Sifat Koligatif Larutan: Pengertian, Konsep, Jenis & Contoh | Kimia Kelas 12

Pengertian Sifat Koligatif pada Larutan

Artikel Kimia kelas 12 ini membahas tentang konsep larutan, sifat koligatif larutan, serta perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit.

 

Kamu pasti pernah kan, bikin teh manis panas? Saat air panas sudah dituang ke gelas berisi teh celup dan gula, lalu kamu aduk, apa sih yang terjadi?

Pasti kamu sudah nggak bisa melihat gula itu lagi, kan. Alasannya karena gula sudah larut sempurna di air panas dan nggak akan bisa dipisah lagi. Nah, campuran antara gula dan air panas itu yang disebut sebagai larutan.

Dengan kata lain, larutan adalah campuran antara dua atau lebih zat terlarut dan zat pelarut. Dalam kasus ini, yang menjadi zat terlarut adalah gula, sedangkan yang menjadi zat pelarut adalah air panas.

Kamu perlu tau nih, larutan punya sifat yang unik dan khas, loh! Sifat itu dinamakan sifat koligatif larutan. Di artikel ini, kita akan bahas pengertian sifat koligatif larutan. So, simak pembahasannya sampai habis, ya!

 

Pengertian Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut. Jadi, semakin banyak zat terlarut, maka sifat koligatifnya akan semakin besar. Hmm, maksudnya gimana, sih?

Baca Juga: Yuk, Kenali Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

Misalnya gini nih, kamu akan melarutkan gula dengan air panas dalam jumlah yang berbeda. Jadi, ada dua gelas larutan gula ceritanya. Gelas yang pertama, kamu melarutkan 3 sendok teh gula dengan 500 ml air. Sementara itu, untuk gelas kedua, kamu melarutkan 5 sendok teh gula dengan jumlah air yang sama, yaitu 500 ml juga.

Karena gula merupakan zat terlarut, dan jumlahnya lebih banyak di gelas kedua, maka sifat koligatif larutan gelas kedua akan lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan di gelas pertama.

Paham ya maksudnya? Oke, lanjut!

 

Klasifikasi Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan itu ada empat macam, yaitu penurunan tekanan uap (ΔP), penurunan titik beku (ΔTf), kenaikan titik didih (ΔTb), dan tekanan osmotik (π).

Kenapa ya simbol dari keempat sifat koligatif larutan itu beda-beda? Terus, arti dari setiap simbolnya itu apa, sih? Eits! tenang, guys. Misteri itu akan kamu pecahkan, kok! Tapi, sebelumnya, kamu harus pahami dulu tentang konsep awal sifat koligatif larutan. Ada tiga hal, yaitu konsep larutan, larutan elektrolit, dan nonelektrolit.

Gimana gais, udah mulai pusing belum? Oke, oke, kita break sebentar ya. Belajar Kimia itu, kadang emang seru, tapi kadang juga memusingkan. Contohnya topik ini. Seru kan ya? Hehehe…

Nah, buat kamu yang masih suka bingung memahami Kimia, biar semakin dapet ‘chemistry‘ nya nih sama mapel ini, cobain belajar bareng Ruangguru Privat, yuk! Kamu bisa diajar secara langsung maupun daring (online) menyesuaikan kebutuhan. Semua guru di Ruangguru Privat juga sudah terstandarisasi kualitasnya, loh! Belajar jadi mudah, menyenangkan, dengan biaya yang terjangkau. Tertarik? Klik banner di bawah ini, ya!

CTA Ruangguru Privat

 

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Nah, di awal tadi kan kamu sudah tau ya apa itu larutan. Terus, kamu juga sudah tau tentang sifat koligatif larutan dan macam-macamnya. Sekarang, kita bahas bedanya larutan elektrolit dan nonelektrolit, yuk!

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi dua jenis. Ada larutan elektrolit dan nonelektrolit. Lalu, apa sih bedanya?

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Kok bisa? Hal ini karena larutan elektrolit dapat menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutannya, guys. Contohnya itu larutan garam (NaCl). Coba deh perhatikan peristiwa kimia di bawah ini!

NaCl(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl(aq)

Dari reaksi di atas, terlihat bahwa jika sebuah senyawa NaCl dilarutkan ke dalam air, maka akan dihasilkan ion Na+ dan ion Cl. Dengan demikian, kita mendapati bahwa jumlah ion terlarutnya menjadi dua ion.

Baca Juga: Memahami Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit beserta Contohnya

Sementara itu, larutan nonelektrolit kebalikannya, nih. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena molekul-molekul terlarutnya tidak terionisasi di dalam larutanya.

Hal ini menyebabkan tidak terbentuknya beda potensial dalam larutan, sehingga listrik tidak dapat mengalir. Contoh dari larutan nonelektrolit adalah larutan gula seperti glukosa, sukrosa dan maltosa, larutan urea (CON2H4), serta larutan alkohol seperti metanol, etanol dan propanol.

 

Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat dengan Larutan Elektrolit Lemah

Ternyata, larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Perbedaan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

 

Nah, karena larutan dibagi menjadi dua, maka sifat koligatif larutannya pun terbagi jadi dua, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit. Kedua sifat koligatif larutan ini tentunya punya ciri dan perbedaannya masing-masing, ya. Selain itu, rumus sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit juga. Itu semua akan kita bahas di artikel selanjutnya, ya!

Baca Juga: Proses Terjadinya Penurunan Tekanan Uap

Oke guys, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tau ya apa itu larutan, pengertian sifat koligatif larutan, serta perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit. Intinya sih, dari konsep awal yang sudah kamu pelajari ini, kamu jadi punya bekal untuk mengerti masing-masing sifat koligatif larutannya.

Nah, buat kamu yang mau belajar lebih lanjut tentang materi kimia lainnya, langsung aja yuk ke ruangbelajar. Materinya lengkap, ada soal terupdate dengan pembahasan yang menarik dan mudah dimengerti. Oh iya, yang lebih kerennya lagi, ada konsep kilat yang bisa bantu kamu paham pelajaran lebih cepat, loh! Yuk, tunggu apalagi? Buruan daftar~

IDN CTA Blog ruangbelajar for desktop Ruangguru

Referensi:

Budi Utami, dkk. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Foster dan Sutrisno. 2019. Taktis Belajar Kimia SMA/MA. Jakarta: Penerbit Duta.

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Tedy Rizkha Heryansyah dan diperbarui oleh Efira Yesika pada 26 Juli 2021.

Kak Efira MT Saintek