Mengisi Liburan Sekolah dengan Ikut Memberdayakan Komunitas Lokal | Sosiologi Kelas 12
Artikel Sosiologi kelas XII kali ini akan menjelaskan tentang pemberdayaan komunitas lokal yang bisa dilakukan saat mengisi liburan sekolah akhir tahun.
—
Menurut kamu, apa sih yang identik di bulan Desember? Hujan? Ambil rapot? Atau liburan? Ketiganya ada benernya kok Squad. Ngomong-ngomong soal ambil rapot, bagaimana hasil rapot kamu? Hmmm beberapa Squad ada yang sudah ambil rapot atau bahkan baru minggu ini akan ambil rapot. Harapannya pasti sama deh yakni nggak ada nilai yang di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal) dong. Asal kamu sudah berusaha dengan maksimal, pasti nilai di raport kamu itu sudah yang terbaik kok.
Setelah ngambil raport, otomatis nggak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Yeee….horeee….libur sekolah telah tiba. Ditambah momen tahun baru nih. Liburannya makin sip banget deh.
Selebrasi menyambut liburan (sumber: giphy.com)
Siapa sih yang nggak senang kalau saat liburan itu telah tiba? Setelah penat belajar selama satu semester, liburan selama 2 minggu pasti bermanfaat banget. Nah, umumnya nih saat liburan semester yang bertepatan dengan tahun baru ini banyak destinasi liburan yang jadi favorit. Contohnya kawasan Puncak, Jawa Barat. Terus ada lagi nih di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta. Kalau nggak senang dengan gunung dan pantai, alternatifnya bisa ke Taman Mini Indonesia Indah.
“Apa cuma itu aja pilihan destinasinya?”
Di artikel ini kamu akan disajikan alternatif buat mengisi liburan yang punya banyak manfaat nih. Senang dapat, pengalaman dapat, teman baru juga dapat. Liburan sekolah yang bertepatan dengan akhir tahun kayaknya pas juga nih buat momen resolusi kamu di tahun 2019 nanti. Nggak harus ke pantai, ke luar kota, atau nongkrong dengan teman-teman kamu yang nantinya uang tabungan kamu terpakai sia-sia.
Kamu bisa ikut dalam kegiatan pemberdayaan komunitas lokal lho, Squad. Hmm…kamu pasti bertanya-tanya kan apa hubungannya mengisi liburan sekolah dengan kegiatan tersebut?
Begini Squad, liburan sekolah nggak selalu identik dengan jalan-jalan. Coba deh pengalaman baru dengan ikut dalam sebuah komunitas lokal. Di daerah kamu pasti banyak kok komunitas-komunitas yang bisa memberikan banyak kegiatan positif. Kita ambil contoh komunitas pengrajin batik ya.
Tuh, bagi kamu yang ada di Jakarta nih, nggak perlu jauh-jauh ke Solo atau Yogyakarta buat ikut komunitas pengrajin batik.
Dengan ikutnya kamu dalam sebuah komunitas lokal tersebut, kamu turut melakukan pemberdayaan terhadap komunitas itu lho Squad.
“Emangnya apa sih pemberdayaan komunitas itu sendiri?”
Kalau membahas pemberdayaan komunitas secara konsep sih artinya itu sebuah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat untuk bisa lepas dari kemiskinan dan keterbelakangan. Mudahnya bisa kamu pahami sebagai usaha memajukan taraf hidup masyarakat deh. Nah, buat kamu yang penasaran tentang pemberdayaan komunitas, bisa kamu cek di video ruangbelajar ya. Sekarang kita lanjut dulu pembahasan di artikel ini.
Jadi, kalau kamu ikut dalam usaha memberdayakan komunitas, wah berarti kamu secara nggak langsung ikut mewujudkan tujuan dari pemberdayaan komunitas itu sendiri Squad. Yaps, dalam sosiologi, kamu yang turut serta dalam upaya memberdayakan komunitas itu disebut dengan aktor pemberdayaan.
Baca Juga: Penguatan Komunitas Lokal dalam Merespon Perubahan Sosial
Tentunya selain kamu ada juga nih pihak-pihak yang terlibat seperti pemerintah dan pihak swasta. Perannya pun berbeda-beda. Kamu sebagai masyarakat yang ikut dalam sebuah komunitas memliki peran dengan partisipasi langsung dalam setiap kegiatannya. Jadi, pas liburan gitu jangan datang ke komunitas cuma foto-foto doang Squad. Langsung ikut dalam kegiatannya.
Nah, aktor pemberdayaan lainnya seperti pemerintah gitu misalnya, berperan dengan cara menetapkan suatu kebijakan yang nantinya bisa mengembangkan komunitas itu sendiri. Contoh paling mudahnya di Kampung Batik tersebut Squad. Pemerintah memberikan izin kepada warga setempat untuk mengecat jalanan dengan motif batik. Kalau dari pihak swasta itu seperti MURI Squad, yang turut memberikan rekor kepada Kampung Batik. Dengan adanya rekor tersebut, warga Kampung Batik pasti merasa bangga dong.
“Wah…kampung saya mendapat rekor MURI..Horeee…”
Kira-kira begitu deh isi hati dari orang-orang yang kampungnya masuk ke dalam rekor MURI.
Setelah baca artikel ini, kira-kira mau memutuskan liburan ke mana nih? Sharing yuk di kolom komentar biar teman-teman yang lain juga bisa memberi masukan tentang destinasi liburan yang tentunya bermanfaat.