Pakai Masker Saat Berolahraga, Benarkah Bikin Bahaya?
Artikel ini membahas apakah olahraga menggunakan masker bisa membahayakan kesehatan. Sebaiknya bagaimana, olahraga dengan masker atau tanpa masker?
—
Di bulan ketiga karantina dan di rumah aja ini, kita semua dihadapkan pada new normal. Sebuah kondisi di mana kita mulai beradaptasi dengan kebiasaan yang baru akibat wabah COVID-19. Bagaimana kita jadi sering mencuci tangan, keluar dengan masker, membawa hand sanitizer, sambil berjaga jarak dengan orang lain (physical distancing).
Beberapa orang memutuskan keluar untuk menjemur diri, atau berolahraga supaya tubuh tetap bugar. Rasanya badan udah pegal-pegal karena terus-terusan rebahan dan kurang melakukan aktivitas fisik selama di rumah aja.
Masalahnya, bagaimana cara berolahraga di luar ruangan yang baik? Apakah menggunakan masker sambil berolahraga itu bikin bahaya?
Untuk menjawab itu, kita harus melihatnya dari berbagai aspek.
Secara science, penggunaan masker akan mengganggu kenyamanan dalam bernapas. Dengan tertutupnya mulut dan hidung kita, pergerakan oksigen dan karbondioksida (CO2) akan lebih lambat dari biasanya. Sewaktu berolahraga, napas kita akan semakin cepat (ngos-ngosan). Artinya, karbondioksida yang keluar dari tubuh kita juga akan lebih cepat.
Persoalannya, si karbondioksida ini “terperangkap” oleh masker. Itu lah yang menyebabkan kita menjadi lebih pengap dan sulit bernapas.
Dengan masker, CO2 terkurung sehingga kita lebih pengap
Jadi, kalau olahraga di luar lebih baik nggak pakai masker nih?
Eits, nanti dulu.
Kita harus ingat tujuan awal menggunakan masker saat berada di luar: memutus rantai penyebaran virus corona. Dengan menggunakan masker, kita mencegah, sekaligus menghindari diri dari kemungkinan tertularnya virus ini di tempat umum.
Seperti yang kita tahu, virus corona ditularkan melalui droplets (tetesan air) dari sistem pernapasan manusia. Bisa melalui air liur, atau batuk, atau bersin, yang kemudian dihirup tanpa sadar oleh orang lain dan masuk ke sistem pernapasan. Kamu jangan berpikir kalau ukuran droplet “bervirus” ini seukuran iler kamu yang jatuh ke bantal saat rebahan. Cairan droplet ini bisa sampai berukuran 5 – 10 µm. Kurang lebih sama lah kayak ukuran kepala spermatozoa manusia dan hifa jamur. Kecil banget kan?
Bedanya bernapas dan batuk, tanpa atau dengan masker
Sumber: Vox via Youtube
Penggunaan masker mencegah si droplets masuk ke tubuh kamu.
Kalau kita hanya melihat dari segi science dan sistem pernapasan, jawabannya sudah jelas: olahraga tanpa menggunakan masker akan lebih optimal karena tidak menghambat pernapasan.
Tapi, situasi kali ini berbeda.
Dalam bermasyarakat, kita juga perlu melihat aspek lain. Seperti etika dan bagaimana kita melakukan interaksi sosial. Ada nilai yang beredar di masyarakat yang harus kita perhitungkan. Kamu pasti marah, kan, kalau ada orang yang buang sampah di depan rumahmu? Nah, gimana coba kalau ada orang buang virus yang bisa menjangkiti keluargamu. Inilah gunanya belajar sosiologi. :p
Ada banyak jenis masker yang beredar. Tapi, masker mana yang paling cocok untuk berolahraga?
Sebetulnya, kamu bisa menggunakan masker apa saja selama sesuai dengan standar WHO. Mulai dari masker kain (yang terbuat dari bahan baju/sweater), atau masker bedah, atau masker berbahan selulosa dari tisu.
Baca juga: Kenapa Sabun Bisa Membunuh Virus?
Adapun masker yang tidak disarankan seperti masker n95 (karena diprioritaskan untuk petugas medis, dan super pengap), masker bengkuang (ANDA KAN MAU OLAHRAGA HEY!), maupun gas mask (LEBAY BENER!). Kalau urat malu kamu agak putus, kamu bisa saja menggunakan face shield sambil berlari atau naik sepeda. Kalau urat malu kamu putus, jatuh, lalu kelindes kopaja, kamu bisa pakai masker tukang las.
Di sisi lain, jenis masker yang sebaiknya tidak kamu gunakan outdoor karena kemampuan memfilternya cenderung kecil adalah masker yang terbuat dari sutra, nilon, kain kasa, atau saputangan.
Karena ini merupakan kebiasaan baru, sebaiknya kamu mencoba terlebih dahulu berolahraga menggunakan masker di teras/indoor. Hal ini untuk membuat kamu tidak kaget, merasa tidak nyaman, dan malah melepas masker di ruang publik. Coba pakai di rumah selama 1 jam. Rasakan. Apakah kamu merasa nyaman dengan masker tersebut? Lalu, kamu bisa mulai dengan jumping jacks selama 5 menit. Biasanya, kan, kamu nanti akan keringetan. Dan dari situ, masker kamu akan licin. Kamu jadi bisa mengecek seberapa nyaman maskermu.
Kalau dirasa sudah nyaman, baru kamu siap untuk berolahraga di luar.
Setelah berolahraga, hal penting lain yang perlu kamu ingat adalah: ganti masker kain setiap 4 jam. Segera lepas dan cuci maskermu.
Ini juga menentukan. Kamu harus memilih jenis olahraga apa yang kamu lakukan serta lokasinya. Kamu nggak mau, kan, niat berolahraga untuk sehat, eh malah pulang-pulang bawa penyakit. Tentu, olahraga ringan seperti jogging dan bersepeda bisa kita lakukan dengan menggunakan masker.
Ingat peraturan pertama saat berolahraga:
“Kamu yang tahu batasmu sendiri.”
Jangan memaksakan diri. Kamu tahu bahwa masker akan membuatmu lebih sulit bernapas. Oleh karena itu, jika kamu sudah merasa capek atau pengap, pelankan kecepatan larimu. Hentikan menggowes sepeda. Santai sebentar. Jangan malah memaksakan diri (bisa-bisa kamu pingsan karena kekurangan oksigen) atau membuka masker di tempat ramai.
Sebisa mungkin, hindari juga memegang sekitar wajah. Seperti area hidung, mulut, atau dekat mata. Tetap jaga jarak minimal 1,8 meter kepada orang lain.
Selama berlari atau bersepeda, anggap saja kamu sedang melakukan scuba diving. Kamu gak mungkin dong melepas masker oksigenmu selama menyelam di laut? Ketika penyelam merasa risih dengan maskernya, dia pasti akan naik ke permukaan terlebih dahulu.
Hal itu juga yang sebaiknya kamu terapkan.
Di sisi lain, jangan mentang-mentang olahraga ringan harus memakai masker, lantas kamu memilih berolahraga berat biar nggak pakai masker ya.
“Aku keluar nggak pakai masker, ah. Kan olahraga berat.”
“Apaan tuh?”
“Debus.”
“NGGAK GITU CARA MAINNYA, HEY!”
Jadi sekarang sudah jelas ya. Kalau kamu ingin berolahraga di luar rumah, pastikan menggunakan masker. Cari tahu batasmu sendiri. Karena menggunakan masker saat berolahraga di luar justru menghilangkan bahaya yang beredar: risiko terpapar virus corona. Kalau kamu pengin tahu materi-materi pelajaran dan dibahas dengan asyik dan santai kayak gini, tonton aja langsung lewat ruangbelajar!
—
Download sumber:
Anjuran WHO dalam Penggunaan Masker (Advice on the Masks in the Context of COVID-19)