Ayo, Ciptakan Suasana Belajar Meriah dengan Metode Quantum Teaching!
Artikel kali ini akan membahas tentang salah satu metode pengajaran yang disebut Quantum Teaching. Metode ini memiliki Konsep TANDUR yang dapat diterapkan di ruang kelas. Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.
—
Seorang pengajar, seperti Bapak/Ibu Guru, pasti selalu memiliki keinginan untuk dapat secara maksimal menyampaikan materi pelajaran. Dalam rangka mewujudkan hal itu, Bapak/Ibu Guru mungkin telah mencoba menerapkan berbagai metode pengajaran untuk menunjang performa mengajar. Namun, apakah Bapak/Ibu Guru sudah mencoba menerapkan Metode Quantum Teaching?
Metode Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya ciptaan Bobbi DePorter. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas. Asas utama dari metode ini: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Mengacu pada asas tersebut maka metode ini menyarankan untuk guru memasuki dunia siswanya terlebih dahulu. Artinya, Bapak/Ibu Guru harus mengawali proses belajar-mengajar di kelas dengan membangun relasi bersama siswa.
Tindakan membangun relasi tersebut dapat berupa upaya mengenali pribadi siswa, bersikap ramah, menyenangkan, atau ketahuilah hal-hal yang sedang menjadi perhatian mereka. Tindakan ini bertujuan agar siswa memberikan izin kepada Bapak/Ibu Guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanannya menuntut ilmu. Dengan demikian, Bapak/Ibu Guru juga dapat berhasil mengantarkan ilmu yang dimiliki untuk diterima oleh siswa.
Pada metode ini, hubungan yang terjalin harus memperhatikan segala aspek kepribadian manusia dan sekitar yang dapat memengaruhi proses belajar. Aspek yang dimaksud di antaranya aspek pikiran, perasaan, bahasa tubuh hingga keadaan ruang kelas. Aspek-aspek ini didasarkan pada sikap positif tanpa memandang negatif perbedaan kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Oleh karena itu, terdapat lima prinsip dari metode ini, yaitu:
1. Segalanya Berbicara
Ketika proses belajar berjalan, maka semua hal di sekitar berbicara. Mulai dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh mengisyaratkan pesan tentang belajar.
2. Segalanya Bertujuan
Semua yang dilakukan oleh guru di dalam proses belajar memiliki tujuan untuk siswanya.
3. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama
Otak berkembang pesat ketika mendapat rangsangan yang menggerakkan rasa ingin tahu. Jadi, berilah informasi tentang materi terlebih dahulu sebelum mereka memperoleh penamaan materi.
4. Akui Setiap Usaha
Ketika siswa turut aktif dalam proses belajar, akuilah usahanya. Hal itu dapat membuatnya semakin percaya diri dengan kemampuannya dan menimbulkan minat belajar yang lebih besar ke depannya.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan berupa pemberian pujian atau tindakan lain, seperti tepuk tangan, akan membuat mereka merasa usahanya dihargai.
Baca juga: Jadi Guru Favorit yang Disukai Banyak Siswa? Coba deh 5 Tips Ini!
Selanjutnya, Quantum Teaching memiliki kerangka perancangan untuk pengajaran. Kerangka ini terdiri dari enam unsur yang diakronimkan menjadi TANDUR, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Dengan kerangka perancangan ini, Bapak/Ibu Guru dapat memulai pembuatan skenario pembelajaran di kelas.
1. Tumbuhkan
Bapak/Ibu Guru dapat memulai kelas dengan interaksi sederhana bersama siswa. Kemudian dilanjutkan memberikan pemantik semangat untuk mereka agar tertarik mengikuti jalannya proses pembelajaran.
2. Alami
Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru harus menciptakan pengalaman umum bagi siswa melalui contoh peristiwa yang dapat mereka mengerti.
3. Namai
Kemudian Bapak/Ibu Guru dapat lanjut ke tahap berikutnya, yakni menjelaskan peristiwa yang sudah dicontohkan dengan mengaitkannya pada materi. Gunakan kata yang mudah dimengerti, rumusan yang benar, konsep yang jelas, serta strategi yang dapat mereka lakukan.
4. Demonstrasikan
Beri kesempatan kepada mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan alat peraga dalam menjelaskan atau melakukan sandiwara maupun permainan sederhana agar siswa dapat selalu mengingat isi materi.
5. Ulangi
Biasakan untuk mengulangi hal yang telah dibahas pada pertemuan tersebut. Pastikan siswa telah memahami hal yang dijelaskan saat itu. Bila perlu beri rangkuman tentang materi yang telah dibahas.
6. Rayakan
Setelah seluruh materi tersampaikan, Bapak/Ibu Guru dapat merayakan keberhasilan mereka memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan. Perayaan dapat berupa pujian, yel-yel, atau tepuk tangan untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan mereka.
Demikian metode pengajaran Quantum Teaching yang dapat Bapak/Ibu Guru coba terapkan dalam proses belajar. Penerapan metode ini diharapkan dapat semakin mengeratkan hubungan emosional Bapak/Ibu Guru sebagai pengajar dengan siswa. Dengan begitu, situasi belajar yang terbangun pun akan lebih menyenangkan dan interaktif. Setelah mencoba menerapkan metode ini di kelas, Bapak/Ibu Guru juga bisa menerapkannya di ruangles dengan mendaftar sebagai guru privat, lho!