Memaknai Kemerdekaan 17 Agustus di Tengah Pandemi
Artikel blog Ruangguru kali ini spesial dalam rangka HUT ke-75 Republik Indonesia. Di artikel ini akan membahas tentang makna kemerdekaan 17 Agustus di tengah pandemi. Seperti apa informasinya? Baca sampai selesai ya.
—
Biasanya di tanggal 17 Agustus, pas bangun pagi-pagi, kamu udah rapih dengan seragam sekolah bersiap mengikuti upacara di halaman sekolah. Coba ingat-ingat, tahun lalu kamu ngalamin hal itu ngga?
Wah…kalo kamu ngga ngalamin jangan-jangan kamu bolos upacara sekolah ya?
Udah-udah, sekarang kalau kamu tiba-tiba pengen ikutan upacara di sekolah, sepertinya agak sulit terealisasikan ya? Palingan upacaranya diadain secara virtual. Yaa balik lagi karena si COVID-19 ini, semuanya jadi serba virtual.
Tapi, mentang-mentang dilaksanakan serba virtual, kamu jangan sampai kendor semangatnya untuk merayakan kemerdekaan Indonesia loh. Meskipun kita sedang berada di masa pandemi, makna kemerdekaan itu ngga serta-merta hilang begitu aja. Semangat kemerdekaan di tahun ini kita harus berjuang bersama melewati masa pandemi ini lho.
Dulu, para pahlawan kita berjuang melawan penjajah yang menjarah harta dan nyawa rakyat Indonesia dengan senjata. Nah, pandemi ini juga menjarah harta dan nyawa juga. Bedanya, COVID-19 ini ngga keliatan tapi bisa membunuh.
Kamu sadar ngga? Selama pandemi ini kita dijajah di berbagai bidang yang membuat dampak luar biasa hebat. Mau tau apa saja dampak dari “jajahan” COVID-19 ini? Ini dia…
Baca juga: Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Bidang Ekonomi
Belum lama ini di berbagai sumber berita mengabarkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Benar.
Data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2020 (Mei s/d Juli) menurun sebesar -5,32 persen. Pandemi COVID-19 ini sudah memakan banyak korban, bukan hanya nyawa, tapi lapangan pekerjaan pun juga turut dijajah.
Maraknya PHK besar-besaran dan semakin terbatasnya lapangan kerja membuat daya beli masyarakat menurun. Belum lagi pada saat awal pandemi ini masuk ke Indonesia, banyak UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang harus gulung tikar karena dilarang beroperasi saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
Kita bisa kok membantu perekonomian Indonesia. Ngga usah jauh-jauh, coba deh beli barang dagangan teman kamu. Entah mereka jualan frozen food, minuman ringan, atau apa pun itu, yang jelas punya manfaat buat kamu, coba beli.
Mereka yang berjualan bisa jadi juga berjuang membantu ekonomi keluarganya yang mungkin saja ada yang terkena musibah karena pandemi ini, entah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau yang lainnya. Semangat saling membantu dan tolong menolong kan juga dilakukan oleh para pahlawan kita dahulu kan dalam mengusir penjajah?
Baca Juga: 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali
Bidang Pariwisata
Coba ngaku siapa yang kangen jalan-jalan ke tempat wisata gitu hayoo..? Sama, kakak juga mau dan pengen banget jalan-jalan. Tapi, apa daya jika melakukan kerumuman di suatu tempat, sama saja tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Artinyaa….
Berpotensi menjadi klaster penularan COVID-19 kan? Makanya ngga usah kaget, kenapa bidang pariwisata ini juga terdampak cukup parah akibat “jajahan” COVID-19 di Indonesia. Objek wisata yang tutup, mengakibatkan ya itu tadi, balik ke bidang ekonomi. Orang-orang yang bekerja di bidang pariwisata ini banyak yang dirumahkan atau bahkan PHK.
Saat pandemi seperti ini, untuk mempertahankan pekerja di bidang ini, banyak tempat wisata yang membuka wisatanya secara virtual, baik taman bermain atau pun kebun binatang. Mereka tetap berusaha menghibur orang-orang yang ingin berwisata namun terhalang oleh pandemi ini, yaaa meskipun lewat gawai jalan-jalannya.
Ada beberapa tempat wisata yang sudah mengajukan pembukaan lokasinya untuk dikunjungi. Tentunya ini berdasarkan zona penularan COVID-19 ya. Jika masih ada di zona PPKM level 4, hmm tahan…tahan…jangan buru-buru pengen jalan-jalan. Oh iya, pembukaan tempat wisata ini juga ngga langsung menampung 100 persen kapasitas pengunjung. Dibatasi hanya setengahnya ya. Jadi, semisal udah penuh ya kamu jangan maksain buat masuk.
Tapi ini harus diingat-ingat dan dilaksanakan. Patuhi protokol kesehatan. Patuhi. Pakai masker dan cuci tangan. Kalau badan ngga sehat jangan dipaksain buat jalan-jalan. Jangan menulari ke orang lain. Menjaga kebersihan juga sebagai langkah menjaga diri kamu dan orang lain lho.
Mana ada sih dulu para pejuang kita mencelakai teman sesama pejuang, kalau ada yang mencelakai sesama pejuang, namanya pengkhianat.
Bidang Pendidikan
Nah, bidang terakhir ini nih yang ngga kalah pentingnya juga. Pendidikan. Kamu yang sekarang masih duduk di bangku sekolah, pasti merasakan dampak yang luar biasa deh. Rindu dengan guru-guru di sekolah, kepingin main bareng sama temen-temen, jajan di kantin bareng, dan masih banyak lagi.
Tahan ya…pasti kamu bertanya-tanya deh…
“Kak, itu tempat pariwisata aja mau buka, mall juga udah buka, kok sekolah belum sih?”
Tahun lalu, di Perancis, setelah kegiatan sekolah dibuka, langsung ada 70 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Amit-amit deh jangan sampe…..
Berangkat dari situ pemerintah Indonesia ngga serta-merta mau ambil risiko ngebuka sekolah. Menyadari pentingnya kegiatan belajar harus tetap berjalan, dilaksanakanlah sekolah daring (online).
Baca Juga: Pembukaan Sekolah Ditunda? Apa Alasannya?
Memang, sekolah secara daring ini pasti menuai pro dan kontra di kalangan siswa, guru, bahkan orang tua. Keterbatasan akses internet dan juga mahalnya kuota memang menjadi masalah yang cukup serius. Belum lagi kesulitan orang tua untuk mendampingin anaknya belajar.
Buat kamu nih yang punya akses internet bagus, punya fasilitas belajar daring yang memadai, jangan sia-siakan fasilitas tersebut. Masih banyak teman-teman kita di luar sana yang butuh fasilitas untuk belajar daring. Ngga ada salahnya juga kamu bisa membantu mereka. Misalnya ada teman kamu yang emang membutuhkan fasilitas internet untuk belajar daring, ngga ada salahnya kok berbagi wi-fi.
Nah itu tadi beberapa bidang di Indonesia yang terkena dampak pandemi COVID-19. Semangat kemerdekaan tahun ini kiranya bisa membuat Indonesia bangkit di semua bidang yang terdampak. Apalagi kamu sebagai seorang pelajar, harus tetap semangat belajarnya ya meskipun belum bisa tatap muka di sekolah.
Selama masih di rumah aja, kamu bisa mulai belajar dengan video beranimasi di ruangbelajar. Ngga ada alasan buat malas belajar saat di rumah ya.
Referensi
‘Pemerintah Siapkan Rp28,8 T Untuk Modal Usaha Mikro dan Ultra Mikro’, Humas Kementerian Koperasi dan UKM, ppid.depkop.go.id (daring). Tautan: https://ppid.depkop.go.id/pemerintah-siapkan-rp288-t-untuk-modal-usaha-mikro-dan-ultra-mikro/ (diakses 14 Agustus 2020)
‘Pekerja Sektor Pariwisata Bakal Dapat Bantuan Langsung Tunai’, Herdi Alif Al Hikam, finance.detik.com (daring). Tautan: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5103836/pekerja-sektor-pariwisata-bakal-dapat-bantuan-langsung-tunai (diakses 14 Agustus 2020)
‘INFOGRAFIS: Plus Minus Belajar di Rumah Secara Online’, Triyasni, liputan6.com (daring). Tautan: https://www.liputan6.com/news/read/4317143/infografis-plus-minus-belajar-dari-rumah-secara-online (diakses 14 Agustus 2020)
‘Belajar dari Perancis, 70 Kasus COVID-19 Ditemukan Setelah Siswa Kembali Sekolah’, Yohanes Enggar Harususilo, Kompas.com (daring). Tautan: https://www.kompas.com/edu/read/2020/05/20/094343871/belajar-dari-perancis-70-kasus-covid-19-ditemukan-setelah-siswa-kembali?page=all (diakses 14 Agustus 2020)