Benarkah Makan Cokelat Bisa Bikin Jerawatan dan Keracunan?
Apa benar cokelat bisa bikin jerawatan? Terus, apa benar kalau cokelat dimakan bareng mie instan, bisa bikin keracunan? Yuk, cari tahu jawabannya dengan membaca artikel berikut!
—
Bulan Februari, bulannya cokelat nih, guys! Coba deh, kamu pergi ke minimarket terdekat di rumahmu, pasti lagi banyak promo cokelat, kan? Mulai dari beli 2 gratis 1, beli 1 diskon 20%, bahkan ada juga paket cokelat khusus yang digratisin kartu ucapan hingga bunga mawar merah.
“Pengen banget beli Kak, tapi nggak punya ayang..” :((
Nggak papa kok, beli aja! Mungkin kamu nggak punya ayang, tapi kamu punya eyang, kan? Eyang juga mau kok, dikasih cokelat!
Jadi kangen eyang, deh! (Sumber: giphy.com)
Nah, kalau lagi promo begini, pastinya nggak sedikit nih, orang yang akhirnya kalap beli cokelat dengan berbagai rasa dan varian. Kamu kaya gini juga, nggak?
Setelah kalap beli cokelat, eh baru nyadar cokelat di rumah udah menumpuk banyak. Akhirnya, supaya nggak mubazir, kamu makan deh cokelat itu satu per satu sampai habis.
Terus besoknya, pas lagi ngaca, tiba-tiba kamu teriak,
“AAAAAAAAA JERAWATTTT!!”
Lalu, kamu menggumam,
“Ini pasti gara-gara cokelat laknat itu!”
Hmm.. apa iya kamu jerawatan gara-gara kebanyakan makan cokelat?
Jawabannya……
*drum rolls*
Salah, tapi at the same time betul juga!
Hah? Gimana tuh, maksudnya?
Baca juga: Mitos dan Fakta Vitamin C, Bisa Cegah COVID-19?
Benarkah Cokelat Bikin Jerawatan?
Jadi gini guys, kalau kamu kebanyakan makan cokelat, memang betul kamu jadi beresiko terkena serangan zombie jerawat yang tiba-tiba muncul bak pangeran berkuda putih. Tapiiiiiii, yang memicu timbulnya jerawat itu bukan kandungan cocoa (olahan biji cokelat) pada produk cokelat yang kamu makan, ya! Melainkan, kandungan gula beserta turunan karbohidrat lainnya yang ada dalam produk cokelat tersebut.
Apalagi, kalau yang kamu makan adalah milk chocolate yang merupakan produk dairy (produk olahan susu). Produk dairy memang memiliki kecenderungan untuk menyebabkan timbulnya jerawat. Hal ini karena adanya kandungan laktosa pada susu, yang merupakan salah satu bentuk dari gula. Hmm… ujung-ujungnya, gula lagi, gula lagi…
Jadi, again, kalau kamu makan cokelat terus jerawatan, penyebabnya adalah kandungan gulanya ya, bukan kandungan cokelatnya. Jangan nyalahin cokelatnya, tapi salahin gulanya!
“Terus Kak, bener nggak sih, kalau makan cokelat bareng mie instan bisa bikin keracunan?”
Benarkah Makan Cokelat Bersama Mie Instan Bikin Keracunan?
Nah, kalau kabar yang satu itu, sudah dipastikan hoax ya, teman-teman! Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) sudah menyatakan dalam artikel yang dirilis pada website Kominfo, bahwa informasi tersebut adalah hoax.
Buat yang belum tahu atau mungkin lupa, jadi, sempat beredar informasi di media sosial yang menyatakan bahwa ada seorang wanita yang meninggal akibat terlalu banyak mengonsumsi mie goreng yang mengandung Arsenic Pentoxide. Mie tersebut kemudian bereaksi ketika si wanita memakan cokelat, yang membuat Arsenic Pentoxide berubah menjadi Arsenic Trioxide yang sangat beracun.
Lalu, detikHealth pun melakukan wawancara dengan ahli gizi Leona Victoria Djajadi, MND, untuk mengetahui apakah informasi tersebut benar atau hoax. Menurut Victoria, segala jenis arsenik (terutama yang sintetik), memang tergolong produk beracun. Tapi, di dalam tubuh manusia serta hewan, memang akan selalu ditemukan arsenik dalam level yang sangat rendah. Kandungan arsenik dalam tubuh ini merupakan akumulasi dari makanan maupun dari udara.
Victoria menjelaskan bahwa kontaminasi arsenik atau keracunan bukannya tidak mungkin terjadi. Tapi, yang tidak mungkin adalah produsen mie yang sudah lolos sertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dengan sengaja menggunakan arsenik sebagai bahan baku mie yang diproduksi. Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa informasi tersebut adalah hoax.
Victoria juga menegaskan bahwa tidak benar jika makan cokelat setelah makan mie bisa memicu keracunan, bahkan sampai meninggal mendadak. Menurutnya, efek samping yang bisa timbul adalah resiko obesitas, karena baik mie maupun cokelat sama-sama memiliki kalori yang cukup tinggi. Jadi gitu, guys!
Baca juga: Duck Syndrome, Terlihat Bahagia tapi Sebenarnya Tertekan
Kandungan Gizi Cokelat Secara Umum
By the way, kandungan produk cokelat tuh ada apa aja sih, selain gula dan kalori? Untuk tahu jawabannya, perhatikan tabel berikut, ya!
Setelah melihat tabel tersebut, kandungan apa nih, yang paling bikin kamu terkejut? Total kalorinya yang mencapai 500 kkal? Kandungan gulanya yang mencapai 50 gram? Atau kandungan lemaknya yang mencapai 40 gram?
“Punten Kak, brb, mau cek gula darah sama kolesterol dulu…..”
Hei, jangan takut dulu, dong! Tabel di atas itu adalah tabel yang berlaku secara umum, jadi belum tentu semua produk cokelat kandungan gizinya akan sama persis dengan tabel tersebut, ya. Bisa jadi kandungan gizinya lebih banyak atau lebih sedikit. Kamu bisa cek kandungan gizi tiap-tiap produk makanan pada kemasannya.
Lagipula, tabel itu kan kandungan gizi cokelat secara umum per 100 gram, bukan per batang cokelat. Biasanya, satu batang cokelat ukuran reguler itu berat bersihnya berkisar antara 60-80 gram. Berarti, kandungan gizinya kurang lebih setengah sampai tiga perempat tabel tersebut lah, ya. Hmm… tetep banyak sih, ya… Yaudah yuk, kita cek gula darah sama kolesterol aja, yuk…
Eits tapi, meskipun kandungan gizinya terlihat serem, bukan berarti kamu harus takut buat makan cokelat, ya! Kamu tetep boleh kok, makan cokelat. Tapi, ingat! Makan secukupnya aja dan jangan berlebihan.
Ada baiknya sebelum makan cokelat, kamu perhatikan dulu tabel nilai gizi yang terdapat pada setiap kemasan produk cokelat. Perhatikan seberapa banyak kalori, gula, dan lemak yang terkandung pada produk tersebut. Lalu, coba kamu perkirakan deh, kira-kira pada hari itu kamu sudah mengonsumsi berapa banyak kalori? Kalau misalnya kamu pengen makan cokelat, baiknya satu batang cokelat itu langsung kamu habiskan saat itu juga atau nggak usah dihabiskan dulu? Be wise of what you eat, okay!
Baca juga: Kenapa Hujan Bikin Kita Galau, Mager, dan Laper?
Manfaat Cokelat Bagi Kesehatan
Eits, meskipun kalori dan gulanya cukup tinggi, tapi cokelat juga punya banyak manfaat lho, untuk kesehatan. Terutama cokelat hitam atau dark chocolate. Kenapa dark chocolate? Karena dark chocolate adalah cokelat yang paling banyak mengandung padatan cacao dan paling sedikit kandungan gulanya, makanya rasanya cenderung pahit.
Nah, untuk bisa dianggap sebagai cokelat hitam (dark chocolate), cokelat harus mengandung setidaknya 50% padatan cacao dan tidak mengandung susu seperti pada milk chocolate, kecuali dalam jumlah sangat sedikit akibat adanya kontaminasi silang selama proses produksi.
Manfaat dark chocolate bagi kesehatan antara lain:
-
Bernutrisi tinggi
-
Sebagai sumber antioksidan
-
Dapat mengurangi tekanan darah
-
Dapat mengurangi resiko penyakit jantung
-
Dapat melancarkan peredaran darah ke otak
Tapi, manfaat itu hanya bisa kamu dapatkan dengan syarat kamu makan dark chocolate-nya nggak berlebihan, ya! Maksimal 1 oz atau sekitar 28 gram saja per hari. Kalau lebih dari itu, takutnya malah meningkatkan resiko obesitas atau diabetes karena kandungan kalori dan gula pada cokelat yang cukup tinggi, sekalipun yang kamu makan adalah dark chocolate yang rasanya pahit.
“Kalau milk chocolate, maksimal 1 oz juga kak per hari?”
Nah, untuk produk cokelat lainnya selain dark chocolate, seperti milk chocolate dan white chocolate, mungkin sebaiknya kamu membatasi diri lebih ketat lagi, nih! Karena tahu sendiri kan, kandungan kalori dan gula pada milk chocolate dan white chocolate lebih tinggi daripada dark chocolate, jadi konsumsinya tentu harus lebih wise lagi, ya!
Oke, itu tadi penjelasan tentang cokelat mulai dari kandungan gizinya, hingga beberapa mitos dan fakta tentang cokelat yang beredar di masyarakat. Gimana? Seru, kan? Kalau kamu mau baca artikel seru lainnya, langsung aja cus ke ruangbaca, ya! Bisa diakses melalui ruangbelajar, lho! Yuk, download aplikasinya sekarang!
Referensi:
Cherney, K., Kennedy, K. ‘A Detailed Guide to Chocolate and How to Reap the Health Benefits of Dark Chocolate’, Everyday Health, [Daring]. Tautan: https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/diet/chocolate-dark-chocolate-nutrition-facts-health-benefits-caffeine-recipes/ (Diakses: 16 Februari 2022)
Gunnars, K., Rose, K. ‘7 Proven Health Benefits of Dark Chocolate’, Healthline, [Daring]. Tautan: https://www.healthline.com/nutrition/7-health-benefits-dark-chocolate (Diakses: 16 Februari 2022)
WebMD Team. ‘Health Benefits of Dark Chocolate’, Nourish by WebMD, [Daring]. Tautan: https://www.webmd.com/diet/health-benefits-dark-chocolate#1 (Diakses: 16 Februari 2022)
Sumber Gambar:
GIF ‘Grandma Popo’ [Daring]. Tautan: https://giphy.com/gifs/tenaganasionalberhad-grandma-grandmother-popo-4bjDVMrsgjoAMHCVR2 (Diakses: 16 Februari 2022)