu memulihkan aturan hukum, serta memperluas otoritas negara yang sah.
Operasi pemelihara perdamaian mendapatkan mandat dari Dewan Keamanan PBB. Terdapat 15 operasi pemelihara perdamaian PBB yang saat ini dikerahkan dari total 71 yang dikerahkan sejak 1948.
3. Pembangun Perdamaian
Kegiatan-kegiatan pembangun perdamaian PBB ditujukan untuk membantu negara-negara terlepas dari konflik, mengurangi risiko konflik berulang, serta membuat landasan bagi perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
4. Melawan Terorisme
PBB seringkali diminta untuk mengkoordinir perjuangan dunia melawan terorisme. Delapan belas instrumen universal melawan terorisme internasional telah diuraikan dalam kerangka kerja PBB yang berkaitan dengan kegiatan teroris tertentu.
Pada September 2006, Negara-negara Anggota PBB mengadopsi Strategi Anti-Terorisme Global Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini adalah pertama kalinya Negara-negara Anggota PBB menyetujui kerangka kerja strategis dan operasional dalam melawan terorisme.
5. Perlucutan Senjata
Majelis Umum dan badan-badan lain di PBB yang didukung oleh Kantor Urusan Perlucutan Senjata (Offices for Disarmament Affairs), bekerja untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan internasional melalui pencarian dan penghapusan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, serta pengaturan penggunaan senjata konvensional.
Hubungan Piagam PBB dengan Kemerdekaan Indonesia
Eits, jangan salah. Ternyata Piagam PBB punya kaitan erat dengan kemerdekaan Indonesia lho. Misalnya, dalam teks Proklamasi tertulis, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan, dll. diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
Kemudian, setelah Indonesia merdeka, mulai kan para pemimpin negara merumuskan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kamu ingat kah salah satu isi dari pembukaan UUD 1945 bagian awal? Isinya seperti ini:
“Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.” Terus ada lagi nih, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”
Dari isi teks Proklamasi dan UUD 1945 tersebut kita bisa lihat bahwa Indonesia sebagai sebuah negara Indonesia telah berhasil menentukan nasibnya sendiri, sudah berdaulat, dan merdeka dari penjajahan. Ditambah, pernyataan tentang penjajahan di atas dunia harus dihapuskan merujuk tidak hanya untuk Indonesia saja, tapi juga penjajahan yang terjadi di negara-negara lainnya.
Hal ini berkaitan erat dengan pasal-pasal dari Piagam PBB yang tadi sudah dibahas, yaitu Pasal 1 ayat 2 yang mengandung gagasan tentang kesetaraan dan penentuan nasib sendiri pada sebuah bangsa, dan Pasal 55 yang berisi tentang perdamaian dan persahabatan antar bangsa.
Baca Juga: Ide dan Pemikiran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 | Sejarah Kelas 11
—
Nah, itu dia berbagai upaya PBB dalam menciptakan keamanan dan perdamaian dunia berdasarkan pemikiran Piagam PBB, serta hubungannya dengan Proklamasi kemerdekaan Indonesia.
By the way, berdasarkan Piagam PBB juga nih, PBB tidak hanya berkutat dalam upaya menjaga keamanan dan perdamaian dunia lho. PBB juga berupaya dalam melindungi Hak Asasi Manusia (HAM), memberikan bantuan kemanusiaan, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan menegakkan hukum internasional.
Tapi ingat! Menciptakan keamanan dan ketertiban dunia bukan hanya tugas PBB. Tetapi juga tugasmu, tugas orang tuamu, tetanggamu, teman-temanmu, abang tukang bakso, bibi jamu, abang ojol, pokoknya semuanya deh. Jangan sampai ada Perang Dunia III, IV, apalagi V ihhh amit-amit!
Hhmmm kira-kira kamu masih ada pertanyaan terkait Piagam PBB ngga nih? Atau ada pertanyaan tentang topik lainnya? Jangan ragu untuk bertanya ke Master Teacher superb di Ruangguru Privat Sejarah.
Belajar nggak cuma menyenangkan, tapi kamu juga bakal diajari konsepnya sampai paham! Para pengajar di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh. Kamu juga bisa pilih nih, mau diajarkan secara langsung (offline) atau daring (online). Fleksibel, kan? Untuk info lebih lanjut, cuss klik link berikut!
Artikel ini pertama kali terbit pada 27 November 2018, kemudian diperbarui tanggal 25 November 2020 dan 26 Maret 2025.
Referensi:
Piagam PBB [Daring]. Tautan: www.un.org
Piagam PBB [Daring]. Tautan: unic.un.org