Masalah Ketimpangan Sosial di Bidang Pendidikan | Sosiologi Kelas 12
RG Squad! Pernahkah gak sih kalian melihat teman-teman yang seharusnya masih bersekolah malah berjualan koran di jalanan? Di sisi lain ada teman-teman lain yang bisa sekolah tinggi hingga ke luar negeri. Nah, perbedaan mencolok itu menunjukkan adanya masalah ketimpangan sosial di bidang pendidikan. Memang tidak bisa dipungkiri kalau ketimpangan tersebut juga didasarkan pada ketimpangan sosial pada aspek ekonomi.
Pendidikan menjadi penting karena merupakan social elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif agar seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa depan. Pendidikan juga merupakan kunci pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia.
Mempertaruhkan keselamatannya untuk mengenyam pendidikan. (Sumber: www.republika.co.id)
Namun sayangnya, di Indonesia masih ada kesenjangan fasilitas dan kualitas pendidikan di tiap daerah. Akibatnya, anak-anak di kota-kota besar jauh lebih mudah mendapat akses pendidikan yang baik. Serta berkesempatan meningkatkan kualitas hidupnya dibanding anak-anak di wilayah pedesaan.
Faktor yang mempengaruhi ketimpangan sosial
Randall Collins dalam bukunya The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, menilai bahwa pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi sosial. Di Indonesia, hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan sosial di bidang pendidikan antara lain:
- Kualitas Lingkungan Sekolah. Faktor ini meliputi masyarakat dan lingkungan sekitar yang mendukung seorang anak untuk mendapat pendidikan yang baik.
- Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas. Keterbatasan dari segi kualitas pengajar, budaya masyarakat, hingga kemudahan akses ke sekolah juga berpengaruh terhadap mudah atau tidaknya kesempatan seseorang untuk mendapat pendidikan yang berkualitas.
- Kualitas Lulusan. Semakin baik kualitas lulusan di wilayah tersebut, makin besar pula kesempatan wilayah itu untuk menjadi lebih berkembang dan sejahtera.
- Fasilitas Pendidikan. Hal ini juga mencakup ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-siswa, dan kualitas guru.
Upaya mengatasi ketimpangan sosial
Upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial di bidang pendidikan ini perlahan-lahan mulai banyak digagas oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, salah satu yang bisa menjadi contoh adalah Indonesia Mengajar. Gerakan ini memfasilitasi lulusan universitas untuk mengajar sekolah dasar di daerah-daerah terpencil. Tujuannya agar daerah-daerah tersebut berkesempatan mendapat kualitas pengajar yang serupa dengan yang ada di daerah-daerah yang lebih maju. Selain itu, gerakan-gerakan mengajar anak jalanan dan start up pendidikan seperti Ruangguru juga menjadi salah satu alternatif bagi pelajar untuk mendapat akses ilmu dan pendidikan yang berkualitas.
Semoga aja salah satu dari teman-teman RG Squad ada yang menjadi pendidik untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia di masa depan nanti ya.
Mau belajar sosiologi ditemani dengan lebih detail lagi? Atau mau belajar bersama teman-teman di seluruh Indonesia dengan fitur live teaching? Yuk segera gabung di Brain Academy Online sekarang!
Referensi:
Collins, Randall (1979) The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, New York: Academic Press.
Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi Jilid 3 untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sumber Gambar:
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/02/18/o2q0y9330-10-jembatan-gantung-telah-dibangun-di-banten